Perjuangan Menembus Surga

Ujian, Lelaki Misterius Berjubah Abu-Abu



Ujian, Lelaki Misterius Berjubah Abu-Abu

0Wajah Xiao Yan terlihat tenang ketika ia melihat pil itu melompat keluar dari kuali. Saat itu, telapak tangannya mengeluarkan sebuah energi yang menarik pil itu ke telapak tangannya.     

Saat pil itu berada ditangannya, pasir yang tersisa di jam pasir akhirnya jatuh. Di alun - alun itu, ratusan cahaya merah menyala di depan para ahli kimia yang belum selesai membuat pil obat.     

Para ahli kimia itu melihat cahaya merah itu dengan kecewa, mereka tersenyum kecut dan mengambil tungku mereka masing - masing. Wajah mereka terlihat putus asa saat mereka keluar dari tempat itu.     

Xiao Yan melihat kontestan-kontestan lain yang perlahan mundur satu persatu dari balik meja hijau mereka. Ia terlihat kaget melihat hal itu. Ini baru ronde pertama dari ujian tetapi sepertiga dari peserta telah gugur. Ia menghela nafas ketika memikirkan betapa sulit dan kerasnya Pertemuan Besar itu.     

Sambil memainkan pil ditangannya, Xiao Yan menoleh ke arah Liu Ling. Orang itu tersenyum melihat pil di tangannya, wajahnya penuh dengan rasa bangga. Ia melihat Xiao Yan dan menggenggam pilnya, lalu berkata, "Tuan Yan Xiao, ah anda benar-benar sangat beruntung. Anda bisa membuat pil ini disaat-saat terakhir, sungguh tidak terduga. Anda mendapat nilai terbaik di ujian awal, jadi jika anda gagal melewati ronde ini, hal itu pasti akan menjadi lelucon yang besar."     

Melihat Liu Ling yang bersikap bangga, Xiao Yan tersenyum kecil dan berkata, "Apapun yang terjadi, seseorang dianggap lulus selama pil obatnya tercipta, tidak ada bedanya jika ia selesai pertama maupun terakhir."     

"Tuan Yan Xiao, anda sepertinya menipu diri anda sendiri dan orang lain. Pertemuan Besar ini dihadiri oleh banyak ahli kimia yang luar biasa yang dapat melakukan proses penyempurnaan dengan cepat dan dengan kemampuan yang luar biasa!" Liu Ling tertawa, dia tidak ingin membiarkan Xiao Yan mengacuhkan pencapaiannya.     

"Ha-ha, mungkin.." Xiao Yan mengangkat bahunya, tidak lagi ingin membuang waktu untuk berbicara dengan Liu Ling. Dia menolehkan kepalanya ke arah Putri Kecil dan tersenyum, lalu ia melihat ke arah kursi VIP dan melihat Fa Ma yang akan berbicara.     

"Hu.."     

Di kursi VIP, Ao Tuo menghembuskan nafas panjang, ia menggunakan lengan bajunya untuk mengelap keringat dingin di dahinya. Kemudian, ia menoleh kepada Frank yang juga berkeringat dingin dan berkata dengan senyum kecut, "Apapun yang orang ini lakukan, ia selalu membuat orang tegang dengan caranya. Apakah dia tidak memikirkan kita, orang tua? Kita sudah tidak memiliki jantung yang kuat untuk hal-hal yang menegangkan seperti ini."     

Frank tersenyum kecut. Tentu saja, dibalik senyuman kecut itu sebenarnya ada perasaan lega dan bahagia, "Tapi untung saja dia berhasil menyelesaikan ujian di saat terakhir! Jika tidak, akan sangat memalukan kalau orang dengan hasil ujian terbaik di ujian awal gagal melewati ronde pertama.."     

Mendengar ini Ao Tuo setuju dan menganggukan kepalanya. Jika hal itu benar-benar terjadi, pasti akan sangat mengecewakan. Ia pasti langsung akan mengemas barangnya dan pulang ke Kota Batu Hitam.     

Fa Ma berdiri di bagian depan balkon. Ia melihat ke bawah dan melihat seluruh alun - alun itu. Ia mengamati tempat itu sekilas, melihat tempat-tempat dimana sepertiga peserta telah gugur. Fa Ma mengangguk dan tersenyum kecil. Saat itu, tangannya seperti menekan sebuah tombol yang tidak terlihat, seketika itu juga, suara ribut di tempat itu perlahan - lahan menjadi tenang.     

