Perjuangan Menembus Surga

Mengolah



Mengolah

0Saat suasana di ruangan itu menjadi sunyi, terdengar sebuah tawa seorang pria tua, "Hei, Pak Tua Ao, apakah kau juga membawa seseorang?"     

Xiao Yan mencari sumber suara itu dan mengalihkan pandangannya. Ia melihat bahwa ada beberapa orang tua yang mengenakan jubah ahli kimia sedang berdiri di sebuah panggung di sisi kiri ruangan itu. Suara tawa itu muncul dari salah satu orang tua itu.     

Ao Tuo tersenyum dan melambai kepada pria tua itu sebelum menoleh kepada Xiao Yan dan berkata, "Orang itu adalah wakil ketua asosiasi, Qie Mi Er yang juga adalah guru dari putri kecil itu."     

"Ah." Xiao Yan mengangguk pelan.     

Ao Tuo melirik orang – orang di ruangan itu, menepuk pundak Xiao Yan, dan berkata, "Abaikan saja orang – orang sombong yang menatapmu itu. Wajar saja bila mereka merasa sombong, menjadi seorang ahli kimia tingkat tiga dalam usia yang masih muda menandakan bahwa mereka benar – benar berbakat. Mereka tidak akan memperhatikan orang – orang yang tingkatannya dibawah mereka. Sekarang, banyak anak muda yang memiliki kemampuan yang hebat."     

Xiao Yan hanya tersenyum dan tidak membalas.     

"Ikuti aku, kita akan menemui orang – orang tua itu. Mereka adalah orang – orang yang memiliki posisi yang kuat di Kerajaan Jia Ma." Saat Ao Tuo mengatakan hal itu, ia melangkah terlebih dahulu menuju panggung itu. Xiao Yan merasa ragu sesaat, tetapi ia hanya dapat mengikuti Ao Tuo.     

Ao Tuo berjalan menaiki panggung itu dengan cepat sebelum tersenyum dan bercakap – cakap dengan orang – orang tua itu selama beberapa saat. Xiao Yan hanya berdiri dan menunggu mereka, tidak ingin maju terlebih dahulu untuk menyapa mereka.     

Setelah bercakap – cakap selama beberapa saat, orang tua berambut putih itu tersenyum saat melihat Xiao Yan yang berdiri di belakang Ao Tuo dan bertanya, "Pak Tua Ao, apakah ini orang yang akan mewakili Kota Batu Hitam kali ini?"     

Xiao Yan mengangkat wajahnya dan menatap pria tua yang memiliki posisi tinggi di Asosiasi Ahli Kimia itu. Pria tua itu mengenakan jubah ahli kimia yang mewah. Wajahnya yang penuh kerutan terus tersenyum dan matanya yang tua terlihat tenang dan lembut. Sesaat, ia terlihat seperti seorang pria tua biasa tanpa aura yang kuat, hanya jubah mewah dan empat garis berwarna perak di dadanya yang menunjukkan posisinya. Tetapi, sebenarnya, orang tua ini mengendalikan hampir separuh dari kekuatan Asosiasi Ahli Kimia.     

Saat Xiao Yan memperhatikan Qie Mi Er, pria tua itu juga melakukan hal yang sama kepadanya. Penampilan Xiao Yan yang biasa – biasa saja tidak menarik perhatiannya. Satu – satunya hal yang membuat Qie Mi Er sedikit merasa aneh adalah ekspresi Xiao Yan yang sangat tenang. Dapat bersikap seperti itu saat berhadapan dengan seorang ahli kimia tingkat empat membutuhkan kekuatan mental yang kuat yang jarang dimiliki oleh anak muda.     

"Ah, namanya adalah Yan Xiao. Ia lumayan berbakat." Ao Tuo tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Setelah itu, ia menoleh kepada Xiao Yan dan mengenalkan Qie Mi Er kepadanya, "Ini adalah wakil ketua asosiasi, Guru Besar Qie Mi Er."     

"Senang bertemu dengan anda, Wakil Ketua Qie Mi Er." Xiao Yan tersenyum dan membungkuk dengan sopan kepada Qie Mi Er.     

