Perjuangan Menembus Surga

Kemunculan Seorang Dou Huang Yang Tiba-Tiba



Kemunculan Seorang Dou Huang Yang Tiba-Tiba

0Saat mereka berhenti di dekat pintu utama aula itu, Xiao Yan tiba – tiba bertanya sambil tersenyum kepada Ya Fei, "Apakah kau sengaja bersikap sedekat ini denganku untuk menjauhkan Mu Zhan dari mu?"      

"Maafkan aku..." Saat ia sadar bahwa Xiao Yan mengetahui maksudnya, wajah cantik Ya Fei menjadi merah dan ia meminta maaf, "Aku benar – benar takut ia akan mengganggumu lagi. Ia adalah orang yang tidak akan menyerah walaupun sudah kalah. Ia juga tidak akan mendengarkan perkataanku, jadi aku hanya dapat melakukan hal itu..."     

"Kau... tidak marah kan?" Ya Fei menatap Xiao Yan dan bertanya dengan malu – malu. Walaupun ia mungkin dapat terhindar dari masalah, tetapi, hal itu membuat Xiao Yan yang tidak bersalah menjadi dibenci oleh Mu Zhan tanpa alasan yang jelas.     

"Tidak apa – apa, ini bukan pertama kalinya aku mengalami hal seperti ini..." Xiao Yan tersenyum kecut dan menggeleng.     

Mendengar hal itu, Ya Fei menutup bibirnya yang merah dan tersenyum lembut. Tetapi, ia tidak berani berkata apa – apa. Hal itu membuat suasana di antara mereka menjadi sunyi, tetapi tetap hangat.     

Beberapa saat kemudian, Xiao Yan berdehem, "Ehm... sebaiknya kau berjalan – jalanlah sebentar, aku harus pergi untuk melakukan proses pengeluaran racun kakek Nalan." Setelahnya, Xiao Yan dengan cepat mengambil secawan anggur dari pelayan yang lewat. Ia meminumnya sedikit sebelum memberikannya ke Ya Fei. Sambil tersenyum, ia berjalan ke sebuah ruangan di samping aula itu.     

Ya Fei tidak beranjak dari tempatnya saat ia menatap Xiao Yan yang sedang berjalan pergi. Saat itu, ia menggoyangkan cawan anggur itu dengan pelan. Dalam pantulan anggur merah itu, wajahnya terlihat semakin merah dan menarik.     

Ya Fei mengangkat cawan di tangannya dan berjalan keluar dari aula itu. Ia berdiri di samping sebuah tiang sambil menggoyangkan cawan anggurnya. Saat ia mengingat Xiao Yan yang bertarung dengan ganas tadi, ia menjadi sedikit bingung. Mereka hanya tidak bertemu lebih dari setahun, tetapi remaja lugu itu telah berubah menjadi seorang pria yang sangat percaya diri.     

Sebuah tawa orang tua terdengar dari belakangnya. Saat itu, Primer Tengshan sedang berjalan ke arahnya sambil tersenyum dan bertanya, "Ya Fei, kau sedang memikirkan apa?"     

Karena lamunannya tiba – tiba diganggu, Ya Fei menjadi terkejut dan langsung menjawab, "Ah? Bukan apa – apa."     

"Ha ha..." Primer Tengshan tersenyum dan melangkah maju. Setelahnya, ia berbicara dengan nada yang lebih serius, "Bagaimana pendapatmu tentang pria muda itu, Yan Xiao?"     

"Ia lumayan juga." Mendengar kata – kata Primer Tengshan, Ya Fei langsung menjawabnya, tetapi ia tiba – tiba merasakan ada yang aneh dengan pertanyaan itu dan menghentikan jawabannya. Sesaat kemudian, ia menatap Primer Tengshan dan bertanya, "Apa maksud pertanyaan ketua tadi?"     

"Haha, jika kau tertarik dengannya, sepertinya kau harus bertindak dengan lebih berani. Aku tidak akan melarangmu..." Kata Primer Tengshan sambil tersenyum.     

Mendengar perkataan Primer Tengshan itu, pipi Ya Fei memerah seperti orang yang mabuk anggur. Setelah itu, ia langsung menggoyangkan tangannya dan berkata, "Ketua, aku tidak menyimpan perasaan seperti itu kepada Xiao Yan. Ia hanyalah teman biasa."     

"Jika kau tidak memiliki perasaan untuknya, kau boleh menumbuhkan perasaan itu..." Kata Primer Tengshan dengan serius. "Kau seharusnya tahu bahwa sebagai anggota klan sebesar klan kita, jarang sekali ada pernikahan yang berdasarkan perasaan. Klan – klan besar hanya memikirkan soal keuntungan. Jika kau dapat menemukan seseorang yang kau sukai dan klanmu setuju, kau adalah orang yang sangat beruntung."     

"Aku akan memberitahumu sesuatu yang tidak menyenangkan. Sebelum Yan Xiao muncul, jika para tetua klan disuruh untuk memilih orang yang akan kau nikahi, kurasa Mu Zhan akan menjadi pilihan utama para tetua itu. Hal ini seperti yang sudah kukatakan tadi, klan – klan besar hanya memikirkan soal keuntungan..."     