"Selamat kepada anda semua yang masih berdiri di alun - alun ini. Kalian telah berhasil lulus ujian di babak pertama; Namun, ini masih belum berakhir…" Fa Ma berkata sambil tersenyum, "Aku rasa semua orang juga harus tahu bahwa ada beberapa orang licik yang senang menciptakan hal-hal aneh. Jika dilihat sekilas, mereka telah berhasil menyempurnakan pil obat yang terlihat berbentuk bundar, namun pil mereka tidak ada khasiatnya sama sekali. Jadi, pil itu bahkan tidak bisa disebut 'Pil Obat...' Oleh karena itu, hal selanjutnya yang akan dilakukan adalah menguji 'Pil Penumbuh Tulang' yang telah kalian sempurnakan dan melihat apakah pil itu telah sesuai dengan yang dituliskan di resep obat itu..."     

Suara serak Fa Ma terdengar oleh semua orang, "Sekarang, silahkan semua peserta mencari tombol berwarna hijau yang di bagian kiri bawah meja hijau kalian, dan tekanlah tombol itu."     

Mendengar hal ini, Xiao Yan mencari tombol yang sangat sulit ditemukan itu di meja batu itu dan akhirnya menemukannya di bagian ujung kiri bawah meja itu. Dia cukup kaget ketika menyadari ada beberapa tombol kecil dengan warna yang berbeda-beda disana. Ia mengikuti instruksi yang diberikan dan jari - jarinya berhenti pada tombol berwarna hijau. Akhirnya, Xiao Yan menekan tombol itu dengan pelan.     

Ketika tombol itu ditekan, meja batu yang terang dan bersih itu tiba-tiba bergetar dan di permukaan meja, sebuah batu tipis perlahan muncul dari tengah meja itu. Ketika batu itu sudah terangkat sekitar setengah kaki, ia terbenam sedikit dan memunculkan sebuah lubang hitam kecil.     

"Ini adalah mesin penguji. Masukkan 'Pil Penumbuh Tulang' yang telah kalian sempurnakan ke dalamnya. Jika kalian telah mencapai syarat yang ditentukan, lampu berwarna hijau akan berkedip dari cermin giok di depan meja kalian. Jika yang menyala adalah lampu berwarna merah, itu artinya kalian gagal. Jika kalian gagal, maka kalian harus meninggalkan kompetisi. Tambahan, semakin terang warna lampu hijau itu, semakin sempurna 'Pil Penumbuh Tulang' kalian dan semakin sesuai dengan resep obat yang diberikan. Namun, semakin terang warna lampu merah, yah, kebalikannya.. semakin jauh Pil kalian dari 'Pil Penumbuh Tulang' yang asli dan itu juga menandakan bahwa kalian menciptakan pil yang tidak memiliki efek apapun. Tentu saja, pil itu bisa digunakan untuk memuaskan rasa lapar, setidaknya ada sedikit gunanya..."     

Mendengar lelucon itu, terdengar suara tawa dari kursi penonton dan kursi VIP. Tapi, di dalam alun - alun itu, ekspresi beberapa ahli - ahli kimia berubah, "Haha, baiklah. Silahkan dimulai.."     

Xiao Yan dengan tenang melihat lubang berwarna hitam gelap di mesin penguji sambil mengelus pil obat bulat itu. Ia tidak terburu-buru untuk memasukkan pil itu, tetapi ia melihat ke sekelilingnya.     

Ada beberapa ahli kimia yang sudah mulai memasukkan pil obat mereka kedalam mesin penguji dan tidak lama kemudian, alun - alun itu menjadi sangat berwarna. Cahaya berwarna hijau dan merah terang saling bertabrakan ketika mereka menyala secara bersamaan. Masing-masing mewakili kebahagiaan dan kesedihan.     

"Mesin penguji omong kosong!" Ahli kimia tingkat dua menatap tajam ke lampu merah yang menyala dari cermin giok dengan ekspresi marah. Lampu merah di mejanya adalah yang paling terang diantara yang lainnya, dan banyak pasang mata menatap ke arah pria muda yang sedang sedih itu.     

Setelah meninju meja batunya dengan kasar, ahli kimia itu mengembalikan kuali obatnya kedalam cincin penyimpanan dan turun sambil mengumpat diikuti banyak pasang mata. Ia berjalan keluar dengan menggertakkan gigi dan muka hijau.     

