Perjuangan Menembus Surga

Mu Zhan



Mu Zhan

0Acara Perkumpulan     

Setelah berjalan keluar dari markas Asosiasi Ahli Kimia, Xiao Yan langsung kembali ke penginapan tempat ia menginap. Ia beristirahat selama beberapa jam di penginapan itu sampai tenaganya pulih kembali. Kemudian, ia berangkat menuju markas klan Nalan untuk melakukan proses pengeluaran racun hari itu.     

Walaupun ia tahu bahwa 'Racun Pembakar' dalam tubuhnya akan menjadi semakin pekat, setiap kali ia membantu kakek Nalan mengeluarkan racun dari tubuhnya, Xiao Yan akan mendapatkan energi yang besar dari racun itu dan 'Ludah Tujuh Roh Magic Hijau.' Tetapi, seaneh apapun racun itu, Xiao Yan tidak terlalu khawatir terhadapnya. Lagipula, dengan 'Inti Api Teratai Hijau' yang melindungi tubuhnya, Xiao Yan yakin bahwa ia dapat menahan 'Racun Pembakar' itu jika racun itu menyebar.     

Setelah beberapa hari kakek Nalan dan Nalan Su selalu mengantarkan ia saat ia akan meninggalkan markas klan Nalan, seluruh klan Nalan mengenal Xiao Yan sebagai pria muda yang dingin. Jadi, ketika mereka melihat sosoknya, selain memberi jalan untuknya, mereka juga membungkuk kepadanya dan menyapanya saat ia lewat.     

Saat itu, langit sudah mulai gelap. Tetapi, markas klan Nalan tetap terang. Para anggota klan berjalan hilir mudik seperti sedang di pasar.     

Xiao Yan berjalan melewati beberapa jalan kecil yang sudah ia kenali dan sesaat kemudian, aula besar di markas klan Nalan sekali lagi terlihat di depan matanya. Dengan pelan, ia masuk ke dalam. Saat ia masuk, terdengar suara – suara tawa yang bercampur dengan alunan musik dari dalam aula itu. Hal itu membuat Xiao Yan yang tidak suka keributan sedikit mengerutkan alisnya.     

Sambil berjalan dengan pelan ke dalam aula itu, Xiao Yan mengangkat wajahnya dan melihat ke seluruh ruangan. Ia melihat ada banyak orang yang sedang duduk di dalam ruangan itu. Mereka tersenyum dan saling bercakap – cakap satu sama lain seperti di dalam sebuah pesta.     

Xiao Yan yang berdiri di samping pintu menatap ke seluruh aula itu dan terkejut saat melihat bahwa tidak hanya Liu Ling dan Putri Kecil itu, Ya Fei juga hadir di sana. Ya Fei mengenakan gaun ketat berwarna merah. Bahunya dihiasi oleh sebuah mantel bulu berwarna putih bersih, membuat penampilannya semakin mewah dan terhormat. Lekukan – lekukan tubuhnya yang indah dan menarik, membuat para pria diam – diam menatapnya.     

"Sepertinya aku datang di waktu yang tidak tepat..."     

Melihat aula yang sangat ramai itu, Xiao Yan hanya dapat menggelengkan kepalanya. Ia baru saja akan berbalik dan pergi saat ia mendengar sebuah suara lembut seorang wanita dari sampingnya, "Tuan Yan Xiao, anda telah datang, kemarilah dan duduklah sebentar."     

Mendengar suara itu, Xiao Yan menoleh dan melihat seorang wanita yang cantik dan lembut sedang berdiri di samping pilar. Wajah Xiao Yan yang dingin berubah menjadi lebih ramah. Tetapi, setelahnya, wajahnya kembali dingin seolah – olah ia berkata, "Tidak, perlu repot – repot. Nona Nalan, aku lebih suka dengan ketenangan dan tidak suka dengan suasana seperti ini."     

Wanita yang berdiri di samping tiang itu adalah orang yang paling berharga di klan Nalan, Nalan Yanran. Wajahnya yang cantik memperlihatkan sebuah senyuman lembut. Lekukan tubuhnya yang anggun, sesekali terlihat di dalam jubah berlengan lebar berwarna perak, yang hanya boleh dikenakan oleh para anggota Sekte Misty Cloud. Jika dibandingkan, keindahan tubuhnya tidak kalah dengan Ya Fei. Tetapi, aura mereka benar – benar berbeda.     

