Perjuangan Menembus Surga

Bertemu dengan Kaisar Es Lagi



Bertemu dengan Kaisar Es Lagi

0Di perbatasan antara padang pasir dan ladang, sesekali terlihat daun hijau menghiasi padang pasir. Meskipun keberadaan daun hijau itu jarang terlihat, tetapi jika dibandingkan dengan pasir kuning keemasan yang monoton, daun itu lebih menyejukan mata.     

Karena tempat ini dekat dengan pinggiran gurun, dapat terlihat orang-orang datang dan pergi, bersamaan dengan kelompok-kelompok kecil para pedagang yang kembali setelah memburu Magic Beast di padang pasir.     

Sebuah sosok manusia dengan menggunakan jubah hitam berjalan di persimpangan antara padang pasir dan tanah. Sosok manusia itu membawa pedang hitam yang hampir sama besar dengan tubuhnya. Penampilannya yang aneh itu, membuat para pejalan kaki melihatnya dengan sedikit ekspresi terkejut di wajah mereka.     

Namun, laki-laki muda berpakaian hitam itu mengabaikan pandangan dari orang-orang di sekitarnya dan ia melangkah dengan perlahan di atas jalanan yang kokoh. Meskipun ia tidak berjalan dengan cepat, jika dilihat dengan seksama, siapapun akan menyadari jika setiap langkah yang diambilnya sudah dihitung secara teliti; jarak antara setiap langkahnya bisa dibilang sama.     

Panas matahari dilangit tidak menyebabkan setetespun keringat di kening laki-laki muda itu. Jalannya yang santai tidak menunjukkan seseorang yang tergesa-gesa, dia terlihat seperti menikmati pemandangan sambil berjalan…     

Perjalanan yang santai itu ditempuh hampir satu hari penuh oleh laki-laki muda itu. Ketika matahari mulai terbenam di cakrawala padang pasir, perlahan-lahan, akhirnya ia berhenti. Ia mengangkat wajahnya dan melihat sebuah kota yang besar di ujung matanya. Senyum menghiasi wajahnya yang mulus dan tampan. Xiao Yan meregangkan pinggangnya dengan malas, dan ketika ia mendengar suara tulang yang berbunyi, ia tertawa pelan dan memasukan tangannya ke dalam lengan bajunya. Ia tersenyum dan berkata, "Kota Desert. Aku akhirnya sampai."     

"Guru, apakah kita benar-benar akan memurnikan obat untuk pria itu?" Berdiri di atas tumpukan pasir, Xiao Yan berbisik sambil mengerutkan dahinya, sambil melihat pintu masuk kota yang jauh, dimana orang-orang keluar dan masuk. Laki-laki yang ia maksud adalah pertapa yang tidak sengaja bertemu di Kota Desert, yang dulunya merupakan satu diantara sepuluh orang terkuat di kekaisaran Jia Ma, Kaisar Es, Hai Bodong.     

"He he kenapa tidak? Karena kita sudah disini, kita seharusnya memperoleh kebaikan dari Dou Huang disaat bersamaan" Suara tawa Yao Lao terdengar dari dalam cincin, "Belum lagi, apakah kamu tidak menginginkan mendapatkan sisa bagian dari peta? Meskipun kamu sekarang sudah memperoleh 'Api Surgawi'', menaikan tingkat metode Qi akan lebih sulit kedepannya. Ditambah lagi, 'Purifying Demon Lotus Flame' adalah barang yang luar biasa. Jika kamu bisa memperolehnya, tidak akan banyak orang yang berani dengan mudah meremehkanmu di kontinen Dou Qi ini."     

"Tapi aku terus saja mendapatkan firasat jika laki-laki itu bukan orang jujur." kata Xiao Yan sambil melambaikan tangannya.     

"Hee hee, jadi kenapa kalau ia bukan laki-laki yang sederhana dan jujur? Sekalipun dia memulihkan kekuatannya, dia hanyalah Dou Huang. Apa yang dia bisa lakukan pada kita?" Yao Lao tertawa pelan, "Tapi kita harus selalu waspada pada orang lain, walaupun kita bukanlah orang yang lemah. Agar kita bisa selamat, kita seharusnya selalu waspada... Aku juga telah menceritakan padamu sebelumnya ketika memurnikan obat, kita bisa menambahkan beberapa bahan-bahan tambahan didalamnya. Jika dia tidak memiliki keinginan buruk, segalanya bisa dirundingkan. Tapi jika dia menunjukkan ide jahat, maka kita pun juga tidak akan menunjukkan belas kasihan."     

