Perjuangan Menembus Surga

Mencari Harta Karun



Mencari Harta Karun

0Di sebuah persimpangan jalan, berdiri sebuah bangunan yang sangat besar, yang memancarkan aroma seperti pil obat. Di atas pintu utamanya yang sangat besar, terdapat papan yang bertuliskan 'Asosiasi Ahli Kimia.' Tiga kata itu terlihat sangat tua dan mewah saat memantulkan sinar berwarna perak dan membuat orang – orang yang melewatinya menatap papan nama itu dengan hormat.     

Bangunan itu adalah markas Asosiasi Ahli Kimia Kerajaan Jia Ma yang sangat terhormat. Bahkan, sang raja pun akan bersikap sopan dan hormat saat mengunjungi markas Asosiasi Ahli Kimia itu. Bagaimanapun, orang – orang yang tinggal di dalam bangunan itu mempunyai keahlian yang dapat mengguncangkan seluruh kerajaan. Karena itu, ahli kimia adalah profesi yang paling dihormati di seluruh dunia Dou Qi.     

Di pintu utama markas itu, beberapa ahli kimia yang biasanya jarang terlihat, berjalan masuk dengan tergesa – gesa. Mereka mengenakan jubah ahli kimia yang berbeda warna untuk menunjukkan tingkatan mereka.     

Xiao Yan berdiri di depan pintu utama itu dan mendongakkan kepalanya untuk melihat bangunan markas Asosiasi Ahli Kimia yang sangat megah itu. Ia menggeleng dan merasa kagum saat melihat bangunan itu. Reputasi dan kekuatan seperti itu memang pantas untuk dimiliki oleh para ahli kimia di kerajaan Jia Ma.     

Hai Bo Dong yang berdiri di samping Xiao Yan juga mendongak untuk melihat bengunan yang menjadi semakin ramai itu saat ia bertanya, "Apakah kau akan mengikuti Pertemuan Besar Ahli Kimia itu?"     

"Kita lihat saja. Jika ada hal yang membuatku tertarik, aku akan ikut. Tetapi jika tidak..." Saat Xiao Yan tengah berbicara, ia melambaikan tangannya, jika tidak ada hal yang menarik perhatiannya, ia tidak ingin mengikuti acara yang merepotkan seperti itu.     

"Terserah kau saja. Perkumpulan besar ini adalah sesuatu yang sangat penting untuk para ahli kimia sepertimu. Lihat saja, banyak sekali ahli kimia yang datang dari negara lain." Hai Bo Dong mengangguk, menepuk pundak Xiao Yan dan berkata, "Jika begitu, kau masuklah sendiri. Aku punya urusan lain dan aku juga ingin menemui beberapa teman lama."     

Xiao Yan menatap Hai Bo Dong dan tertawa, "Kau akan pergi ke klan Primer, bukan?"     

Hai Bo Dong hanya tersenyum tetapi tidak menjawab. Ia melambaikan tangannya kepada Xiao Yan sebelum berbalik dan berjalan menyusuri sisi kiri jalan itu.     

Melihat pria tua yang menghilang di tengah lautan manusia itu, Xiao Yan bergumam, "Sepertinya hubungannya dengan klan Primer cukup dalam."     

Setelah berpikir selama beberapa saat, Xiao Yan menggeleng dan membuang semua pertanyaan yang muncul di kepalanya. Benar atau tidaknya Hai Bo Dong punya hubungan yang dalam dengan klan Primer itu tidak penting baginya. Xiao Yan kembali menatap papan nama yang terlihat sangat tua itu sebelum melangkah masuk ke markas Asosiasi Ahli Kimia itu.     

Xiao Yan masih mengenakan Topeng Sutra Es di wajahnya. Ia juga mengenakan jubah ahli kimia tingkat dua. Penampilannya tidak menonjol dan terlihat seperti orang biasa.     

Setelah memasuki markas itu, ia dapat mencium aroma obat – obatan. Aroma itu membuat orang – orang langsung menarik nafas dan mereka akan menatap ke sekeliling mereka dengan perasaan segar.     

Bagian dalam markas Asosiasi Ahli Kimia itu sangatlah luas. Markas itu dibagi menjadi tiga bagian, bagian timur, selatan, dan barat. Di bagian timur ruangan besar itu, terdapat meja - meja kecil dari batu granit. Beberapa ahli kimia yang mengenakan jubah panjang duduk di depan meja - meja itu dengan dikelilingi berbagai bahan obat, botol giok, gulungan, dan lainnya di atas meja mereka. Melihat hal itu, sepertinya tempat itu adalah tempat untuk jual – beli bahan – bahan obat dan tempat untuk mencari harta karun.     

