Perjuangan Menembus Surga

Bajingan Licik



Bajingan Licik

0Mendengar kata – kata Xiao Yan, Ya Fei berhenti mencoba menghentikan Xiao Yan. Ia menatap orang tua yang sedang bermain dengan cangkir tehnya itu. Saat ia mengingat kartu berwarna ungu – emas tadi, ia perlahan menjadi tenang.     

Di sisi lain ruangan itu, Lei Ou memalingkan tatapannya ke arah Hai Bo Dong setelah mendengar perkataan Xiao Yan. Melihat Hai Bo Dong yang diam saja, Lei Ou menjadi cemas saat ia bertanya, "Siapa kau?"     

Hai Bo Dong menggeleng pelan sebelum mengangkat wajahnya. Tatapannya sedingin es saat ia melirik Lei Ou. Tiba – tiba, ia menunduk dan melihat cangkir tehnya yang beku. Setelah diam sesaat, ia berkata, "Primer Tengshan. Manusia sampah itu masih hidup bukan?"     

Suara yang tenang itu terdengar seperti guntur yang ganas dan mengejutkan, membuat semua orang kecuali Xiao Yan dan Ya Fei gemetar. Mereka terkejut sampai terdiam seperti tiang kayu.     

"Oh tuhan! Ia... apakah ia benar – benar menyebut ketua seperti itu? Ketua adalah salah satu dari sepuluh orang terkuat di Kerajaan Jia Ma. Adik Xiao Yan, siapakah sebenarnya orang tua ini?" Ya Fei menatap Hai Bo Dong seperti orang bodoh. Ketua yang sudah dianggap seperti dewa di klan Primer disebut dengan manusia sampah... jika kata – kata itu terdengar oleh anggota klan Primer lainnya, mereka akan mengamuk.     

Di sisi lain ruangan, Lei Ou dan Lei Lei terpaku mendengar perkataan Hai Bo Dong. Ujung mulut mereka berkedut. Jelas bahwa kata – kata itu menghujam hati mereka dengan keras.     

Setelah terdiam beberapa saat, Lei Ou mulai sadar dan menelan ludahnya. Di matanya terlihat perasaan terkejut dan bingung saat ia menatap Hai Bo Dong dan nada bicaranya menjadi lebih sopan. "Kau..."     

"Kau tidak berhak untuk memanggilku seerti itu." Hai Bo Dong meniup cangkir tehnya yang telah berubah menjadi es saat ia mengatakan hal itu tanpa ekspresi.     

Kata – kata kasar itu membuat Lei Ou terdiam. Sesaat kemudian, wajahnya menjadi pucat. Setelah bertahun – tahun menjadi tetua, belum pernah ada orang yang berbicara seperti itu kepadanya.     

"Dalam sepuluh menit, bahan – bahan obat yang dipesan oleh gadis itu harus sudah ada di depanku. Jika tidak, aku tidak keberatan jika klan Primer kehilangan seorang tetua." Hai Bo Dong tidak memedulikan Lei Ou yang pucat. Ia tidak melihat ke arah lawan bicaranya dan nadanya tetap sedingin sebelumnya.     

"Kau... bicaramu sombong sekali! Apakah kau tidak tahu siapa kakekku ini?" Melihat Lei Ou dihina seperti itu, wajah pucat Lei Lei menjadi marah. Ia tidak pernah melihat ada orang yang berani berbicara seperti itu kepada kakeknya. Amarahnya juga membuat rasa terkejut akibat perkataan Hai Bo Dong menghilang.     

Setelah Lei Lei selesai berbicara, sebuah senyuman muncul di wajah Xiao Yan saat ia berkata, "Orang yang gegabah..."     

Cangkir teh yang bergoyang – goyang di tangan Hai Bo Dong berhenti bergerak. Ia menoleh dan menatap Lei Lei dengan tajam sampai wajahnya benar – benar pucat. Karena dilihat oleh semua orang, Lei Lei memberanikan diri dan baru saja akan berkata lagi saat ia melihat Hai Bo Dong bergerak sedikit.     

"Hati - hati!"     

Saat tubuh Hai Bo Dong bergerak, Lei Ou terkejut. Tubuhnya bergerak dengan cepat ke depan Lei Lei. Setelahnya, Dou Qi di tubuhnya bergejolak dengan kencang sebelum keluar dan menyelimuti seluruh tubuhnya.     

Saat Dou Qi Lei Ou muncul, sebuah sosok putih muncul di depannya. Kecepatan yang mengerikan itu membuat Lei Ou ketakutan.     