Saat Xiao Yan melihat Nalan Yanran, ia harus mengakui bahwa dalam tiga tahun itu, Nalan Yanran telah berubah dari remaja manja menjadi wanita dewasa yang terlihat lebih terhormat. Melihatnya sekarang, tidak heran bila ada orang yang berkata bahwa semua pria akan bersikap manis kepadanya.     

Tetapi, sebanyak apapun perubahan Nalan Yanran, gambar yang tertancap di benak Xiao Yan hanyalah gadis manja yang membatalkan perjanjian pernikahan kepada klan Xiao dulu. Jadi, sangat sulit bagi Xiao Yan untuk bersikap baik kepadanya.     

"Tuan Yan Xiao, kudengar dalam ujian Asosiasi Ahli Kimia tadi, kau mendapatkan hasil yang cukup baik." Nalan Yanran telah terbiasa melihat wajah Xiao Yan yang dingin selama beberapa hari itu, jadi, ia tidak pergi saat melihat wajah Xiao Yan yang tetap dingin. Ia melangkah maju dengan pelan dan berkata, "Selamat."     

Saat ia mencium aroma di sekitarnya, Xiao Yan maju ke arah Nalan Yanran tanpa ia ketahui. Xiao Yan tidak merasa aneh jika Nalan Yanran tahu tentang hasil ujian tadi. Dengan kekuatan klan Nalan di Kerajaan Jia Ma, tidak sulit bagi mereka untuk mendapatkan informasi seperti itu. Terlebih lagi, Liu Ling akan mengatakan apa saja untuk menyenangkan Nalan Yanran...     

"Keberuntungn." Kata Xiao Yan sambil menggeleng. Ia berbicara seolah setiap kata adalah emas yang berharga yang ia gunakan dengan hemat. Saat bicara, ia bahkan tidak melihat ke arah Nalan Yanran; setelahnya, ia hanya diam.     

Sikap dingin Xiao Yan yang membuat orang – orang tidak mau mendekatinya membuat Nalan Yanran cukup kesal. Selama ia hidup, pria muda di depannya itu adalah satu – satunya pria yang bersikap sedingin itu kepadanya. Kemudian, ia tersenyum kecut dan menggelengkan kepalanya dan akan menghentikan percakapan itu. Tetapi, saat ia akan pergi, sebuah tawa lembut yang membuat para pria gemetar tiba – tiba terdengar dari belakang mereka.     

"Hehe, nona Nalan, ada banyak orang yang menunggumu di dalam, tetapi, kau malah asyik mengobrol di sini."     

Mendengar tawa yang tidak asing itu, Xiao Yan menoleh. Ia menatap wanita yang memegang secawan anggur merah dan bersandar di pintu itu. Saat itu juga, tatapannya yang dingin berubah menjadi lebih hangat.     

"Halo, Tuan Yan Xiao, kita bertemu lagi." Ya Fei tersenyum dan berjalan ke arah Xiao Yan sambil menggoyangkan cangkir anggurnya. Bulu matanya yang lentik dan panjang membuatnya terlihat cerdik seperti siluman rubah.     

Mendengar sapaan Ya Fei, alis Nalan Yanran mengernyit sedikit tanpa diketahui oleh orang lain sebelum ia bertanya dengan senyuman, "Oh, apakah Tuan Yan Xiao kenal dengan Ya Fei?"     

"Aku telah mengenal Yan Xiao selama beberapa tahun, dan hubungan kami cukup baik." Kata Ya Fei yang juga tersenyum. Sesaat kemudian, ia mengalihkan pandangannya kepada Xiao Yan dan berkata, "Bukankah itu benar, Tuan Yan Xiao?"     

Xiao Yan mengangkat bahunya dan langsung mengambil cawan dari tangan Ya Fei. Setelahnya, ia langsung menghabiskan seluruh isi cawan itu di depan Ya Fei yang wajahnya sedikit merah, saat ia berkata, "Mengapa kau datang kemari?"     

Ya Fei merebut cawan anggur dari tangan Xiao Yan dan berkata dengan kesal, "Kau benar – benar kasar..."     

Xiao Yan tersenyum saat ia menatap wajah Ya Fei yang merah. Kecantikan Ya Fei benar – benar membuat orang jatuh hati kepadanya. Tidak heran waktu di Kota Wu Tan dulu, banyak pria yang berusaha setengah mati untuk masuk ke rumah pelelangan untuk melihat Ya Fei.     

