Perjuangan Menembus Surga

Perlombaan



Perlombaan

0Saat itu, Xiao Yan dan Ratu Medusa yang berada di bawahnya sedang berada dalam posisi yang tidak senonoh. Tubuh Ratu Medusa tertindih oleh tubuh Xiao Yan dan jari Xiao Yan berada di dalam mulutnya.     

Xiao Yan hanya diam dan menatapnya tanpa tahu apa yang harus dilakukan. Penampilan Ratu Medusa benar – benar seperti sebuah karya seni dari surga. Walaupun kedua matanya yang indah terlihat kejam, mereka masih memiliki aura yang membuat orang tertarik padanya.     

Wanita ini adalah makhluk yang diimpikan oleh semua laki – laki.     

Walaupun tubuh indah di bawahnya itu membuat Xiao Yan menjadi bernafsu, ia tidak berani menunjukannya. Ia terlihat sangat ketakutan saat ia menatap Ratu Medusa dengan tatapan kosong. Sesaat kemudian, mulutnya bergetar dan ia mengeluarkan senyuman yang sangat jelek, "Ha...Hai."     

Saat ia mengatakan hal itu, jari Xiao Yan yang masih berada di dalam mulut Ratu Medusa bergerak sedikit dan tanpa sengaja menyentuh lidah Ratu Medusa. Saat itu, tubuh Xiao Yan gemetar. Ia menahan nafsunya yang ingin mencium bibir itu.     

Tentu saja, Xiao Yan ingin melakukan hal itu tetapi ia tahu jika ia melakukannya, ia akan langsung dihajar dan dihabisi oleh Ratu Medusa yang bahkan ditakuti oleh Hai Bo Dong.     

Mata indah Medusa yang penuh amarah masih menatap Xiao Yan. Saat jari Xiao Yan menyentuh lidahnya, wajahnya menjadi merah. Tetapi, ia juga menjadi semakin marah seperti akan menghabisi Xiao Yan.     

Ratu Medusa kemudian mengalihkan tatapannya ke arah tangan Xiao Yan yang mengeluarkan sinar berwarna hijau. Ia kemudian melirik jari Xiao Yan yang seperti giok itu yang berada di dalam mulutnya. Seketika itu juga, ia mengerutkan alisnya lalu menggigit jari Xiao Yan dengan giginya.     

Saat jarinya digigit, mata Xiao Yan terbuka lebar. Ia menarik nafas dalam – dalam sambil menahan sakit dan mencari cara untuk melepaskan diri dari tangan Ratu Medusa yang tiba – tiba mencekiknya. Matanya yang penuh amarah terlihat sangat menakutkan.     

Saat dicekik oleh Ratu Medusa, Xiao Yan menjadi tidak berdaya. Ia hanya dapat pasrah. Seketika itu juga, dua benda halus menekan dadanya dan api yang besar muncul di perutnya, membuat Xiao Yan terengah – engah.     

Xiao Yan menahan rasa sakit karena api di dalam tubuhnya itu. Saat itu, ia tidak berani menyentuh iblis itu sama sekali. Tubuhnya kaku saat ia berada di atas tubuh indah Ratu Medusa. Mereka saling menatap dan dapat mendengar suara nafas satu sama lain.     

Saat Ratu Medusa menggigit jari Xiao Yan, darah mengalir di bibirnya. Darah itu membuat bibirnya semakin merah yang membuatnya terlihat seperti sebuah mawar yang berdarah.     

Saat darah keluar dari jarinya, ekspresi Xiao Yan berubah. Ia dapat merasakan energi 'Bibit Teratai Api' di tangannya itu sedang disedot oleh Ratu Medusa.     

"Tidak perlu kuatir... memberi energi itu kepada 'Pythin Penelan Surga' sama saja dengan memberi energi itu kepadanya, selama sisa – sisa energi itu dapat keluar dari tubuhku." Tatapan Xiao Yan tetap mengarah ke wajah cantik yang sangat menarik itu. Walaupun mereka adalah musuh, ia tetap mengagumi wajahnya.     

Saat disedot oleh Ratu Medusa, sinar hijau di tangan Xiao Yan mulai memudar dengan cepat. Sinar itu benar – benar hilang beberapa detik setelahnya. Jari yang awalnya seperti giok itu kembali normal.     