Di sisi selatan ruangan itu, terdapat beberapa kuali obat yang terbakar. Beberapa ahli kimia di belakang kuali itu sedang mengendalikan api dengan wajah penuh konsentrasi. Mereka dikelilingi oleh ahli – ahli kimia tingkat rendah yang sedang menunjuk berbagai macam obat dan berbisik – bisik satu sama lain, membicarakan tentang pengalaman mereka dalam membuat obat.     

Sisi barat ruangan itu jauh lebih tenang daripada dua sisi lainnya. Bahkan, di depan ruangan itu, terdapat beberapa penjaga. Sepertinya, hanya para ahli kimia yang memiliki tingkatan tertentu yang boleh masuk ke dalam tempat itu. Saat para ahli kimia tingkat rendah melewati ruangan itu, mereka akan menatap ruangan itu dengan penuh hormat.     

Xiao Yan yang berdiri di depan pintu, dapat melihat ruangan besar yang ramai itu. Ia menatap tempat itu dengan tatapan kosong, karena kagum melihat tempat itu. Beberapa saat kemudian, ia kembali sadar dan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecut.     

Xiao Yan berjalan memasuki ruangan besar itu sambil melihat sekelilingnya. Setelah ragu untuk beberapa saat, ia melangkah menuju ruangan untuk berdagang dan mencari harta karun. Dengan jurus Dou 'Telapak Tangan Penyedot' yang tidak sengaja ia dapatkan di Kota Wu Tan, ia sangat bersemangat untuk mencari harta karun di antara tumpukan bahan – bahan obat itu.     

Setelah berjalan menuju sisi timur, Xiao Yan melewati meja – meja itu. Saat itu, ia merasa penasaran saat ia melihat berbagai bahan obat yang langka dan benda – benda lain yang belum pernah ia lihat sebelumnya.     

Walaupun tempat itu disebut sebagai tempat untuk berdagang dan mencari harta karun, orang – orang di sana tidak berteriak – teriak seperti para pemilik toko di pasar. Mereka hanya duduk di kursi mereka dengan santai. Sesekali, mereka akan menatap orang yang berjalan melewati mereka. Jika mereka merasa orang yang lewat itu cukup kaya, mereka akan berdiri dan bertanya kepada mereka. Tetapi, sebagian besar dari mereka akan langsung kembali duduk di kursi mereka. Sikap mereka yang santai dan malas itu tidak terlihat seperti sikap seorang pedagang. Mereka tidak menggunakan koin emas sebagai alat tukar untuk barang dagangan mereka. Tetapi, mereka ingin menukar barang dagangan mereka dengan barang lain.     

Jika seseorang ingin mendapatkan bahan atau obat dari para pedagang itu, mereka harus menukarnya dengan benda unik yang diinginkan oleh para pedagang itu.     

Saat Xiao Yan berjalan melewati para penjual itu, ia dapat melihat berbagai bahan dan obat yang unik dan langka. Di antaranya ia bahkan melihat beberapa bahan yang dibutuhkan untuk membuat 'Pil Ungu Pemulih Energi.' Karena penasaran, ia maju dan bertanya. Orang tua yang menjualnya hanya menatapnya dan meminta sebuah pil obat tingkat empat sebagai imbalannya. Mendengarnya, Xiao Yan hanya dapat mundur. Walaupun bahan – bahan obat itu sangatlah langka, tidak mungkin bagi Xiao Yan untuk menukarnya dengan pil obat tingkat empat. Tetapi, bagaimanapun, ia tidak perlu terlalu kuatir tentang bahan - bahan obat untuk Hai Bo Dong. Saat ia kembali nanti, ia hanya perlu memberitahu Hai Bo Dong dan membiarkannya mencari solusi sendiri.     

Saat Xiao Yan berjalan di tempat yang penuh akan harta karun itu, ia menoleh ke kiri dan kanan dan mendapatkan cukup banyak informasi. Bagian paling ramai di tempat perdagangan itu adalah suatu meja dimana seorang pria tua mengeluarkan sebuah bibit api berwarna merah muda. Bibit api itu disimpan di dalam sebuah botol giok transparan. Saat itu, bibit api itu berkobar dan mengeluarkan aroma seperti buah persik.     

Api itu adalah 'Api Bunga Persik' yang hanya dapat didapatkan dari tubuh seekor Binatang Magic tipe kayu bintang lima yang sangat langka yang bernama Monster Kayu Kui. Tingkatnya sama dengan 'Api Ungu Singa Kecubung Bersayap,' tetapi, 'Api Bunga Persik' itu jauh lebih penurut dan mudah dijinakkan daripada 'Api Ungu Singa Kecubung Bersayap' dan tentu saja suhu dan kekuatannya lebih rendah juga. Walaupun begitu, 'Api Bunga Persik' ini tetap dicari – cari oleh banyak ahli kimia di sana. Beberapa orang yang cukup kaya bertanya tentang benda itu, tetapi, harga yang diminta oleh pria tua penjual itu sangat tinggi. Jadi, sampai saat itu, tidak ada orang yang dapat mendapatkan 'Api Bunga Persik' itu.     

