Perjuangan Menembus Surga

Mendapatkan Teman Seperjuangan



Mendapatkan Teman Seperjuangan

0Sinar matahari masuk di sela – sela jendela, berkas – berkas sinar terlihat di lantai kayu. Pantulan cahaya itu terlihat seperti sebuah bunga yang hangat dan cantik.     

Di dalam kamarnya, Xiao Yan yang duduk bersila di Kursi Teratai Hijau itu perlahan – lahan membuka matanya. Seberkas cahaya hijau terpancar dari sepasang mata hitam itu dan menghilang dengan cepat.     

Sambil meregangkan otot – otot di tubuhnya, Xiao Yan menghirup udara pagi yang sejuk. Ia merasakan kesegaran dan kenyamanan di seluruh tubuhnya.     

Setelah beristirahat semalam, kelelahan di wajah Xiao Yan telah menghilang. Ia beranjak dari Kursi Teratai Hijau itu. Dengan sebuah lambaian tangan, kursi itu berubah menjadi cahaya hijau dan tersedot masuk ke dalam cincinnya.     

Sambil merapikan bajunya, Xiao Yan membuka pintu kamarnya dan berjalan ke ruang tamu. Ia melihat bahwa Hai Bo Dong telah bangun dan berdiri di samping jendela. Tangan Hai Bo Dong berada di punggungnya saat ia menatap keluar jendela, memandangi jalanan yang ramai itu.     

Menyadari bahwa Xiao Yan sudah keluar dari kamarnya, Hai Bo Dong berbalik dan tersenyum. Ia berkata, "Melihat kondisimu sekarang, kau pasti telah cukup beristirahat, bukan?"     

Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Ia menyibakkan jubah hitamnya dan berkata, "Ayo, mari kita gunakan kesempatan ini, saat klan Mo sedang sibuk hari ini. Pertama, kita akan pergi mencari Qing Lin, lalu kita akan memberikan orang tua dari klan Mo itu perayaan ulang tahun yang bagus…"     

Hai Bo Dong melihat wajah Xiao Yan yang dingin, menaikkan alisnya dan berkata dengan nada bercanda, "Melihat wajahmu yang haus darah, kelihatannya pesta klan Mo akan berubah menjadi acara pemakaman."     

"Jika ia dapat memerintahkan orang untuk menghancurkan 'Perusahaan Tentara Bayaran Logam Gurun, ia pasti punya rencana untuk balas dendam. Walaupun aku tidak ingin membinasakan seluruh keluarganya saat ini, tetapi tidak ada alasan untuk membiarkan orang tua itu tetap hidup." Xiao Yan memasukkan kedua tangannya di lengan bajunya. Ia tersenyum dan berkata, "Terlebih lagi, karena klan Mo kehilangan bantuannya, kupikir posisi klan mereka akan turun dengan cepat. Jika hal itu terjadi, ketiga klan besar di Provinsi Timur lainnya akan berusaha menguasai daerah kekuasaan klan Mo."     

"Tidakkah kau takut Sekte Misty Cloud akan membantu mereka membalas dendam?"     

Xiao Yan tersenyum, "Pak Tua Hai, apakah kau benar - benar berpikir bahwa Sekte Misty Cloud akan membunuh dua orang Dou Huang hanya karena kematian seorang pejabat rendahan?"     

"Dua orang Dou Huang?" Hai Bo Dong berkedip. Beberapa saat kemudian, ia menutup matanya dan berkata, "Sudah kukatakan bahwa aku tidak ingin kau bawa – bawa ke dalam masalah ini; ini adalah masalah antara kau dan mereka dan aku tidak mau ikut campur."     

"Apakah kau takut akan Sekte Misty Cloud Pak Tua Hai?" tanya Xiao Yan sambil tersenyum.     

"Heh, jangan gunakan cara murahan seperti itu untuk membuatku bertarung. Walaupun aku waspada terhadap Sekte Misty Cloud, aku tidak takut kepada mereka. Aku hanya tidak ingin berurusan dengan mereka hanya karena kau. Jika hutangku telah lunas, aku akan bebas untuk pergi kemanapun aku mau." Kata Hai Bo Dong.     

Xiao Yan memutar – mutar sebuah cangkir teh kayu yang indah. Ia diam sesaat sebelum memandangi Hai Bo Dong. Ia kemudian tersenyum dan berkata, "Pak Tua Hai, kau Dou Huang bintang berapa sekarang?"     

Wajah Hai Bo Dong menjadi serius dan ia menjawab dengan kesal, "Bintang dua. Mengapa kau bertanya?"     

Xiao Yan tersenyum licik, seperti rubah menatap seekor kelinci, "Oh, apakah aku boleh tahu, sebelum kau disegel, kau bintang berapa?"     

