Perjuangan Menembus Surga

Perjalanan Melalui Gurun



Perjalanan Melalui Gurun

0Melihat Xiao Yan menganggukkan kepalanya, Hai Bodong akhirnya mendesah lega. Senyum di wajah tuanya menjadi sedikit lebih lebar.     

"Berikan formula obatnya... Oh, ya, Anda tahu aturan saat menyewa seorang Alchemist untuk memperbaiki obat, bukan?" Xiao Yan tersenyum pada Hai Bodong. "Persiapkan bahan-bahannya sendiri!"     

Hai Bodong mengangguk dengan senyum getir. Dia tentu saja tahu aturannya, tetapi meski telah melakukan maksimal dengan tangan tuanya, tapi tetap saja belum semuanya terkumpul lengkap, sehingga dia berkata dengan sedikit malu, "Aku telah mengumpulkan sebagian besar bahan-bahan obat yang dibutuhkan oleh formula obat tersbut. Tapi, ada satu bahan yang masih belum terpenuhi."     

"Nama bahan obat ini adalah Pasir Datura , bahan ini hanya dapat ditemukan di Gurun Tager dan paling mudah ditemukan di tempat-tempat yang memiliki suhu paling tinggi.... Kau pasti tahu kalau aku berlatih menggunakan Teknik Qi tipe es. Selain itu, tubuhku juga memiliki segel yang dibuat oleh Ratu Medusa. Jadi jika aku masuk ke wilayah bagian dalam Gurun Tager, seketika dia akan menemukan keberadaanku... jadi..."     

Melihat ekspresi malu Hai Bodong, Xiao Yan memutar matanya dan mengerucutkan bibirnya sambil berkata, "Anda tidak memintaku untuk mencarinya, kan? Aku sudah rugi hanya dengan membantu Anda membuat obat, sekarang Anda ingin aku membantu Anda mencarikan bahan obat di padang pasir yang luas... Bukankah potongan peta kecil yang Anda simpan sedikit terlalu mahal harganya jika seperti itu?"     

Mendengar ini, Hai Bodong tersenyum canggung. Dia merasa ragu-ragu sejenak sebelum kemudian dia dengan tak berdaya berkata, "Baiklah, aku mungkin bisa memberi Anda informasi mengenai sesuatu yang mungkin Anda minati."     

"Informasi apa?" Tanya Xiao Yan dengan heran.     

"Ini terkait 'Api Surgawi'..." Hai Bodong melambaikan tangannya dan bertanya dengan tersenyum "Apakah informasi ini cukup membuatmu memiliki motivasi untuk membantuku mencari Pasir Datura?" Begitu mendengar dua kata 'Api Surgawi', jantung Xiao Yan berdetak kencang. Tenggorokannya sedikit serak saat tatapan matanya yang memanas menatap sosok Hai Bodong di depannya.     

"Kau mungkin sudah mendengar berita mengenai keberadaan 'Api Surgawi' di Gurun Tager bukan?" Melihat ekspresi Xiao Yan, Hai Bodong mendesah lega di dalam hati sambil berkata dengan tersenyum.     

"Ya." Sambil mengangguk ringan, Xiao Yan bertanya dengan cemas, "Apa Anda tahu persis di mana 'Api Surgawi' terletak di dalam Gurun Tager?"     

"Sebagai pembuat peta, tentu saja aku pernah berkeliaran di sekitar Gurun Tager. Kebetulan, aku mendapat informasi mengenai keberadaan 'Api Surgawi'. Aku pun terlah mensurvei beberapa lokasi dan rute mengenai informasi ini. Meskipun aku masih tidak bisa memastikan di mana tepatnya 'Api Surgawi' itu berada, tapi aku bisa menebak area mana yang memiliki kemungkinan tertinggi akan keberadaan 'Api Surgawi'." Hai Bodong berkata dengan senyum yang sangat senang.     

