Perjuangan Menembus Surga

Imitasi Api Teratai Buddha Marah



Imitasi Api Teratai Buddha Marah

0Xiao Yan terkejut saat ia melihat Hai Bo Dong yang marah melayang di langit. Beberapa waktu kemudian, Xiao Yan tidak tahu harus berkata apa dan ia hanya menggelengkan kepalanya. Ia menggoyangkan kedua api di tangannya itu dan berkata, "Pak Tua Hai, dengan kondisiku yang sekarang, aku tidak akan mampu menciptakan ledakan sebesar yang lalu... jurus ini hanyalah 'Api Teratai Buddha Marah' yang sudah ku sesuaikan dengan kondisiku. Aku tidak akan kehilangan kendali lagi."      

Hai Bo Dong menatap api di tangan Xiao Yan. Ia baru saja sadar bahwa api ungu itu bukanlah 'Api Surgawi'. Walaupun suhunya cukup panas, api itu jelas jauh lebih lemah daripada api putih yang dikeluarkan Xiao Yan waktu itu.     

"Orang ini. Berapa banyak hal yang ia sembunyikan? Pertama api hijau, lalu api putih, dan sekarang dia punya api ungu. Memang sulit untuk menebaknya." Hai Bo Dong menghela nafas dan menggelengkan kepalanya. Ia berkata sambil menggertakkan giginya, "Dasar orang gila. Aku tidak peduli apakah kau sudah menyesuaikannya. Jika kau ingin mencobanya, cobalah sendiri. Aku tidak mau hampir mati karenamu lagi!"     

Setelah mengatakan hal itu, sepasang sayap es muncul dari punggung Hai Bo Dong. Ia mengepakkan sayapnya dan terbang meninggalkan mereka. Saat Hai Bo Dong sudah pergi cukup jauh sampai ia hanya terlihat sperti sebuah titik di langit, ia berhenti. Sepertinya, setelah merasakan ledakan 'Api Teratai Buddha Marah' Xiao Yan yang lalu, orang itu yang dulunya adalah Penguasa Es, benar – benar trauma. Jika tidak, ia tidak akan kabur di depan begitu banyak orang.     

Xiao Yan hanya dapat menatap Hai Bo Dong yang menjauhkan dirinya. Ia kemudian menoleh dan menatap Xiao Ding, dan yang lainnya yang juga sedang menatapnya. Ia melambai dan berkata, "Orang yang sudah tua biasanya lebih pengecut..."     

"Mendengar hal itu, Xiao Ding dan Xiao Li terbatuk beberapa kali. Walaupun Hai Bo Dong sudah tua, kekuatannya sangat besar dan mengerikan. Melihat Hai Bo Dong yang kabur, mereka berdua merasa cemas. Mereka bertukar pandang dan tertawa pelan, " Xiao Yan Zi, percobaan apa yang kau ingin lakukan sebenarnya?"     

Xiao Yan mengusap kepalanya dan berkata, "Hanya sesuatu yang baru saja ku pelajari dan aku ingin melihat apakah itu akan berhasil. Terakhir kali aku mencobanya, aku gagal dan hampir meledakkan diriku dan Pak Tua Hai sampai mati. Eh... sepertinya ia menjadi takut setelahnya. Mungkin hal itulah yang membuatnya bertindak seperti itu. Kalian tidak perlu kuatir, sekarang, aku sudah mengurangi kekuatannya. Jika kali ini pun aku gagal, seharusnya kekuatan ledakannya tidak besar seperti dulu."     

"..." Mendengar nada Xiao Yan yang tidak yakin, keringat dingin mulai muncul di dahi Xiao Ding dan Xiao Li. Walaupun mereka tidak tahu pasti kekuatan Hai Bo Dong, saat melihatnya membentuk sayap Dou Qi nya, setidaknya kekuatannya setara Dou Wang. Hal gila apa yang Xiao Yan ciptakan dan dapat meledakkan orang sekuat itu sampai mati?     

Setelah bertukar pandang, mereka memandang titik kecil di langit itu. Mereka mundur beberapa langkah dan tertawa pelan, "Sepertinya lebih baik kami mundur sedikit untuk memberimu... suasana yang lebih tenang." Sambil mengatakan hal itu, mereka dengan cepat langsung mundur ke pojok tempat latihan itu secara bersamaan walaupun mereka tidak memberitahu satu sama lain.     

