Perjuangan Menembus Surga

Menggugah Jiwa



Menggugah Jiwa

0Xiao Yan diam dan berdiri di belakang sebuah meja batu. Kemudian, ia mendorong tungku di depannya agak jauh ke depan. Saat itu, ia tidak langsung mengeluarkan apinya dan mulai mengolah seperti para ahli kimia lainnya. Tetapi, ia hanya berdiri dan memegang kertas tipis itu dengan kedua tangannya. Ia mengernyitkan alisnya dan mempelajari informasi di dalam kertas itu dengan lebih detail.     

Sebelum melakukan hal apapun, seseorang harus melakukan persiapan terlebih dahulu dan Xiao Yan benar – benar mengerti tentang hal itu. Jika ia melakukan kesalahan sedikit saja, ia akan gagal.     

Saat ujian itu, para peserta diharuskan untuk membuat sebuah pil obat bernama 'Pil Penumbuh Tulang.' Sesuai dengan namanya, pil ini adalah obat untuk menyembuhkan orang yang terluka cukup parah. Biasanya, pil obat seperti itu tidak terlalu mahal. Jika dijual di pasar, harganya mungkin hanya sekitar beberapa ratus atau beberapa ribu koin emas. Harga itu tidak ada apa – apanya jika dibandingkan dengan pil – pil obat yang dapat meningkatkan Dou Qi atau memiliki kegunaan lainnya.     

Untuk membuat 'Pil Penumbuh Tulang,' seseorang membutuhkan enam jenis bahan obat. Bahan – bahan itu hanya bahan – bahan obat tingkat dua dan tidaklah langka. Tetapi, 'Pil Penumbuh Tulang' ini adalah pil obat jenis baru yang diciptakan oleh Asosiasi Ahli Kimia. Jadi, Xiao Yan tidak mengenal 'Pil Penumbuh Tulang' itu walaupun ia sudah terbiasa membuat pil obat.     

Walaupun ada banyak pil obat yang misterius dan aneh, cara untuk membuatnya hampir sama dengan pil – pil obat biasa. Hal yang berbeda hanyalah tingkat kesulitannya. Terlebih lagi, pil itu juga tidak terlalu sulit untuk dibuat. Selama si ahli kimia mempunyai kemampuan dan Kekuatan Spiritual yang cukup baik, seharusnya ia akan dapat mengerti cara membuat 'Pil Penumbuh Tulang itu.'     

Jadi, walaupun resep obat itu hanya memberikan garis besar dari cara untuk membuat pil obat itu, seharusnya tidak sulit bagi para peserta untuk membuatnya jika mereka berkonsentrasi...     

Setelah menghafal informasi di kertas itu dengan detail, Xiao Yan mulai menutup matanya. Sesaat kemudian, ia mulai membukanya dan menghela nafasnya. Setelah menaruh kertas itu di atas meja, ia menoleh dan melihat ke sekelilingnya. Saat itu, ia melihat bahwa Putri Kecil dan Liu Ling sudah mulai mencoba membuat pil itu     

Mereka berdua mengendalikan api berwarna kuning gelap di dalam tungku mereka. Api itu adalah api yang tercipta dari Dou Qi, tetapi, Xiao Yan yakin bahwa api itu bukanlah satu – satunya senjata rahasia mereka. Sepertinya, mereka masih menyimpan senjata rahasia mereka yang lain. Dengan posisi mereka yang tinggi, wajar saja jika mereka mempunyai beberapa senjata rahasia.     

"Terlepas dari karakter kedua orang ini, kemampuan mereka sangatlah luar biasa.." Xiao Yan menghela nafas dengan pelan dalam hati. Ia baru berlatih selama tiga tahun semenjak dia pertama kali mengenal alkimia, jadi dalam beberapa hal, wajar bila Xiao Yan belum seahli Putri Kecil dan Liu Ling yang sudah dipersiapkan semenjak mereka muda. Lagipula, tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang, tidak mungkin dalam waktu yang singkat ia dapat menyamai kemampuan seseorang yang sudah memiliki pengalaman lebih dari satu dekade.     

Karena alasan ini jugalah Xiao Yan tidak merasa tertampar walaupun Putri Kecil telah berhasil mencapai tingkat tiga di usia yang muda. Wajar, bila pencapaian Putri Kecil itu cukup baik. Bakat Putri Kecil itu cukup bagus dan ia juga sudah berlatih selama bertahun - tahun dalam bidang pengolahan obat.     