"Jika kau tidak mendapatkan petunjuk dariku, bahkan jika kau menghabiskan waktu selama satu tahun penuh menjelajahi Gurun Tager, tetap saja hampir tidak mungkin kau bisa menemukan 'Api Surgawi' itu."     

"Bagaimana menurutmu? Selama kau setuju untuk membantuku mendapatkan Pasir Datura, aku akan memberikan semua informasi dari penelitian yang telah aku lakukan mengenai lokasi keberadaan 'Api Surgawi'. Hai Bodong berkata sambil tersenyum.     

"Setuju!"     

Mendengar hal itu, tanpa ragu-ragu sedikit pun Xiao Yan segera menyetujuinya. Daya tarik 'Api Surgawi' yang akan berguna baginya terlalu besar. Sehingga untuk mendapatkannya, Xiao Yan bersedia membayar harga yang sangat mahal.     

Melihat Xiao Yan telah setuju, Hai Bodong menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Telapak tangannya dengan pelan mencari saku dadanya sebelum kemudian mengeluarkan kertas kulit kambing yang tipis dan menyerahkannya pada Xiao Yan. Dia berkata, "Setelah meneliti beberapa tempat, aku menyimpulkan bahwa ada tiga tempat yang kemungkinan besar memiliki 'Api Surgawi' di dalam Gurun Tager ini."     

Menerima gulungan kertas kulit kambing tersebut, Xiao Yan dengan hati-hati membukanya dan menyadari bahwa peta itu menjelaskan Gurun Tager yang luas dengan sangat detail. Peta ini sangat tidak bisa dibandingkan dengan peta lain yang ada di atas meja. Di dalam peta tersebut, bukan hanya terdapat tanda yang jelas dari keberadaan sumber-sumber air yang ada di padang pasir, bahkan juga menandai dengan sangat rinci lokasi suku Manusia Ular yang tersebar di padang pasir.     

"Bisakah kau melihat tiga simbol api di peta ini?" Hai Bodong tersenyum dan mengingatkan.     

Mendengar ini, tatapan mata Xiao Yan menyapu peta dan mendapati bahwa ada symbol api yang terletak pada tiga arah: timur, barat, dan utara.     

"Di Gurun Tager, ketiga tempat ini adalah tempat yang memiliki kemungkinan paling tinggi akan adanya keberadaan 'Api Surgawi'. Sambil mengarahkan jarinya pada tiga simbol api tersebut, Hai Bodong tersenyum dan berkata, "Tentu saja aku memiliki alasan kenapa tempat-tempat nongkrong ini begitu disukai. Tingkat kebenarannya tidaklah seratus persen, tapi petunjuk ini akan lebih baik daripada kau mencarinya secara acak di gunung.     

Xiao Yan menganggukkan kepalanya. Bahkan meski dia mendapat bantuan dari Yao Lao, namun akan sangat sulit untuk mencari lokasi 'Api Surgawi' di Gurun Tager ini karena terlalu luas. Peta terperinci milik Hai iniBodong pasti akan membantunya menghemat banyak waktu dan usaha.     

"Kau pasti tahu bahwa akan lebih baik kalau kau pergi menuju ke arah timur dan utara dengan simbol api terlebih dahulu. Sedangkan mengenai arah yang barat… akan lebih baik agar kau tidak ke sana jika memungkinkan." Hai Bodong dengan serius mengingatkan saat jarinya berhenti di simbol api di sisi barat.     

"Mengapa?"     

"Karena daerah itu dekat dengan daerah bagian dalam Gurun Tager. Ratu Medusa bisa merasakan nafas manusia setelah mereka memasuki wilayahnya. Meskipun kau memiliki banyak harta unik yang berbeda, tapi kukira kau tidak mungkin memiliki banyak kesempatan untuk melarikan diri hidup-hidup jika kamu bertemu dengan Ratu Medusa yang mengerikan itu." Hai Bodong menghela nafas dengan rasa ketakuran dalam hati.     

"Oke... aku akan mencoba yang terbaik."     