"Dulu, ayah juga seperti itu. Seekor kerbau tua memakan rumput muda [1][1] tidaklah baik..." Kata Xiao Yan dalam hati sambil mengelus dagunya.     

Nalan Yanran berdiri di samping mereka dan melihat kedua orang yang saling menggoda itu. Wajahnya yang cantik menjadi sedikit berubah. Ia berpikir bahwa sikap dingin Xiao Yan memang karena sifatnya yang seperti itu, tetapi, saat ia melihatnya bersikap hangat dengan Ya Fei, ia tidak merasakan sikap dingin seperti yang Xiao Yan tunjukkan kepadanya.     

"Tuan Yan Xiao, nona Ya Fei, silahkan melanjutkan percakapan kalian. Aku harus pergi dulu, permisi." Nalan Yanran membungkukkan tubuhnya, berbalik, dan berjalan ke dalam aula itu, membuat kedua orang itu menatap punggungnya saat ia berjalan.     

Saat ia melihat Nalan Yanran yang pergi, Xiao Yan tidak ingin berlama – lama lagi, ia menutup mulutnya dan mengecap sisa – sisa rasa anggur merah di dalam mulutnya.     

Setelah Nalan Yanran pergi, alis Ya Fei naik saat ia berkata kepada Xiao Yan dengan jengkel, "Adik. Kau berani sekali memanfaatkan kakakmu ini..."     

Saat Xiao Yan menatap mulutnya, Ya Fei mengerti apa yang ia pikirkan. Seketika itu juga, wajahnya yang cantik menjadi merah karena malu. Sambil menghentakkan kakinya ke tanah, ia berkata marah, "Jika kau terus bersikap aneh, jangan salahkan kakakmu ini jika aku meneriakkan nama aslimu."     

Melihat Ya Fei yang malu, Xiao Yan tersenyum dan tidak lagi menatapnya. "Mengapa kau datang kemari?"     

"Kakek Nalan yang semakin membaik membuat klan Nalan sangat gembira. Sebagai rekan usaha klan Nalan, klan Primer juga diundang ke acara ini." Ya Fei menatap ke dalam aula besar itu dan mengusap dagunya. Setelahnya, ia tersenyum dan berkata, "Biasanya, selain klan Primer, para undangan adalah orang – orang yang terkenal dan berkuasa di Kota Suci Jia Ma."     

Mendengar hal itu, Xiao Yan hanya dapat menggelengkan kepalanya dan berkata dengan kesal, "Cih, mengapa mereka sudah mengadakan pesta walaupun 'Racun Pembakar' itu belum benar – benar habis dikeluarkan? Bukankah ini terlalu cepat?"     

"Ha ha, itu karena kakek Nalan benar – benar percaya kepadamu. Sebenarnya, awalnya aku pun tidak percaya bahwa kau dapat mengeluarkan 'Racun Pembakar' itu dari tubuh kakek Nalan. Hal itu wajar, karena racun itu tidak dapat ditangani bahkan oleh Raja Pil Gu He. Sekarang, kabar tentangmu sudah tersebar kepada penguasa – penguasa di kerajaan ini." Mata indah Ya Fei menatap Xiao Yan dengan tajam saat ia mengatakan hal itu. Sebelumnya, saat ia membuatkan surat rekomendasi untuk Xiao Yan, ia hanya berpikir bahwa tidak ada salahnya membiarkan Xiao Yan mencoba, tetapi, ia tidak menyangka bahwa Xiao Yan benar – benar dapat menyembuhkan kakek Nalan.     

Xiao Yan menatap aula itu saat ia berkata, "Jika bukan karena 'Ludah Tujuh Roh Magic Hijau,' aku juga tidak akan datang ke sini..."     

Ya Fei tersenyum nakal saat ia berkata, "Kau telah bertemu dengan Nalan Yanran, tetapi kau jauh lebih tenang daripada yang kukira."     

"Orang yang melihatnya adalah Yan Xiao, bukan Xiao Yan..." Xiao Yan menyilangkan kedua tangannya sambil menatap wanita yang langsung menjadi pusat perhatian, saat memasuki aula itu. Tetapi, mata hitam Xiao Yan tetap terlihat dingin.     