Saat ini, sudah lewat lebih dari sepuluh menit semenjak ujian dimulai. Dalam waktu sepuluh menit yang singkat ini, sudah banyak cahaya merah yang berkedip-kedip di alun - alun yang besar itu. Setelah cahaya merah itu berkedip - kedip, para ahli kimia yang telah gagal hanya bisa pergi dengan muka-muka merah yang malu. Untuk para ahli kimia yang memilih untuk seratus persen mengikuti resep untuk membuat pil obat, ujian seperti ini yang menyimpang dari jalur biasanya, terasa mustahil bagi mereka untuk dilewati.     

Xiao Yan dengan cuek melihat ke ahli kimia di depannya yang kepalanya menunduk saat berjalan keluar dari alun - alun. Saat itu, muka ahli kimia itu terlihat seperti ingin menangis, Xiao Yan pun menggelengkan kepalanya. Ia mengabaikannya dan mengalihkan perhatiannya ke proses pengolahan yang akan segera ia mulai.     

Xiao Yan meletakkan tungku berwarna merah gelap dengan baik di depannya dan menggosok kedua tangannya. Ia membalik telapak tangannya dan pil berwarna ungu muncul di antara jari-jarinya.     

Xiao Yan langsung melemparkan pil itu kedalam mulutnya dengan menjentikkan jarinya sedikit, sebelum mengunyahnya dengan pelan. Sesaat kemudian, ia membuka mulutnya dengan lebar dan memuntahkan sebuah lidah api berwarna ungu ke telapak tangannya.     

"Wow. Api berwarna ungu?" Karena Xiao Yan berada di tempat yang paling banyak menarik perhatian dan ditambah oleh penampilannya sebelumnya yang luar biasa itu, ada banyak orang dari kursi VIP dan kursi penonton yang mengamati setiap gerakan Xiao Yan. Melihat api berwarna ungu terang yang telah diciptakan Xiao Yan, Suara orang-orang yang bersemangat itu terdengar.     

Di tempat itu, terdapat berbagai api dengan warna - warna berbeda yang aneh dan unik, namun metode aneh meludahkan api dari mulut yang Xiao Yan lakukan itu menarik banyak perhatian.     

"Api berwarna ungu?" Fa Ma cukup kaget, ia mengamati api berwarna ungu yang melayang-layang diatas telapak tangan Xiao Yan. Fa Ma lalu tertawa pelan, "Orang ini benar-benar memiliki kemampuan yang hebat."     

Mendengar hal itu, Hai Bo Dong yang duduk disamping Fa Ma terlihat terkejut. Setelah tinggal bersama Xiao Yan cukup lama, ia telah mengetahui kemampuan Xiao Yan dengan cukup jelas. Api berwarna ungu seperti itu adalah api terlemah diantara semua api yang bisa di kendalikannya. Api Xiao Yan yang lain adalah api berwarna putih yang dingin dan mengerikan itu dan juga api berwarna hijau atau 'Api Surgawi' yang bahkan mampu membuat Hai Bo Dong takut.     

Api berwarna ungu itu menari-nari dengan indah diatas telapak tangan Xiao Yan seperti seekor peri. Lalu, Xiao Yan melambaikan telapaknya dengan pelan dan api ungu itu langsung mengarahkannya ke tungku itu. Api ungu itu menjadi tak terkendali lalu melambung naik dan membakar daerah sekitar tungku itu, membuat suhu dari tungku dingin itu naik dengan cepat.     

Ketika suhu di tungku itu naik ke titik tertentu, Xiao Yan meletakkan telapak tangannya di sumber api lalu secara perlahan menutup matanya. Kekuatan Spiritualnya pun keluar dan perlahan mulai mengendalikan Api Ungu yang semakin panas itu.     

Karena kemampuannya mengendalikan Api Ungu tidak sebaik saat ia mengendalikan 'Api Inti Teratai Hijau', Xiao Yan hanya bisa menggunakan tangannya untuk menyentuh tungku itu untuk bisa mengendalikan Api Ungu itu dengan tepat. Jika dia mengendalikannya seperti ia mengendalikan Api Hijau, kemungkinan gagalnya yang dari awal sudah besar itu akan semakin bertambah besar. Xiao Yan tidak berani untuk mengambil resiko seperti itu di ujian ini, dan terlebih lagi, dia hanya memiliki dua kesempatan.     

