Perjuangan Menembus Surga

Musuh Yang Tersembunyi



Musuh Yang Tersembunyi

0Di dalam sebuah ruangan yang sunyi, Xiao Yan duduk bersila di atas ranjang. Ia perlahan membuka matanya dan sebuah sinar terpantul di mata hitamnya. Ia menghembuskan nafasnya saat wajahnya terlihat memancarkan sinar yang remang. Jumlah Dou Qi di tubuhnya meningkat banyak dalam latihan itu.     

Saat ia merasakan Dou Qinya bertambah banyak dan kuat, Xiao Yan bergumam, "Energi yang terkandung di dalam 'Racun Pembakar' ini benar – benar besar. Walaupun aku telah menyaringnya berkali – kali, ia masih memiliki energi yang cukup banyak."     

"Energi ini memang besar, tetapi... ia juga memiliki efek samping." Xiao Yan tertawa pelan. I menggoyangkan tangan kanannya dan sebuah lidah api hijau muncul. Di permukaan api itu, terlihat bercak – bercak hitam yang ikut berkobar bersama api itu. Akhirnya, bercak – bercak hitam itu terkumpul di jari tengah Xiao Yan. Seketika itu juga, jari tengahnya berubah menjadi sehitam tinta, terlihat sangat aneh.     

"Ah, 'Racun Pembakar' ini benar benar pekat..." Melihat warna jarinya yang menjadi hitam, Xiao Yan menggeleng. Ia menekankan jari tengahnya ke kaki ranjang di sampingnya. Kaki ranjang dari kayu yang kokoh itu langsung meleleh dan terbentuk sebuah lubang di tengahnya.     

"Lupakan saja. Selama aku memiliki 'Ludah Tujuh Roh Magic Hijau,' aku akan dapat membangunkan Guru. Saat itu, Guru akan membantuku untuk menyelesaikan masalah ini." Xiao Yan menatap jarinya selama beberapa saat sebelum berkata, "Walaupun benda ini sangat berbahaya, aku telah menyerap energi dari racun ini dalam dua hari ini. Melihat kandungan energinya, sepertinya, setelah aku mengeluarkan seluruh racun di tubuh kakek Nalan, aku akan dapat naik dari Dou Shi bintang enam menjadi Dou Shi bintang tujuh."     

Xiao Yan menggeleng dan menekuk jarinya. Seketika itu juga, warna hitam di jarinya itu menghilang dan jarinya mulai kembali normal.     

Saat jari Xiao Yan kembali normal, pintu ruangan itu yang tertutup rapat terdorong dari luar. Sesaat kemudian, Hai Bo Dong berjalan masuk dengan malas. Ia menatap Xiao Yan yang terlihat cemas dan bertanya, "Ada apa? Apakah klan Nalan telah memperlakukanmu dengan buruk? Apakah kau ingin kutemani jika kau ke sana lagi?"     

Xiao Yan menggeleng dan turun dari ranjang saat ia berkata, "Ini masalah 'Racun Pembakar' itu. 'Api Surgawi' ku tidak dapat melakukan apa – apa. Setiap kali aku mengeluarkan racun dari tubuh kakek Nalan, 'Racun Pembakar' di tubuhku menjadi semakin pekat."     

"Menjadi semakin pekat?" Hai Bo Dong terkejut saat mendengar hal itu. Ia kemudian merengut dan berkata, "Jika begitu, mengapa kau masih mau mengeluarkan racun itu? Aku tahu bahwa kau bukanlah orang yang selalu berusaha menolong orang lain. Terlebih lagi, kau sepertinya mempunyai dendam dengan Nalan Yanran dari klan itu."     

Xiao Yan mengangkat bahunya dan menjawab, "Aku menginginkan 'Ludah Tujuh Roh Magic Hijau' itu. Jangan bilang kita seharusnya mencurinya saja."     

