Perjuangan Menembus Surga

Memisahkan Biji Api



Memisahkan Biji Api

0Di dalam gua yang terang itu, api berwarna hijau tampak bergerak-gerak dengan kuat. Di sekitar api, kekuatan perusak terasa dengan jelas di udara, mengikuti gerak dari sekelompok api tersebut. Tidak disangka suhu 'Inti Api Teratai Hijau' akan sangat mengerikan...     

Saat 'Inti Api Teratai Hijau' itu perlahan-lahan menjadi semakin liar, Yao Lao, yang pertama kali merasakan hal ini, segera menyebarkan Kekuatan Spiritual-nya yang kuat untuk menutupi seluruh gua. Pada saat yang sama, ia juga mengurung suhu panas yang muncul di dalam gua tersebut.     

Di udara, api berwarna hijau, yang membesar karena angin, dalam sekejap mata telah membesar hampir seratus kali lipat. Seiring dengan ukurannya yang berubah, api yang awalnya hangat dan menenangkan menjadi liar dan ganas. Api tersebut menggeliat sambil mengeluarkan suara 'chi chi'. Udara di sekelilingnya pun terbakar oleh api hijau yang panas.     

Xiao Yan memfokuskan matanya pada api hijau besar yang ada di udara, kemudian ia memutar kepalanya untuk menatap Yao Lao. Dia menunggu sosok yang ada di depannya menganggukkan kepala. Lalu dia menghirup udara panas dalam-dalam. Tangannya, yang tertutupi kutikula berwarna darah, dengan gemetar mengarah pada api hijau tersebut dan melepaskan kekuatan hisap yang kuat.     

Saat menghisap 'Api Surgawi', daya hisap yang biasanya bisa menyedot batu besar dengan mudah, kini hanya mampu memindahkan 'Api Surgawi' yang ada di udara dengan perlahan. Selain itu, setiap kali kekuatan hisap yang tak nampak itu menyentuh 'Inti Api Teratai Hijau', kekuatan itu hanya bisa bertahan selama dua hingga tiga detik sebelum kemudian lenyap.     

Oleh karena itu, meski jarak antara Xiao Yan dan 'Inti Api Teratai Hijau' mungkin hanya beberapa meter, namun dia telah menghabiskan jumlah Dou Qi yang sangat besar.     

Mata Xiao Yan menatap api berwarna hijau yang perlahan bergerak dengan tajam. Nafasnya menjadi agak cepat dan dahinya pun penuh dengan keringat. Keringat dingin mengalir di wajahnya. Di bawah pantulan dari kutikula berwarna darah, keringat itu tampak seperti tetesan darah segar berwarna merah cerah.     

Saat 'Inti Api Teratai Hijau' itu semakin lama semakin dekat, pancaran energi panas yang mengerikan membuat Yao Lao yang ada di sampingnya pun tampak terkejut. Jelas, energi yang terkandung dalam 'Api Surgawi', yang berada di peringkat kesembilan belas dalam 'Peringkat Api Surgawi' ini, sepertinya telah melebihi harapannya.     

Meskipun Yao Lao telah menggunakan Kekuatan Spiritual-nya untuk mengisolir bagian dalam gua, ketika api besar berwarna hijau itu berhenti sekitar satu meter di hadapan Xiao Yan, suhu panas yang terpancar dari api itu sangat mengerikan dan membuat beberapa batu keras yang berwarna hijau itu perlahan-lahan pecah. Beberapa saat kemudian, beberapa batu besar itu pun berubah menjadi batu-batu kecil yang terbakar menjadi tumpukan bubuk halus berwarna hijau.     

Melihat api berwarna hijau yang begitu besar itu berhenti di depan Xiao Yan, wajah Yao Lao terlihat begitu serius. Permukaan tubuh Yao Lao yang agak kabur, tiba-tiba bergoyang seperti gelombang air. Melihat perubahan tubuhnya, ekspresi Yao Lao pun berubah. Dengan secepat kilat, tangannya membentuk pola segel sambil berteriak pelan. Dalam sekejap, api tebal berwarna putih segera keluar dari tubuhnya, dan perlahan-lahan berhenti setelah menutupi seluruh tubuhnya.     

Setelah memanggil 'Api Pendingin Tulang', Yao Lao kembali tenang. Dia mundur beberapa langkah, sambil menatap api berwarna hijau yang menggeliat di depannya dengan wajah serius, dan segera berkata, "Ulurkan tanganmu ke dalam api berwarna hijau itu. Bagian tengah sekelompok api itu pasti memiliki biji api. Bawa biji itu keluar! Cepat!"     

Mendengar ucapan Yao Lao, tubuh Xiao Yan sedikit gemetar. Di bawah kutikula berwarna darah, matanya terbuka lebar. Xiao Yan mengangkat ujung bibirnya dengan tak percaya. Ulurkan tangannya ke dalam api? Apakah itu bukan mencari mati?     

