Perjuangan Menembus Surga

Melarikan Diri Sejauh Ribuan Kilometer



Melarikan Diri Sejauh Ribuan Kilometer

"Ini buruk, Dou Huang akan menyusul kita. Bukankah kecepatan terbang orang itu sangat mengerikan?" Melihat sosok Dou Huang itu telah berhasil melarikan diri dari serangan Manusia-Ular dan berhasil mengejarnya, Xiao Yan merasa bingung. Dia segera berteriak di dalam hati, "Guru!"     

"Aku tahu, untuk selanjutnya biarkan aku yang membantumu melarikan diri. Mereka memiliki terlalu banyak anggota, jadi kita jangan sampai diperlambat oleh mereka. Kalau tidak, bahkan jika aku bisa membantumu melarikan diri, mereka akan mengambil 'Api Surgawi' itu!" Saat ini, suara Yao Lao terdengar semakin serius. Barisan kelompok yang dibentuk oleh seorang Dou Huang dan tiga Dou Wang merupakan kelompok yang saat ini tidak bisa diremehkan.     

"Baik. Aku akan menyerahkannya padamu. Terlepas dari apapun yang terjadi, kita tidak boleh kehilangan 'Api Surgawi' lagi." Xiao Yan menganggukkan kepala dengan yakin, dan memohon dengan serius sambil tersenyum pahit.     

"Ke ke, aku tahu."     

Setelah tersenyum menyetujui, Yao Lao perlahan menjadi hening. Kekuatan Spiritual yang begitu ganas keluar dari tubuh Xiao Yan. Dalam sekejap, dia pun menguasai tubuh Xiao Yan.     

Saat Kekuatan Spiritual Yao Lao meningkat, tubuh Xiao Yan sedikit gemetar. Sebuah tato awan berwarna ungu pun terbentuk di bagian belakang Sayap Awan Ungu dengan garis-garis ungu muda perlahan keluar dari punggungnya. Cahaya yang bermunculan dari dalam garis itu membuatnya tampak seperti makhluk hidup yang mistis dan misterius.     

Fenomena aneh seperti ini hanya akan muncul saat Sayap Awan Ungu digunakan dengan maksimal. Dengan kekuatan Xiao Yan saat ini, dia belum memiliki kemampuan untuk melakukan hal ini. Namun bagi Yao Lao, hal ini cukup mudah dilakukan.     

Setelah garis awan ungu bermunculan di Sayap Awan Ungu, kecepatan terbang Xiao Yan sepertinya langsung meningkat hingga lebih dari dua kali lipat dari kecepatan aslinya. Kecepatan terbang yang sangat cepat ini menimbulkan suara ledakan. Dari hal ini, bisa dilihat betapa menakutkannya kecepatan Xiao Yan saat ini.     

Seiring dengan kecepatan Xiao Yan yang meningkat, jarak yang ada antara dia dan kelompok Gu He yang awalnya menyempit dalam sekejap menjadi lebar.     

Gu He dan dua orang lainnya begitu terkejut saat melihat sosok manusia yang cukup jauh di depan mereka yang tampak seperti sedang berteleportasi. Rasa tak berdaya muncul di dalam hari mereka. Kecepatan terbang seperti ini terlalu cepat. Bahkan kecepatan terbang itu bisa dibandingkan dengan kecepatan Dou Huang dari elemen angin.     

"Apkah pria itu juga seorang Dou Huang?"     

Pemikiran itu terbesit di dalam hati Gu He, membuat ekspresi wajahnya sedikit berubah. Namun, dia segera mengepalkan tinjunya dengan keras. Bahkan jika lawannya adalah seorang Dou Huang, Gu He tidak akan pernah membiarkannya mengambil 'Api Surgawi' itu. Dia telah menawarkan hadiah yang sangat mewah untuk mengajak Yan Shi dan Feng Li dari Sepuluh Orang Terkuat di Kekaisaran Jia Ma, demi mengambil resiko untuk masuk ke area bagian dalam gurun dan menemaninya mengambil 'Api Surgawi'. Jadi, apapun yang terjadi, dia tidak akan melepaskan 'Api Surgawi' ini! Bahkan jika lawannya adalah seorang Dou Huang, dia tidak akan menyerah!     