"He he, anak muda, kuharap kau tidak akan membuat rekomendasi Ao Tuo terbuang sia – sia. Jika tidak, ia akan kehilangan muka." Melihat lambang ahli kimia tingkat dua di dada Xiao Yan, Qie Mi Er hanya dapat menggelengkan kepalanya kepada Ao Tuo. Di kompetisi sebesar itu, seorang ahli kimia tingkat dua akan sangat sulit, bahkan untuk menembus dua puluh besar.     

Xiao Yan mengangkat bahunya dan berkata, "Saya yakin bahwa setidaknya saya akan lulus ujian ini."     

Qie Mi Er mengangguk dan berkata, "Bagus jika kau percaya diri, tetapi, semua orang yang direkomendasikan oleh para ketua cabang mempunyai kekuatan yang lebih besar darimu, jadi ujian ini juga akan sulit untukmu."     

"Saya akan melakukan yang terbaik."     

Qie Mi Er mengangguk dan berkata, "He he, hampir waktunya untuk mulai, sebaiknya, kita hentikan dulu percakapan kita. Silakan turun terlebih dahulu, ujiannya akan segera dimulai."     

Xiao Yan mengangguk, berbalik, dan berjalan turun dari panggung itu. Setelahnya, sambil ditatap oleh semua anak muda di ruangan itu, ia berjalan menuju sebuah sudut ruangan dan berdiri dengan santai.     

Melihat Xiao Yan sudah pergi, Qie Mi Er berkata kepada Ao Tuo, "Ah, Pak Tua Ao Tuo, Kota Batu Hitam adalah kota yang cukup besar, bukan? Tidak mungkin jika kau tidak dapat menemukan seorang ahli kimia tingkat tiga."     

Sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam lengan bajunya, Ao Tuo berkata sambil tersenyum misterius, "Aku percaya kepadanya."     

Qie Mi Er menggeleng dan berkata, "Ah, dasar kau orang tua... jika perwakilan mu tidak ada yang menonjol di Pertemuan besar ini, jangan salahkan kami jika dana anggaran mu akan berkurang tahun depan. Kau tidak boleh mengambil resiko untuk hal – hal seperti ini, walaupun kau memiliki hubungan baik dengan para tetua asosiasi, hal itu tidak dapat membantumu."     

Ao Tuo hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Ia tidak cemas akan hal itu dan hanya berkata, "Sudah waktunya, ayo kita mulai ujiannya."     

Mendengar hal itu, Qie Mi Er tidak berkata apa – apa lagi. Ia menatap semua orang di bawahnya itu. Ia menunjuk ke arah tengah ruangan itu dimana terdapat banyak kain hitam yang tergantung di dinding. "Di belakang kain – kain itu, terdapat sebuah ruangan kecil. Ruangan itu adalah tempat ujian kalian..."     

"Seperti yang telah kalian ketahui, mengolah bahan – bahan obat adalah proses yang penting dalam pembuatan pil obat. Ujian kali ini bertujuan untuk menguji kemampuan kalian dalam mengolah bahan – bahan obat..."     

"Di dalam setiap ruangan itu, telah disiapkan bahan – bahan obat yang terletak di atas meja. Yang harus kalian lakukan adalah mengolah bahan – bahan itu menjadi semurni mungkin dengan waktu sesingkat mungkin."     

Qie Mi Er menunjuk ke arah sebuah jam pasir dan berkata kepada para anak muda di bawahnya, "Jika pasir di dalam jam pasir itu telah habis, peserta yang belum menyelesaikan pemurniannya akan dianggap gagal. Juga, walaupun kalian berhasil memurnikan bahan – bahan itu, kami, para tetua akan menjadi jurinya. Jika bahan – bahan yang kalian olah tidak memenuhi standar kami, kalian juga akan dianggap gagal. Jika kalian dianggap gagal, rekomendasi yang telah kalian dapatkan akan dicabut dan kalian tidak diperbolehkan untuk mengikuti kompetisi."     

Mendengar konsekuensi yang berat jika mereka gagal, para anak muda itu saling bertukar pandang. Selain beberapa orang, ekspresi mereka semua berubah.     

