Perjuangan Menembus Surga

Perbincangan



Perbincangan

0Ketika gulungan itu hampir mengenai tubuh Hai Bo Dong, tiba-tiba gulungan itu membeku karena udara yang dingin, lalu jatuh dengan pelan di samping pria tua itu.     

Melihat gulungan yang tiba-tiba membeku, mata cantik wanita yang memakai baju merah itu berbinar. Hari ini, ia kembali menyaksikan kekuatan yang hebat dari pria tua itu.     

"Pria ini benar-benar gegabah. Dia berani bertindak kasar pada tuan besar Bing. Dia benar-benar tikus yang memiliki pandangan pendek." Wanita itu memandang Xiao Yan dengan tatapan yang menghina. Wanita itu jelas berpikir, bahwa pria tua itu tidak akan membiarkan orang yang telah menyinggungnya begitu saja.     

Tetapi, tentu saja semua itu hanyalah harapan wanita itu. Pria tua itu memang mengalihkan perhatiannya dari peta itu ke pria muda berbaju hitam, wajahnya pun menunjukkan senyumnya yang langka. Wanita berbaju merah yang sudah seperti pelayan di toko itu bahkan tidak pernah melihat senyuman seperti itu.     

"He he, adik kecil, kamu akhirnya kembali. Kamu benar-benar telah membuatku menunggu." Hai Bo Dong meletakkan penanya. Matanya memperhatikan tubuh Xiao Yan dan tatapannya terlihat aneh. Setelah tidak bertemu selama beberapa bulan, laki-laki muda di depannya telah menjadi lebih kuat. Ditambah lagi dari tubuh laki-laki muda itu dia bisa merasakan sesuatu yang ia takuti.     

"Jangan bilang itu 'Api Surgawi'? Ya Tuhan. Apakah dia berhasil menemukan 'Api Surgawi'?" Pikiran yang tiba-tiba terlintas di pikiran Hai Bo Dong, menyebabkan wajahnya penuh dengan ekspresi takjub. Tatapan yang ia berikan kepada Xiao Yan memiliki emosi yang sulit untuk dideskripsikan.     

"Aku tidak memiliki pilihan lain. Pak tua masih menyimpan sesuatu yang aku butuhkan, tentu saja aku harus cepat kembali. Dan jika aku tidak mendapat bantuan peta dari anda dalam perjalanan ini, aku mungkin mendapatkan kesulitan dalam meraih tujuanku, meskipun aku berkeliaran di pedang pasir selama setahun.", tawa Xiao Yan.     

"He he. Kita hanya mengambil apa yang kita butuhkan." hidung Hai Bo Dong berkedut sedikit seraya dia tersenyum dan melambaikan tangannya. Ekspresi wajahnya yang datar berubah sedikit terkejut saat menatap Xiao Yan. Dengan suara terkejut dia bertanya, "Kamu… kamu bertemu ratu Medusa?"     

Di dalam toko, wanita baju merah tercengang ketika Hai Bo Dong bukan hanya ia tidak menyerang Xiao Yan, tapi dia juga terlihat senang berbicara dengannya. Beberapa saat kemudian, alis matanya mengernyit sedikit. Sudut matanya diam-diam melirik pria berjubah hitam yang terlihat sedikit lebih muda darinya, dan hatinya merasa cemburu. Dia sudah membantu Hai Bo Dong disini untuk waktu yang lama, tetapi ia tidak pernah diperlakukan sebaik itu...     

"Pria ini…" Pikir wanita berbaju merah dengan marah. Ketika dia merencanakan untuk mengirim seseorang untuk menyelidiki latar belakang Xiao Yan, perkataan Hai Bo Dong yang keluar dari mulutnya menyebabkan dia terpaku seperti habis tersengat petir.     

Tentu saja itu tak hanya dia. Tiga orang laki-laki dan beberapa orang besar dan kuat di dalam toko terdiam seketika saat Hai Bo Dong menyebut ratu Medusa dari mulutnya. Di sekitar padang pasir, nama bengis ratu Medusa cukup membuat manusia manapun merasa ketakutan. Selama perang besar di masa lalu, ratu Medusa ini pernah sekali mengubah beberapa kota bermandikan darah dengan seorang diri saja. Nama bengisnya hampir membuat seorang bayi berhenti menangis.     

"Dia… pria ini. Dia benar-benar pernah bertemu dengan ratu Medusa? Dan dia tidak mati?" Di dalam toko itu, mereka semua memandang Xiao Yan yang sedang membawa pedang 'Penguasa Xuan Berat' dengan tatapan tidak percaya. Pikiran mereka tidak dapat mempercayainya. Mungkin ada beberapa orang di dalam kota-kota sekitar padang pasir yang selamat setelah bertemu dengan Ratu Medusa, tetapi mereka semua adalah orang-orang hebat yang sangat terkenal. Tetapi, laki-laki muda yang berada di hadapan mereka ini belum mencapai dua puluh tahun… bagaimana mungkin?     