"Bintang Lima." Jawab Hai Bo Dong sambil melirik Xiao Yan.     

Xiao Yan berkata dengan nada kecewa, "Dou Huang bintang lima… Sepertinya walaupun segel Pak Tua Hai sudah dibuka, ia masih tidak bisa mengembalikan seluruh kekuatannya."     

Hai Bo Dong merengut. Ia melambaikan tangannya ke Xiao Yan dan berkata, "Aku telah disegel selama berpuluh – puluh tahun. Tidak mungkin aku dapat mengembalikan seluruh kekuatanku dengan cepat. Aku mungkin perlu empat sampai lima tahun sebelum kekuatanku kembali sepenuhnya."     

Xiao Yan tersenyum dan menggeleng, "Ha ha, kupikir kau tidak yakin dengan kata – katamu sendiri, Pak Tua Hai. Seperti yang kita tahu, kadang – kadang, mengembalikan kekuatan seseorang setelah ia kehilangannya bisa memakan waktu yang lebih lama dari pada waktu ia pertama kali mendapatkan kekuatan itu. Siapa yang tahu, berapa lama waktu yang dibutuhkan?"     

"Xiao Yan, apa maksudmu?" tanya Hai Bo Dong sambil menatap senyuman Xiao Yan dengan jengkel.     

Jari Xiao Yan mengetuk cangkir kayu itu, ia tertawa, "Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku mungkin dapat mengembalikan kekuatanmu dalam waktu setahun tanpa efek samping yang berat. "     

Wajah tua Hai Bo Dong berubah saat mendengar kata – kata Xiao Yan. Matanya terlihat terkejut, tetapi tidak untuk waktu yang lama. Sambil menatap api hijau itu, ia bertanya, "Dengan cara apa?"     

"Apakah kau pernah mendengar 'Pil Ungu Pemulih Jiwa?'" Tanya Xiao Yan sambil mengetukkan jari – jarinya. Melihat Hai Bo Dong yang sedikit terkejut, ia tertawa, "Ini adalah pil tingkat lima. Walaupun tingkatannya tidak terlalu tinggi, bahan – bahan untuk membuat pil ini cukup langka. Khasiatnya adalah mengembalikan kekuatan yang hilang akibat segel atau cedera. Pil ini sangat cocok untukmu, Pak Tua Hai."     

"Pil Ungu Pemulih Jiwa?" Hai Bo Dong bergumam beberapa kali dan wajahnya terlihat gembira. Matanya menatap Xiao Yan, ia membasahi bibirnya dan berkata, "Jadi, apa yang kau minta untuk bayarannya?" Hai Bo Dong tidak percaya Xiao Yan akan membantunya tanpa imbalan. Apalagi, Xiao Yan adalah seseorang yang tidak akan bangun dari tidurnya jika tidak ada sesuatu yang menguntungkan untuk ia lakukan.     

"He he…" setelah mendengar pertanyaan Hai Bo Dong, Xiao Yan tersenyum seperti rubah yang cerdik, "Karena Pil Ungu Pemulih Jiwa cukup sulit untuk dibuat, butuh waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan bahan – bahannya. Aku akan mencari bahan – bahan untuk membuat pil itu, tetapi kau, Pak Tua Hai, harus menemaniku."     

Mata Hai Bo Dong bergetar, menerka – nerka apa yang sebenarnya Xiao Yan inginkan. "Yang kau cari adalah seorang pendekar teman seperjuangan, bukan?" Kata Hai Bo Dong.     

Xiao Yan tersenyum dan tidak menyangkal perkataan Hai Bo Dong.     

Melihat wajah Xiao Yan yang tersenyum, Hai Bo Dong mengernyitkan dahinya, menunjukkan bahwa ia tidak senang. Bagaimanapun, Hai Bo Dong adalah seorang Dou Huang yang kuat dan ia tidak merasa senang mengikuti perintah Xiao Yan.     

"Pak Tua Hai, kau harus mengerti. Jika hanya mengandalkan kekuatanmu, mengembalikan kekuatanmu dalam waktu sepuluh tahun sangatlah sulit. Jika kau bersamaku, sebentar saja, kau akan menghemat waktu sepuluh tahun itu. Penawaran ini sangatlah menguntungkan, kau dapat melakukan banyak hal dalam sepuluh tahun itu." Kata Xiao Yan, mencoba meruntuhkan tembok besar di dalam hati Hai Bo Dong.     

Wajah Hai Bo Dong terlihat tenang, tetapi ia terus memikirkan kata – kata Xiao Yan di dalam hatinya. Xiao Yan tidak melanjutkan perkataannya. Ia duduk dengan tenang sambil menunggu jawaban Hai Bo Dong.     