"Terus saja lakukan ujian yang tidak masuk akal ini.. Apakah pil obat yang dibuat akan membunuh orang? Dasar orang - orang tua bangka, padahal aku sudah berusaha sekuat mungkin untuk menggabungkan bahan - bahan obat itu. Lalu, kalian memberikanku ujian lain dan formula obat yang tidak memiliki informasi apapun selain nama, apa sebenarnya maksud kalian..."     

Xian Yan memandang ahli kimia tingkat dua yang berjalan di depannya. Ketika ia mendengar umpatan kasar yang keluar dari mulutnya, Xiao Yan bingung harus merasa sedih atau senang. Ia tidak menyangka orang dengan mental lemah seperti itu hampir lulus ujian yang susah tadi.     

Dari ujian ini, ada sekitar seratus ahli kimia yang meninggalkan alun - alun dengan muka-muka berwarna hijau atau merah. "Ke, ke, Tuan Yan Xiao, bagaimana kalau kita lakukan ini bersama..." Putri Kecil berkata dengan senyum kepada Xiao Yan sambil melempar - lemparkan pil obat di tangannya.     

"Terserah kau saja..." Xiao Yan tidak peduli. Ia melihat Liu Ling yang sedang fokus melihatnya. Aroma yang tercium dari tempat Liu Ling saat itu sangat pekat. Xiao Yan tersenyum saat mereka melemparkan pil obat mereka masuk kedalam lubang hitam mesin penguji itu dalam waktu yang hampir bersamaan.     

Ketika mereka bertiga melempar masuk pil-pil obat mereka, banyak tatapan orang-orang yang langsung tertarik tertuju pada mereka. Mereka semua ingin tahu apakah mereka bertiga yang dianggap para peserta unggulan bisa membuat pil obat lebih baik dari peserta - peserta lainnya.     

"Bang, bang, bang..."     

Cermin giok mereka hening. Lalu, tiba-tiba, sebuah suara kecil muncul dan tiga warna hijau terang terpancar keluar dari meja batu didepan mereka. Kepektana dari warna hijau mereka jauh lebih pekat dari warna-warna hijau lain yang sudah muncul.     

Diantara ketiga cahaya hijau itu, cahaya di cermin kiri agak pucat, yang kanan terlihat sedikit lebih baik dan yang di tengah bersinar sangat terang seperti sebuah zamrud, warna-warna itu terlihat sangat menarik.     

"Wow… warna yang sangat pekat," banyak suara-suara orang yang kaget muncul dari kursi penonton ketika melihat cahaya hijau yang terang itu.     

"Haha, Tuan Yan Xiao memiliki rencana yang sangat matang. Walaupun kamu memakan waktu paling banyak, tapi pil obatmu itu adalah yang terbaik. Yue-er mengaku kalah," Putri Kecil melihat cahaya hijau zamrud didepan Xiao Yan dengan mata yang berbinar. Saat itu, Xiao Yan hanya menggelengkan kepalanya dan menghela nafas, "Aku hanya beruntung saja."     

Xiao Yan tersenyum dan menoleh, ia melihat ekspresi Liu Ling yang kecewa dan ia mengangkat bahunya sambil tersenyum, "Maaf, Tuan Liu Ling."     

Ujung mulut Liu Ling berkedut. Ia menarik nafas dalam - dalam dan mengalihkan pandangannya ke arah cermin giok yang memancarkan cahaya hijau itu. Tiba - tiba ia ingin menghancurkannya.     

"Ke ke, Yan Xiao memang hebat," Fa Ma tersenyum lebar ketika melihat tiga cahaya terang itu.     

"Kalau bukan karena api ungunya yang tadi tiba-tiba menghilang, dia pasti akan selesai menyempurnakan pil obatnya lebih dulu dari Liu Ling. He he, sudah kubilang kan kalau kemampuan pengolahan orang ini bukan sesuatu yang bisa dibandingkan dengan anak-anak itu," Hai Bo Dong tertawa dengan bangga     

Fa Ma tersenyum namun ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah ketika ia ingin mengatakan sesuatu. Ia terkejut saat ia mengamati seluruh alun - alun itu dan menghentikan pandangannya pada sebuah sudut yang terpencil. Sebuah figure manusia yang terbungkus dengan jubah panjang berwarna abu-abu dengan perlahan memasukkan pil obat di tangannya ke dalam mesin penguji.     