Hai Bo Dong tersenyum kecut dan menjawab, "Tidak mungkin. Nalan Yanran, klan Nalan, dan Sekte Misty Cloud memiliki hubungan yang sangat baik. Terlebih lagi, klan itu memiliki posisi yang tinggi di pemerintahan. Jika kita melakukan hal itu, kurasa iblis tua itu juga akan bertindak. Apakah kau pikir kita akan cukup kuat untuk melawan mereka?"     

"Jadi, tidak ada pilihan lain, bukan? Sekarang, jika aku ingin mendapatkan tanaman obat itu, satu – satunya cara adalah dengan menyembuhkan kakek Nalan. Walaupun 'Racun Pembakar' ini sangat berbahaya, setidaknya ia tidak menyakitiku sama sekali." Xiao Yan menggelengkan kepalanya. Setelah mendengar penjelasan Hai Bo Dong, ia menjadi lebih serius. Klan Nalan memang adalah salah satu dari tiga klan terbesar di Kerajaan Jia Ma. Kekuatan mereka dan sekutu mereka memang terlalu besar untuk dilawan.     

"Terserah kau mau melakukan apa, asalkan kau tidak mati karena racun itu. Aku masih menunggumu untuk membuatkanku 'Pil Ungu Pemulih Energi'." Kata Hai Bo Dong.     

Xiao Yan berjalan ke samping meja dan membersihkannya dari barang – barang di atasnya. Setelahnya, ia mengeluarkan kuali obat dari dalam cincinnya dan berkata asal – asalan untuk membohongi Hai Bo Dong, "Tenang saja. Setelah kau dapat mengumpulkan semua bahan obat itu, aku akan membantumu membuatkannya. Walaupun Kekuatan Spiritualku sedikit berkurang karena 'Api Teratai Buddha Marah,' membuat pil itu sepertinya tidak terlalu sulit."     

"He he, aku yakin kepada kemampuanmu." Hai Bo Dong tersenyum dan mengangguk. Ia melihat hal yang Xiao Yan lakukan dan bertanya, "Kau sedang apa?"     

Xiao Yan mengeluarkan bahan – bahan obat dari cincinnya dan berkata kepada Hai Bo Dong, "Kurasa sebaiknya kau berjalan – jalan di luar. Aku akan melatih kemampuanku mengolah obat."     

"Eh... aku baru saja sampai di sini." Mendengar perkataan Xiao Yan, Hai Bo Dong tersenyum kecut dan menggelengkan kepalanya. Sesaat kemudian, ia melihat Xiao Yan yang menoleh kepadanya dan menatapnya dan ia hanya dapat berkata, "Lupakan saja. Berlatihlah, aku akan berjalan – jalan di luar..."     

Saat ia mengatakan hal itu, Hai Bo Dong berbalik dan membuka pintu ruangan itu sebelum berjalan keluar dengan terpaksa. Ia tahu bahwa seorang ahli kimia tidak suka diganggu saat mereka sedang mengolah pil – pil obat.     

Xiao Yan menatap pintu yang mulai tertutup itu sebelum mengalihkan pandangannya ke tungku di depannya itu. Ia menyentuh beberapa bahan obat di meja itu, ia mengernyitkan alisnya dan berpikir. Setelah berlatih dengan keras di gurun selama setahun dan setelah ia menelan Bibit Api Teratai, ia menjadi lebih terbiasa dengan 'Inti Api Teratai Hijau' dan kemampuannya untuk mengendalikannya meningkat dengan pesat. Karena itu Xiao Yan merasa yakin bahwa ia dapat melewati ujian untuk naik menjadi ahli kimia tingkat tiga. Ia merasa yakin karena hal terpenting untuk naik ke tingkat tiga adalah kemampuan mengendalikan api. Dalam bidang itu, ia yakin bahwa kemampuannya mengendalikan api tidak kalah dengan para ahli kimia tingkat empat.     