Saat ia berdiri di tengah keramaian itu, Xiao Yan mengelus dagunya. Ia menatap 'Bibit Api Bunga Persik' di meja itu dan berpikir sejenak sebelum memutuskan untuk meninggalkannya. Saat itu, api seperti itu tidak terlalu berguna untuk Xiao Yan yang telah memiliki 'Api Surgawi' dan Api Ungu. Jadi, ia tidak mau membayar harga yang sangat mahal untuk sesuatu yang tidak ia butuhkan itu.     

Setelah memikirkan hal itu, Xiao Yan memutuskan untuk tidak membelinya. Ia hanya berdiri dan melihat orang – orang yang ada di situ.     

Setelah banyak orang gagal untuk mendapatkannya, orang – orang lainnya yang berkerumun itu tahu bahwa mereka juga tidak mungkin mendapatkannya dan menyerah. Tetapi, mereka tidak pergi begitu saja, mereka tetap berdiri di sana dan melihat api berbentuk bunga berwarna merah muda yang sangat indah itu.     

Melihat ekspresi orang – orang yang terlihat seperti orang bodoh itu, Xiao Yan tanpa sadar tersenyum dan menggeleng. Ia baru saja akan pergi saat sebuah sosok berwarna perak muncul dari keramaian itu. Semua orang menatapnya saat mata sosok itu berbinar saat melihat api merah muda itu.     

"Apakah itu dia?" Melihat wanita yang mengenakan baju berwarna perak itu, Xiao Yan terkejut dan berkata, "Apakah ia juga datang untuk mengikuti Pertemuan Besar Ahli Kimia ini?"     

Wanita berbaju perak yang muncul dari antara keramaian itu adalah wanita bernama Xue Mei yang Xiao Yan temui di Kota Batu Hitam. Ia adalah murid dari Frank, Ketua Cabang Asosiasi Ahli Kimia Kota Batu Hitam.     

Wanita yang biasanya bersikap dingin itu sepertinya tertarik dengan api berwarna merah muda itu. Ia memegang botol giok transparan itu dengan kedua tangannya. Sikapnya yang terlihat sangat tertarik dan tidak mau menaruh botol itu kembali membuat Xiao Yan menggelengkan kepalanya. 'Wanita bodoh ini, dengan sikapnya yang seperti itu, bukankah ia seperti mengundang si penjual untuk meminta harga yang sangat tinggi?'     

Benar saja, saat melihat sikap Xue Mei, pria tua penjual api itu tersenyum dan berkata dengan tenang, "Nona, apakah kau mau membeli 'Bibit Api Bunga Persik' ini?"     

Xue Mei mengangguk dan bertanya, "Ya, apa yang kau inginkan untuk bayarannya?"     

"Sebuah resep obat bintang empat dengan jejak spiritual yang masih jelas." Jawab pria tua "itu sambil tersenyum.     

"Sial..." Mendengar perkataan pria tua itu, Xiao Yan hanya dapat menggeleng dan mengumpat dalam hati. Sebuah resep obat tingkat empat bahkan sudah lebih langka daripada 'Api Bunga Persik' ini, terlebih lagi, ia meminta resep itu memiliki jejak spiritual yang masih jelas. Setiap resep obat untuk obat apapun ditulis dengan menggunakan Kekuatan Spiritual. Setiap kali resep itu dibaca, jejak Kekuatan Spiritual resep itu akan memudar. Kurang lebih, sebuah resep obat hanya dapat dibaca lima kali sebelum menjadi buram. Jika sudah seperti itu, seseorang harus menggunakan Kekuatan Spiritualnya untuk membaca bagian – bagian yang sudah tidak jelas itu. Jika begitu, orang itu akan membutuhkan waktu dan tenaga yang sangat banyak untuk membacanya.     

Untuk menulis resep obat, dibutuhkan kemampuan setara ahli kimia tingkat empat. Terlebih lagi, kesempatan untuk gagalnya sangat tinggi. Jadi, menulis resep obat bukanlah seperti menulis menggunakan pena dan tinta biasa. Beberapa hal mengenai, suhu api, takaran bahan, reaksi dari bahan – bahan, dan lain – lain sangatlah rumit. Jika mereka ditulis di kertas, tidak akan ada orang yang dapat mengerti resep itu. Jadi, resep – resep obat itu harus ditulis menggunakan Kekuatan Spiritual. Jika seseorang telah mendapatkan seluruh bahan – bahan yang dibutuhkan, ia hanya perlu untuk menggunakan Kekuatan Spiritualnya untuk mengerti sepenuhnya resep obat itu.     