Jia Lao tertegun melihat reaksi Fa Ma dan dengan ragu bertanya, "Kenapa?"     

"Orang itu…" mata tua Fa Ma menyipit dan sebuah kilatan muncul di mata tua itu. Jarinya dengan pelan mengetuk pagar pembatas balkon, "Orang itu kelihatannya cukup kuat…" katanya dengan pelan.     

"Oh?" Hai Bo Dong dan Jiao Lao terkejut mendengar perkataan Fa Ma. Pandangan mereka langsung menuju ke orang dengan jubah abu - abu itu. "Apa yang kamu lihat di orang itu?" dengan ragu mereka bertanya.     

"Kalian berdua bukan ahli kimia, jadi Persepsi Spiritual kalian tidak terlalu jelas. Tapi dari yang ku rasakan, Kekuatan Spiritual orang itu bisa jadi lebih kuat dari Liu Ling, Yue-er dan bahkan Yan Xiao. Diantara orang-orang dibawah ini, Kekuatan Spiritualnya yang paling kuat. Aku ingat ketika Gu He mengikuti Pertemuan Besar ahli kimia yang lalu, Kekuatan Spiritualnya belum sekuat ini…" Fa Ma menggelengkan kepalanya lalu mengernyitkan alisnya dan dengan seksama melihat lahan dibawah. Setelah itu, sebuah cahaya hijau terang terpancar keluar dari meja batu di depan orang berjubah abu-abu itu dan intensitas cahayanya, walaupun samar, terlihat lebih terang dari cahaya hijau Xiao Yan.     

Cahaya hijau terang yang tiba - tiba muncul itu menarik perhatian banyak orang. Ketika semua orang melihat bahwa cahaya itu muncul dari meja lelaki berjubah abu - abu di sudut yang terpencil itu, muka mereka langsung penuh dengan rasa kaget.     

Cahaya hijau kuat yang tiba-tiba muncul itu juga menarik perhatian Xiao Yan dan orang - orang lainnya. Ketika ia melihat bahwa cahaya itu lebih pekat dari cahayanya, Xiao Yan tiba-tiba merasa bingung. Ia mengernyit dan menatap orang misterius yang badannya ditutupi jubah abu-abu itu, tidak menyangka bahwa seseorang sekuat itu akan muncul disaat seperti ini. Namun, setelah memperhatikan ukuran badannya dan posisi yang ia tempati, jelas bahwa orang ini bukan diantara orang-orang yang mengikuti ujian awal yang lalu.     

"Jangan bilang dia adalah ahli kimia lepas?" Xiao Yan bergumam. Ia mengerutkan bibirnya sambil melihat ke orang berjubah abu-abu itu. Menurutnya, dia merasa bahwa orang berjubah abu-abu itu akan menjadi lawannya yang susah di Pertemuan Besar itu.     

Saat ia menyadari bahwa Xiao Yan memperhatikannya, orang berjubah abu-abu itu mengangkat kepalanya,. Memperlihatkan setengah bagian mukanya yang terlihat sangat pucat. Dibalik topi bambunya, terlihat sepasang mata yang seperti memancarkan cahaya biru yang berkedip, tatapannya terasa dingin saat ia melihat orang lain dengan cuek.     

"Siapakah orang ini?" Putri Kecil dan Liu Ling saling memandang dengan kaget setelah melihat lawannya yang kuat.     

Fa Ma yang berada di depan kursi VIP, berkata dengan serius kepada Qie Er Si. "Qi Er Si, berikan aku informasi tentang dia…"     

Ketika melihat Fa Ma terkejut, Qie Er Si langsung menyadari bahwa ada yang salah. Dengan cepat, ia melihat tempat orang berjubah abu-abu itu. Saat itu juga, ia langsung mengeluarkan setumpuk dokumen-dokumen dan dengan cepat membaliknya. Tak lama kemudian, ia berhenti membalikkan halaman dan sebuah kertas tipis berisi informasi pun muncul. Di kertas itu, terdapat gambar orang berjubah abu - abu itu, dan juga gambar potret dari wajah orang itu. Wajahnya putih pucat seperti es, dengan mata berwarna biru dan dari penampilannya ia terlihat seperti seseorang berusia enam belas atau tujuh belas tahun, cukup muda.     

Setelah Qie Er Si memberikan informasi itu ke Fa Ma, Fa Ma membaca dokumen itu dengan hati-hati. Setelah membacanya, ekspresinya berubah, "Dia ahli kimia dari Kerajaan Chu Yun?"     