Mendengar hal itu, Ya Fei tiba – tiba mencengkeram cawan anggurnya dengan semakin kencang.     

"Ah." Melihat reaksi Ya Fei, Primer Tengshan menghela nafas. Ia menepuk pundak Ya Fei sebelum berjalan kembali ke dalam aula.     

Sambil menggigit bibirnya, Ya Fei menundukkan kepalanya dan menatap anggur merah di cawannya. Wajah di permukaan anggur yang sangat cantik dan menarik itu menjadi sedih, sebuah pemandangan yang membuat orang kasihan.     

Ya Fei tahu bahwa Primer Tengshan berkata jujur. Walaupun menjadi anggota klan yang besar dapat memberikan seseorang posisi yang tinggi, ia tidak mempunyai kebebasan dan akan kehilangan beberapa haknya. Ia tidak memiliki kekuatan atau keberuntungan seperti Nalan Yanran. Karena ia memiliki posisi yang tinggi di Sekte Misty Cloud, ia tetap dapat memiliki kebebasannya. Karena itu, ia tidak takut saat pergi ke markas klan Xiao untuk membatalkan perjanjian pernikahannya. Ya Fei sadar betul bahwa ia tidak memiliki kuasa untuk melakukan hal yang sama.     

Ya Fei menutup tangannya di depan dadanya. Setelah itu, ia duduk di sebuah anak tangga dari batu. Angin malam yang berhembus tanpa henti membuat hatinya menjadi dingin.     

Ia mendongakkan kepalanya dan menatap bulan di tengah langit malam itu. Beberapa saat kemudian, ia memicingkan matanya menjadi seperti mata rubah yang cerdik dan menggoda.     

"Jika aku tidak ingin dikendalikan oleh klan ini, aku... aku harus mengendalikan klan ini..." Ya Fei berbisik saat matanya yang indah menatap anggur merah di dalam cawan itu. Ekspresi wajahnya yang terpantul di permukaan anggur itu berubah dari beberapa saat sebelumnya...     

"Aku tidak memiliki kekuatan seperti Nalan Yanran, tetapi klan Primer adalah klan perdagangan. Dengan kemampuanku, menjadi salah satu petinggi klan sepertinya tidak akan terlalu sulit..." Suara dentingan terdengar saat ia mengetukkan jari – jarinya yang lembut kepada cawan anggur di tangannya. Berhasil menjadi kepala Rumah Pelelangan Primer dalam usia yang masih muda membuktikan bakat dan kemampuan Ya Fei dalam mengelola usaha dan perdagangan tidak dapat diremehkan.     

Bagaimanapun juga, di dunia ini banyak sekali orang – orang yang tubuhnya lemah, tetapi memiliki puluhan ribu orang – orang kuat yang setia kepadanya.     

Mendengar dentingan itu menggema, sudut mulut Ya Fei terangkat naik. Walaupun Ya Fei sudah memiliki wajah yang memikat dan aura yang menggoda, saat itu, ia terlihat menjadi semakin cantik.     

Saat pikiran – pikiran muncul di benak Ya Fei, sebuah jubah hitam dengan lembut menyelimuti tubuhnya dari belakang. Sebuah suara lembut yang tidak asing itu membuat hati wanita yang sedang sensitif itu menjadi tergerak.     

"Cuacanya dingin, nanti kau sakit..."     

Seketika itu juga, Ya Fei menoleh ke belakang. Ia menatap wajah yang terlihat biasa – biasa saja itu, lalu tubuhnya gemetar dan hidungnya mulai memerah.     

Ya Fei terisak pelan. Ia menarik jubah hitam itu dan menutupi seluruh tubuhnya. Hatinya yang hangat berubah menjadi dingin setelah mendengar perkataan Xiao Yan.     

Ia mengedipkan matanya saat ia tersenyum dan bertanya, "Apakah kau sudah selesai?"     

Xiao Yan mengangguk dan tersenyum. Saat ia menatap wajah yang cantik dan menarik itu, ia merasa ada yang aneh. Entah mengapa, saat itu, ia merasakan suatu perubahan pada Ya Fei... dan... perubahan itu membuat ia menjadi semakin menarik...     

"Apakah kau baik – baik saja?" tanya Xiao Yan.     

"Aku tidak apa – apa..." kata Ya Fei sambil tersenyum dan memberikan kedipan nakal kepada Xiao Yan.     

"Oh." Xiao Yan mengangguk sambil menguap dengan malas. Ia menatap ke dalam dan saat ia melihat aula yang semakin ramai itu, ia hanya dapat menggelengkan kepalanya. Orang – orang ini benar – benar luar biasa...     

Xiao Yan menguap sekali lagi dan bertanya kepada Ya Fei, "Lupakan saja, aku sudah tidak tahan di sini. Aku mau pulang, apakah kau mau kuantar?"     

"Ah..." Mendengar hal itu, Ya Fei ingin menggeleng dan menolaknya. Tetapi, saat ia mengusap jubah hitam di tubuhnya, ia terdiam. Sesaat kemudian, ia mengangguk dan menerima tawaran Xiao Yan.     