Mendengar permintaan pria tua itu, ekspresi Xue Mei berubah. Jelas saja si penjual itu mempersulitnya untuk mendapatkan api itu. Sepertinya, ia juga tidak pintar untuk tawar – menawar. Setelah melihat sikap Xue Mei yang sangat tertarik kepada api itu, Xiao Yan menjadi lebih terkejut saat ia melihat Xue Mei menganggukkan kepalanya.     

"Wanita bodoh ini, ia benar – benar rela untuk memberikan resep obat tingkat empat? Ah, Frank pasti akan sangat malu sampai ia akan mati ditempat..." Xiao Yan tersenyum kecut dan menggeleng. Ia tidak dapat mempercayai hal yang dilakukan oleh wanita itu.     

Melihat Xue Mei yang mengangguk, pria tua itu juga terkejut. Saat itu juga, ia langsung bertanya setengah tidak percaya, "Kau setuju?"     

Xue Mei tidak berkata apa – apa. Ia mengeluarkan sebuah gulungan dari cincinnya dan melemparkannya ke arah pria tua itu. Setelahnya, ia memegang botol giok transparan itu seolah – olah barang itu adalah miliknya.     

Pria tua itu terkejut dan berusaha menangkap gulungan yang melompat – lompat di tangannya itu. Ia memeriksanya dan membacanya menggunakan Kekuatan Spiritualnya. Seketika itu juga, wajahnya menjadi gembira.     

Melihat ekspresi kedua orang itu, Xiao Yan menghela nafas dan menggeleng. Ia menatap Xue Mei yang memeluk 'Bibit Api Bunga Persik' itu. Ia terlihat sangat menyukainya dan tidak mau menyimpannya. Xiao Yan tidak ingin menyapanya, jadi, ia berbalik dan keluar dari tempat perdagangan itu.     

Sebelum ia keluar dari tempat itu, Xiao Yan berhenti di sebuah sudut ruangan di dekat pintu. Ia menoleh ke arah meja yang sedikit rusak di sudut ruangan itu. Ia mengerutkan alisnya, terdiam sesaat, dan melanjutkan langkahnya.     

Di belakang meja itu terdapat seorang pria yang sangat kurus. Karena bahan – bahan obat dagangannya tidak terlalu langka, tidak banyak orang yang datang melihatnya. Karena itu, wajahnya terlihat putus asa. Saat ia melihat Xiao Yan yang berjalan, ia tidak terlalu memperhatikannya, tetapi, matanya menjadi berbinar saat melihat lambang ahli kimia tingkat dua di jubah Xiao Yan. Ia langsung berdiri dan menatap Xiao Yan dengan tajam.     

Melihat Xiao Yan yang berhenti di depan mejanya, pria itu bertanya, "Tuan, kau sedang mencari apa?"     

Xiao Yan menatap pria di depannya itu dan bertanya sambil tersenyum, "Apakah kau masih pemula?"     

Mendengar hal itu, pria itu mengangguk malu. Ia merasa iri saat melihat wajah Xiao Yan yang masih muda. Sambil tersenyum kecut, ia berkata, "Ya, aku tidak terlalu berbakat dalam mengolah obat – obatan. Setelah berlatih selama bertahun tahun, aku masih dalam tingkat pemula."     

Xiao Yan tersenyum. Ia merasa iba melihat pria paruh baya di depannya itu. Dengan bantuan Yao Lao, ia sama sekali tidak mengalami kesulitan dalam perkembangannya sebagai seorang ahli kimia, bahkan, ia hampir tidak pernah mengalami masalah besar, karena dengan arahan dan pengalaman Yao Lao, ia tidak perlu mencoba – coba hal yang tidak berguna. Sekarang, saat ia melihat pria itu, Xiao Yan akhirnya mengerti bahwa meningkatkan kemampuan sebagai seorang ahli kimia tidak semudah yang dibayangkan.     

Ketika Xiao Yan merasakan orang yang menatapnya dengan iri itu, ia menghela nafas karena senang, lalu ia melihat – lihat dagangan pria itu. Beberapa bahan obat yang tersimpan di dalam botol – botol giok itu bahkan telah layu dan sama sekali tidak menarik perhatian Xiao Yan dan pria itu terlihat menjadi putus asa. Ia menggerakkan tangannya di atas meja itu beberapa kali sampai akhirnya berhenti di atas sebuah giok hitam yang rusak dan sama sekali tidak menarik...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.