Xiao Yan terkejut di dalam hatinya. Sesaat kemudian, dia menenangkan pikirannya. Karena Yao Lao telah mengatakan hal ini, maka ia harus melakukan apa yang Yao Lao perintahkan. Apalagi dia sendiri tidak memiliki pengalaman sedikitpun mengenai proses menelan 'Api Surgawi'. Karena itu, ia hanya bisa mengikuti setiap perintah yang diberikan oleh Yao Lao...     

Meskipun ketika menelan 'Api Surgawi', kesalahan sekecil apa pun akan menghasilkan serangan balik dari 'Api Surgawi', dan bisa mengubah seseorang menjadi tumpukan abu, tetapi Xiao Yan tetap percaya kepada Yao Lao.     

Tanpa ada yang menyadari, Xiao Yan menganggukkan kepalanya, kemudian tiba-tiba mengangkat kepalanya. Dia melihat api berwarna hijau yang semakin mendekat. Tangannya yang sedikit gemetar membuka dan menutup, bersiap untuk masuk ke dalam 'Api Surgawi' kapan saja.     

Ketika 'Inti Api Teratai Hijau' itu berada sekitar dua sampai tiga kaki dari Xiao Yan, tanah batu gunung yang keras di sekelilingnya, telah terbakar menjadi lubang besar. Meskipun ada perlindungan dari Yao Lao, kondisi seperti ini masih bisa terjadi. Jika Yao Lao menarik Kekuatan Spiritual-nya yang mampu melindungi sekelilingnya dari efek api tersebut, mungkin seluruh puncak gunung akan terbakar menjadi tumpukan abu dengan begitu cepat.     

Xiao Yan duduk bersila di atas kursi teratai yang memancarkan cahaya berwarna hijau itu. Lapisan cahaya ini membantu Xiao Yan menghalangi sebagian besar suhu dari 'Api Surgawi'. Bahkan meskipun telah menggunakan cara ini, tetap saja ada sisa-sisa suhu yang berhasil meresap, membuat kutikula berwarna darah itu membentuk tetesan cairan berwarna merah terang.     

Saat melihat api besar yang berhenti di depannya, di dalam mata Xiao Yan yang hitam tampak pantulan dari api iblis berwarna hijau yang eksotis. Dia menelan ludah sebelum kemudian mengatupkan giginya dengan keras, dan perlahan-lahan mengulurkan tangannya yang tertutupi kutikula berwarna darah, ke dalam kumpulan 'Inti Api Teratai Hijau'.     

Setelah uluran tangannya perlahan masuk ke dalam 'Inti Api Teratai Hijau', lapisan kutikula berwarna darah di tangannya mulai meleleh. Tetesan cairan seperti darah berulang kali menetes ke bawah. Setiap kali tetesan cairan itu menetes dari tangannya, tetesan itu akan lenyap terbakar api berwarna hijau.     

Meski kutikula berwarna merah darah itu meleleh dengan sangat cepat di dalam 'Api Surgawi', namun kekuatan obat 'Pil Teratai Darah' di dalam tubuh Xiao Yan berhasil mengeluarkan energi gelap dan dingin yang tak pernah habis. Energi-energi ini melewati Jalur Qi-nya dengan cepat, dan memperbaiki seluruh kutikula berwarna merah darah yang meleleh di tangannya.     

Dengan proses pencairan dan perbaikan yang berlangsung terus-menerus ini, tangan Xiao Yan akhirnya masuk ke dalam 'Api Surgawi'.     

Menyentuh 'Inti Api Teratai Hijau' dengan begitu dekat, kutikula berwarna merah darah di seluruh tubuh Xiao Yan mulai menunjukkan tanda-tanda mencair dengan intensitas yang berbeda-beda. Setelah itu, cairan berwarna merah darah itu pun menetes seperti air yang mengalir. Sekilas, tampak seolah-olah seperti ada darah segar yang terus-menerus mengalir dari dalam pori-porinya. Saat ini, wajahnya yang halus dan tampan tertutupi oleh tetesan darah segar. Ia terlihat seperti iblis yang keluar dari neraka. Secara keseluruhan, dia tampak sangat menakutkan.     

Xiao Yan menatap api berwarna hijau yang terus-menerus bergerak di depannya dengan mata yang tak berkedip. Dia segera mengepalkan tangannya yang berada di dalam 'Api Surgawi'. Ini adalah pertama kalinya dia menyentuh 'Api Surgawi' yang tidak dikendalikan oleh siapapun. Meski ada beberapa hal baru yang aneh, sejumlah kegelisahan dan kekhawatiran itu tetap ada. Dalam situasi seperti ini, jika proses penggantian kutikula berwarna merah darah di tangannya gagal dilakukan dengan tepat waktu, maka Xiao Yan akan berubah menjadi tumpukan abu dalam beberapa detik.     

Dari bawah kutikula berwarna merah darah, keringat menetes dari dahi Xiao Yan, memasuki matanya. Keringat yang asin tersebut membuat mata Xiao Yan sedikit sakit dan membengkak, tapi Xiao Yan tetap tak berani mengedipkan matanya sedikit pun. Dia mengatupkan bibirnya dengan kencang saat telapak tangannya perlahan-lahan masuk ke dalam api berwarna hijau inci demi inci.     