Ruang tamu yang luas itu terasa sunyi. Setelah beberapa saat, Hai Bo Dong menghela nafas dan menatap Xiao Yan. Dengan suara yang berat ia berkata, "Aku tidak peduli seberapa langka bahan – bahan pil itu. Aku akan memberimu waktu satu tahun. Aku akan melindungimu dalam waktu setahun itu, tetapi, kau harus mengumpulkan bahan – bahan itu dan membantuku membuat pil itu dalam jangka waktu itu! Jika kau perlu waktu bertahun – tahun untuk mengumpulkan bahan, bukankah itu berarti aku juga harus menemanimu selama bertahun – tahun."     

"Oh, tidak masalah!" Mendengar hal itu, Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Ia berpikir, 'Seorang pengawal tingkat Dou Huang, ini adalah sesuatu yang sangat langka. Jika ia akan berurusan dengan Sekte Misty Cloud yang menakutkan itu, memiliki orang itu di sisinya akan betul – betul menguntungkan.'     

Walaupun Yao Lao dan Xiao Yan telah memasukkan sesuatu ke tubuh Hai Bo Dong, Xiao Yan tidak berani mengatakannya. Bagaimanapun, Hai Bo Dong adalah seorang Dou Huang dengan harga diri yang sangat besar. Ia bisa bernegosiasi dengan orang lain, tetapi tidak akan berdiam diri ketika mendengar ancaman.     

Jika Xiao Yan benar – benar memaksa untuk menggunakan benda di dalam tubuh Hai Bo Dong itu untuk memaksanya menjadi pengawalnya, orang yang disebut sebagai Penguasa Es Kerajaan Jia Ma akan menyerang dengan ganas tanpa mempedulikan nyawanya. Dari pengalamannya bertarung melawan seorang Dou Huang yang mengamuk, ia mengerti bahkan dengan perlindungan Yao Lao, pertarungan itu tidak akan berakhir baik untuknya.     

Jadi, satu – satunya cara menyelesaikan masalah ini adalah dengan bernegosiasi.     

Melihat Hai Bo Dong yang lemas, Xiao Yan mengusap Pedang Berat Penguasa Xuan yang tersembunyi di jubahnya sambil tersenyum bangga.     

Setelah memikirkan tugasnya yang tidak ia sukai dalam setahun kedepan, Hai Bo Dong mengeluarkan secarik kertas dari cincinnya dan melemparkannya ke atas meja. Ia berkata, "Ini adalah hasil dari aku berjalan – jalan di kota saat kau berlatih tadi malam. Peta ini kurang lebih menggambarkan markas klan Mo. Dengan peta ini, kau akan dapat menemukan gadis kecil bernama Qing Lin itu."     

Mendengar hal itu, Xiao Yan terkejut. Ia mengambil peta itu dan melihatnya dengan seksama. Ia hanya dapat menggeleng dan berkata, "Sepertinya mendapatkan pak Tua Hai sebagai pengawal adalah keputusan yang tepat."     

Mendengar pujian Xiao Yan, mulut Hai Bo Dong bergerak sedikit. Ia tidak terlalu memperdulikannya.     

Setelah melihat peta itu, Xiao Yan menaruh peta itu dan berdiri. Ia mengenakan penutup kepala dari jubah yang ia kenakan, sehingga ia terlihat seperti sedang diselimuti oleh bayangan.     

"Ayo kita pergi ke markas klan Mo." Dengan tubuhnya tertutup jubah, Xiao Yan tersenyum kepada Hai Bo Dong dan berjalan menuju ke arah pintu keluar. Di belakangnya, Hai Bo Dong juga mengenakan jubah hitam dengan malas, lalu mengikuti Xiao Yan keluar dari ruangan.     

Saat mereka sudah di luar ruangan, Xiao Yan menutup pintu ruangan itu lalu berjalan menyusuri koridor itu dan menuruni tangga.     

Di dekat pintu penginapan itu, seorang wanita dengan baju putih ketat berdiri dengan tenang. Tubuhnya indahnya yang dibalut gaun putih itu memancarkan aura unik yang memikat.     

Saat itu, ia sedang tersenyum dan bercakap – cakap dengan Ling Lin. Di dalam ruangan itu, beberapa pria menatap tubuh indah itu dengan penuh nafsu.     

Setelah menuruni anak tangga terakhir, Xiao Yan mengangkat kepalanya dan melihat ke arah pintu penginapan itu. Ia melihat sepintas wanita anggun berbaju putih itu. Tiba – tiba kakinya terasa membeku, seolah – olah ia tersambar petir dan hanya dapat diam di tempat!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.