Saat menatap anak – anak muda itu, tatapan Qie Mi Er terhenti di Xiao Yan yang berdiri di sudut ruangan dengan santai. Ia menatap wajah yang tetap tenang itu saat ia bergumam dalam hati, "Apakah bocah ini benar – benar memiliki kemampuan yang hebat?"     

Setelah mengalihkan pandangannya dari Xiao Yan, Qie Mi Er bertepuk tangan sekali saat ia tersenyum dan berkata, "Baiklah, silakan mulai. Jangan lupa untuk memperhatikan waktu di jam pasir itu."     

Mendengar hal itu, semua orang di ruangan itu mulai berjalan dalam kelompok – kelompok kecil menuju ke sisi kiri mereka. Setelahnya, mereka membuka kain hitam penutup ruangan itu dan masuk ke dalamnya.     

Xiao Yan memilih untuk masuk ke dalam ruangan yang agak terpencil. Saat ia akan memasuki ruangannya, ia mendengar suara tawa dari belakangnya. Hal itu membuatnya menghentikan langkahnya dan berbalik dengan wajah yang tetap tenang.     

Liu Ling berjalan ke arah Xiao Yan dengan pelan. Setapi, senyuman feminin Liu Ling itu membuat Xiao Yan mengerutkan alisnya saat Liu Ling berkata, "He he, aku tidak menyangka bahwa saudara Yan Xiao juga akan mengikuti ujian ini. Kita sepertinya selalu dipertemukan oleh takdir."     

Xiao Yan menatapnya dan berkata, "Aku hanya diajak oleh seseorang untuk memenuhi kuota peserta."     

"Saudara Yan Xiao benar – benar lucu. Walaupun biasanya orang setingkat kau tidak akan dapat masuk kompetisi ini, kau memiliki hal unik seperti 'Api Surgawi' itu, sepertinya kau tidak akan bernasib buruk." Liu Ling menatap wajah Xiao Yan dan sebenarnya, ia masih tidak yakin apakah Xiao Yan benar – benar memiliki 'Api Surgawi'. Tetapi, bagaimanapun juga, ia hanya menebak – nebak soal hal itu. Walaupun ia telah bertanya kepada Nalan Yanran, wanita itu tidak memberinya jawaban yang jelas mengenai hal itu.     

Xiao Yan yang malas menjawabnya, hanya mengangkat bahunya sebelum membuka kain hitam itu dan masuk ke dalam ruangannya. Hal itu membuat Liu Ling terdiam sambil mengernyitkan alisnya.     

"Kakak Liu, kau tidak mau masuk?" Sebuah suara keras terdengar dari belakang Liu Ling. Putri kecil yang cantik itu berjalan ke arah Liu Ling, menatap Xiao Yan yang masuk ke ruangannya, dan tersenyum dengan manis.     

Liu Ling tersenyum dengan hangat saat ia berkata kepada putri itu dengan lembut, "Aku hanya bertemu dengan seseorang yang kukenal, jika tuan putri kecil tertarik, aku dapat mengenalkannya kepadamu."     

"Lupakan saja, ahli kimia tingkat dua... Aku tidak seramah dirimu." Putri kecil itu menggelengkan kepalanya dengan malas. Jelas, ia jauh lebih tertarik kepada Liu Ling daripada Xiao Yan. Bagaimanapun juga, posisi, kuasa, dan penampilan Liu Ling jauh melebihi Xiao Yan.     

"Ha ha, terserah kau saja." Liu Ling tersenyum. Sikap putri kecil itu yang mengacuhkan Xiao Yan membuatnya merasa sedikit senang. Di klan Nalan, kakek Nalan sangat menghormati Xiao Yan. Hal itu membuat Liu Ling, yang selalu dihormati karena kemampuannya, merasa iri kepada Xiao Yan.     

"Aku masuk dulu. Kakak Liu Ling sebaiknya jangan kalah dari aku." Putri kecil itu mengedipkan matanya dengan nakal kepada Liu Ling sebelum masuk ke ruangannya dengan cepat.     