Xiao Yan menganggukkan kepalanya. Namun, dia tahu di dalam hatinya bahwa jika dia tidak dapat menemukan jejak 'Api Surgawi' di dua tempat lainnya, ada kemungkinan besar bahwa dia akan menuju simbol api barat. Bahkan jika tempat itu penuh dengan bahaya, dia tidak akan ragu memasukinya. Hal ini karena 'Api Surgawi' memiliki terlalu banyak daya tarik baginya...     

"Hanya semua ini saja yang bisa aku berikan padamu. Aku harap kau akan berhasil mendapatkan 'Api Surgawi' dan kembali dengan Pasir Datura." Melihat Xiao Yan dengan hati-hati menyimpan peta tersebut, Hai Bodong berkata sambil tersenyum, "Mengenai formula obat dan potongan peta, biarkan aku menyimpannya untuk saat ini. Ketika kau kembali, aku akan menyerahkan semuanya kembali kepadamu."     

"Oke." Sambil menganggukkan kepalanya, Xiao Yan menghadap Hai Bodong, menangkupkan kedua tangannya dan berkata, "Kalau begitu, maka aku akan pamit pergi. Aku benar-benar minta maaf karena membuat kekacauan di tempat Pak tua."     

Menyapukan tatapan matanya ke kamar yang berantakan, Hai Bodong menggelengkan kepalanya dan tersenyum pahit. "Lupakan. Aku telah kehabisan kesabaran utnuk tinggal di dalam pengasingan ini. Bahkan jika kau tidak menghancurkan tempat ini, aku kira aku tidak akan melanjutkannya lebih lama lagi."     

Dengan tersenyum, Xiao Yan sekali lagi meminta maaf. Setelah itu, dia melambaikan tangannya ke arah Hai Bodong sambil berbalik dan berjalan keluar dari pintu.     

Melihat Xiao Yan membuka pintu dan perlahan menghilang, Hai Bodong menyipitkan matanya dan terdiam sesaat. Setelah itu, dia mulai membersihkan tempatnya yang berantakan.     

Di luar pintu toko yang tampak kuno, Xiao Yan mengangkat kepalanya dan membiarkan sinar matahari yang panas menyinari wajahnya seperti air mendidih. Beberapa saat kemudian, dia menghela nafas dengan pelan. Pengalaman dalam dua jam yang singkat ini membuatnya terasa seperti mimpi. Dia baru saja tiba di Kota Gurun dan secara asal memasuki sebuah toko. Namun, dia sudah bertemu orang kuat yang hidup dalam pengasingan. Kejadian seperti ini yang hanya ada dalam cerita, ternyata telah terjadi dalam kenyataan di hadapannya. Membuatnya tidak bisa menahan desahan emosionalnya.     

"Ugh, aku bisa bertemu dengan seseorang yang dulunya merupakan seorang Dou Huang dengan hanya memasuki sebuah tempat secara asal... sebenarnya apa ini sebuah keberuntungan atau tidak?" tertawa pendek, dengan pahit, Xiao Yan membuang nafas dan berjalan menyusuri jalan. Dengan lembut menyentuh cincinnya, dia tiba-tiba bertanya dengan santai di dalam hati, "Guru, apa menurutmu dia bisa dipercaya?"     

"Memang benar bahwa dia telah disegel. Tapi kau bertanya mengenai apakah ada masalah dengan peta yang dia berikan kepada kita, kan? Keke, kita harus mengikuti rute tersebut dan jika ternyata dia memiliki niat buruk, maka kita mungkin benar-benar mendapat masalah." Yao Lao tertawa sebelum kemudian dia menyuarakan pikirannya, "Tapi peta ini memang akan memberi kita cukup banyak bantuan. Tiga area dengan simbol api ini adalah tempat yang tidak aku kunjungi saat itu. Karena itu, aku tidak bisa mengatakan dengan pasti apa hal itu benar atau tidak…"     

"Meskipun kita tidak tahu apakah dia memiliki niat buruk, tapi kita harus selalu memiliki tindakan pencegahan... Begitu kita memasuki Gurun Tager, cobalah untuk sedikit lebih berhati-hati. Kita tidak perlu berjalan sepenuhnya seperti yang ditentukan oleh peta tersebut. Sebelumnya, aku sudah berkeliaran di sekitar tempat ini selama beberapa waktu jadi aku sedikit mengenal tempat itu dan akan membantumu agar tidak kehilangan arah." Yao Lao berkata sedikit hati-hati.     

