Perjuangan Menembus Surga

Pertemuan Yang Tidak Disengaja



Pertemuan Yang Tidak Disengaja

0Pasir berwarna emas adalah hal utama yang ada di padang pasir yang luas ini. Angin kencang yang bertiup membawa pasir, menelan ruang antara tanah dan langit sambil melolong kencang tanpa henti.     

Di atas gundukan pasir, Xiao Yan yang tubuh atas pinggangnya telanjang, mengerutkan kening saat melihat peta di tangannya. Sudah lebih dari sepuluh hari sejak dia memasuki Gurun Tager. Setelah berjalan selama lebih dari sepuluh hari, Xiao Yan akhirnya mendekati wilayah yang ditandai dengan simbol api pada peta. Namun, sejak dia memasuki wilayah ini kemarin, Xiao Yan tidak dapat menemukan jejak keberadaan 'Api Surgawi' meskipun telah mencari sepanjang hari.     

"Kenapa tidak ada apa-apa? Jangan bilang kalau kita disesatkan oleh lelaki tua itu?" Xiao Yan mengerutkan kening dan berkata sambil melambaikan peta kulit kambing di tangannya dan mengangkat kepalanya menghadap Yao Lao yang mengambang di udara.     

"Ini... aku tidak yakin. Pemandangan di sekitarnya tidak jauh berbeda dari tempat lain. Aku juga tidak bisa merasakan ada area yang memiliki gerakan tidak wajar." Yao Lao perlahan turun dan berkata dengan tak berdaya.     

"Jika tidak ada yang salah dengan peta ini... maka kemungkinan besar di sekitar tempat ini tidak ada jejak keberadaan 'Api Surgawi'..." Xiao Yan menggelengkan kepalanya dan menghela nafas.     

"Mungkin."     

"Ugh… sial. Aku sudah membuang-buang waktu untuk berjalan selama sepuluh hari." Dengan kasar melambai-lambaikan peta kulit kambing itu, Xiao Yan mengomel dengan putus asa.     

"Ke Ke, ini tidak bisa dianggap membuang-buang waktu. Paling tidak, kau telah secara perlahan mencapai puncak Dou Shi bintang satu selama sepuluh hari lebih latihan ini. Selama kau bertahan dan terus berlatih selama beberapa waktu, mencapai Dou Shi bintang dua seharusnya merupakan sesuatu yang pasti akan terjadi." Yao Lao menghibur. Mendengar ini, Xiao Yan masih mengusap bibirnya sambil merasa tidak puas. Jarinya menunjuk simbol api di peta dan mengerang dalam, "Mari kita cari sedikit lagi. Lagipula, simbol ini sangat besar. Wilayah yang berada dalam cakupannya tidak kecil. Kita juga tidak mengenal lingkungan di sekitar sini. Wajar, jika kita perlu menghabiskan lebih banyak waktu untuk mencarinya. Kalau tidak, jika kita melewatkannya... kita akan menyesalinya sampai mati."     

"Ya, wilayah ini memang tidak kecil. Orang tua itu benar-benar malas... Ugh. Jadi kita akan mencari di sini selama dua hari lagi. Setelah dua hari, kita akan mengubah tujuan kita dan menuju ke utara... Berjalan di antara dua area ini paling tidak membutuhkan waktu sekitar satu bulan sebelum sampai di tempat tujuan." Yao Lao melirik simbol api yang ada di peta, sedikit mengerutkan kening dan mengangguk.     

Xiao Yan tersenyum pahit dan menghela nafas sekali lagi. Telapak tangannya dengan terbiasa menyentuh Penguasa Xuan Berat yang besar di punggungnya sebelum dia mengangkat kakinya dan menuju lautan pasir yang menyelimuti penglihatannya.     

Bertahan di bawah terik matahari, Xiao Yan kembali berjalan selama hampir setengah jam sambil berkeringat deras. Tepat ketika dia bermaksud berhenti untuk beristirahat, alisnya tiba-tiba naik. Sambil memiringkan kepalanya ke samping, dia memandangi bukit pasir yang tampak dari kejauhan. Di sana, terlihat sosok manusia sedang melarikan diri dalam keadaan mengerikan. Ketika sosok itu turun dari bukit pasir, karena gerakan cerobohnya, membuatnya jatuh dan menggelinding di bukit pasir.     