"He he. Aku benar-benar tidak beruntung dan bertemu denganya. Tapi untungnya, aku bisa menyelamatkan hidupku. Jika tidak, pak tua tidak akan bisa melihatku." Xiao Yan mengangkat bahunya sambil bercanda.     

Mendengar ini, Hai Bo Dong langsung mengerucutkan bibirnya ke atas sembari berkata dengan sangat takjub, "Tsk tsk. Luar biasa. Kau bisa selamat dari tangan wanita itu, dan tidak menderita luka apapun. Memang, lebih banyak pahlawan muncul di generasi muda. Menurutku, adik kecil pasti adalah salah satu pilar kekaisaran Jia Ma di antara generasi muda.     

Xiao Yan tersenyum kecil. Ketika ia berbicara tentang pilar, Xiao Yan tidak berkata iya ataupun tidak.     

"Oh. He he. Oh iya… adik kecil, aku penasaran tentang satu hal yang aku percayakan denganmu?" mengusap-usap tangannya yang kering, Hai Bo Dong tiba-tiba bertanya dengan senyuman.     

"Iya. Ini adalah pasir Datura yang kamu butuhkan. Ini tidak mudah dicari, Untungnya aku menjumpainya di kota suci suku manusia-ular." Jari Xiao Yan dengan lembut mengetuk cincin menyimpannya dan tanaman kuning muda muncul di telapaknya. Tampilan luar dari tanaman ini sangatlah aneh. Tanaman itu dibungkus oleh ular panjang berwarna kuning. Diatasnya kepala ular itu terangakat sedikit. Ada benjolan kecil seukuran kepalan tangan yang muncul di atas kepala ular. Tempat dimana sari terbanyak dari tanaman unik itu berada.     

"He he. Aku sudah menyusahkan adik kecil." Hai Bo Dong menerima tanaman itu dengan terkejut sambil membuka mulutnya mengucapkan terima kasih sambil tersenyum.     

"Ini hanya karena kita memiliki apa yang saling kita butuhkan." Jawab Xiao Yan sambil tersenyum dan melambaikan tangannya, belajar dari cara bicara Hai Bo Dong.     

Di dalam toko, wajah cantik dan manja dari wanita baju merah itu perlahan menghilang sebagaimana dia menyaksikan Xiao Yan dan Hai Bo Dong berbincang-bincang seperti tidak ada orang lain disekitarnya. Meskipun dia manja, tapi dia tidak bodoh. Melihat dari tingkah laku pria tua misterius itu terhadap Xiao Yan, dan isi dari pembicaraan mereka, dia tahu bahwa pria muda yang terlihat lebih muda darinya ini memiliki kekuatan yang luar biasa yang tidak sesuai dengan usianya…     

"Tuhan. Dari mana makhluk tidak normal ini berasal? Kenapa aku tidak pernah mendengar seorang anak muda kuat yang muncul di kekaisaran Jia Ma ini?" renung wanita berbaju merah ini sambil menunjukkan senyum masam di wajahnya.     

"Tuan besar Bing…" wanita berbaju merah yang tidak dianggap itu sedikit ragu kemudian berbicara dengan malu.     

Karena perbincangan mereka diganggu, Hai Bo Dong mengeryitkan alis matanya dan melihat ke wanita berbaju merah dan berkata dengan sopan, "Kamu bisa pulang. Kedepannya, kamu tidak perlu kembali. Katakan pada ayahmu bahwa caranya sedikit buruk."     

Mendengar kata-kata kasar Hai Bo Dong mengusirnya, wanita berbaju merah itu sedikit bingung. Matanya tiba-tiba memerah dan menggigit bibirnya. Tujuannya yang sebenarnya adalah untuk menjadi murid Hai Bo Dong. Namun, kata-kata dari Hai Bo Dong ini jelas menghancurkan harapannya. Seketika hatinya dipenuhi kesedihan, dan matanya mulai berair. Saat ini, ia tidak lagi memiliki sikap arogan yang ia perlihatkan saat memperlakukan Xiao Yan tadi. Hanya saja, meskipun ia sudah berusaha keras untuk membuat Hai Bo Dong menyukainya, pria tua yang keras kepala dan tidak peduli ini masih tidak memiliki perasaan apapun terhadap wanita itu. Sepertinya, pria itu tidak memiliki perasaan. Di masa mendatang, ia harus sedikit berhati-hati ketika bekerjasama dengan pria tua itu.     

tidak terbiasa melihat seorang wanita menangis dengan cara yang begitu cantik, Xiao Yan menggelengkan kepalanya sedikit. Dai bermain dengan lembaran peta di loket sambil bercanda dan tersenyum berkata, "Pak tua, dengan statusmu, memperlakukan seorang wanita seperti ini agak merendahkan statusmu…".     