Melihat hal yang dilakukan oleh kedua pemimpin mereka, para anggota Perusahaan Tentara Bayaran Logam Gurun yang awalnya mengelilingi Xiao Yan dan Luo Bu menjadi ketakutan, tetapi juga tetap penasaran. Setelah memikirkannya, sekelompok orang itu dengan cepat mundur ke pojok tempat latihan itu. Seketika itu juga, tempat latihan yang awalnya ramai menjadi sepi.     

Melihat tempat latihan yang sudah kosong dengan cepat itu, Xiao Yan hanya dapat menggeleng. Ia berbalik dan tersenyum saat ia melihat Luo Bu yang wajahnya pucat.     

"Ketua... Ketua Xiao Yan, se... sepertinya kita lupakan saja hal ini. Bisakah kau mencari orang lain saja."     

Kaki Luo Bu lemas dan gemetar. Ia terkejut dan menjadi takut saat ia melihat Hai Bo Dong yang ketakutan dan terbang menjauh. Sekuat apa Hai Bo Dong itu? Ia adalah seorang Dou Huang dengan kekuatan yang besar. Bahkan, sepertinya ia adalah salah satu orang terkuat di seluruh Kerajaan Jia Ma. Tetapi, walaupun ia memiliki kekuatan sebesar itu, ia menjadi takut saat melihat jurus yang Xiao Yan ciptakan. Sangat sulit untuk membayangkan sekuat apa jurus itu. Luo Bu mulai berpikir, apakah ia pernah menyinggung Xiao Yan yang membuat Xiao Yan ingin menghabisinya...     

Melihat Luo Bu yang pucat karena ketakutan, Xiao Yan hanya dapat menggeleng dan mencoba menenangkannya, "Saudara Luo Bu, tenanglah. Kekuatan 'Api Teratai Buddha Marah' ini sangat jauh bila dibandingkan yang dulu. Dengan kekuatanmu, aku yakin kau tidak akan kesulitan untuk menahannya."     

Saat melihat wajah Xiao Yan yang tenang, Luo Bu tidak tahu harus senang atau sedih. Mengapa nasibnya begitu buruk sampai ia harus bertemu dengannya?     

Setelah menghela nafas dan memasrahkan diri dengan nasibnya, ia hanya dapat tersenyum kecut dan mengangguk. Tiba – tiba, Dou Qi di tubuhnya mengalir, dan keluar dari tubuhnya. Dou Qi itu menyelimuti tubuhnya dan mengeras menjadi baju pelindung berwarna kuning.     

Saat ia mengeluarkan Baju Pelindung Dou Qi, yang adalah jurus Da Dou Shi itu, hati Luo Bu masih belum tenang.     

Melihat Luo Bu yang mengeluarkan Baju Pelindung Dou Qinya seolah – olah ia akan melawan musuh yang kuat, Xiao Yan hanya menganggukkan kepalanya. Di kedua telapak tangannya, api hijau dan ungu itu bergerak-gerak. Kedua telapak tangan itu saling berhadapan dan keduanya semakin mendekat.     

Saat kedua api itu semakin mendekat, sebuah getaran energi muncul kembali di sekitar tubuh Xiao Yan seperti dulu. Suara – suara ledakan kecil yang terdengar seperti guntur, terdengar dari telapak tangan Xiao Yan. Tetapi, suara – suara ledakan itu tidak mengerikan seperti waktu itu. Jadi, Dou Qi yang melindungi tangan Xiao Yan dapat menahan kekuatannya.     

Xiao Yan menggunakan seluruh kemampuannya untuk menyatukan kedua api itu. Ia mencoba mengingat – ingat kondisi saat ia dulu berhasil menyatukan dua api yang berbeda. Ia menatap tempat dimana kedua api itu bertemu. Di situ, api hijau ungu itu terlihat seperti kilatan – kilatan petir yang menyambar.     

Di langit, Hai Bo Dong merengut saat menatap getaran energi di sekeliling tubuh Xiao Yan. Ia berkata dengan pelan, "Getaran di tubuhnya memang jauh lebih kecil dari yang sebelumnya. Sepertinya, kemampuan orang ini untuk mengendalikan api sudah mengingkat. Tetapi, kedua api itu tetap akan meledak jika tidak dikendalikan dengan benar dan kekuatan ledakannya juga tidak akan kecil. Bagaimanapun juga, api hijau itu adalah 'Api Surgawi.'"     

"Ugh, dasar orang gila. Ia tetap saja memikirkan dan bermain – main dengan hal – hal aneh seperti itu."     