Ya Fei berdiri. Mereka berdua baru saja akan meninggalkan tempat itu saat ekspresi Xiao Yan tiba – tiba berubah. Saat itu, ia menoleh ke arah barat laut. Saat itu, dua sosok dengan kekuatan yang mengerikan sedang melesat di angkasa.     

"Hai Bo Dong? Orang tua ini telah menghilang dalam dua hari ini. Mengapa ia bertarung dengan seseorang? Melihat Qi lawannya, sepertinya ia tidak lebih lemah dari Hai Bo Dong..." Setelah bertarung bersama Hai Bo Dong, Xiao Yan telah mengenal Qi orang tua itu. Karena itu, seketika itu juga, ia dapat mengenalinya. Hal yang membuatnya terkejut adalah kekuatan lawan Hai Bo Dong setara dengan kekuatan orang tua itu.     

Saat Xiao Yan bergumam, dua sosok manusia tiba – tiba melesat dari dalam aula itu. Dua sosok yang muncul di depan Xiao Yan itu adalah kakek Nalan dan Primer Tengshan yang juga merasakan sesuatu.     

Di belakang kakek Nalan, Mu Zhan, Nalan Yanran dan beberapa orang lainnya juga ikut keluar. Mereka semua terkejut saat melihat ke arah barat laut.     

"Dou Huang?" Ekspresi kakek Nalan dan Primer Tengshan menjadi serius saat mereka bertukar pandang.     

Mendengar suara kakek Nalan dan Primer Tengshan, wajah Nalan Yanran dan orang – orang lainnya menjadi terkejut. Dou Huang? Orang –dengan tingkat itu adalah orang – orang terkuat di Kerajaan Jia Ma yang jarang terlihat. Sungguh tidak terduga bahwa ada dua orang sekuat itu yang tiba – tiba muncul.     

"Ayo kita pergi dan melihatnya."     

Kakek Nalan dan Primer Tengshan melesat ke angkasa. Sepasang sayap Dou Qi yang indah terbentuk di masing – masing punggung mereka. Setelahnya, tubuh mereka berubah menjadi cahaya yang melesat menuju titik aura Dou Huang itu. Mereka harus berhati – hati dalam berurusan dengan orang – orang sekuat itu.     

"Hehe, ayo kita juga ikut. Dou Huang..."     

Wajah Mu Zhan menjadi sangat bernafsu saat ia melihat tempat kakek Nalan dan Primer Tengshan terbang dan menghilang. Seketika itu juga, ia menapak ke tanah dan tubuhnya melesat ke atap bangunan – bangunan. Di belakangnya, Nalan Yanran, Liu Ling, dan orang – orang lainnya yang cukup kuat mengikutinya.     

Sebuah pertarungan antara dua Dou Huang adalah pemandangan yang sangat langka.     

Xiao Yan merengut. Hai Bo Dong adalah orang yang akan melindunginya saat ia pergi ke Sekte Misty Cloud. Jadi, tidak boleh ada yang terjadi kepada Hai Bo Dong sebelum ia pergi ke sekte itu. Jika tidak, Xiao Yan akan melawan sekte raksasa itu sendiri dan hal itu akan menjadi sangat merepotkan.     

Xiao Yan berpikir selama beberapa saat sebelum menoleh berkata kepada Ya Fei, "Tetaplah di sini dan berhati – hatilah. Aku juga akan pergi melihatnya..." Ya Fei menganggukkan kepalanya dan tidak mencoba menghentikan Xiao Yan karena ia tahu bahwa hal ini sangatlah penting.     

Xiao Yan menapak ke tanah dan melompat ke atap dengan gesit. Punggungnya bergetar saat ia membentuk Sayap Awan Ungu di depan semua orang yang menatapnya dengan terkejut.     

Bibir merah Ya Fei terbuka sedikit saat ia terkejut melihat Xiao Yan yang dapat membentuk sepasang sayap itu.     

Sayap – sayap itu mengepak dan tubuh Xiao Yan berubah menjadi cahaya. Setelahnya, ia menggunakan seluruh kekuatannya dan melesat ke arah barat laut.     

"Sayap Dou Qi?"     

Saat Mu Zhan yang melompat – lompat di atap mendengar suara angin dari belakangnya, ia menoleh dan melihatnya. Saat itu juga, seperti orang bodoh ia melongo menatap Xiao Yan yang mengepakkan sayapnya dan melewatinya.     

"Kekuatan orang itu setingkat Dou Wang? Bagaimana Mungkin?"     

Mu Zhan terlihat seperti orang bodoh saat ia terpaku di sebuah atap, menatap Xiao Yan saat ia mulai menghilang di kejauhan. Beberapa saat kemudian, ia menoleh ke belakangnya dan melihat bahwa Nalan Yanran dan orang – orang lainnya juga menatap Xiao Yan dengan terkejut.     

"Tadi itu hantu, benar?" Di tengah gelapnya malam itu, beberapa orang muda merasa iri dan marah kepada diri mereka sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.