Kerajaan Chu Yun dan Kerajaan Jia Ma adalah negara yang bermusuhan dan sering berperang karena Kerajaan Chu Yun sangat menghormati para 'Ahli Racun' yang merupakan musuh dari para ahli kimia. Karena hal itu, para ahli kimia tradisional Kerajaan Jia Ma melihat mereka dengan jijik. Alasan lainnya adalah karena ketika kedua negara itu bertarung, para 'Ahli Racun' itu menggunakan cara - cara licik dan menggunakan obat racun, bubuk racun, dan cairan racun di tempat-tempat yang berbeda. Akibatnya, banyak tentara dari Kerajaan Jia Ma yang mati karena racun itu.     

Para ahli kimia di Kerajaan Chu Yun juga tidak menentang para 'Ahli Racun' itu dan bahkan beberapa ahli kimia bekerja sama dengan mereka. Ahli kimia Kerajaam Jia Ma pun merasa marah dan terhina karena orang-orang itu mengkhianati tujuan awal dari dunia ahli kimia.     

Karena alasan inilah ekspresi Fa Ma menjadi sangat buruk ketika tahu bahwa orang berjubah abu-abu misterius itu ternyata berasal dari Kerjaan Chu Yun.     

"Kenapa di sini tertulis bahwa ia hanya seorang ahli kimia tingkat dua? Dari Kekuatan Spiritual yang baru saja kurasakan, orang ini seharusnya setidaknya seorang ahli kimia tingkat empat!" Fa Ma melihat catatan yang tertulis di sana.     

"Ahli kimia tingkat empat berusia tujuh belas tahun? Ketua, apakah anda merasa itu mungkin? Tidak peduli seberapa berbakatnya dia, kemampuan alkimia membutuhkan waktu dan pengalaman yang banyak untuk dilatih." Qie Er Si tersenyum pahit.     

"Mataku tidak mungkin salah.." Fa Ma menggelengkan kepalanya lalu menatap wajah yang kekanak - kanakan pria muda itu. Entah mengapa, ia merasa bahwa wajah itu aneh.     

"Jangan - jangan, dia mengubah penampilannya lalu datang kesini? Melihat seberapa bagus teknik yang ia gunakan ketika menyempurnakan pil obat, teknik seperti itu bukanlah sesuatu yang dimiliki seorang yang masih muda," Fa Ma bergumam pelan.     

"Jika ia sudah mengubah penampilannya, dia tidak mungkin bisa lolos dari penglihatan kita," Jia Lao tersenyum kecil dan diam - diam melirik Xiao Yan. Sepertinya ia telah menemukan penyamaran Xiao Yan tapi entah mengapa ia tidak mengungkapkannya.     

"Orang itu menyembunyikan identitasnya dengan sangat baik. Saat kompetisi seperti ini, kita tidak mungkin menghentikan Pertemuan Besar ini begitu saja untuk menyibak jubahnya, kan? Karena, orang - orang akan mengatakan bahwa Asosiasi Ahli Kimia Kerajaan Jia Ma sombong dan kasar," kata Fa Ma sambil melihat orang berjubah abu - abu yang menyembunyikan kepalanya dengan sangat baik.     

"Jika dia tidak mau melepas jubahnya, biarlah kita membantunya…" Hai Bo Dong berdiri lalu berjalan ke samping Fa Ma.     

Ekspresi Fa Ma berubah dan ia berkata dengan rasa was-was. "Kau… jangan sampai ketahuan."     

"Hehe, walaupun kekuatanku sudah melemah, tapi aku masih bisa mengendalikan udara dingin dan membekukan topinya sampai menjadi bubuk," Hai Bo Dong tersenyum. Dia sendiri sadar akan menjadi seberapa malu mereka jika ahli kimia Kerajaan Chu Yun yang menjadi juara dari Pertemuan Besar Ahli Kimia Kerajaan Jia Ma.     

"Hal-hal yang membutuhkan cara diam - diam seperti ini paling cocok dilakukan oleh Dou Qi es si Pak Tua Hai. Dou Qi-ku lebih bersifat kasar dan cocok untuk memisahkan gunung dan batu, tapi untuk kondisi seperti ini, Dou Qi ku tidak bisa digunakan." Jia Lao menggelengkan kepalanya.     

