Perjuangan Menembus Surga

Liu Ling



Liu Ling

0Di ruangan kakek Nalan, Xiao Yan mengerutkan alisnya saat ia melihat titik di mana jarinya menyentuh punggung kakek Nalan. Dari pengalamannya yang sebelumnya, api itu tercampur dengan suatu benda asing yang ikut masuk ke dalam tubuhnya saat ia menarik api hijau itu kembali ke dalam tubuhnya.     

"Perubahan 'Racun Pembakar' itu memang sangat menakutkan, bahkan dengan kemampuanku untuk mengendalikan api saat ini, aku masih belum bisa benar – benar melenyapkannya." Xiao Yan menarik jarinya, menggelengkan kepalanya, dan menghela nafas.     

Xiao Yan memasukkan tangannya ke dalam lengan bajunya sebelum melihat kakek Nalan yang menjadi semakin membaik dan berkata, "Sampai di sini dulu proses pengeluaran racun hari ini. Setelah beberapa kali proses lagi, kurasa racun di dalam tubuhmu itu akan dapat dikeluarkan seluruhnya."     

"Terima kasih banyak, adik Yan Xiao. Aku benar – benar dapat merasakan bahwa 'Racun Pembakar' di dalam tubuhku semakin berkurang." Kakek Nalan mengusap keringat di dahinya. Rasa sakit yang ditimbulkan setiap kali proses pengeluaran racun membuat ia merasa lelah, seperti setelah bertarung melawan orang yang setingkat dengannya. Ia menoleh dan berterima kasih kepada Xiao Yan yang terlihat sedikit lelah.     

"Kita hanya dua orang yang saling menginginkan suatu hal milik satu sama lain." Xiao Yan hanya menggelengkan kepalanya dan melihat ke dalam tubuhnya sendiri. Ia mengernyitkan alisnya saat ia melihat bahwa 'Racun Pembakar' di tubuhnya menjadi semakin pekat setelah proses pengeluaran hari ini.     

Xiao Yan hanya dapat menghela nafas dan bergumam dalam hati, "Ah... benda ini. Aku ingin tahu apakah benda ini berkat atau kutukan. Seandainya saja guru ada di sini. Dengan pengalamannya, aku tidak akan perlu kuatir terhadap hal – hal seperti ini..."     

Melihat wajah kakek Nalan yang semakin segar, senyuman di wajah Nalan Su juga semakin lebar. Ia maju dua langkah dan berkata kepada Xiao Yan, "Haha, adik Yan Xiao, kau telah bekerja dengan sangat keras dalam dua hari ini, jika kau butuh bahan – bahan obat atau hal lainnya, katakan saja kepada kami. Untuk kami, hal – hal seperti itu adalah masalah kecil, katakan saja dan klan Nalan akan mengurusnya dan kau hanya perlu menunggu dan beristirahat."     

Mendengar hal itu, Xiao Yan merasa ragu sesaat sebelum ia mengeluarkan secarik kertas dan pena dari dalam cincinnya. Setelahnya, ia menuliskan beberapa bahan – bahan obat yang langka dan berharga, lalu menyerahkannya kepada Nalan Su. Karena klan Nalan sangatlah kaya, sangat disayangkan jika ia tidak memanfaatkan kekayaan mereka. Bagaimanapun juga, dengan kekayaan klan Nalan yang luar biasa, jumlah yang yang ia minta itu sangatlah kecil dan tidak berarti bagi mereka.     

Nalan Su menerima kertas itu dan melihatnya. Saat ia melihatnya, ekspresinya tidak berubah sedikitpun walaupun bahan – bahan obat di kertas itu sangatlah mahal dan langka. Ia kemudian memanggil seorang pelayan dan menyuruhnya untuk mengambil bahan – bahan yang tertulis di kertas itu dari gudang klan Nalan. Saat ia menyuruh pelayan itu, Nalan Su berkata dengan yakin dan sama sekali tidak menyembunyikan sesuatu.     