Hai Bo Dong tersenyum kecut dan menggelengkan kepalanya. Walaupun sejujurnya, ia merasa iri kepada keberanian Xiao Yan yang membuatnya dapat mencoba apapun. Dulu, ia pernah bertemu dengan orang kuat yang mampu mengendalikan 'Api Surgawi' seperti Xiao Yan di Kerajaan Chu Yun. Tetapi, orang itu sangat menghormati 'Api Surgawi' itu seolah – olah api itu adalah leluhurnya. Sikapnya sangat berbeda dengan Xiao Yan yang berani menggabungkannya dengan api lainnya. Hal itu sama saja seperti bunuh diri.     

Di tempat latihan itu, Xiao Yan menatap bola api hijau ungu di tangannya itu. Sesaat kemudian, matanya terbuka lebar saat kesepuluh jarinya menekan bola api itu.     

Itu adalah pertama kalinya Xiao Yan mengendalikan api itu dengan kondisi sadar. Saat itu, ia sadar bahwa gerakan – gerakan kecil itu membutuhkan Dou Qi yang sangat banyak dari 'Mantra Api.' Ia baru menekan dan menggerak – gerakkan jarinya sekitar tujuh atau delapan kali, tetapi Dou Qi di Vortexnya telah berkurang separuh.     

Xiao Yan mencoba mengingat saat dimana kedua api itu mulai berubah sebelum mereka bergabung. Saat itu, mata hitam Xiao Yan diselimuti oleh api hijau dan ungu. Sesaat kemudian, Xiao Yan berhenti menekan dan menggerakkan jari – jarinya. Kekuatan Spiritual tiba – tiba muncul dari tubuh Xiao Yan dan berubah menjadi benang – benang energi yang masuk ke dalam api yang menyala itu.     

Setelah benang – benang Kekuatan Spiritual itu masuk, energi api hijau ungu yang awalnya melawan dengan liar, akhirnya perlahan - lahan menjadi tenang. Dalam sekejap mata, api yang awalnya mengeluarkan duri – duri di sekitarnya seperti seekor landak, akhirnya menjadi tenang.     

Saat melihat api hijau ungu di tangannya yang mulai tenang, Xiao Yan menghela nafas lega. Tangan kanannya menarik api itu saat ia memejamkan matanya. Kekuatan Spiritual di dalam api itu mulai berubah bentuk sesuai dengan bentuk api itu.     

Setelah Kekuatan Spiritual menyatu dengan api tersebut, api yang seperti bola karet itu mulai bergetar. Ukurannya, yang awalnya sebesar kepala, dengan cepat mengecil. Beberapa saat kemudian, sebuah teratai berukuran sebesar telapak tangan muncul dengan memancarkan sinar berwarna hijau dan ungu.     

Setelah beberapa saat, sinar itu menghilang. Sebuah teratai berwarna hijau dan ungu yang indah melayang – layang di atas telapak tangan Xiao Yan.     

Di langit, Hai Bo Dong memicingkan matanya saat ia melihat teratai di tangan Xiao Yan dan bergumam, "Orang ini benar – benar mulai dapat mengendalikan api itu. Jika ia dapat mengendalikan 'Api Teratai Buddha Marah' saat ia melawan 'Raja Ular Hitam Bersayap Delapan', ular itu pasti sudah mati saat itu."     

Hai Bo Dong menghembuskan nafasnya yang sedingin es. Ia berpikir saat ia melihat pria muda di tempat latihan itu, "Jika nanti ia akan menggabungkan dua 'Api Surgawi' dan dapat mengendalikannya seperti saat ini, kurasa selain orang yang sangat kuat, tidak ada Dou Huang yang dapat menahan jurus yang sangat mengerikan ini."      

Di tempat latihan itu, Teratai hijau ungu itu melayang – layang di atas tangan Xiao Yan saat ia menatap Luo Bu yang diselimuti oleh Baju Pelindung Dou Qi. Wajah Xiao Yan yang pucat tersenyum, lalu ia menyentuh teratai itu dengan pelan. Seketika itu juga, teratai hijau ungu itu melesat seperti cahaya ke arah Lua Bo.     

Xiao Yan melihat 'Api Teratai Buddha Marah' yang semakin mendekati Luo Bu itu. Ia mengulurkan tangannya dan mengepalkan tinjunya. Ia berteriak, "Meledak!"     

Saat teriakan itu terdengar, api teratai hijau ungu yang melesat itu tiba – tiba berhenti di udara. Seketika itu juga, teratai itu membesar dan meledak...     

"Bang!"     

Suara ledakan yang sangat besar terdengar di seluruh tempat latihan. Sebuah retakan muncul di tempat ledakan itu.     

Di langit, jantung Hai Bo Dong berdebar kencang. Ia menutup matanya dan bergumam,     

"Pengendalian yang sempurna…"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.