Fa Ma merenung sejenak lalu menganggukkan kepalanya dan berkata, "Baiklah, aku bergantung padamu kali ini,"     

Sambil tersenyum, Hai Bo Dong menyipitkan matanya. Tangannya yang keriput keluar dari lengan bajunya dan ia menjentikkan jarinya. Saat itu juga, sebuah gelombang aneh berwarna pucat pun perlahan terpancarkan.     

Hai Bo Dong diam-diam berpindah, Jiao Lao dan Fa Ma berpindah mendekatinya. Mereka terlihat seperti sedang mendiskusikan sesuatu. Tetapi, hal itu juga mengundang tatapan orang - orang disekitar situ.     

"Sepertinya ada beberapa peristiwa tak terduga yang akan terjadi di Pertemuan Besar kali ini…" Mata Ya Fei melihat ke arah gerombolan Hai Bo Dong dari jauh dengan tatapan tajam. Dengan pengalamannya melihat berbagai hal selama bertahun - tahun, dia bisa melihat bahwa setelah cahaya hijau terang muncul, ekspresi Fa Ma berubah menjadi buruk. Qi Er Si yang membolak - balik dan melihat dokumen itu pun membuktikan ada hal yang tidak benar.     

"Ya… Orang berjubah abu-abu itu sepertinya telah melanggar aturan Pertemuan Besar," Yao Ye dan Nalan Yanran mengangguk. Mereka bukanlah vas - vas bunga yang terpajang saja, mereka juga dapat memperhatikan hal-hal detail seperti yang dilihat oleh Ya Fei.     

"'Pil Penumbuh Tulang' yang ia buat tadi sepertinya lebih bagus dari milik kelompok Yan Xiao.. Awalnya aku berpikir mereka bertiga akan bertarung untuk memperebutkan posisi juara di Pertemuan Besar ini. Tetapi, sangat tidak terduga bahwa akan ada kuda hitam yang tiba-tiba muncul..." Ya Fei membatin dan menyerngitkan alisnya.     

---     

Aliran energi es yang samar dengan tenang beterbangan di udara. Tak lama kemudian, energi itu menyelimuti udara di atas orang berjubah abu - abu itu tanpa meninggalkan jejak. Energi itu terlihat seperti beberapa ekor ular es yang membentuk kabut yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang.     

Orang berjubah abu - abu itu perlahan membereskan barang-barang di meja batunya dan tiba-tiba tangannya menjadi kaku. Mata biru dibawah topi bambu itu tiba - tiba menyusut ketika kakinya menginjak tanah lalu melompat mundur.     

"Humph, mau lari kemana kau?" Hai Bo Dong kagum karena orang berjubah abu-abu itu mengetahui aliran energinya yang terarah ke situ. Ia tertawa dingin dan mengepalkan tangannya, "Berhenti!"     

"BANG!"     

Ketika ia berusaha menggerakkan badannya, topi bambu dikepala orang berjubah abu-abu itu berubah dan hancur menjadi bubuk.     

Ketika topi bambu itu telah hilang, wajah lembut yang tadinya tertutupi sekarang terbuka dan dilihat oleh ribuan pasang mata. Semua penonton di kursi biasa dan VIP kaget. Tidak ada satupun dari mereka yang menyangka bahwa orang yang memiliki hasil paling bagus di ronde pertama terlihat sangat muda.     

Anak muda yang memiliki mata biru itu mengulurkan tangannya dan menyentuh topi bambunya yang sudah hilang. Tidak lama kemudian, ia mengangkat kepalanya dan memandang Hai Bo Dong yang berada di bagian depan kursi VIP dengan tatapan tajam dan dingin.     

"Orang ini bukanlah orang biasa, tidak hanya ia mengetahui aliran es ku, tapi dia juga bisa menggunakannya untuk merasakan posisiku," Hai Bo Dong menyipitkan matanya dan melihat ke arah orang berjubah abu-abu itu. Ia mengusap dagunya dan tertawa dingin, "Aku tidak tahu kenapa ia bisa memiliki muka muda yang sangat lembut, tapi jika ia benar-benar berusia tujuh belas tahun seperti yang tertulis di catatan, maka aku, Hai Bo Dong, tidak akan lagi keluar. Aku akan langsung pergi dan mengasingkan diri selama-lamanya.."     

Fa Ma dan Jia Lao menyipitkan mata mereka dan perlahan mengangguk. "Sepertinya Pertemuan Akbar kali ini akan menjadi sangat menarik…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.