Ketika kecepatan Xiao Yan yang meningkat dengan drastis, ekspresi Yan Shi dan Feng Li dalam kelompok Gu He tampak begitu suram. Tentu saja, mereka juga memikirkan hal yang sama seperti Gu He.     

Mereka berdua kemudian saling bertatap mata dan menggelengkan kepala sambil tersenyum pahit. Memang tidak mudah untuk mendapatkan hadiah berharga yang dijanjikan oleh Gu He. Awalnya, mereka begitu bahagia ketika Ratu Medusa telah lenyap, tapi mereka tidak menyangka tiba-tiba muncul sosok misterius dan kuat yang diketahui dari mana datangnya. Masalah yang terus-menerus terjadi ini membuat dua orang kuat, yang terkenal di Kekaisaran Jia Ma ini, merasa sedih dan tak berdaya.     

"'Api Surgawi' memang sesuatu yang membuat banyak orang kuat menjadi gila..." Setelah bergumam sambil tersenyum pahit, Feng Li menoleh dan menatap Gu He yang tampak muram dan marah. Dia tidak menyangka Grandmaster Alchemist yang biasanya tampak santai dan tenang ini, akan begitu kesulitan mempertahankan sikap normalnya di depan 'Api Surgawi'. Hal ini membuat Feng Li mengetahui dengan jelas bagaimana menggodanya 'Api Surgawi' ini.     

"Kejar! Aku ingin tahu dari mana orang kuat ini berasal. Selama kita tahu identitasnya, aku yakin tak seorangpun di Kekaisaran Jia Ma yang tidak bisa ku ganggu!" Gu He menekan amarahnya dan mendengus. Sepasang sayap Dou Qi di punggungnya mengepak dan kecepatan pun secara tiba-tiba sedikit meningkat saat ia mengejar titik hitam kecil yang berada di kejauhan.     

"Hee hee, Pak Tua He sepertinya benar-benar marah. Aku ingin tahu dari mana lelaki kuat itu berasal. Jika dia dari Kekaisaran Jia Ma, aku khawatir dia akan menderita... Mencari masalah dengan Alchemist tingkat enam. Sungguh bukan sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan.'' Melihat Gu He yang sudah mulai marah, Yan Shi hanya bisa tertawa.     

Feng Li menganggukkan kepala. Memang, seorang Alchemist tingkat enam merupakan orang yang tidak bisa diremehkan, bahkan oleh seorang Dou Huang. Karena bagaimanapun juga, nepotisme yang dimiliki oleh seorang Alchemist benar-benar cukup menakutkan. Selama dia tahu siapa dirimu, setiap hari dia bisa membawa sejumlah teman baiknya untuk menyerang. Bahkan jika dia tidak bisa mengalahkanmu, dia mungkin akan membuatmu kelelahan hingga mati.     

Tetapi, bahkan setelah Gu He dan dua orang lainnya meningkatkan kecepatan mereka, mereka tetap tertinggal jauh di belakang Xiao Yan. Jarak yang ada di antara mereka pun semakin bertambah. Hal ini membuat Gu He sangat marah hingga wajahnya menjadi pucat, tapi dia tetap tak bisa melakukan apapun. Bagaimanapun juga, mereka sudah memaksimalkan kecepatan mereka hingga batasnya. Jadi mereka tidak mungkin bisa terbang lebih cepat lagi.     

Tepat saat Gu He menggertakkan giginya dengan marah karena jarak yang semakin jauh, sosok bayangan hitam menyusul dari jauh di belakang mereka dengan begitu cepat. Dalam sekejap, sosok bayangan hitam itu pun muncul di depan mereka.     