Xiao Yan mengerutkan alisnya kencang saat melihat sosok manusia yang berguling ke bawah hingga dia mencapai tempat yang tidak jauh dari Xiao Yan. Dengan tak berdaya menggelengkan kepalanya, Xiao Yan berjalan ke depan, mengambil kantong air dan menuangkannya ke wajah pria itu.     

Di bawah rangsangan dari sumber air, pria yang jatuh pingsan itu perlahan membuka matanya. Dia menatap Xiao Yan yang muncul di depannya dan secara spontan awalnya dia terlihat waspada. Namun ketika dia menyadari bahwa Xiao Yan tidak memiliki niat buruk padanya, dia pun menghela nafas lega.     

Dengan acuh tak acuh melirik lelaki itu, Xiao Yan secara asal mengambil dua hingga tiga botol air bersih dari cincin penyimpanannya. Dia kemudian melemparkan botol itu ke samping pria itu, lalu berbalik dan pergi.     

Di bagian bawah hati Xiao Yan, dia tidak pernah menganggap dirinya sebagai orang baik yang berhati emas. Memberikan air kepada orang asing yang terluka di padang pasir adalah hal yang paling hebat yang bisa dia lakukan. Namun jika ada orang yang ingin dia melindungi dan mengawal mereka untuk keluar dari padang pasir, maka dia hanya bisa mengatakan maaf...     

"Saudaraku..." Melihat Xiao Yan telah berbalik dan berjalan pergi dengan pasti, pria itu sedikit terkejut. Dengan cepat, dia buru-buru berkata dengan suara serak, "Adik kecil, tolong tunggu. Perusahaan tentara bayaran kami diserang oleh Manusia Ular. Sekarang mereka berada dalam situasi yang membuat nyawa mereka terancam. Bisakah kau pergi ke Kota Gurun Batu untuk membantu kami memanggil bala bantuan!"     

"Maaf. Aku tidak punya waktu."     

Tanpa berbalik, Xiao Yan melambaikan tangannya dan berkata dengan acuh tak acuh. Dia tidak bisa disalahkan karena telah bersikap acuh tak acuh. Ada banyak orang yang mati di dunia ini setiap harinya. Bisakah mereka semua meminta pertolongannya untuk membantu mereka memanggil bala bantuan? Karena mereka bekerja sebagai tentara bayaran di Gurun Tager, maka wajar jika mereka harus siap menghadapi nasib seperti ini.     

"Adik kecil!"     

Melihat Xiao Yan perlahan-lahan berjalan menjauh, pria itu mengatupkan giginya dan menggoyangkan tubuhnya, menggunakan seluruh kekuatannya untuk berteriak, "Adik kecil, tolong bantu. Jika tim selamat, kami, Perusahaan Tentara Bayaran Logam Gurun pasti akan memberikan hadiah atas bantanmu."     

Setelah pria itu berteriak, pemuda yang sudah berada di kejauhan yang akan menghilang di tengah badai pasir itu tiba-tiba berhenti. Sesaat kemudian, dia berbalik dan berjalan kembali, tiba di sisi pria yang meminta bantuan itu yang tampak sangat penuh sukacita.     

"Pasukan Tentara Bayaran Logam Gurun? Pasukan Tentara Bayaran Logam Gurun dari Kota Gurun Batu?" Xiao Yan mengedipkan mata hitamnya yang gelap dengan raut terkejut muncul di dalamnya. Kebetulan sekali?     

"Ya... apa adik kecil pernah mendengar mengenai perusahaan tentara bayaran kami?" Melihat situasinya, pria itu tidak bisa menebak entah Xiao Yan memiliki niat baik atau tidak pada Pasukan Tentara Bayaran Logam Gurun. Namun, dalam keadaan seperti ini, dia hanya bisa menahan diri dan menjawab pertanyaannya.     

"Nama pemimpin perusahaanmu...?"     

"Xiao Ding... Xiao Li..." Pria itu menjilat bibirnya yang kering dan menjawab dengan hati-hati.     

