Perjuangan Menembus Surga

Menghabisi Mo Cheng



Menghabisi Mo Cheng

0Tubuh Ge Ye terpental jauh ke belakang seperti daun kering yang jatuh dan tertiup angin. Meja – meja dan kursi – kursi yang tertabrak tubuh Ge Ye, hancur akibat kekuatan dorongan serangan pria berjubah hitam itu.      

Ge Ye terdorong dengan kaki yang terseret di lantai sampai ke tengah aula itu sebelum akhirnya berhenti disana. Wajahnya pucat, ia terkejut dan tidak percaya dengan apa yang dia lihat.     

"Kau…" Sambil mengusap darah di sudut mulutnya, Ge Ye terengah – engah. Ia bernafas dengan berat dan hatinya terguncang seperti lautan yang terkena badai. "Wajah itu… Mengapa wajah itu tidak asing?"     

Di benaknya, wajah tuan muda klan Xiao dari tiga tahun lalu yang penuh semangat dan keras kepala perlahan mulai muncul. Saat ia membandingkannya dengan wajah yang baru saja dilihatnya, ia menemukan ada kesamaan.     

"Tidak mungkin!"     

Hati Ge Ye bergetar dengan kencang dan dadanya mengembang dan mengempis. Ia menarik nafas dalam – dalam dan kemudian menggeleng. "Aku pasti salah lihat! Bahkan jika anak muda itu sudah tidak cacat lagi, tidak mungkin kekuatannya dapat berkembang sampai ke tingkat ini dalam hanya tiga tahun."     

Mana mungkin dalam tiga tahun, seseorang yang bahkan tidak mempunyai kekuatan setingkat Dou Zhe dapat meningkatkan kekuatannya sampai ke tingkat Dou Huang? Kata – kata itu muncul di benak Ge Ye. Ia yakin di seluruh dunia Dou Qi, tidak ada orang yang mampu melakukan hal itu!     

Saat ia mulai tenang, Ge Ye juga mulai mempertanyakan apakah ia tidak salah melihat wajah itu. Setelah berpikir sejenak, akhirnya ia yakin bahwa ia pasti salah lihat! Setelah meyakinkan dirinya, rasa terkejut di hati Ge Ye mulai hilang. Ia terbatuk beberapa kali sambil memegang dadanya. Sekali lagi ia memuntahkan segumpal darah. Serangan telapak tangan pria berbaju hitam itu menlukainya cukup parah.     

Dari atas panggung, Nalan Yanran turun menghampiri Ge Ye. Wajahnya terlihat cemas saat ia bertanya, "Paman Ge Ye, apakah kau baik – baik saja?"     

Ge Ye terbatuk sekali lagi, "Aku baik – baik saja." Ia lalu menggeleng dan tersenyum pahit.     

Melihat wajah Ge Ye yang pucat, Nalan Yanran terkejut. Ini adalah pertama kalinya ia melihat orang berani menyerang seorang anggota Sekte Misty Cloud. Seketika itu juga, wajah Nalan Yanran menjadi serius. Ia menatap pria berjubah hitam itu dan berkata, "Tuan, apakah perbuatanmu tadi dapat kami anggap sebagai tantangan terhadap Sekte Misty Cloud?"     

Pria berjubah hitam itu menggeleng. Nalan Yanran dapat melihat tatapan dingin pria itu dari balik jubah hitamnya. Seketika itu juga, ia mengepalkan tinjunya dan amarah muncul di dalam hatinya.     

Pria berjubah hitam itu menepuk lengan bajunya sendiri, nada bicaranya seakan mengejek Nalan Yanran, "Selain menyebut Sekte Misty Cloud, memangnya apa lagi yang bisa kau lakukan? Aku akan menghabisi Mo Cheng hari ini dan jika kau ingin menghentikanku, silakan coba saja. Kau tidak perlu menyebut nama Sekte Misty Cloud atau Yun Yun untuk menakutiku, karena itu tidak akan berhasil."     

"Kau…" Mendengar ejekan pria berjubah hitam itu, ekspresi Nalan Yanran berubah menjadi marah. Ia kemudian tertawa pelan, "Kau adalah seorang Dou Huang, seharusnya kau adalah orang yang cukup dikenal di kerajaan Jia Ma. Jika kau tetap akan membunuh Mo Cheng, paling tidak tolong perkenalkan dirimu. Sekte Misty Cloud akan mencari anda untuk mencoba bernegosiasi."     

Pria berjubah hitam itu menggeleng dan tertawa mengejek, "Bernegosiasi denganku?" He he, bukankah yang lebih mungkin terjadi adalah Yun Yun mengumpulkan ratusan orang untuk bernegosiasi bersama?"     