Liu Ling tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Ia menatap ke seluruh ruangan yang telah kosong itu dan tidak berlama – lama lagi. Dengan santai, ia berjalan dan membuka kain penutup ruangannya. Sikapnya yang santai itu membuat Qie Mi Er dan orang – orang tua lainnya di atas panggung itu menganggukkan kepala mereka.     

Melihat ruangan besar yang sudah kosong itu, Ao Tuo menoleh dan berkata kepada Qie Mi Er, "Tugas dalam ujian kali ini cukup sulit. Mengolah bahan – bahan obat bukan hanya penting untuk membuat obat, tetapi, hal itu juga menguji kemampuan seseorang dalam mengendalikan api. Ujian kecil ini akan membuat kita dapat menilai secara kasar kemampuan anak – anak muda ini."     

Qie Mi Er tersenyum dan mengangguk. Ia kemudian duduk di sebuah kursi di sisinya, mengambil cangkir tehnya dan menyeruputnya. Sambil tersenyum ia berkata, "Baiklah, mari kita lihat siapa saja yang dapat membawakan kita bahan – bahan obat yang paling murni."     

...     

Setelah melewati kain penutup itu, Xiao Yan memasuki sebuah ruangan. Ruangan itu tidak luas, tetapi cukup mewah dan rapi. Di dekat tembok ruangan itu, terdapat sebuah meja batu berwarna hijau. Sebuah jam pasir terletak di atas meja itu bersama dengan beberapa bahan obat yang tersusun rapi.     

Sambil berjalan di samping meja itu, Xiao Yan menatap ke beberapa bahan obat yang berwarna hitam seperti arang. Ia terkejut saat melihat benda itu dan bergumam, "Benda ini adalah 'Daun Spiritual Besi Hitam,' salah satu bahan yang paling sulit untuk dipanaskan. Benda ini akan benar - benar menguras energi orang yang mengolahnya. Orang – orang tua ini benar – benar tidak memberikan kami ruang untuk bernafas."     

Xiao Yan menggelengkan kepalanya dan ia mengusap cincinnya dengan lembut. Seketika itu juga, sebuah kuali obat berwarna merah muncul di atas meja. Xiao Yan mengambil daun hitam itu, dan membolak – baliknya. Ia tidak yakin apakah ia harus menggunakan 'Inti Api Teratai Hijau..."     

Setelah berpikir selama beberapa saat, Xiao Yan menggelengkan kepalanya. Ia tidak ingin mengeluarkan senjata rahasianya secepat itu dalam kompetisi ini. Jika ia menggunakan 'Inti Api Teratai Hijau' dalam ujian yang sangat mudah itu, hal itu hanya akan membuang – buang energinya saja.     

Dengan sebuah jentikan jari, sebuah pil berwarna ungu muncul di antara dua jarinya. Xiao Yan memasukkannya ke dalam mulutnya dan mengunyahnya. Setelahnya, ia memuntahkannya dan sebuah lidah api berwarna ungu muncul di telapak tangannya.     

Saat memegang api ungu itu, Xiao Yan tersenyum. Setelah dulu ia menelan 'Api Ungu' itu, ia dapat mengendalikan api itu dengan lebih baik sekarang. Walaupun ia tidak dapat mengendalikannya sebaik api hijau, seharusnya tidak akan terlalu sulit untuk mengolah 'Daun Spiritual Besi Hitam' itu.     

Kekuatan Spiritual Xiao Yan keluar dari tubuhnya dan mengendalikan api ungu itu untuk memasukkannya ke dalam kuali itu. Seketika itu juga, tungku yang dingin itu mulai memanas dan api ungu itu membesar dan berkobar di dalamnya.     

Xiao Yan menatap api ungu itu dan melemparkan daun hitam itu ke dalam tungku obat itu. Api ungu itu bergejolak dengan ganas sebelum menangkap daun itu dan memanaskannya.     

Kesepuluh jari Xiao Yan menari – nari di depannya. Sesaat kemudian, Xiao Yan yang sudah mulai terbiasa dengan api itu perlahan memejamkan matanya. Ia hanya menggunakan perasaannya untuk mengendalikan api itu.     

Saat itu, pasir di dalam jam di atas meja itu mulai turun.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.