"Ah..." Sambil mengangguk, Xiao Yan berkata sambil tersenyum, "Kalau begitu, maka aku akan pergi dan menyiapkan sisa barang yang kita butuhkan terlebih dahulu sebelum beristirahat di kota untuk bermalam. Kita akan memasuki Gurun Tager besok pagi."     

"Ya." Yao Lao mengangguk lalu terdiam.     

Dengan lembut menepuk-nepuk pakaiannya dengan tangannya, Xiao Yan tersenyum, mengangkat kakinya dan menuju toko obat yang tak jauh darinya. Keuntungan yang dia dapatkan hari ini jauh melebihi harapannya. Tidak hanya menemukan potongan peta yang terpotong, tapi dia bahkan berhasil mendapatkan informasi mengenai 'Api Surgawi'. Sehingga hal ini membuat hati Xiao Yan menjadi bersemangat.     

Setelah berjalan selama beberapa lama, Xiao Yan kemudian masuk ke dalam toko obat. Di dalamnya, ia membeli beberapa tanaman obat untuk mengusir ular. Saat dia membeli tanaman obat, dengan hati-hati dia mengamati lelaki tua yang menjual obat tersebut dengan sangat rinci hingga membuat lelaki tua itu merasa sedikit gelisah. Baru kemudian Xiao Yan dengan malu mengambil barang-barangnya dan meninggalkan toko obat tersebut. Tampaknya setelah kejadian yang baru saja terjadi, pikiran Xiao Yan menjadi sedikit lebih sensitif. Dia benar-benar berpikir orang-orang yang hidup di sepanjang jalan ini adalah orang kuat yang hidup dalam pengasingan seperti Hai Bodong…     

Setelah menyiapkan bahan-bahan obat yang diperlukan untuk mengusir ular, Xiao Yan kemudian membeli sejumlah air yang cukup untuk mengisi cincin penyimpanannya di sebuah toko yang menjual air bersih, hingga kemudian dia merasa puas dengan persiapannya dan memutuskan untuk pergi ke penginapan kelas atas yang telah ditunjukkan oleh seorang pejalan kaki: tempat di mana dia akan menginap malam ini.     

Saat malam yang gelap perlahan berlalu, matahari yang panas kembali menutupi padang pasir dengan panas yang hebat.     

Sambil berjalan keluar dari penginapan, Xiao Yan meregangkan pinggangnya dengan malas. Dia kemudian dengan pelan mengetuk cincin penyimpanan di jarinya. Di dalamnya ada lima puluh 'Pill Pemulih Energi' yang telah disaring Yao Lao sepanjang malam. Benda-benda ini merupakan benda penting baginya untuk berlatih di padang pasir.     

Berdiri di jalan dekat pintu masuk kota, Xiao Yan kembali memeriksa seluruh perlengkapan yang dia butuhkan. Baru setelah itu dia meletakkan Penguasa Xuan Hitam di punggungnya - yang hampir sama tingginya dengan dirinya – sambil menarik napas dalam-dalam dan memulai perjalanannya melewati padang pasir.     

"Kali ini, aku harus menemukan 'Api Surgawi'."     

Di bawah tatapan para prajurit yang menjaga kota yang menatapnya dengan penuh rasa hormat, Xiao Yan berjalan keluar dari kota. Dia mengamati gurun berwarna keemasan yang tak berujung yang tampak di pandangan matanya, sementara diam-diam dia menguatkan hatinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.