Setelah Xiao Yan menghela nafas lega karena sisa – sisa energi itu telah keluar dari tubuhnya, ekspresi Xiao Yan berubah. Hal itu karena Ratu Medusa tidak kunjung melepaskan gigitannya. Mata Medusa yang menatapnya seolah – olah tertawa mengejeknya. Ia mulai menyedot lagi dan Dou Qi di dalam vortex Xiao Yan mulai bergerak. Energinya mulai mengalir melalui jalur – jalur Qinya dan terlihat akan disedot juga.     

Merasakan pergerakan di vortexnya, Xiao Yan menjadi panik dan berkata, "Buka mulutmu!"     

Ratu Medusa tidak menghiraukan Xiao Yan. Matanya terlihat semakin mengejek Xiao Yan saat tangannya mencekik Xiao Yan dengan lebih kencang. Seketika itu juga, wajah Xiao Yan menjadi tegang.     

"Sial!"     

Merasakan Dou Qi di tubuhnya yang akan disedot melalui jarinya, mata Xiao Yan berubah menjadi merah. Dalam dua puluh hari terakhir, ia telah menghabiskan waktunya untuk memulihkan kekuatannya. Jika kekuatannya diserap oleh wanita sialan ini, ia tidak akan dapat pergi ke Sekte Misty Cloud. Tanpa kekuatannya, apakah ia hanya akan melempari para anggota Misty Cloud dengan batu?     

Dengan mata merah, Xiao Yan mengangkat tangan kirinya. Tiba tiba api berwarna hijau berkobar di tangannya, membuat ruangan itu menjadi panas.     

Melihat api hijau di tangan kiri Xiao Yan, ekspresi Ratu Medusa berubah. Ia tahu benar bahwa api hijau itu adalah 'Inti Api Teratai Hijau' yang membuatnya tersiksa.     

"Bukalah mulutmu! Aku tahu bahwa dengan kekuatanmu kau akan dengan mudah dapat membunuhku. Tetapi, tolong jangan lakukan itu sekarang. Perbuatanmu tidak sesuai dengan reputasimu... Sepertinya, kekuatanmu belum pulih, benar?" Xiao Yan panik dan mengecilkan api di tangannya. Kau harusnya tahu benda di tanganku ini. Bukalah mulutmu atau aku akan melukaimu dengan parah walaupun aku harus mati!"     

Mendengar ancaman Xiao Yan, Ratu Medusa semakin marah. Karena kekuatannya, tidak ada orang yang berani mengancamnya seperti itu. Seketika itu juga, ia menatap Xiao Yan dengan tajam. Di matanya terlihat amarah yang besar seperti ingin membunuh Xiao Yan.     

Ditatap oleh Ratu Medusa seperti itu, Xiao Yan menjadi semakin takut. Tetapi, ia tahu bahwa walaupun mungkin nasibnya akan buruk, ia hanya dapat memberanikan diri dan berlagak seperti orang yang kuat. Terlebih lagi, jika ia terlihat lemah, Ratu Medusa akan langsung menelannya hidup – hidup.     

Di dalam ruangan itu, dua orang saling bertatapan. Tidak ada yang mau mengalah terlebih dahulu.     

Saat mereka terus menatap satu sama lain, setetes keringat dingin menetes dari dahi Xiao Yan. Terus berusaha terlihat kuat di depan wanita ular cantik yang terkenal di seluruh Kerajaan Jia ma bukanlah hal yang mudah.     

Adegan itu berlanjut. Saat Xiao Yan hampir tidak dapat menahan rasa takutnya, Ratu Medusa tidak dapat menahan panasnya api hijau yang semakin mendekat itu. Ia menatap Xiao Yan dengan tajam sebelum melepaskan gigitannya dengan terpaksa.     

Melihat Ratu Medusa melepaskan gigitannya, Xiao Yan menarik jarinya secepat kilat. Ia menapak ke ranjangnya dan melompat mundur. Saat tubuhnya melayang di udara, ia menutup tangannya dan menariknya lagi. Api hijau itu terbentuk menjadi cambuk panjang. Cambuk iu melingkar di tubuh Xiao Yan dan siap untuk menangkis serangan yang datang.     

Saat ia selesai mempersiapkan pertahanannya, Xiao Yan menatap ke arah ranjangnya. Seketika itu juga, matanya membelalak. Di atas ranjang, ia dapat melihat sesosok wanita ular yang cantik duduk tanpa sehelai benangpun di tubuhnya.     

Merasakan tatapan Xiao Yan, Ratu Medusa menjadi terkejut. Ia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Walaupun lekukan tubuhnya telah tertutup selimut, lekukan itu masih sangat menarik. Di sisi lain ranjang itu, terlihat sebuah ekor ular berwarna ungu yang bergerak – gerak dengan indah.     