Melihat sosok berjubah hitam yang muncul dalam sekejap, wajah Gu He tampak begitu bahagia. Pada saat yang sama dia menghela nafas dan segera berteriak, "Cepat, hentikan pria itu."     

"Oke." Suara yang pelan terdengar dari bawah jubah hitam tersebut. Namun, sosok berjubah hitam itu tidak segera mempercepat kecepatan terbangnya. Sebaliknya, dia justru sedikit melambatkan kecepatannya. Dia kemudian membalikkan tubuhnya dan mengangkat kepala, memperlihatkan dagunya yang seputih salju di bawah terik matahari, kemudian ia berbisik, "Aku akan mengejarnya. Kalian semua harus segera berpisah dan terbang meninggalkan Gurun Tager. Setelah itu, kita akan berkumpul kembali di Kota Yan di luar Gurun Tager! Jika aku berhasil mengejar orang itu, aku akan mengambil 'Api Surgawi' kembali!"     

"Kenapa kita harus berpisah?" Mendengar ucapan tersebut, Gu He pun merasa bingung dan bertanya dengan heran.     

"Para Manusia-Ular yang terkuat sedang mengejar kita. Mereka memiliki kecepatan yang sangat cepat di padang pasir. Apalagi di antara mereka juga sudah berkumpul lima Dou Wang. Jika aku terus melindungi kalian, aku pasti bisa membawa kalian semua keluar dari gurun ini dengan aman. Tapi, aku khawatir tidak akan bisa mengejar orang di depan..." Sosok berjubah hitam itu berkata dengan sopan.     

"Sudah datang?" Gu He merasa sedikit terkejut. Dia merenung sejenak, kemudian ia berseru dengan tegas, "Baiklah, mari kita berpisah. Aku akan menyerahkan sosok di depan itu padamu. Kau tidak perlu mengkhawatirkan kami semua. Meski kami tidak bisa menghadapi Manusia-Ular yang kuat secara langsung, tapi seharusnya kami tidak akan kesulitan untuk meninggalkan padang pasir ini!"     

"Oke." Sosok berjubah hitam itu mengangguk pelan. Setelah memberi sedikit peringatan, dia kemudian mengepakkan sayap Dou Qi berwarna hijau miliknya dan mengejar ke arah di mana Xiao Yan menghilang dengan begitu cepat.     

"Aku akan menyerahkannya padamu. Kau harus mendapatkan 'Api Surgawi' kembali!" Teriak Gu He, sambil menyaksikan sosok berjubah hitam itu pergi. Dia menunggu sosok itu menghilang dari pandangan matanya, kemudian ia mengerutkan keningnya lalu berbalik dan menatap ke arah cakrawala. Dia berkata dengan serius, "Pak Tua Shi, Feng Li, mari kita berpisah. Ingat, kita akan bertemu lagi di Kota Yan. Berhati-hatilah!"     

"Hehe, baiklah. Sayang sekali. Awalnya aku ingin bertarung dengan Manusia-Ular sampai titik darah penghabisan. Tapi sepertinya kita tidak memiliki kesempatan untuk melakukannya." Yan Shi mengangguk dan tersenyum.     

"Akan ada banyak kesempatan nanti. Sekarang, jumlah mereka lebih banyak, jadi mari kita mundur dulu." Kata Gu He dan tersenyum.     

"Haha, kau tidak perlu terlalu khawatir. Kau pasti tahu betul kekuatan yang dimiliki oleh Pemimpin Sekte Yun. Dia pasti bisa mengejar pria yang ada di depan sana." sambil menatap Gu He, Feng Li tersenyum dan menenangkannya.     

"Ugh, semoga. Jika dia gagal, maka mungkin aku memang tidak ditakdirkan untuk memiliki 'Api Surgawi'." Gu He menghela nafas pelan. Dia kemudian mengepalkan tangannya dan memberi hormat ke arah dua orang lainnya, kemudian berkata dengan serius, "Kalian berdua, berhati-hatilah. Aku pergi terlebih dahulu!"     