Ya Fei menghela nafas dan menggelengkan kepalanya. Ia tidak ingin melanjutkan topik pembicaraan itu. Karena itu, ia berkata lagi, "Ayo kita masuk, ketua klan benar – benar ingin bertemu denganmu, pria muda yang membuat Pak Tua Hai takut."     

"Aku tidak tertarik."     

"Ayolah adik kecil... kakakmu ini telah banyak membantumu. Kau tidak bisa mempermalukan kakakmu ini begitu saja bukan..." Melihat Xiao Yan yang akan pergi, Ya Fei menutup kedua tangannya dan menggoyangkannya...     

"Ah, kau benar – benar dapat membuat orang dapat melakukan hal bodoh..." Ya Fei sudah terlahir dengan aura yang memikat. Terlebih, lagi saat ia melihat sikap Ya Fei yang seperti gadis kecil itu, Xiao Yan hanya dapat menggeleng saat ia tidak dapat menahan pemandangan yang menyerang hatinya itu. Ia melambaikan tangannya dan berkata dengan pasrah, "Baiklah, ayo kita masuk."     

Melihat Xiao Yan setuju, Ya Fei menjadi sangat senang. Sikapnya yang seperti gadis kecil itu tiba – tiba menghilang. Kemudian, ia berbalik dan berjalan di depan Xiao Yan dengan anggun. Melihat perubahan sikapnya yang begitu cepat, Xiao Yan hanya dapat tersenyum kecut dan menghela nafas sebelum berjalan mengikutinya.     

Mereka berjalan melewati pintu depan, saat keramaian di ruangan itu sekali lagi membuat Xiao Yan mengerutkan keningnya. Ya Fei tahu bahwa Xiao Yan tidak suka dengan keramaian dan langsung menggenggam tangannya dan menariknya melewati kerumunan orang – orang di sana.     

Penampilan Ya Fei menarik perhatian orang – orang di sana. Seketika itu juga, mereka menoleh dan menatap Ya Fei. Saat mereka melihat Ya Fei yang sedang menggandeng tangan Xiao Yan, mereka terdiam sesaat, lalu mereka menatap Xiao Yan yang penampilannya tidak istimewa itu dengan bingung. Saat itu, Ya Fei adalah orang yang cukup terkenal di Kota Suci Jia Ma. Dalam usianya yang masih muda, ia telah menjadi orang penting di Markas Rumah Pelelangan Primer. Ini adalah pertama kalinya hal seperti itu terjadi di dalam sejarah klan Primer. Terlebih lagi, ia mampu mengurus rumah pelelangan itu menjadi lebih rapi dan teratur. Hal itu membuat orang – orang yang mengira bahwa ia hanyalah seorang wanita cantik yang bodoh menjadi terkejut.     

Walaupun Ya Fei terlihat ramah di luarnya, orang – orang tahu bahwa makhluk yang indah dan menarik ini, sangat pemilih soal pria yang mendekatinya. Memang mudah untuk menjadi temannya, tetapi, sangat sulit bagi mereka jika ingin melanjutkan hubungan itu lebih jauh. Jadi, saat mereka melihat Ya Fei menggandeng tangan seorang pria yang penampilannya biasa – biasa saja, wajar saja jika mereka merasa bingung.     

Tentu saja dengan penampilan dan aura Ya Fei, di aula itu, tidak sedikit orang yang mengaguminya. Saat itu, mereka menatap Xiao Yan dengan iri dan marah.     

Berbagai jenis tatapan di sekelilingnya tidak membuat ekspresi Xiao Yan berubah. Ia tetap membiarkan Ya Fei untuk terus menggandengnya sambil terus bersikap tenang melewati tatapan – tatapan yang panas itu.     

Saat mereka berjalan melewati orang – orang itu, langkah Ya Fei tiba – tiba terhenti. Xiao Yan menatap ke depan dan menatap sebuah tempat yang sepi di sebuah sudut ruangan. Di situ, seorang pria tua berambut putih sedang tersenyum dan duduk sambil bercakap – cakap dengan orang – orang di sekelilingnya.Wajahnya yang serius membuatnya ia terlihat terhormat.     

"Ia adalah ketua klan Primer, Primer Tengshan." Kata Ya Fei memperkenalkannya. Setelahnya, ia merasakan sesuatu dan melepaskan tangan Xiao Yan. Ia merapikan rambutnya saat Xiao Yan yang berdiri di belakangnya melihat telinga Ya Fei menjadi semakin merah.     