Xiao Yan melihat Ratu Medusa yang menatapnya penuh amarah. Ujung mulut Xiao Yan bergetar beberapa kali saat ia membersihkan bekas darah dari tangannya. Sambil mengalirkan Dou Qi di seluruh tubuhnya, Xiao Yan mengawasi Ratu Medusa, berjaga – jaga apabila ia menyerang dengan tiba – tiba.     

"Kau adalah orang pertama yang berani mengancamku." Setelah menatap wajah tampan Xiao Yan selama beberapa saat, Ratu Medusa mulai berbicara. Ia berbicara dengan lambat dan malas, membuat para laki – laki menjadi terhipnotis.     

Xiao Yan memberanikan diri dan berkata, "Kau juga adalah wanita pertama yang menggigitku."     

Ratu Medusa menjulurkan lidahnya dan menjilat bibirnya yang merah. Hal yang biasa dilakukannya itu mampu membuat para laki – laki menjadi penuh nafsu. "Energi itu adalah energi dari 'Bibit Teratai Api,' benar? Dulu, jika aku tidak terluka parah saat mendapatkan 'Inti Api Teratai Hijau,' aku sudah akan mendapatkan menda itu sejak dulu."     

Xiao Yan tertawa pelan tetapi tidak berbicara apa – apa. Api hijau masih menari – nari di telapak tangannya.     

Menatap api hijau di tangan Xiao Yan, Ratu Medusa menggelengkan kepalanya dan berkata dengan pelan, "Sungguh tidak terduga. Pada akhirnya, kau yang mendapatkan seluruh kekuatan dari bibit itu. Gu He pasti marah."     

Xiao Yan tertawa, "He he, bukankah Yang Mulia Ratu juga mendapatkan energi itu sehingga berhasil berubah? Kekuatan yang kau dapatkan juga cukup besar."     

"Untuk dapat berubah, derita yang harus kulalui dapat kau lihat sendiri." Kata Ratu Medusa Pelan. "Jika bukan karena hal yang kau lakukan dulu, aku sudah membunuhmu."     

"He he." Mendengar hal itu, Xiao Yan tertawa dengan canggung. Dulu, Ratu Medusa sebenarnya telah mengetahui bahwa Xiao Yan sedang bersembunyi.     

"Tetapi... manusia, harus ku akui kau sangat berani..." Ratu Medusa menunjuk Xiao Yan. Sebuah aura feminin terpancar dari wajahnya saat ia berkata dengan nada seperti haus darah. "Kau berani untuk pergi ke daerah – daerah terpencil di gurun sendirian, bahkan kau berani untuk membuat wujud perubahanku menjadi peliharaanmu. Keberanian seperti ini sudah lama tidak kulihat."     

Merasakan Ratu Medusa sedang haus darah, Xiao Yan mengangkat kedua bahunya dan berkata, "Aku tidak pernah menganggapmu sebagai peliharaan. Hanya saja, kau selalu mengikutiku."     

"Jadi, apakah aku harus memanggilmu... Tuan?"     

Mata Ratu Medusa berubah menjadi menakutkan. Bagian terakhir di kalimatnya terdengar lebih panjang. Nada bicaranya membuat wajah Xiao Yan menjadi merah. Kemudian Xiao Yan membungkukkan tubuhnya sedikit.     

Kalimat yang dikatakan dengan nada bicara seperti itu sungguh mengerikan...     

Ratu Medusa menunjuk Xiao Yan dan dagunya terangkat memperlihatkan kesombongannya. Suaranya "Yang kau katakan tadi benar. Aku yang sekarang tidak memiliki kekuatan untuk membunuhmu. Tetapi... saat aku bangun lagi, percayalah, Aku... akan mencabut nyawamu!" Saat ia bicara, jeda di tengahnya mengandung amarah dan rasa haus darah.     

"Manusia lemah, tunggu saja. Di dunia ini, belum ada orang yang pantas menjadi tuanku. Paling tidak, kau yang sekarang masih jauh untuk pantas menjadi tuanku." Ratu Medusa menurunkan tubuhnya, selimut yang menutupi tubuhnya membentuk lekukan tubuh yang indah. Tiba – tiba sebuah cahaya muncul dari tubuhnya. Tubuh Ratu Medusa mengecil dan mengecil, sampai berubah menjadi ular tujuh warna...     

Melihat wanita itu yang telah berubah menjadi 'Python Penelan Surga,' Tubuh Xiao Yan menjadi lemas. Ia terduduk di lantai saat ia sadar bahwa tubuhnya basah oleh keringat dingin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.