"Ugh, walaupun begitu, aku tetap tidak bisa menjadi juara dengan mudah di Pertemuan Besar Ahli Kimia itu. Lawan – lawanku bukanlah orang – orang biasa..." Xiao Yan menggelengkan kepalanya saat ia mengingat murid Gu He itu, Liu Ling yang ia temui tadi. Walaupun ia tidak melihat sendiri kemampuannya mengolah obat, jika melihat kemampuan Raja Pil Gu He, tentu saja muridnya bukanlah orang yang tidak berbakat. Terlebih lagi, saat mereka bertemu, Xiao Yan merasakan sebuah rasa percaya diri di dalam perkataan dan sikap orang itu. Rasa percaya dirinya itu tidak dibuat - buat. Hal itu adalah sesuatu yang muncul karena orang itu memiliki kemampuan.     

Xiao Yan mengusap kuali obat yang dingin itu. Ia tiba – tiba mengangkat bahunya dan tertawa, "Tentu saja aku juga bukan orang biasa. Jika aku kalah kepada Liu Ling di Pertemuan Besar itu, bukankah itu berarti guruku lebih lemah daripada Gu He?"     

"Hal itu tidak boleh terjadi..." Xiao Yan menghembuskan nafas. Beberapa saat kemudian, ia tersenyum saat ia menjentikkan jarinya dan api berwarna hijau tiba – tiba muncul di bawah kuali itu. Sesaat kemudian, api itu membesar sampai ke dalam tungku itu.     

"Aku akan mencoba untuk membuat pil obat tingkat tiga..." Tangan Xiao Yan bergerak ke atas bahan – bahan obat di atas meja itu. Setelahnya, ia melengkungkan tangannya sedikit dan beberapa bahan obat tertarik ke dalam tangannya, kemudian dimasukan ke dalam tungku itu.     

Melihat bahan – bahan itu telah terpisah dan diselimuti oleh api hijau, Xiao Yan mengangguk pelan. Ia kemudian mengingat sebuah resep obat tingkat tiga. Saat ia berlatih dulu, Yao Lao beberapa kali menggunakan Kekuatan Spiritualnya untuk memasukkan resep – resep obat ke dalam ingatan Xiao Yan. Sekarang, Xiao Yan dapat menggunakannya dengan mudah.     

"'Pil Penyegar,' pil obat tingkat tiga. Obat ini dapat membuat indra – indra peminumnya menjadi lebih sensitif terhadap energi alam ketika mereka sedang berlatih dan mempercepat penyerapan energi alam. Bahan – bahan yang dibutuhkan adalah: sebuah 'Rumput Hati Suci Tiga Daun' berusia tiga puluh tahun, sebuah 'Buah Jantung Buddha' yang matang, dan sebuah 'Pohon Penyerap Roh ' berusia sepuluh tahun... yang adalah inti dari seekor Binatang Magic tingkat tiga."     

Xiao Yan mulai mengingat – ingat bahan – bahan di resep obat itu. Beberapa saat kemudian, ia menggerakkan kesepuluh jarinya. Seketika itu juga, api di tungku itu berkobar dengan kencang.     

Saat Xiao Yan mulai mengolah obat itu, suhu ruangan itu juga meningkat. Asap yang mengepul dari tungku itu langsung memenuhi ruangan itu.     

Karena itu adalah pertama kalinya ia membuat pil obat sendiri, Xiao Yan menghanguskan bahan – bahan obatnya dalam dua percobaan pertama. Tetapi, hal itu tidak membuatnya putus asa. Bagaimanapun juga, walaupun Yao Lao membantunya membuat obat, ia masih sering gagal dalam percobaan – percobaannya.     

Jadi, setelah mengecilkan api dan belajar dari kegagalan – kegagalannya, Xiao Yan mengerti cara dan takaran yang tepat. Dalam percobaannya yang ketiga, ia berhasil membuat sebuah 'Pil Penyegar' bulat yang yang berkilauan setelah menghabiskan waktu dua jam untuk membuatnya.     