Saat melihat pelayan itu meninggalkan ruangan, kakek Nalan yang telah mengenakan pakaiannya tersenyum dan berkata kepada Xiao Yan, "Haha, adik Yan Xiao, marilah kita pergi ke ruang tamu untuk duduk dulu. Barang – barang yang kau minta akan segera datang."     

"Baiklah." Xiao Yan mengangguk dan berjalan mengikuti kakek Nalan dan Nalan Su.     

Setelah meninggalkan ruangan itu, mereka melewati sebuah lorong sebelum memasuki sebuah ruang tamu yang sangat mewah. Sesaat setelah mereka duduk, seorang pelayan langsung menyuguhkan teh yang beraroma sedap untuk mereka. Setelahnya, ia membungkukkan badannya dan melangkah mundur.     

Kakek Nalan mengangkat cangkirnya, menyeruput tehnya, dan bertanya, "Adik Yan Xiao, kau saat ini datang ke ibukota untuk mengikuti Pertemuan Besar Ahli Kimia, benar?     

"Benar."     

"He he, banyak sekali orang kuat yang berkumpul untuk menyaksikan Pertemuan Besar ini. Sepertinya acara ini menarik." Kata Nalan Su yang duduk di sampingnya.     

"Aku hanya kemari untuk bersenang – senang saja; aku tidak punya cukup kemampuan untuk bersaing dengan ahli kimia lainnya." Jawab Xiao Yan sambil tersenyum.     

"Kau sungguh rendah hati, dengan 'Api Surgawi' mu, tidak mungkin jika kau tidak akan menjadi pusat perhatian pertemuan ini." Kakek Nalan menggelengkan kepalanya dan tertawa, "Sebelum Pertemuan Besar ini berlangsung, kau pasti perlu berlatih. Jika adik Yan Xiao membutuhkan bahan obat apapun, katakan saja kepadaku. Jika kalan Nalan memilikinya, kami pasti akan memberikannya kepadamu."     

Xiao Yan menyeruput tehnya, menggelengkan kepalanya, dan bergumam dalam hati, 'Jadi, kau ingin merekrut ku sejak awal…'     

Orang yang kuat seperti kakek Nalan akan langsung tahu bahwa masa depan seorang ahli kimia yang memiliki 'Api Surgawi' sangatlah cerah. Xiao Yan mungkin hanya seorang ahli kimia tingkat dua sekarang, tetapi, kakek Nalan berusaha sekuat tenaga membujuknya untuk menjadi ahli kimia di klannya. Karena itu, jika Xiao Yan benar – benar menerima tawaran kakek Nalan dan mengambil bahan – bahan obat sesuka hatinya, akan sulit nantinya bagi Xiao Yan untuk menolak permintaan klan Nalan.     

"Aku akan mencari kalian jika aku membutuhkannya." Xiao Yan tidak menolak mereka, tetapi, ia juga tidak langsung setuju.     

Sebagai seseorang yang bijak dan penuh pengalaman, kakek Nalan dapat mengerti arti dari perkataan Xiao Yan. Ia tersenyum dan wajahnya tidak terlihat kecewa. Setelahnya, ia mengganti topik pembicaraan dan mulai bertanya tentang Xiao Yan.     

"Haha. Bolehkah aku tahu siapa guru adik Yan Xiao? Aku mengenal lebih dari separuh ahli kimia di Kerajaan Jia Ma, tetapi, aku tidak pernah mendengar ada seseorang yang muridnya memiliki 'Api Surgawi' di usia semuda ini."     

"Guruku tidak suka dilihat oleh orang lain dan hidup menyendiri. Sebelum aku pergi, ia telah memperingatkanku agar tidak mengatakan apa – apa tentang dirinya." Kata Xiao Yan sambil menggelengkan kepalanya.     

"Kalau begitu, aku tidak akan menanyakannya lebih jauh." Mendengar hal itu, kakek Nalan tersenyum dan mengangguk. Tetapi, ia bergumam dalam hati, "Seseorang yang kuat yang tersembunyi dari dunia luar? Melihat usia Yan Xiao, sepertinya tidak mungkin bagi dia untuk mengendalikan 'Api Surgawi' seorang diri, sepertinya gurunya ini sangat banyak membantunya. Seseorang yang kuat dan dapat mengendalikan api surgawi setidaknya setingkat Dou Huang. Sepertinya kekuatan bocah ini tidak dapat diremehkan. Jika aku dapat membujuknya, ia akan sangat berguna untuk klan ini..."     