Mendengar ini, Hai Bo Dong sedikit terganggu. Dia melihat Xiao Yan tersenyum dan tak lama kemudian juga tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Jarinya menggosok cincin penyimpanannya yang berwarna kunin, dan muncul sebuah gulungan. Jarinya mengetuk gulungan itu, dan gulungan itu langsung terbang ke arah wanita berbaju merah itu. Ia berkata dengan tak berdaya, "Ini adalah teknik Xuan Dou tingkat rendah. Karena kau telah membantuku untuk waktu yang lama, aku akan memberikannya kepadamu. Aku tahu, kamu berharap untuk menjadi murid ku, tetapi aku benar-benar tidak memiliki niat itu. Karena itu, ambil ini sebagai imbalan mu."     

Wanita berbaju merah itu kehilangan kata-kata saat menerima gulungan itu. Sesaat kemudian, ia membungkuk dengan penuh rasa syukur kepada Xiao Yan dan dengan wajah sedih, ia meninggalkan toko.     

Setelah wanita berbaju merah pergi, orang-orang lain yang berada di toko itu mengikutinya. Sesaat kemudian, toko itupun kembali kosong.     

"He he sebenarnya, aku lebih memilih bebas dan tidak suka mengajar murid. Jika dia mengikutiku, dia tidak akan memiliki masa depan." Hai Bo Dong menjelaskan sambil menepuk pundak Xiao Yan.     

Xiao Yan tersenyum dan mengulurkan tangannya ke Hai Bo Dong sambil menjawab dengan senyuman, "Pak tua, aku sudah membawakan barang itu padamu. Tidakkah kamu akan memberiku bagian dari pecahan peta itu?"     

"Uh…" mendengar ini. Hai Bo Dong tertawa pahit. Dia mengusap telapak tangannya bersamaan dan tertawa canggung. "Adik kecil, dulu kita sepakat setuju selama kamu bisa membantuku memurnikan obat untuk membebaskan segel, aku akan memberikan pecahan peta terakhir padamu. Ditambah, aku masih berhutang satu kebaikan padamu dimasa depan."     

"Baiklah…" mata Xiao Yan menatap Hai Bo Dong sebentar sampai dia merasa tidak enak sebelum dia menganggukan kepala dengan tak peduli. Dia menarik tangannya dan tersenyum kecil, "Aku harap pak tua tidak akan menggunakan alasan lain setelah mendapatkan obat itu. Sebagai manusia, aku mungkin memiliki kesabaran yang baik, tapi aku juga tidak bisa menahan jika dibodohi seperti monyet."     

"He he, adik kecil, apa yang kamu katakan. Apakah ada penipuan di antara orang kuat?" Hai Bo Dong tersenyum canggung sambil menggelengkan kepalanya. Dia menepuk dadanya dan berkata dengan kepastian: "Selama adik kecil bisa memurnikan obat yang aku butuhkan maka aku yang tua ini tidak akan mengingkari kata-kataku."     

"Haha, itu yang terbaik." Xiao Yan tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Dia kemudian mengusap dagunya sambil menatap Hai Bo Dong dan bertanya sambil tersenyum, "Karena seperti itu, bisakah kita mulai bekerja?"     

"Sekarang?" Hai Bo Dong kehilangan kata-kata. Dia kemudian segera menanggukkan kepala. "Ya, ya, tolong!" sambil dia berkata demikian, ia dengan cepat membuka meja dan mengantarkan Xiao Yan ke belakang gedung.     

Setelah memasuki ruangan, Xiao Yan duduk di salah satu kursi. Dia melihat Hai Bo Dong sambil tersenyum. Dia berkata pelan, "Resep obat, bahan obat…"     

"Kadang-kadang, aku sadar bahwa kamu ahli kimia benar-benar membuat orang iri… Ah, resep obat untuk menghancurkan segel ini adalah sesuatu yang aku dapatkan dengan susah payah. Sekarang kamu akan melihatnya, nama belakang akan berubah…" Hai Bo Dong dengan tidak berdaya mengambil banyak bahan-bahan obat dari cincin penyimpannya. Dia kemudian memegang satu lembar kertas kulit dari kambing kuno. Sakit dari wajahnya bukanlah tipuan. Untuk mendapatkan resep obat ini dia telah bekerja keras.     

Tetap menjaga senyum hangat di wajahnya, Xiao Yan bersorak bahagia di hatinya. Yao Lao pernah bercerita padanya sebelumnya, bahwa beberapa formula obat untuk membuka segel memiliki nilai yang sulit untuk ditaksir. Meskipun potongan peta itu adalah sesuatu yang sangat ia inginkan, tetapi jika bisa meraup resep obat untuk obat tingkat enam secara bersamaan sudah pasti membuatnya lebih sempurna…     

Xiao Yan tersenyum menerima formula obat yang terlihat tua milik Hai Bo Dong, yang sepertinya tidak rela untuk memberikan formula itu kepada Xiao Yan. Pandanganya melihat keseluruhan isinya dan senyum di wajahnya semakin lebar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.