Sosok itu berdiri dan sebuah telapak tangan yang penuh dengan energi dingin terulur dan menepuk dada Lei Ou tempat Dou Qi nya terkumpul.     

"Glek!"     

Serangan itu terlihat hanya seperti tepukan pelan. Tetapi tepukan itu membuat wajah Lei Ou menjadi pucat dan kemudian memuntahkan darah. Seketika itu juga, darah itu membeku menjadi es di udara dan jatuh ke tanah dengan suara yang keras.     

Kekuatan yang luar biasa itu membuat tubuh Lei Ou terpental ke belakang. Seketika itu juga, tubuhnya dan tubuh Lei Lei menghantam tembok. Beberapa detik kemudian, mereka berdua mengerang kesakitan.     

Para pengawal di belakang Lei Ou terdiam saat mereka melihat Lei Ou yang terluka parah hanya dengan satu serangan. Tangan mereka yang memegang senjata gemetar ketakutan. Mereka seperti benar – benar melupakan tugas mereka untuk melindungi tuan mereka.     

Lei Lei tidak terluka serius karena ia dilindungi oleh Lei Ou. Ia mencoba berdiri dengan susah payah dan saat ia melihat wajah Lei Ou yang lebih pucat dari wajahnya ia berteriak, "Kakek! Apakah kau baik – baik saja?"     

Qi dingin di tubuhnya membuat rambut Lei Ou dilapisi oleh es. Mulutnya gemetar saat ia terkejut dan berkata, "Dou... Dou Huang?" Seseorang yang kuat yang dapat melukai Lei Ou dengan parah tanpa ia dapat melihat bayangannya. Lei Ou tahu bahwa yang dapat melakukannya hanyalah seorang Dou Huang.     

Mendengar kata – kata itu, Lei – Lei menjadi gemetar. Ia ketakutan saat melihat Hai Bo Dong. Ia tidak menyangka orang tua sederhana ini adalah seorang Dou Huang.     

Hai Bo Dong menatap mereka dan berkata dengan pelan, "Waktu sepuluh menit mu sudah berjalan. Aku tidak akan menarik kata – kataku. Dalam sepuluh menit, bahan – bahan obat itu harus sudah ada di hadapanku. Jika tidak, walaupun Primer Tengshan datang, kau tetap akan mati!"     

Mendengar hal itu, Lei Ou menjadi semakin ketakutan. Seketika itu juga, ia berteriak marah kepada Lei Lei di sampingnya. "Cepat, cepatlah. Cepatlah pergi dan bawa bahan – bahan obat itu."     

"Baik baik..." Lei Lei yang sama takutnya langsung berdiri, dan berlari tergopoh – gopoh keluar dari ruangan itu.     

Melihat Lei Ou yang menjadi penurut dalam sekejap mata, Ya Fei tersenyum kecut dan menggeleng. 'Orang tua ini benar – benar adalah... bajingan licik…'     

"Ah, Dou Huang... ya ampun... Xiao Yan benar – benar mengenal orang yang sangat kuat. Tidak heran ia berani datang ke ibukota..." Ya Fei menatap punggung tegap di depannya itu. Ia merasa bahwa pria itu semakin sulit untuk ditebak.     

Sambil berdiri dari kursinya, Ya Fei menatap Hai Bo Dong dengan penuh hormat dan lalu bertanya dengan sopan, "Apakah tuan kenal dengan ketua kami?"     

"Manusia sampah itu belum mati?" Hai Bo Dong kembali ke kursinya dan mengatakan kembali kata – kata yang membuat tubuh Lei Ou yang terkapar di tanah itu berkedut.     

Kata – kata Hai Bo Dong yang sangat berani itu membuat Ya Fei sedikit malu. Ia berkata dengan pelan, "Keadaan ketua baik – baik saja. Bolehkah saya menanyakan nama tuan?"     

"Jika kau bertemu dengan manusia sampah itu, sampaikan padanya bahwa aku, Hai Bo Dong, belum mati. Ia akan mengerti," kata Hai Bo Dong pelan.     

"Baik, mendengar kata – kata itu, Ya Fei hanya dapat menjawab dengan sopan. Ia melipat tangannya dan kemudian terdiam. Saat ia melihat kartu berwarna ungu – emas di atas meja itu, ia dengan cepat mengambilnya dan ingin mengembalikannya. Menurut peraturan, seorang Dou Huang dapat menikmati pelayanan semewah itu.     

"Kau tidak perlu mengembalikannya. Ia tidak akan menerimanya." Melihat hal yang Ya Fei lakukan, Xiao Yan tersenyum dan menatap Hai Bo Dong saat ia bertanya, "Bukankah aku benar, Pak Tua Hai?"     