Setelah Xiao Yan menjawab, waktu terasa berjalan dengan lambat. Beberapa saat kemudian, pelayan yang pergi mengambil bahan – bahan obat itu kembali dan membawa sebuah piring perak dan berjalan menuju ruang tamu dengan sedikit membungkuk. Kemudian, ia meletakkan piring itu di meja di samping Xiao Yan dengan sopan.     

Saat melihat bahan – bahan obat yang disimpan dengan sangat baik itu, Xiao Yan menganggukkan kepalanya. Sepertinya klan Nalan mempunyai orang – orang yang tahu benar bagaimana cara merawat bahan – bahan obat.     

Xiao Yan menyimpan bahan – bahan obat itu di dalam cincinnya dengan hati – hati. Setelah itu, Xiao Yan tidak berlama – lama lagi. Ia berdiri dan berpamitan kepada kedua orang itu.     

"Hehe, mari kita mengantar adik Xiao Yan keluar." Melihat Xiao Yan yang berdiri, kakek Nalan juga langsung melakukan hal yang sama. Setelahnya, ia dan Nalan Su berjalan bersama keluar dari ruang tamu itu.     

Setelah mereka keluar dari ruang tamu itu, mereka berjalan menyusuri sebuah jalan kecil. Para anggota klan Nalan yang berpapasan dengan mereka langsung memberi salam. Mereka menunggu sampai ketiga orang itu pergi sebelum saling bertukar pandang karena terkejut. Sesaat kemudian, mereka mengalihkan pandangan mereka ke arah Xiao Yan. Di seluruh Kerajaan Jia Ma, tidak lebih dari lima orang yang akan diantarkan keluar oleh kakek Nalan dan Nalan Su bersama – sama. Tetapi, pria muda yang terlihat belum berusia dua puluh tahun ini benar – benar mendapatkan perlakuan seperti itu.     

Ketiga orang itu akhirnya sampai ke pintu depan. Xiao Yan membungkuk sedikit kepada kakek Nalan dan Nalan Su. Ia baru akan meninggalkan markas klan Nalan itu saat ia terkejut melihat dua sosok manusia yang berjalan ke arah markas klan Nalan.     

Dari kedua sosok itu, seorang adalah laki – laki dan yang satunya adalah perempuan. Wanita itu mengenakan jubah berwarna putih dengan lengan baju yang lebar. Langkahnya yang anggun membuat orang merasa kagum ketika melihatnya. Wajahnya yang cantik dihiasi oleh senyuman kecil di wajahnya yang membuat para pria menatapnya ketika ia lewat.     

Sang pria mengenakan jubah panjang ahli kimia. Umurnya masih cukup muda, baru sekitar dua puluhan tahun. Tubuhnya tinggi tegap dan wajahnya yang tampan seperti ukiran, memancarkan aura yang feminin. Senyumnya yang lembut membuat para wanita jatuh cinta kepadanya. Jika dibandingkan dengan wajah Xiao Yan yang diubah itu, perbandingannya seperti bumi dan langit.     

Tentu saja benda yang paling menarik perhatian adalah lambang tingkatan ahli kimia di dadanya. Di situ, tiga buah garis berwarna perak memantulkan sinar matahari yang membuat silau. Orang – orang yang lewat awalnya merasa tidak senang saat melihat pria itu berjalan dengan wanita secantik itu, tetapi, setelah mereka melihat ketiga garis perak di dada pria itu, mereka terdiam. Seketika itu juga, rasa tidak suka mereka berubah menjadi rasa hormat saat melihat orang sekuat pria itu.     

Kedua orang itu berjalan dengan pelan dan menarik perhatian orang – orang di jalan itu. Seorang pria berbakat dan seorang wanita cantik, sungguh pasangan yang sempurna. Saat itu, mereka menjadi pusat perhatian dan banyak orang yang menatap mereka dengan kagum dan iri.     