Dibawah kendali Kekuatan Spiritual Xiao Yan, suhu api ungu itu tertahan dengan baik dan api itu tidak terlihat liar. Setelah beberapa waktu, Xiao Yan menggerakkan telapak tangannya dan sebuah bahan obat di meja batu itu langsung tertarik ke tangannya. Ia membentuknya dengan perlahan lalu melemparkannya ke dalam tungku obat itu. Api ungu itu pun bergerak dan dengan cepat menyelimuti bahan obat itu.     

Xiao Yan memejamkan matanya dan mengernyitkan alisnya. Ia memakai Kekuatan Spiritualnya untuk mengolah bahan-bahan obat secara perlahan. Untuk dapat mengolah pil obat, bahan-bahan obat harus dimurnikan sampai di tingkat tertentu dulu, dan jika tingkat kemurniannya sedikit lebih tinggi atau sedikit lebih rendah, hal itu bisa menggagalkan proses pengolahan itu. Karena itu juga, resep obat tradisional menjadi sangat penting. Di resep - resep obat tradisional, tertera dengan rinci hal - hal mengenai tingkat kemurnian tiap bahan obat yang harus disempurnakan.     

Sayangnya, Xiao Yan tidak memiliki resep obat yang tepat. Dia hanya bisa bergantung pada Kekuatan Spiritualnya untuk memeriksa bahan - bahan itu dengan perlahan.     

Sepuluh menit Xiao Yan dihabiskan untuk memurnikan bahan obat kelas rendah sampai mencapai tingkat kemurnian yang menurutnya tepat. Setelah itu, ia dengan hati-hati memasukkan bahan obat jenis kedua ke dalam tungku itu.     

Ketika ia memasukkan bahan-bahan obat, Xiao Yan dengan cepat melirik ke kiri dan kanannya. Ia sadar bahwa wajah Putri Kecil dan Liu Ling sama - sama serius, sikap mereka tidak menunjukkan tanda-tanda kalau mereka bingung, muka mereka juga tidak menunjukkan emosi apapun yang menunjukkan kalau mereka bingung. Mereka benar - benar dapat melakukan proses pengolahan dengan baik..     

"BANG!"     

Saat setelah Xiao Yan mengalihkan lirikannya dari kedua orang itu, lidah api berkobar di sebuah tungku di atas meja batu yang tidak jauh darinya. Seketika itu juga, tungku itu tiba-tiba meledak karena tidak dapat menahan suhu api yang sangat panas. Ketika tungku itu meledak, pil obat yang sedang disempurnakan di dalamnya pun hancur. Cahaya merah langsung muncul di layar dengan tajam.     

Rambut ahli kimia itu terbakar sampai hangus dan ekspresi wajahnya berubah. Dia hanya berdiri di sana seperti orang bodoh, hanya memandangi cahaya merah yang berkedip. Tidak lama kemudian, ia mengumpat dengan suara nyaring saat ia berjalan turun dari tempatnya. Ia menggertakkan giginya dan keluar dari alun - alun itu sambil ditatap oleh ribuan pasang mata. Ketika ia lewat didepan Xiao Yan, Xiao Yan terkejut ketika sadar bahwa orang yang gagal itu adalah seorang ahli kimia tingkat tiga dari negara lain.     

"Kasihan.." Xiao Yan tertawa dalam hati dan kembali lanjut memasukkan bahan obat satu per satu dengan hati-hati ke dalam tungku obat dan dengan sabar menunggu bahan - bahan itu mencapai kemurnian yang paling optimal. Setelah ia melihat kegagalan yang terjadi barusan, Xiao Yan menjadi lebih berhati-hati.     

Seiring berjalannya waktu, cahaya merah berkedip berulang kali di aula itu. Satu demi satu ahli - ahli kimia dengan muka hijau atau merah mulai meninggalkan meja mereka dengan perasaan sedih dan marah. Semua orang menatap mereka dengan tatapan kecewa.     