Hai Bo Dong hanya dapat berkata, "Dasar kau ini. Gadis ini bukan kekasihmu, apakah kau harus memberikannya uang sebanyak itu?"     

Mendengar kata – kata Hai Bo Dong, wajah Ya Fei menjadi merah. Ia terdiam karena ragu sebelum memanggil seorang pelayan dan menyuruhnya untuk mengambil sejumlah uang dari kartu itu. Tetapi, sebelum pelayan itu pergi, ia menyuruhnya untuk memotong separuh harganya.     

"Hei, gadis ini benar – benar tahu tata krama..." Walaupun suara Hai Bo Dong sangat pelan, Ya Fei masih dapat mendengarnya. Saat itu, Hai Bo Dong tersenyum dan mengangguk karena puas akan tindakan gadis itu.     

Xiao Yan tersenyum, lalu berbalik dan menatap Ya Fei yang cantik itu. Ia tiba – tiba bertanya, "Oh ya, apakah kau dapat memeriksa apakah ada sesuatu di rumah pelelangan ini yang dapat memulihkan kekuatan spiritual?"     

"Memulihkan Kekuatan Spiritual?" Mendengar hal itu, Ya Fei terdiam sesaat. Tiba – tiba, ia mengernyitkan alisnya dan berkata, "Benda – benda itu sangat unik... Aku akan mencarikannya untukmu." Setelah itu, ia berbalik dan berjalan menuju sebuah rak buku. Setelah mencari selama beberapa saat, ia membawa sebuah buku tebal dan berjalan kembali. Ia mencari di buku itu dengan teliti sebelum menggeleng dan berkata, "Maaf, benda – benda yang dapat memulihkan Kekuatan Spiritual terlalu langka. Aku sudah memeriksa catatan rumah pelelangan ini dalam setahun terakhir dan kami tidak menemukan benda seperti yang kau cari."     

Xiao Yan merasa kecewa saat ia tersenyum kecut dan menganggukkan kepalanya. Ia merasa sedikit lemas saat ia kembali ke tempat duduknya.     

Melihat Xiao Yan yang kecewa, Ya Fei hanya dapat menggelengkan kepalanya, tetapi tidak dapat berbuat apa – apa meskipun ia ingin membantu Xiao Yan.     

Waktu berjalan dengan lambat. Saat batas waktu sepuluh menit itu akan habis, Lei Lei yang panik akhirnya muncul dari pintu. Ia berjalan tergopoh – gopoh sebelum ia menaruh beberapa kotak giok di meja dan berkata dengan suara gemetar, "Tuan, bahan – bahan obat yang kau inginkan ada di dalam kotak – kotak ini tanpa kerusakan sedikitpun..."     

Melihat kotak – kotak giok itu, Hai Bo Dong menjadi senang. Ia Membuka kotak – kotak itu satu per satu dan tersenyum saat ia menyerahkannya kepada Xiao Yan sambil berkata dengan cemas, "Periksalah apakah benda – benda itu adalah bahan – bahan yang benar."     

Xiao Yan menerima kotak giok itu dan melihat isinya. Setelahnya, sambil ditatap oleh Lei Ou dan Lei Lei dengan cemas, ia mengangguk dan berkata, "Ya, benar. Bahan – bahan obat ini disimpan dengan cukup baik dan umur mereka cukup matang."     

"Bagus..." Mendengar kata – kata Xiao Yan, Hai Bo Dong menghela nafas panjang. Ia menoleh dan berkata kepada Lei Ou, "Pergilah. Dan juga... gadis ini telah bersikap sangat baik. Pergilah dan katakan pada Primer Tengshan bahwa kata terakhir dari 'Pengawas Senior Sementara' dapat dihilangkan..."     

Mendengar hal itu, ujung mulut Lei Ou bergetar. Ia mengangguk dengan cepat dan pergi dibantu Lei Lei dengan penampilan yang memalukan.     

Setelah menyimpan kotak – kotak giok itu dengan baik, Hai Bo Dong terseeyum dan berkata, "Karena kita sudah mendapatkan benda – benda yang kita cari, apakah kita bisa pergi?"     

Xiao Yan mengangguk. Ia baru akan mengucapkan selamat tinggal kepada Ya Fei saat seorang pelayan masuk ke ruangan itu dan berkata dengan sopan kepada Ya Fei, "Kakak Ya Fei, kakak Nalan ingin menemui mu karena suatu hal..."     

"Nalan? Nalan Yanran?" Dua kata terkutuk untuk Xiao Yan itu membuat ia terdiam sesaat. Setelah itu, ekspresi Xiao Yan berubah menjadi penuh kebencian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.