Mendengar hal ini, Xiao Yan tersenyum, menganggukan kepalanya dan berkata dengan pelan, "Kalau begitu baiklah, mari kita lakukan seperti yang guru katakan. Jika kita bisa membuat Dou Huang itu berhutang budi kepada kita, maka hal itu akan sangat menguntungkan, apalagi dengan perjalanan kita ke 'Misty Cloud Sect' yang akan memakan waktu dua bulan. Meskipun aku tidak khawatir jika bertarung dengan Nalan Yanran sampai mati, tetapi aku takut orang-orang tua dari anggota 'Misty Cloud' akan menyerangku karena marah dan malu jika aku memenangkan pertandingan itu. Kaisar Es mungkin adalah pengawal yang tidak buruk."     

"Hee hee, keahlian dari ahli kimia adalah keahlian mereka. Apakah kamu tidak melihat perebutan 'Api Surgawi' kali ini? Hanya dengan kekuatan Gu He seorang, dia tidak akan bisa berjalan ke bagian dalam daerah padang pasir ini. Namun, pria itu mampu mengundang banyak laki-laki kuat untuk membantunya. Pada akhirnya dia bahkan bisa mengacaukan suku manusia-ular.", kata Yao Lao sembari tersenyum.     

"Iya." Xiao Yan tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Dia menepuk pedang 'Penguasa Xuan Berat' dan mulai berjalan pelan ke kota besar yang berada di ujung padang pasir.     

Setelah memasuki kota itu, Xiao Yan berdiri di jalan dan melihat sekitarnya. Dia kemudian mengikuti rute dari ingatannya dan berjalan ke ujung jalan. Beberapa saat kemudian, setelah ia sampai di ujung jalan itu, dia berhenti di depan pintu masuk toko peta yang sudah tua.     

Saat itu, pintu toko itu sudah ditutup, mungkin karena langit sudah gelap. Sinar redup terpancar dari dalam toko melewati lubang pintu, menyinari Xiao Yan.     

Xiao Yan berdiri di pintu toko dan melihat pintu tidak terkunci. Hatinya hanya mengingat, betapa beruntungnya dia saat itu. Ia tidak mengira bahwa dengan ia berlarian tanpa arah, ia dapat bertemu dengan pertapa Dou Huang. Hal itu benar-benar melampaui ekspektasinya.     

Setelah ia melihat di sekitar jalan yang terdapat sedikit orang itu, Xiao Yan dengan pelan mendorong pintu utama itu. Setelah ia masuk, ia memutar tangannya dan menutup pintu itu dengan rapat.     

Di dalam toko, Sebuah 'Batu Sinar Bulan' mengeluarkan cahaya yang redup. Cahaya yang hangat, tapi tidak menyakiti mata itu menyinari seluruh ruangan sampai cukup terang.     

Ruangan itu masih memiliki dekorasi yang sama. Kerusakan yang disebabkan perkelahian yang terjadi di waktu sebelumnya sudah diperbaiki. Dibalik platform yang penuh tumpukan peta, seorang pria tua menudukkan kepalanya dan dengan cermat membuat peta di tangannya. Karena dia begitu fokus dengan pekerjaannya dia tidak merasakan kedatangan Xiao Yan.     

Di dalam toko, ada empat orang lain yang sedang memilih peta. Tiga diantaranya laki-laki dan satunya perempuan. Baju mereka juga terlihat cantik. Dibelakang keempatnya ada beberapa orang dengan tubuh besar dan kuat berdiri disamping mereka dengan sopan. Ketika Xiao Yan masuk, keempatnya menoleh dan melihat ke arahnya. Namun, ketika mereka melihat penampilan lusuh Xiao Yan, mereka memalingkan kepalanya dan memilih peta di depan mereka dengan malas.     

Ketika empat orang itu menoleh, Xiao Yan melihat wajah mereka satu persatu. Ketiga pria itu terlihat cukup tampan tapi dari matanya tersirat kesombongan yang merusak impresi pertamanya. Sedangkan yang wanita. Dia terlihat sangat cantik dengan memakai baju wanita panjang yang berwarna merah yang ketat, itu terlihat sangat indah dan teratur. Tiga pria di sampingnya sering kali menoleh ke arah wanita yang menawan dengan baju merah itu.     

Xiao Yan mengabaikan sekelompok orang yang tingkahnya sedikit aneh itu. Padangannya tertuju kepada pria tua yang sedang berjalan ke meja. Dia mengambil satu gulung peta secara acak dan dengan malas membaliknya.     

Mendengar suara peta itu di balik, tinta pria tua yang tadinya bergerak seperti air mengalir, berhenti. Namun, seperti pertama kalinya dia dan Xiao Yan bertemu, dia tidak mengangkat kepalanya. Dia dengan simpel dan acuh tak acuh berkata, "Maaf, toko ini sudah tutup untuk hari ini jika kamu ingin membeli peta, tolong datanglah besok pagi."     