Ujian kali ini termasuk cukup sulit, bisa dibilang orang-orang yang berpartisipasi di Pertemuan Besar itu adalah orang-orang dengan kemampuan yang luar biasa. Selain para peserta yang sudah gagal karena berbagai macam alasan, masih ada kurang lebih setengah ahli kimia seperti Xiao Yan yang menyelidiki tingkat kemurnian bahan obat dengan tenang.     

Ketika setengah dari pasir di dalam jam pasir yang ada di dinding itu telah jatuh, Xiao Yan akhirnya selesai memurnikan bahan-bahan tersebut. Selain tidak sengaja menghanguskan dua bahan obat, hasil akhir proses pemurnian Xiao Yan bisa dianggap cukup bagus.     

Proses selanjutnya adalah menggabungkan bahan-bahan obat yang berbeda dan mengubahnya menjadi 'Pil Penumbuh Tulang' yang sebenarnya. Langkah ini lebih rumit dari penyempurnaan tadi. Jika dalam langkah ini, Xiao Yan kehilangan konsentrasi sedikit saja, ia harus mengulang semua dari awal.     

Sadar akan pentingnya langkah ini, Xiao Yan sudah melakukan persiapan. Ia mengubah Dou Qi-nya menjadi sebuah lapisan tipis untuk menutupi telinganya, agar ia tidak bisa mendengar suara dari luar. Setelah itu, suara - suara itu pun menjadi pelan, dan pikiran Xiao Yan perlahan menjadi tenang. Ia menghembuskan nafas, menutup matanya, dan dengan cepat mengambil botol giok di meja batu. Didalamnya ada esensi dari bahan obat yang sudah Xiao Yan murnikan. Ia memegang botol giok itu, dan diam sejenak sebelum menuangkan isinya ke dalam tungku obat. Setelah itu, dengan gesit ia juga memasukkan dua botol bahan obat yang sudah ia sempurnakan kedalam tungku obat.     

Xiao Yan menggunakan Kekuatan Spiritualnya untuk mengendalikan Api Ungu dan perlahan membakar bubuk bahan - bahan obat yang sulit tercampur. Xiao Yan dapat merasakan respon bahan - bahan itu melalui Kekuatan Spiritualnya. Setelah itu, ia bisa menggunakan informasi itu untuk mengerti apakah metode penggabungan itu sudah tepat atau belum.     

Menganalisa resep obat menggunakan Kekuatan Spiritual itu adalah sebuah proses yang menguras Kekuatan Spiritualnya. Untungnya, Xiao Yan hanya perlu menganalisa bahan obat tingkat dua. Jika ia harus menganalisa bahan - bahan obat tingkat tiga atau empat, bahkan dengan kemampuannya yang setara ahli kimia tingkat tiga, ia tidak akan dapat menganalisanya. Jangankan ahli kimia tingkat tiga, para ahli kimia tingkat empat atau lima pun tidak mungkin dapat menganalisanya. Terlebih lagi, jika menganalisa resep obat adalah hal yang mudah, harga resep - resep obat tidak akan semahal itu.     

"Bang.."     

Xiao Yan mengerutkan dahinya. Dengan hati-hati, ia merasakan penggabungan bahan obat. Saat itu, ekspresi wajahnya langsung berubah. Api Ungu menggeliat dengan liar didalam tungku obat dan suara gumaman lembut terdengar dari tungku obat itu. Tiga jenis bahan obat yang sudah hampir selesai dicampur tiba-tiba berubah menjadi abu hitam pekat. Setelah bahan-bahan itu berubah menjadi abu, api ungu di dalam tungku obat itu pun perlahan - lahan menghilang.     

Xiao Yan menyipitkan matanya ketika melihat bahan obat tersebut berubah menjadi abu. Ia membuka mulutnya sedikit dan menepuk kepalanya dengan kesal. Karena pikirannya terlalu fokus, ia lupa bahwa Api Ungu tidak dapat menyala dalam waktu yang lama dan hanya bisa bertahan selama satu jam.     

Suara ledakan yang teredam tungku obat itu cukup keras, jadi sesaat setelah itu, Putri Kecil dan Liu Ling yang tidak jauh darinya melihat ke arahnya. Ketika mereka melihat tungku obat Xiao Yan padam, mereka kaget. Ekspresi kecewa Putri Kecil itu terlihat lebih baik untuk Xiao Yan dibandingkan ekspresi Liu Ling yang tersenyum mengejek, seolah - olah minta untuk dihajar.     