Saat Xiao Yan menatap kedua orang itu, kakek Nalan dan Nalan Su juga melihat kedua orang itu yang berjalan ke arah mereka. Saat mereka melihat pria di samping Nalan Yanran, ekspresi mereka berubah.     

Saat menatap kedua orang yang berjalan ke arah mereka itu, Xiao Yan menurunkan wajahnya sedikit. Entah mengapa, ia merasa marah di dalam hatinya. Beberapa saat kemudian, ia menarik nafas dalam – dalam. Ia mengerti bahwa walaupun ia tidak memiliki perasaan apa – apa lagi kepada wanita di depannya, ia tetaplah wanita yang hampir menjadi istrinya. Sekarang, saat ia melihatnya bercakap – cakap dan tertawa dengan pria lain, wajar saja jika ia merasa sedikit marah.     

Xiao Yan mengangkat wajahnya dan menyembunyikan emosinya saat ia melihat kedua orang yang berhenti di depannya.     

Saat mereka sampai di depan pintu utama, Nalan Yanran menyapa kakek Nalan dan Nalan Su sebelum ia tersenyum dan berkata kepada Xiao Yan, "Tuan Yan Xiao, terima kasih telah repot – repot datang lagi hari ini."     

Xiao Yan tidak menjawab. Ia hanya menggelengkan kepalanya. Wajahnya di dalam Topeng Sutra Es terasa sedikit dingin.     

Karena ia sudah pernah bertemu dengan Xiao Yan kemarin, Nalan Yanran telah tahu sifatnya yang tidak peduli. Kemudian, ia menunjuk pria di sampingnya dan berkata, "Tuan Yan Xiao, ini adalah temanku, Liu Ling. Ia juga adalah seorang ahli kimia."     

"Senang bertemu denganmu, tuan Yan Xiao." Pria tampan itu menyapa Xiao Yan dan mengulurkan tangannya. Senyumannya lembut dan terlihat jujur.     

"Senang bertemu denganmu." Kata Xiao Yan sambil mengulurkan tangannya dan menjabat tangan Liu Ling. Ia menatap Liu Ling. Sejak ia meninggalkan kota Wu Tan, pria muda di depannya itu adalah pria muda pertama yang mampu membuat Xiao Yan memperhatikannya. Ia mampu menjadi seorang ahli kimia tingkat tiga di usia semuda itu, jelas ia tidak lebih lemah dari Xiao Yan.     

"Hei, Liu Ling, mengapa kau datang kemari? Bukankah seharusnya kau berlatih dengan gurumu?" Kakek Nalan menatap pria yang luar biasa itu dan menghela nafas dalam hati. Liu Ling adalah pria muda yang paling menarik perhatiannya dalam beberapa tahun terakhir. Jika membicarakan kemampuannya, ia adalah seseorang yang sebanding dengan Nalan Yanran. Ia juga tahu bahwa cucunya yang sombong itu telah membuat pria muda itu tertarik kepadanya. Walaupun Nalan Yanran tertarik kepadanya, ia belum memiliki perasaan apa – apa kepadanya. Tetapi bagaimanapun juga, Liu Ling adalah satu dari sedikit pria yang dapat menarik perhatian Nalan Yanran.     

Walaupun Liu Ling memang sangat berbakat, kakek Nalan masih mengingat perjanjiannya dengan sahabat lamanya itu. Saat mengingat anak muda dari klan Xiao yang tidak jadi menikah itu, ia merasa bersalah dan menyesal. Jadi, ia tidak suka jika Liu Ling dan Nalan Yanran menjadi terlalu dekat. Saat itu, ia masih memikirkan cara untuk menyelamatkan perjanjian pernikahan yang hancur itu.     

Liu Ling membungkuk dan menjawab, "Pertemuan Besar akan segera di mulai. Pertemuan itu telah mengumpulkan banyak ahli – ahli kimia berbakat dari seluruh kerajaan, dan ada orang – orang yang lebih hebat dari aku. Karena itu, Guru menyuruhku untuk turun dari gunung dan melihat mereka sendiri. Terlebih lagi, Guru juga memintaku untuk menyampaikan salam kepada tuan."     