Setelah mengatakan hal itu, Gu He pun mengepakkan sepasang sayap di punggungnya. Dia kemudian berbalik dan melesat ke arah tepi gurun.     

"Ke ke, kita juga harus pergi." Melihat Gu He telah menghilang, Yan Shi dan Feng Li pun tersenyum. Mereka mengepakkan sayap di punggung mereka dan berbalik, kemudian terbang ke arah yang berbeda.     

Tak lama setelah mereka bertiga menghilang, tampak lima cahaya melintas seperti bintang jatuh. Sesaat kemudian, mereka berhenti di tempat di mana Gu He dan yang lainnya tadi berdiri.     

"Mereka telah berpisah!" setelah beberapa saat merasakan situasinya, Yue Mei mengerutkan kening dan menghadap ke empat temannya, "Sekarang apa yang harus kita lakukan?"     

"Kita berpisah dan kejar mereka. Yue Mei, kalian bertiga pergi dan kejar Gu He serta dua orang lainnya. Yan Ci dan aku akan pergi mengejar sosok Dou Huang itu." Ucap seorang Manusia-Ular yang mengenakan jubah abu-abu. Si Manusia-Ular ini sudah cukup tua dengan wajah penuh keriput. Terlihat jelas jika dia memiliki status yang cukup tinggi di antara sekelompok orang-orang ini. Jadi, saat mereka mendengar pembagian tersebut, bahkan Yan Ci yang pemarah, tidak berkata apapun untuk menentangnya.     

"Tetua Yin, Anda dan Yan Ci bukanlah tandingan dari sosok Dou Huang itu. Sebelumnya, saat di kota suci, dia bisa melarikan diri dengan mudah bahkan saat kami bertiga menyerangnya secara bersamaan." Mo BaSi berkata dengan mengerutkan keningnya.     

"Tenang. Kami tidak akan menghadapinya secara langsung. Aku telah meninggalkan beberapa tanda di sepanjang jalan ini. Jika Nan She dan yang lainnya tiba dan mengikuti tanda yang ku letakkan itu untuk menyusul kami, maka kami akan menyerang Dou Huang itu bersamaan. Dengan begitu, Dou Huang itu akan kesulitan. Di sisi lain, jika kalian berhasil mengejar lawan, kalian harus memberi mereka pelajaran yang tidak terlupakan. Mereka telah menyerbu ke dalam wilayah Suku Manusia-Ular kita dengan angkuh. Jika mereka dibiarkan pergi begitu saja tanpa mendapatkan pelajaran yang setimpal, bukankah itu akan membuat Suku Manusia-Ular kita kehilangan muka?" Suara lelaki tua berpakaian abu-abu itu terdengar sedikit serak dan dingin.     

"Ya!" wajah cantik Yue Mei benar-benar tampak sedingin es. Dia menganggukkan kepala tanpa berbasa-basi. Setelah mereka bertiga saling bertukar pandang, mereka pun mengepakkan sayap Dou Qi yang ada di punggung mereka, dan ketiganya terbang dengan cepat ke arah dimana Gu He dan dua orang lainnya menghilang.     

Melihat Yue Mei dan dua Manusia-Ular lainnya telah menghilang dengan cepat, pria tua berpakaian abu-abu itu pun menyipitkan matanya yang tua dan berkata dengan pelan, "Ayo, Yan Ci! Aku sudah pernah bertarung dengan tiga Dou Huang dari Kekaisaran Jia Ma. Jika aku bisa bertarung dengan sosok berjubah hitam itu, maka aku pasti bisa mengenalinya. Bahkan jika dia melarikan diri, Suku Manusia-Ular kita nantinya akan bisa membalas dendam atas kesalahan ini."     

"Ya." Yan Ci mengangguk kan kepalanya. Matanya tampak begitu keji. Dengan mengepakkan sayap yang ada di punggungnya, ia dan lelaki tua berpakaian abu-abu itu berubah menjadi dua cahaya terang, dan menuju ke arah yang sama dengan sosok berjubah hitam itu pergi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.