Di bagian tempat duduk VIP, Fa Ma dan yang lainnya terdiam sesaat saat melihat api Xiao Yan tiba-tiba hilang. Namun, mereka tidak mengatakan apa-apa dan hanya menunggu. Walaupun api telah hilang dan waktu yang ditentukan untuk pemeriksaan akan selesai, Xiao Yan seharusnya masih memiliki satu porsi bahan obat di mejanya, jadi ia masih memiliki kesempatan. Tapi tentu saja, itu artinya dia harus cepat, karena hanya tersisa sepertiga pasir di dalam jam besar itu.     

Xiao Yan mengangkat alisnya. Ia membuka mulutnya dan sekali lagi meludahkan api berwarna ungu keluar. Lalu, ia memasukkannya ke dalam tungku obat. Tangannya terdiam sebelum tiba-tiba bergerak. Ia memasukkan enam botol-botol giok kecil didepannya kedalam tungku obat itu dengan lincah.     

"Dia mau menggabungkan enam bahan obat dalam waktu bersamaan? Kalau begini, dia bisa menghemat banyak waktu, namun kalau Kekuatan Spiritualnya tidak cukup kuat dan tidak bisa mengendalikannya dengan tepat, hal itu sama saja seperti bunuh diri…" Fa Ma, Ao Tuo, dan sekelompok orang tua saling berbisik ketika melihat Xiao Yan.     

Xiao Yan hanya menatap api yang menggeliat di dalam tungku itu. Kekuatan Spiritualnya mengendalikan Api Ungu itu dan memisahkan bahan-bahan di dalamnya. Setelah itu, dengan pelan ia memindahkannya semakin dekat sambil membakarnya dan dengan perlahan mulai muncul tanda-tanda percampuran bahan - bahan itu.     

Pasir didalam jam pasir raksasa itu turun dengan cepat. "CLANG!" Suara tungku yang sedang diketuk terdengar dengan jelas di alun - alun itu.     

Liu Ling adalah yang pertama untuk mengetuk tungku itu dengan berat. Penutup tungku itu terangkat dan sebuah pil obat bulat terbang keluar. Seketika itu juga, ia melompat dan mengambilnya. Saat itu, ia tidak dapat menyembunyikan rasa bangga di mukanya.     

"CLANG!" Suara lain terdengar. Putri Kecil memberi isyarat dengan tangan halusnya dan sebuah pil obat terangkat dari dalam tungku obat. "Clang, clang, clang…" Dari suara yang terdengar terus - menerus itu, dapat diketahui bahwa banyak hal sedang terjadi di alun - alun itu. Banyak penutup tungku yang terangkat dan beberapa ratus pil obat dengan bentuk yang berbeda terangkat keluar dari tungku dan melayang-layang di udara. Setelah itu, para pemilik tungku - tungku itu dengan semangat menangkap pil-pil itu.     

"Waktu sudah hampir habis…" Ao Tuo menatap Xiao Yan dengan seksama. Saat itu, Mata Xiao Yan masih tertutup. Sesaat kemudian ia melihat pasir di jam pasir yang hampir habis dan tangannya tiba-tiba menjadi tegang. Setiap kali orang ini mengikuti ujian, ia membuat orang merasa gelisah.     

Didalam alun - alun yang besar itu, berpasang - pasang mata memandang ke arah Xiao Yan yang berada di tengah alun - alun itu. Mereka juga memandangi pasir di dalam jam pasir yang sedang meluncur turun. Mereka ingin tahu apakah anak muda yang menarik banyak perhatian itu bisa lolos dari babak itu dalam menit-menit terakhir.     

Sisa-sisa pasir di dalam jam pasir itu turun tanpa suara dan ketika bagian terakhir dari pasir itu jatuh, sebuah desisan kekecewaan terdengar dari kursi penonton dan kursi VIP.     

"Clang.."     

Anak muda yang matanya tertutup itu tiba - tiba membuka matanya, telapak tangannya menepuk tungku di depannya dan penutupnya pun terangkat. Sebuah pil obat bulat terangkat keluar di saat-saat terakhir, dan membuat semua orang menjadi terkejut dan terpesona.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.