Mendengar suara orang tua yang dingin dan kata yang acuh tak acuh, Xiao Yan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Orang tua ini...     

Baru saja Xiao Yan akan berbicara, dua orang dengan tubuh besar bergerak dengan lincah dan menghalangi jalur Xiao Yan. Tangan mereka memegang senjata di pinggangnya sembari menatapnya dengan ekspresi galak.     

"Uh?" Perlakuan tiba-tiba ini membuat Xiao Yan bingung. Apakah dia menyinggung seseorang tanpa berkata apapun? Ia menggelengkan kepalanya, merasa bingung. Xiao Yan menoleh kepada wanita yang memakai baju merah, yang terlihat memiliki posisi penting di Kota Desert.     

Wanita yang memakai baju merah dengan wajah cantik itu perlahan berjalan kedepannya dan berkata pelan, "Ketika tuan besar Bing membuat peta, dia tidak suka diganggu. Maka, aku akan memintamu pergi dari sini sekarang."     

Meskipun suaranya lembut. Tetapi, terdengar nada yang sombong dan tidak masuk akal dari suara itu. "...Jangan bilang kalau orang-orang ini tahu identitasnya?" Ketika dia melihat wanita ini begitu perhatian pada Hai Bo Dong, Xiao Yan terkejut dan tidak bisa berkata-kata     

Dibandingkan dengan Xiao Yan yang kaget, wanita baju merah di depannya sedikit putus asa. Ayahnya selalu berkata jika pria tua di toko peta itu adalah orang kuat dengan kekuatan yang sangat hebat. Sehingga, setiap saat dia memiliki waktu luang, ayahnya akan memerintahkannya datang untuk menyapa dan menanyakan tentang pria tua dan menggunakan kekuasaannya untuk memenuhi kebutuhannya dengan baik. Namun, pria tua itu tidak menghargai kepeduliannya. Setiap saat dia datang, dia akan mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan untuk semua usahanya. Karakternya yang angkuh membuatnya kesulitan menerima perlakuan pria tua itu.     

Meskipun dia selalu mendapat perlakuan tidak menyenangkan, wanita berbaju merah itu memiliki kepercayaan yang tinggi pada ayahnya. Belum lagi, saat di merasakan Qi yang mengerikan dari pria tua yang tidak biasa dia tunjukkan. Dengan Qi seperti itu, tidak heran jika ia gemetar.     

Sehingga, sudah untuk waktu yang lama dia memperlakukan pria tua itu dengan hormat tanpa mempedulikan perlakuan buruknya. Kelakuannya yang penurut dan jinak sering membuat orang yang teman-temannya tidak percaya. Apakah gadis penurut ini sama dengan gadis iblis manja yang dulu menyebabkan malapetaka besar di Kota Desert?     

Hari ini, dia datang ke toko untuk membantu pria tua itu seperti biasa dan pria tua itu tetap tidak memperdulikannya seperti biasa. Selain melihat wanita itu ketika ia datang, selebihnya ia memberikan seluruh perhatiannya itu kepada petanya dan tidak mempedulikan mereka lagi     

Dengan karakternya yang angkuh, ketika ia mendapatkan perlakuan seperti ini membuat hatinya penuh dengan kebencian, tetapi ia tidak dapat mempertlihatkannya kepada orang tua itu. Karena itu, Xiao Yan, yang datang kesana tanpa diundang, tiba-tiba menjadi target dari kemarahannya.     

Xiao Yan mengabaikan teriakan manja dari wanita itu dan hanya melihat kecerobohannya. Dia melemparkan peta di tangannya ke meja dengan sembarangan, mencondongkan tubuhnya ke satu sisi dan melangkah ke samping melewati halangan dari dua orang besar itu.     

Melihat Xiao Yan tidak hanya mengabaikan perintahnya, dan malah berjalan mendekat, ia mengerutkan dahinya. Dari matanya, terlintas tatapan yang berbahaya dan ia sedikit mengangkat dagunya yang putih. Kemudian, beberapa pria besar yang ada di sekitarnya menatap Xiao Yan dengan ganas, dan mengelilingi Xiao Yan.     

Wanita itu menyilangkan tangannya di depan dadanya dan menatap Xiao Yan dengan tatapan menghina. Tetapi, ketika wanita itu sudah bersiap untuk mendengar Xiao Yan memohon ampun darinya, Xiao Yan melakukan suatu tindakan yang membuatnya tercengang.     

Xiao Yan mengambil peta di tangannya dan melemparkan peta itu kepada orang tua yang sangat dihormati wanita itu dengan kasar. Ketika ia melempar peta itu, ia menggerutu, "Orang tua, kau masih berpura-pura tidak peduli? Kau masih ingin aku memurnikan obat itu apa tidak?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.