"Oh." Xiao Yan menganggukkan kepalanya. Ia mengikuti Ya Fei dan berjalan ke arah orang tua itu. Setelahnya, Ya Fei menghentikan langkahnya sebelum sesaat kemudian melangkah ke depan. Kemudian, ia membungkukkan tubuhnya dan mengatakan sesuatu di telinga orang tua itu.     

Beberapa saat kemudian, orang tua itu tersenyum dan mengangguk. Sesaat kemudian, ia mengangkat wajahnya dan berdiri. Ia tersenyum dan berkata, "Adik Yan Xiao, aku telah mendengar tentangmu cukup lama dan aku sangat senang dapat bertemu denganmu. Aku adalah ketua klan Primer, Primer Tengshan."     

"Aku hanyalah orang biasa. Bagaimana mungkin aku pantas untuk mendapat perhatian dari ketua Tengshan?" Kata Xiao Yan sambil tersenyum.     

"Tidak banyak orang di Kerajaan Jia Ma yang mendapatkan perlakuan seperti itu dari Pak Tua Hai. Bagaimana mungkin orang seperti adik dianggap tidak penting?" Jawab Primer Tengshan.     

Xiao Yan hanya tersenyum dan tidak membalas. Ia bergumam dalam hati, "Sepertinya hubungan Hai Bo Dong dengan klan Primer bukanlah hubungan biasa, "Apakah mungkin orang tua itu juga adalah anggota klan Primer?"     

"He he, adik Yan Xiao, silakan duduk." Primer Tengshan tersenyum dan mempersilakan Xiao Yan duduk di sampingnya. Ia melangkah mundur, tersenyum, dan berkata setelah melihat Xiao Yan yang duduk di sampingnya, "Adik Xiao Yan, hasil ujianmu di Asosiasi Ahli Kimia kali ini tampaknya cukup bagus. Aku ucapkan selamat."     

"Ah, aku ingin tahu apakah Asosiasi Ahli Kimia ini dengan sengaja membocorkan informasi itu atau kemampuan mereka dalam menjaga rahasia sangat buruk. Bagaimana mungkin semua orang tahu..." Mendengar kata – kata Primer Tengshan, Xiao Yan hanya dapat menggelengkan kepalanya dan berusaha tetap tenang,     

"Selama adik Yan Xiao berada di Kota Suci Jia Ma, kau dapat langsung menemui Ya Fei jika kau membutuhkan bantuan, terlebih lagi, kau dan dia adalah teman lama." Kata Primer Tengshan sambil tersenyum. Saat mengatakan hal itu, ia mengatakan hubungan Xiao Yan dan Ya Fei dengan nada yang genit.     

Mendengar hal itu, Xiao Yan menoleh dan melihat Ya Fei yang sedang mengangkat cawan anggurnya dan meminumnya dengan anggun. Mungkin, ia salah mengartikan kata – kata Primer Tengshan. Dalam pantulan permukaan anggur merah itu, wajah Ya Fei yang menarik menjadi semakin merah.     

Xiao Yan hanya dapat menggelengkan kepalanya dan tidak tahu harus berkata apa.     

Setelah bertemu dan diperingatkan oleh Hai Bo Dong, Primer Tengshan memikirkan berbagai cara untuk menjadi lebih dekat dengan Xiao Yan. Ekspresinya yang tegas, berubah menjadi senyuman hangat. Perubahan sikap itu membuat orang – orang di sekitarnya yang telah mengenal sifat Primer Tengshan menjadi terkejut. Mereka mulai menebak – nebak di dalam hati mereka, siapa sebenarnya Xiao Yan ini.     

Sebagai ketua klan, Primer Tengshan biasanya cukup banyak berbicara. Terlebih lagi, ada Ya Fei yang sesekali akan tersenyum dan menyela percakapan itu. Saat itu, suasana tempat itu terasa sangat hangat.     

————     

Mu Zhan     

Di sudut lain di aula besar itu, kakek Nalan dan para tamu yang datang sedang saling tersenyum dan bercakap – cakap. Kebetulan, tatapannya, mengarah tepat ke arah tempat Xiao Yan dan tiga orang lainnya sedang duduk dan bercakap – cakap. Saat ia melihat suasana yang hangat itu, ia mengernyitkan alisnya sedikit. Kemudian, ia tersenyum dan memohon diri dari para tamunya sebelum mundur beberapa langkah ke sisi Nalan Su dan Nalan Yanran.     