Ketika Xiao Yan sedang mencari gumpalan benih api dari 'Inti Api Teratai Hijau', dia merasa terkejut dan kagum dengan suhu tinggi dari 'Api Surgawi' itu. Api tersebut memiliki suhu yang jauh melebihi dugaan Xiao Yan. Meski dia telah mempersiapkan banyak hal, namun suhu tinggi yang mengerikan dari 'Inti Api Teratai Hijau' perlahan tetap meresap, melewati kutikula berwarna merah darah dan pertahanan dari energi teratai hijau itu. Hal itu menyebabkan kulit Xiao Yan yang berada di bawahnya menjadi merah, seperti besi panas yang dibakar.     

Xiao Yan menggertakkan giginya dan menahan rasa sakit yang membakar. Melalui sudut matanya, ia melirik sekelilingnya dengan cepat dan sedikit terkejut saat mendapati gua kecil itu kini menjadi dua kali lebih luas dari ukuran aslinya.     

'Inti Api Teratai Hijau' itu sepertinya telah menyadari intensi dari Xiao Yan. Dalam sekejap, api itu pun mulai berbalik dan energi alami yang terkandung di dalam ruang sekitarnya mulai melawan. Energi berbintik-bintik yang berwarna-warni perlahan mengalir, seperti sungai berwarna-warni, tampak sangat mempesona.     

Energi berbintik-bintik yang berwarna itu pun berputar di sekitar 'Inti Api Teratai Hijau'. Sesekali, akan ada gumpalan api yang menerkamnya. Tak lama kemudian, cincin energi berbentuk bulat yang berbintik-bintik ini akan muncul seperti donat yang telah digigit anjing, dengan pinggiran yang telah terkelupas dan hilang.     

Setelah perlawanan yang terjadi dari 'Inti Api Teratai Hijau', suhu yang awalnya menakutkan di dalam gua itu pun menjadi semakin tajam. Dengan suhu yang tiba-tiba meningkat tajam sekeliling gua itu pun mulai retak. Garis-garis retakan itu menyebar, dan hanya dalam beberapa saat, membuat seluruh gua menjadi retak. Jika bukan karena bantuan Yao Lao, melihat kerusakan yang terjadi di dalam gua hingga membuat gua tersebut penuh dengan lubang, mungkin gua itu sudah runtuh sejak tadi.     

"Kekuatan perusak yang sangat mengerikan. Jika api itu dibuang ke kota, mungkin dalam waktu satu jam saja sudah bisa membakar kota besar menjadi reruntuhan." Sambil mengamati bagian dalam gua yang telah berubah drastis hanya dalam beberapa saat, wajah Xiao Yan tampak gugup. Dia menggumamkan kalimat tersebut kemudian segera mengalihkan tatapan matanya ke arah Yao Lao.     

Yao Lao tampak begitu tegang melihat setiap tindakan yang dilakukan oleh api berwarna hijau tersebut. Tapi setelah menyadari jika Xiao Yan menatapnya, wajah tegang Yao Lao menjadi sedikit tenang, kemudian dia tersenyum untuk menghibur Xiao Yan.     

Xiao Yan menatap senyum Yao Lao yang terlihat terpaksa, dan mengangguk. Tiba-tiba, alisnya terangkat. Dia segera menoleh dengan wajah yang begitu gembira, sambil mengarahkan tatapan matanya ke dalam api berwarna hijau tersebut.     

Tangan yang tertutupi kutikula berwarna merah darah itu pun mulai mengepal kencang di dalam api berwarna hijau. Sesaat kemudian, tangan tersebut tiba-tiba menjadi kaku. Ujung bibir Xiao Yan pun perlahan-lahan tersenyum.     

Di satu sisi, Yao Lao menghela nafas lega saat melihat ekspresi Xiao Yan. Meski baju besi yang terbuat dari gumpalan 'Pill Teratai Darah' itu cukup kuat, tapi dia tetap tak bisa menahan 'Api Surgawi' yang terus membakar. Jika baju besi darah itu menguap karena kelelahan energi, maka usaha Xiao Yan dalam proses menelan 'Api Surgawi' kali ini dinyatakan telah gagal.     

Tangan Xiao Yan dengan erat meraih sesuatu yang terasa seperti benih sesungguhnya. Dia mengepalkan tangan dan menahan rasa sakit yang membakar dari telapak tangannya sambil perlahan-lahan menarik tangannya dari dalam api berwarna hijau itu.     

Saat tangan Xiao Yan akhirnya ditarik dari api berwarna hijau itu, ia pun menemukan gumpalan cairan lahar berwarna hijau yang menggeliat di telapak tangannya.     

Menatap gumpalan lahar berwarna hijau yang memancarkan suhu menakutkan itu, Xiao Yan pun mengedipkan matanya dan bergumam dengan pelan, "Apakah ini Biji Api dari 'Inti Api Teratai Hijau'?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.