"Kau berani membunuh Mo Cheng di hadapan banyak orang yang mempunyai kekuatan di wilayah timur laut kerajaan ini, mengapa kau menyembunyikan wajahmu dan hanya memperlihatkan ekormu? Dengan kekuatan mu, kukira kau tidak perlu takut dengan klan Mo jika mereka ingin membalas dendam. Kau takut dengan Sekte Misty Cloud yang melindungi klan Mo, bukan?" kata Nalan Yanran.     

"Bukannya aku tidak berani, aku tidak ingin saja. Kau tidak perlu cemas, cepat atau lambat aku akan mendatangi Sekte Misty Cloud. Saat itu, kau akan tahu siapa aku." jawab pria berjubah hitam itu.     

Mendengar pria berjubah hitam itu tidak menghormati Sekte Misty Cloud, Nalan Yanran menggertakkan giginya dan berkata dengan marah, "Bagus, karena kau sangat berani, aku akan menunggumu untuk menyerang Sekte Misty Cloud!"     

"Kau sudah selesai?" Pria berjubah hitam itu menggeleng dan mengangkat bahunya, "Jika kau sudah mengatakan semua yang kau ingin katakan, tolong diamlah. Aku akan menyerang. Jika kau ingin menghentikanku, silahkan coba saja, tetapi aku tidak akan berbelas kasihan walaupun kau adalah orang penting di Sekte Misty Cloud. Jika kau tidak ingin Sekte Misty Cloud kehilangan pewaris tahtanya, lebih baik kau diam saja."     

Mendengar hal itu, Nalan Yanran merasa tersinggung. Dadanya mengembang dan mengempis menahan marah. Walaupun ia ingin menyerang pria berjubah hitam itu, ia tahu bahwa itu bukanlah tindakan yang tepat. Ia juga tidak dapat menemukan solusi lain dalam situasi itu. Di dalam aula itu, tidak ada orang yang mampu menandingi pria misterius itu. Terlebih lagi, pria itu tidak takut dengan Sekte Misty Cloud. Jadi, ia tidak mempunyai pilihan selain diam dan melihat Mo Cheng dibantai oleh pria itu.     

Pria berjubah hitam itu berbalik, tidak memperdulikan Nalan Yanran. Ia menatap mata Mo Cheng yang bersandar di sebuah tiang. Api putih menari – nari di telapak tangan pria itu.     

"Tuan…" Melihat pria berjubah hitam itu akan menghabisi Mo Cheng, wajah Mo Lan, salah satu pemimpin klan Mo menjadi pucat. Walaupun ia ingin menghentikan pria itu, ia tidak melakukannya setelah melihat nasib Ge Ye dan Nalan Yanran. Pria berjubah hitam ini jelas mengurangi kekuatannya karena posisi Ge Ye sebagai anggota klan Mo. Tetapi, jika mereka menyerangnya lagi, di dalam aula itu akan muncul beberapa patung es lagi. Jadi, Mo Lan hanya dapat berdiri di tempat yang lebih aman dan berkata, "Tuan, gadis bernama Qing Lin itu baik – baik saja. Jika anda mau mengampuni ketua Mo Cheng, klan Mo akan memberikan apapun yang tuan minta!"     

Pria berjubah hitam itu tidak mendengarkan perkataan Mo Lan. Semua orang di aula itu menyaksikan saat ia berjalan dengan pelan menuju Mo Cheng. Kebencian dan rasa haus darah pria berjubah hitam itu membuat seisi ruangan itu menjadi tegang.     

Melihat pria berjubah hitam itu tidak menghiraukannya, Mo Lan hanya dapat tersenyum dengan canggung. Melihat kekuatan pria itu, ia tahu bahwa ia tidak dapat menolong Mo Cheng. Ia hanya berharap Dou Huang yang kejam ini tidak akan membantai semua anggota klan Mo setelah membunuh Mo Cheng. Jika tidak, nama klan Mo akan hilang dan dilupakan oleh sejarah.     

Mo Cheng juga sadar bahwa pria berjubah hitam itu telah membulatkan tekadnya untuk menghabisinya. Karena itu, ia tidak meminta ampun lagi, karena itu tidak akan berhasil. Ia menatap pria berjubah hitam yang menghampirinya itu. Tangannya yang tinggal satu itu bergoyang sedikit.     

"Jika aku mati, setidaknya aku akan mati dengan meninggalkan bekas luka di tubuhmu!" Dengan senyuman ganas, Mo Cheng membungkukkan tubuhnya yang tiba – tiba bergetar. Sebuah kekuatan yang mengerikan merobek lengan bajunya. Di tangannya terlihat pembuluh – pembuluh darahnya yang terlihat seperti puluhan ular kecil berdenyut denyut. Tangannya membesar dan kuku – kukunya berubah menjadi hitam dan bertambah panjang setengah inci.     