"Yanran, apakah Yan Xiao mengenal Primer Tengshan dengan dekat?" Tanya kakek Nalan.     

Nalan Yanran melirik ke sudut ruangan tempat Xiao Yan duduk. Setelah meneguk anggur merah di tangannya, ia menggeleng dan berkata, "Kurasa ia tidak mengenal Primer Tengshan, tetapi, ia sepertinya dekat dengan Ya Fei. Apakah kau lupa, Yan Xiao datang kemari karena surat rekomendasi dari Ya Fei."     

"Eh..." Kakek Nalan mengernyitkan alisnya dan berkata dengan kesal, "Pak Tua Tengshan itu benar – benar menggunakan wanita cantik itu untuk mendekatinya? Sungguh tidak tahu malu..."     

"Ah, dengan bakat Yan Xiao, masa depannya akan sangat cerah dan luas. Jika orang itu bergabung dengan klan Primer, hal itu akan membuat banyak orang merasa kecewa."     

"Haha, silakan saja jika mereka menggunakan wanita cantik untuk mendekatinya, tetapi, bukankah kita juga memiliki seorang wanita cantik..." Kata Nalan Su bergurau.     

"Ayah, omong kosong apa itu?" Kata Nalan Yanran dengan marah sambil menatap mata Nalan Su dengan tajam.     

"Cih, gadis ini? Lupakan saja. Saat mereka bertemu beberapa hari terakhir, Yan Xiao itu tidak bersikap hangat sama sekali dengannya. Jika kau memaksanya, hal itu akan membuatnya pergi dengan lebih cepat." Kata kakek Nalan sambil mendengus.     

"Kalian... kalian orang tua yang tidak sopan, tidak sesuai dengan umur kalian! Jika kalian mengatakan omong kosong itu lagi, jangan salahkan aku jika aku bersikap kasar." Kata – kata kakek Nalan langsung membuat Nalan Yanran, yang terus berusaha tersenyum, mengangkat alisnya karena merasa marah dan malu. Ia mengulurkan tangannya, seolah – olah akan mencabut janggut panjang kakeknya.     

Di sampingnya, Nalan Su berdehem beberapa kali untuk mengingatkan kakek dan cucunya ini untuk berhenti bertengkar. Ia menunggu mereka untuk berhenti sebelum berkata, "Walaupun gadis yang bernama Ya Fei itu menjadi semakin cantik beberapa tahun ini, caranya bersikap bahkan tidak dapat dibandingkan orang – orang tua seperti kita. Saat ini, Nalan Yanran masih kalah jika dibandingkan dengannya."     

"Dasar klan mereka adalah perdagangan. Wajar saja jika kemampuan mereka saat bersikap di depan umum sangat bagus. Bagaimana mungkin kau membandingkanku dengannya? Terlebih lagi, bahkan jika kau mengizinkan aku untuk mendekatinya, Guru tidak akan menyetujuinya." Nalan Yanran menatap sudut ruangan tempat Xiao Yan duduk. Saat ia melihat Xiao Yan dan Ya Fei sedang tersenyum dan bercakap – cakap, ia merasa sedih. Ia yakin bahwa penampilan dan auranya tidak kalah dengan Ya Fei, tetapi, dari awal, Xiao Yan tidak pernah bersikap hangat kepadanya. Walaupun dengan posisinya, ia tidak pantas untuk mencari perhatian Xiao Yan, Nalan Yanran yang sombong itu, tidak rela jika pria yang tidak tertarik kepadanya itu tersenyum dan bercakap – cakap dengan wanita lain. Mungkin ini adalah perasaan yang dirasakan oleh setiap wanita saat membandingkan dirinya dengan wanita lain.     

"Ah, cobalah untuk memikirkan sebuah cara. Jangan biarkan Yan Xiao benar – benar bergabung dengan klan Primer. Bayangkan saja keuntungan yang diberikan oleh Raja Pil Gu He kepada Sekte Misty Cloud selama bertahun – tahun ini. Aku yakin dengan kemampuan Yan Xiao, pencapaiannya di masa depan tidak akan kalah dari Gu He." Kata kakek Nalan sambil menghela nafas.     

"Baik." Nalan Su menganggukkan kepalanya.     