Sambil melihat pil yang berada di dalam botol giok itu, Xiao Yan mengusap keringat di dahinya dan tersenyum puas. Setelahnya, ia membesarkan api itu sekali lagi dan mulai membuat obat lagi.     

Karena ia telah menghabiskan waktu siang harinya untuk membuat 'Pil Penyegar,' tingkat keberhasilannya naik dengan cepat. Saat bahan – bahan obat di meja itu hampir habis, di dalam botol giok itu sudah terdapat tiga butir 'Pil Penyegar.'     

Xiao Yan menyimpan botol giok itu di dalam cincinnya. Ia terlihat lelah saat ia membersihkan meja itu. Setelahnya, ia berjalan beberapa langkah sebelum beristirahat di ranjang.     

...     

Saat Xiao Yan bangun dari tidurnya, ia sadar bahwa hari saat itu adalah pagi hari di keesokan harinya. Ia menggelengkan kepalanya yang masih mengantuk saat ia turun dari ranjang. Ia menatap ruangan yang kosong itu dan menggelengkan kepalanya. Membuat pil obat memang adalah pekerjaan yang melelahkan. Kekuatan Spiritualnya benar – benar banyak terkuras.     

Xiao Yan turun dari ranjangnya dan membersihkan tubuhnya. Saat ia telah benar – benar terjaga, ia berjalan keluar ruangan menuju ke markas klan Nalan untuk memulai proses pengeluaran racun dari tubuh kakek Nalan.     

Walaupun ia belum melihat Hai Bo Dong hari itu, Xiao Yan tidak terlalu kuatir. Dengan kekuatannya, selain para tetua Sekte Misty Cloud, tidak ada orang di Kerajaan Jia Ma yang dapat menjadi masalah besar baginya.     

...     

Proses pengeluaran racun hari itu berjalan persis seperti kemarin. Dalam proses hari itu, tidak ada hal baru yang terjadi. Setelah proses itu, kakek Nalan juga mengundangnya untuk duduk di ruang tamu selama beberapa saat. Entah mengapa, Nalan Yanran terlihat tertarik dalam pembicaraan itu dan ia juga menanyakan beberapa hal tentang Xiao Yan. Tetapi, pertanyaan – pertanyaan itu tidak ada yang terjawab dengan jelas karena ekspresi dan nada Xiao Yan yang tetap dingin. Walaupun Nalan Yanran telah jauh berbeda dari sebelumnya, sulit bagi Xiao Yan untuk melihat wanita itu secara positif.      

Kemanapun Nalan Yanran pergi, Liu Ling selalu mengikutinya. Saat bercakap – cakap dengan Nalan Yanran, ia dapat merasakan tatapan Liu Ling sesekali mengarah kepadanya. Walaupun wajahnya tetap tersenyum saat ia bicara, Xiao Yan dapat merasakan bahwa di Liu Ling menyimpan rasa benci terhadapnya. Tetapi, Xiao Yan hanya mengangkat bahunya dan berkata dalam hati, "Aku tidak peduli jika kau membenciku... Aku bahkan berani mengambil 'Api Surgawi' yang sangat diinginkan oleh Gu He. Mana mungkin kau, seorang murid yang belum lulus, dapat membuatku takut?"     

Xiao Yan duduk di ruang tamu itu selama setengah jam dan selama itu juga Liu Ling menatapnya dengan benci. Setelahnya, ia berdiri dan berpamitan kepada mereka semua. Setelah ia diantar keluar oleh kakek Nalan dan yang lainnya, ia pergi dan perlahan menghilang dari pandangan orang – orang itu.     

Setelah Xiao Yan pergi, Liu Ling memicingkan matanya, menoleh, dan tertawa, "Kakek, apakah kau punya informasi tentang masa lalu dan kehidupan ahli kimia bernama Yan Xiao ini?"     

"Kenapa?" Mendengar hal itu, kakek Nalan langsung menjawab sambil mengerutkan alisnya, "Tuan Yan Xiao adalah tamu yang terhormat bagi klan Nalan. Aku hanya perlu tahu bahwa ia dapat membantuku mengeluarkan "Racun Pembakar' ini. Aku tidak terlalu peduli dengan masa lalu atau kehidupannya."     