Saat itu, tangan Mo Cheng tidak terlihat seperti tangan manusia lagi. Tangan itu terlihat seperti bagian tubuh seekor Binatang Magic.     

Bercak – bercak merah seperti api muncul di lengannya. Bercak – bercak merah itu menyebar ke seluruh lengannya dan sesaat kemudian menyelimuti seluruh lengannya.     

Melihat lengan Mo Cheng yang membesar, seluruh pejabat klan Mo terejut. "Lengan Penghancur Gunung? Lengan itu adalah lengan Binatang Magic bintang lima, 'Badak Penghancur Gunung.' Apakah Ketua Mo Cheng betul – betul menggabungkan bagian tubuh seekor Binatang Magic dengan tubuhnya sendiri?"     

Ekspresi Mo Lan berubah saat ia melihat lengan Mo Cheng. Sudut mulutnya bergerak naik. Lengan itu adalah benda pribadi milik Mo Cheng yang sangat berharga. Sebagai ketua klan, ia memang berani.     

"Matilah kau!" Sambil menatap pria berjubah hitam itu dengan kejam, kaki Mo Cheng menapak ke tiang di belakangnya. Ia menekuk lututnya dan melesat seperti bola meriam menuju pria berjubah hitam itu.     

Saat ia maju menyerang, tangan raksasa Mo Cheng terseret di lantai. Kuku – kukunya yang tajam membuat lima garis lubang di lantai itu.     

Melihat Mo Cheng yang kekuatannya tiba – tiba menjadi sangat mengerikan, ekspresi semua orang di ruangan itu berubah. Walaupun mereka pernah mendengar bahwa para anggota klan Mo dapat mengganti bagian tubuh mereka dengan bagian tubuh Binatang Magic, mereka baru bisa melihat betapa besar kekuatan yang bertambah karena bagian tubuh itu.     

Pria berjubah hitam itu hanya berdiri sambil menatap Mo Cheng. Mata Mo Cheng berubah menjadi merah dan penuh darah. Ia tersenyum dan berkata dengan pelan, "Kasihan orang ini, saat kau mendapatkan kekuatan seekor Binatang Magic, sifat binatang itu akan bercampur dengan sifat aslimu. Sepertinya hal yang paling menarik dari penggabungan bagian tubuhmu itu adalah bagaimana kau menjadi seekor binatang bodoh yang hanya tahu cara membunuh."     

"B*jingan, matilah saja kau!"     

Mata Mo Cheng membesar dan kemarahan terpancar dari wajahnya. Kakinya menapak dengan kencang di tanah dan ia melesat ke atas pria berjubah hitam itu dan lalu menghantamkan telapak tangannya ke bawah. Saat ia menghantamkan tangannya, udara di sekelilingnya meledak karena kekuatannya yang sangat besar.     

Lantai di bawah pria berjubah hitam itu mulai retak sedikit demi sedikit akibat tekanan dari serangan Mo Cheng.     

Merasakan ada serangan besar yang datang dari atas kepalanya, pria berjubah hitam itu mendongakkan kepalanya dengan pelan. Ia memperlihatkan wajah tampannya kepada Mo Cheng.     

Walaupun ia sedang menggila, keterkejutan terlihat di mata merah Mo Cheng saat ia melihat wajah pria berjubah hitam yang masih terlihat muda.     

"Sudah selesai…" Wajah tampan pria itu tidak menunjukkan ekspresi apapun saat ia menatap Mo Cheng yang terkejut. Ia mengangkat tangannya dengan pelan dan api berwarna putih menyelimuti tangannya. Sesaat kemudian, api itu menyembur ke arah Mo Cheng.     

Api putih itu melahap tubuh Mo Cheng. Disaksikan oleh seluruh orang di aula itu, tubuh Mo Cheng yang diselimuti oleh api putih itu seketika berubah menjadi patung es.     

'Api Pendingin Tulang,' sebuah percampuran antara suhu yang sangat panas dan sangat dingin. Saat panas, jurus itu dapat membakar apapun. Saat dingin, jurus itu bahkan mampu membekukan tanah…     

Patung itu jatuh dari udara ke tanah. Saat itu, masih terlihat jelas wajah Mo Cheng yang terkejut sebelum kematiannya.     

"Prak…"     

Patung es itu jatuh ke lantai dan pecah. Di dalamnya tidak ada bekas tubuh manusia sama sekali…     

Aula itu sunyi senyap, saat semua orang menyaksikan es itu mulai meleleh di karpet.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.