"Satu hal lagi. Yanran, awasilah Liu Ling. Sepertinya ia benci kepada Yan Xiao karenamu. Kemampuan pria itu memang cukup bagus, tetapi, hatinya terlalu sempit. Jika ia menggunakan kuasa orang – orang yang mendukungnya untuk melawan Yan Xiao, aku tidak akan menganggapnya lagi." Kakek Nalan melirik sebuah kelompok yang duduk melingkar di ruangan itu. Orang – orang yang duduk di tengah lingkaran itu adalah Liu Ling dan Putri Kecil itu.     

"Baik." Nalan Yanran mengerutkan alisnya dan menganggukkan kepalanya. Ia dan Liu Ling telah berteman selama beberapa tahun, tidak aneh jika ia telah mengenal sifatnya. Ambisi di hati Liu Ling benar – benar terlalu besar.     

Saat itu, kakek Nalan menatap ke seluruh ruangan dan bertanya sambil mengerutkan keningnya, "Oh ya, mengapa para anggota klan Mu belum datang? Seingatku, aku telah mengundang mereka."     

Klan Mu adalah salah satu dari tiga klan terbesar di Kerajaan Jia Ma. Sebagian besar anggota klan itu adalah orang – orang yang suka bertarung dan memiliki posisi – posisi penting di organisasi militer Kerajaan Jia Ma.     

"Tadi, aku dengar Mu Zhan dari klan Mu baru saja kembali dari perbatasan barat laut." Kata Nalan Yanran.     

Mendengar hal itu, kakek Nalan terdiam sesaat sebelum berkata, "Mu Zhan? Bukankah ia orang yang menghajar dan membunuh orang lain sesuka hatinya, orang yang juga melukai anak – anak dari klan – klan besar di ibukota ini sampai mereka menurut kepadanya? Bukankah ia juga orang yang menjadi ketua geng pangeran kerajaan itu?"     

"Ah, orang liar itu benar – benar membuat masalah dengan banyak orang..."     

"Eh... Aku ingat... orang itu sangat tertarik dengan Ya Fei dari klan Primer itu. Dulu, saat ia meninggalkan Kota Suci Jia Ma, ia meneriakkan kata – kata ancaman bahwa ia akan membunuh siapapun yang berani menyentuh Ya Fei." Saat ia mengingat kejadian itu, Nalan Su tidak tahu harus merasa senang atau sedih.     

"Ah, aku ingin tahu apakah orang liar itu telah berubah setelah tinggal dua tahun di perbatasan. Seharusnya, ia tidak seliar dua tahun yang lalu, bukan?" Kata Nalan Yanran sambil tersenyum.     

Kakek nalan mengusap jenggot putihnya saat ia menatap ke arah Ya Fei. Ia menggeleng dan berkata, "Eh... aku mempunyai firasat buruk bahwa sesuatu akan terjadi malam ini."     

Nalan Yanran memicingkan matanya dan tertawa, "Sepertinya... hal itu akan terjadi."     

"Kuharap jika ada masalah, hal itu tidak akan berubah menjadi masalah yang lebih besar. Yan Xiao tidak seperti pejabat muda itu yang dibuat cacat oleh Mu Zhan dulu. Walaupun aku belum lama mengenalnya, sepertinya jika Yan Xiao menunjukkan kekuatannya yang sebenarnya, ia akan menjadi sangat mengerikan." Kakek Nalan melanjutkan, "Dan jika gurunya dapat mengajar murid sehebat dia, ia pasti bukanlah orang biasa. Di hadapan ahli kimia yang dapat dibandingkan dengan Gu He, klan Mu tidak akan berani bersikap terlalu sombong."     

"Benar." Nalan Yanran mengangguk setuju. Setelah berada di Sekte Misty Cloud selama beberapa tahun, ia tahu benar kemampuan seorang ahli kimia yang setara dengan Gu He.     

"He he, aku akan menyuruh seseorang untuk mengurusnya." Nalan Su tersenyum. Setelahnya, ia bersulang dengan para tamu yang datang sebelum tersenyum dan bercakap – cakap dengan para tamu itu.     

...     

"Kakak Liu Ling, apakah itu orang yang mengalahkanmu? Ia terlihat sangat biasa." Di dalam sebuah kelompok yang duduk melingkar di ruangan itu, seorang pria muda yang mengenakan pakaian mewah menatap ke arah Xiao Yan dengan benci.     

"Haha, bagaimana lagi, kemampuanku tidak sehebat dia." Kata Liu Ling sambil tersenyum dan mengangkat cawan anggurnya.     