Kakek Nalan menatap Liu Ling yang tersenyum itu dan berkata serius dengan nada lembut, "Orang muda seharusnya lebih lapang dada. Jangan membenci seseorang hanya karena hal kecil. Kau mungkin adalah murid Gu He, tetapi aku berani bertaruh bahwa guru Yan Xiao tidak lebih lemah dari Gu He. Menjadi musuh orang seperti itu bukanlah hal yang baik..." Ia mengatakan hal itu karena ia dapat merasakan perasaan Liu Ling terhadap Xiao Yan.     

Ekspresi Liu Ling berubah sedikit, tetapi, ia bukanlah orang biasa. Ia langsung menyembunyikan ekspresinya, menatap Nalan Yanran yang merengut, dan tertawa, "Ha ha, Kakek pasti bercanda. Aku belum pernah bertemu dengan tuan Yan Xiao, mana mungkin aku akan langsung membencinya?"     

"Sepertinya ini adalah cara terbaik. Yan Xiao mungkin tidak dapat bersaing denganmu sekarang, tetapi ia memiliki potensi yang sangat besar. Jika bisa, aku benar – benar ingin dia bergabung dengan klan Nalan." Kakek Nalan tersenyum. Tanpa melihat wajah Liu Ling, ia berbalik dan berjalan melalui pintu utama itu.     

Nalan Yanran menatap Liu Ling yang hanya dapat mengangkat bahunya dan berkata, "Kau jangan bertindak bodoh. Kakekku telah berkata bahwa ia adalah tamu terhormat klan Nalan." Setelah ia mengatakan hal itu, ia merapikan rambutnya dan berjalan mengikuti kakek Nalan di depannya itu.     

"Yanran, setelah bertahun – tahun aku mengenalmu, kau harus tahu bahwa aku..."     

Melihat punggung yang anggun itu, Liu Ling tanpa sadar mengatakan hal itu, tetapi sebelum ia dapat menyelesaikan kalimatnya, Nalan Yanran yang memunggunginya melambaikan tangannya, menghela nafas, dan berkata, "Aku tidak ingin membicarakan tentang hal itu sekarang. Mungkin kau akan dapat membuatku suka kepadamu suatu saat nanti, tetapi, sekarang, aku hanya menganggapmu sebagai teman. Aku tahu kau adalah orang yang luar biasa, tetapi kau belum memenuhi persyaratanku. Pasanganku tidak bisa hanya orang yang biasa – biasa saja." Setelah mengatakan hal itu, ia tidak menunggu lebih lama, ia langsung berjalan masuk melalui pintu utama itu.     

"Aku tahu bahwa kau memiliki syarat – syarat yang tinggi. Setelah ini, aku akan menjadi juara di Pertemuan Besar untuk membuktikan bahwa aku, Liu Ling, adalah pria yang cocok untukmu." Saat ia melihat punggung Nalan Yanran, ambisi besar terpancar dari mata Liu Ling. Sebagai kandidat ketua selanjutnya Sekte Misty Cloud, posisi Nalan Yanran di Kerajaan Jia Ma bahkan lebih terhormat daripada putri kerajaan. Melihat Liu Ling yang sombong karena kemampuannya, wajar saja bahwa ia akan berusaha mendapatkan wanita seperti itu untuk membuktikan kemampuannya.     

Sebuah suara pelan terdengar dari dalam pintu, "Tunggulah sampai kau menjadi juara dan kita akan membicarakannya."     

"Tunggu saja..." Liu Ling mengangkat bahunya, berbalik, dan menatap tempat Xiao Yan duduk tadi. Ia tertawa pelan dan bergumam, "Aku akan mempermalukannya di Pertemuan Besar ini. Murid Raja Pil Gu He adalah orang yang paling hebat di seluruh Kerajaan Jia Ma ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.