Liu ling mengalihkan pandangannya kepada Xiao Yan dan tertawa, "Tuan Yan Xiao, aku tidak menyangka bahwa kau dapat mengeluarkan 'Racun Pembakar' dengan usia semuda itu. Hal itu membuat orang – orang terkejut. Dulu, Guru juga menyuruhku untuk memeriksa kakek Nalan, tetapi aku tidak dapat melakukan apa – apa. Haha, kurasa tuan Xiao Yan memiliki 'Api Surgawi' yang legendaris itu, bukan?"     

Xiao Yan memicingkan matanya dan bertanya kepada Liu Ling, "Siapa guru mu?"     

"Guruku adalah Gu He." Kata Liu Ling sambil tersenyum lembut. Walaupun ia menyembunyikan rasa bangganya, hal itu masih terlihat dalam senyumannya.     

"Jadi, gurumu itu Raja Pil Gu He..." Gumam Xiao Yan dalam hati. Ia mengangguk, tetapi ekspresinya tidak berubah saat mendengar nama yang pernah mengguncangkan Kerajaan Jia Ma itu.     

Xiao Yan yang tetap tenang membuat Liu Ling terkejut. Dapat menjadi murid Raja Pil Gu He adalah suatu kebanggaan baginya, tetapi, di mata pria muda itu, hal itu seperti hal yang biasa saja. Seketika itu juga, ia mengernyitkan alisnya, tersenyum dan bertanya kepada Xiao Yan, "Bolehkah aku tahu nama dari guru tuan Xiao Yan?"     

"Guruku hanyalah seseorang yang tinggal menyendiri di gunung dan tidak memiliki nama besar seperti Raja Pil Gu He. Ia bukanlah orang yang penting." Jawab Xiao Yan. Sikapnya yang tenang membuat kakek Nalan, Nalan Yanran, dan yang lainnya menatapnya dengan tajam.     

Nalan Yanran menutup mulutnya dan tertawa, "Tuan Yan Xiao benar – benar rendah hati. Walaupun tanpa 'Api Surgawi,' kau telah menjadi ahli kimia tingkat dua dalam usia semuda ini. Jelas sekali bahwa gurumu bukanlah orang yang lemah."     

Xiao Yan menatap wajah cantik Nalan Yanran dan berkata, "Aku tidak punya pilihan. Aku melakukannya karena dipaksa oleh seseorang..."     

Nalan Yanran terdiam sesaat. Entah mengapa, tatapan pria itu membuat hatinya gemetar tanpa ia sadari. Ia menggelengkan kepalanya saat ia akan mengatakan sesuatu saat Xiao Yan menyatukan kedua tangannya dan menggoyangkannya kepada semua orang di situ. Ia tersenyum dan berkata, "Maafkan aku. Aku masih punya urusan dan tidak dapat menemani kalian untuk bercakap – cakap. Sampai Jumpa."     

Setelah mengatakan hal itu, Xiao Yan melangkah menuju jalan raya. Tidak lama kemudian, ia menghilang di tengah lautan manusia di depan Nalan Yanran dan yang lainnya.     

Melihat Xiao Yan yang sudah pergi, Liu Ling tidak dapat menahan diri dan bertanya, "Yanran, apakah ia benar – benar memiliki 'Api Surgawi'?"     

"Ya, tuan Yan Xiao cukup hebat. Kemampuannya mengendalikan api tidak lebih buruk darimu. Untuk kemampuannya dalam mengolah obat, ia adalah satu – satunya orang seumuran kita yang kemampuannya bisa melampauimu." Nalan Yanran menganggukkan kepalanya saat ia memandang ke arah jalan dengan tatapan kosong. Entah mengapa, pria muda ini membuatnya merasakan perasaan yang aneh. Perasaan itu adalah sesuatu yang tidak pernah ia rasakan terhadap Liu Ling.     

Liu Ling mengerutkan alisnya saat melihat Nalan Yanran yang memandangi jalan dengan tatapan kosong. Tanpa ia sadari, ia mengepalkan tinjunya saat ia merasakan cemburu di hatinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.