"Hei, mungkin saja orang itu berbuat curang. Kakak Liu Ling adalah murid Guru Besar Gu He. Bagaimana mungkin orang yang biasa – biasa saja seperti itu mengalahkanmu?" Kata seorang pria muda lainnya sambil tertawa.     

Liu Ling tersenyum tapi tidak berkata apa – apa dan hanya menatap Xiao Yan.     

"Sepertinya pria itu cukup beruntung dalam urusan wanita. Ia dapat menjadi dekat dengan nona Yan Fei dari klan Primer." Kata seorang pria yang dulu ingin mendekati Ya Fei.     

Putri Kecil itu meneguk anggur merah dengan pelan. Jari kecilnya mengetuk – ngetuk cawan kaca itu, dan mengeluarkan bunyi kaca yang terketuk. Ia menatap Xiao Yan dengan malas dan tertawa pelan, "Malam ini, sepertinya akan ada hal menarik yang akan terjadi..."     

"Apa maksudmu?" Mendengar perkataan Putri Kecil itu, Liu Ling menjadi bingung.     

"Tunggu dan lihatlah saja..." Kata Putri kecil itu dengan misterius. Sesaat kemudian, ia menghabiskan sisa anggur di cawannya dalam sekali teguk.     

...     

Seiring dengan berjalannya waktu di acara itu, seekor kuda merah besar sedang berlari dari sebuah ujung jalan yang diterangi oleh lampu - lampu menuju ke markas klan Nalan dengan tidak sopan. Saat mereka lewat, orang – orang di kedua sisi jalan langsung menghindar karena terkejut.     

Kuda merah itu berhenti saat sampai di depan markas klan Nalan. Sebuah sosok manusia berwarna hijau melompat turun dari punggung kuda itu. Ia mengangkat wajahnya dan menatap pintu depan markas itu. Dengan diterangi cahaya lampu, terlihatlah sebuah wajah seorang pria muda. Dari mata pria itu, terpancar sifatnya yang liar dan kejam seperti seekor harimau.     

Pria muda yang berusia sekitar dua puluh lima tahun itu tidak melihat ke arah penjaga di sisi pintu depan itu. Ia langsung berjalan memasuki markas klan Nalan itu.     

...     

Di dalam aula yang ramai itu, pria berbaju hijau itu masuk dari pintu depan yang terbuka itu. Ia mengusap lehernya saat ia melihat orang – orang di dalam ruangan itu. Ia bergumam sesuatu saat ia berjalan. Orang – orang di dekatnya dapat mendengarnya menggumamkan, "Orang – orang bodoh..."     

Saat pria itu masuk ke dalam ruangan itu, beberapa pasang mata menjadi terbuka lebar karenanya...     

Pria muda itu menatap ke seluruh ruangan seperti mencari sesuatu. Sesaat kemudian, tatapannya terarah ke suatu tempat. Saat itu juga, wajahnya dipenuhi amarah dan rasa haus darah.     

...     

Di tempat duduknya, Xiao Yan dan Ya Fei sedang tersenyum dan bercakap – cakap. Sesaat kemudian, Xiao Yan mengangkat cawan anggur di meja dan meneguknya. Saat itu juga, wajahnya menjadi serius dan ia memicingkan matanya.     

Tiba – tiba, Dou Qi berwarna hijau keluar dari tubuh Xiao Yan. Cangkir anggur di tangannya hancur dan mengeluarkan suara keras. Ia memutar tubuhnya dan menggerakkan telapak tangannya. Seketika itu juga, ia melayangkan tinjunya yang terkepal dan menghantam energi yang muncul dari belakangnya.     

"Bang!"     

Energi yang terpancar dari tinju Xiao Yan melesat ke segala arah dan mengeluarkan suara – suara desis angin. Meja – meja dan kursi – kursi hancur saat energi itu melewati mereka.     

Energi besar dari tinjunya itu membuat Xiao Yan harus maju beberapa langkah untuk menahannya. Wajahnya yang tadinya tersenyum berubah menjadi serius. Saat itu juga, Xiao Yan mengangkat wajahnya dan melihat seorang pria muda yang menggoyang tangannya sambil menatapnya dengan ganas dan penuh amarah. Tiba – tiba dari mata hitam Xiao Yan terpancar rasa haus darah.     

[1] Seekor kerbau tua memakan rumput muda = Seorang pria tua yang menyukai wanita yang jauh lebih muda.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.