"Oh..." Mengangguk pelan, senyum di wajah Xiao Yan tampak jauh lebih lembut. Dia berjongkok dan menggerakkan kaki pria itu dengan jarinya untuk melihat lukanya. Setelah itu, Xiao Yan memberinya sebuah pil obat, "Makan ini, ini akan menghilangkan racun ular."     

"Terima kasih, Adik kecil." Pria itu mengucapkan terima kasih sambil buru-buru mengambil pil obat tersebut dan menelannya.     

"Ini adalah obat penyembuhan. Oleskan sendiri maka seharusnya tidak akan ada banyak masalah. Setelah kau mengoleskan obat itu, bawa aku ke tempat di mana tim tentara bayaran kecilmu berada." Xiao Yan mengeluarkan sebotol kecil obat penyembuhan dari cincin penyimpanannya dan melemparkannya pada pria itu. Setelah itu, dia berdiri, sambil menepuk tangannya dan tersenyum.     

"Uh? Pergi ke mana?'' Mendengar ucapan Xiao Yan, pria itu terkejut. Dia buru-buru berkata, "Adik kecil, kau tidak akan berhasil. Ada delapan Manusia Ular yang menyerang tim kecil kami. Di antara mereka, ada tiga Dou Zhe bintang sembilan!"     

"Adik kecil, kau hanya harus bergegas pergi ke Kota Gurun Batu untuk membantu kami menyampaikan pesan pada perusahaan tentara bayaran kami. Pemimpin Perusahaan dan yang lainnya akan bergegas ke mari. Jaraknya tidak terlalu jauh." Pria itu dengan getir membujuk.     

"Berhentilah bicara omong kosong. Cepat oleskan obat itu dan tunjukkan jalannya. Aku yakin aku bisa mengalahkan mereka. Kalau tidak, pada saat bala bantuanmu datang, orang-orangmu yang ada di sana pasti telah terbunuh." Sambil menendang lembut paha lelaki itu, Xiao Yan memutar matanya dan menyuruhnya bertindak cepat.     

Mendengar ucapan Xiao Yan, pria itu dengan setengah percaya mengamati pria muda di depannya dengan tubuh bagian atas telanjang, celana pendek dan pedang yang aneh ini... melihat semua perpaduan itu, membuat orang itu tidak bisa menebak jenis kekuatan yang merasuki pemuda itu.     

Tertawa getir, pria itu mengaplikasikan obat penyembuh di pahanya sebelum kemudian dia berdiri sambil gemetar. Jarinya menunjuk ke arah gundukan pasir dan berkata, "Lewat sini, jaraknya tidak terlalu jauh."     

Sambil melirik bukit pasir itu, Xiao Yan mengangguk ringan. Dia meraih lengan pria itu dan tiba-tiba menginjak permukaan pasir. Setelah terdengar suara ledakan, lubang pasir yang besar di permukaan pasir tampak terbentuk akibat dari gerakan tersebut. Menggunakan kekuatan yang berlawan dari hentakan tersebut, Xiao Yan dan sosok pria itu tiba-tiba menaiki bukit pasir.     

Di atas bukit pasir, Xiao Yan menyapukan tatapan matanya melewati jarak yang sangat jauh dengan cepat seiring dengan setiap langkahnya. Kemudian, dia berhenti di atas permukaan pasir yang menjulang tinggi. Dia melemparkan pria yang merasa terkejut itu ke tanah dan melangkah ke depan, melihat kelompok besar orang yang berada di bagian bawah gurun.     

Di bagian bawah gurun, sepuluh tentara bayaran yang membawa senjata di tangan mereka, tampak saling memunggungi satu sama lain. Di sekeliling mereka terdapat delapan makhluk dengan penampilan aneh di sekitar mereka. Makhluk-makhluk ini memiliki kepala dan tubuh manusia tetapi di daerah di mana kaki seharusnya berada, mereka memiliki ekor ular yang sangat besar. Ketika ekor ular itu terayun, akan ada suara 'chi chi' yang terdengar yang membuat orang menggigil.     

"Apakah ini Manusia Ular dari Gurun Tager?" Xiao Yan menghela nafas saat pandangan matanya menyapu delapan Manusia Ular jantan itu, merasa mereka telah membuka matanya. Ini adalah pertama kalinya dia melihat makhluk hidup seperti ini.     

"Adik laki-laki... Tuan, mereka adalah tim kecil dari Perusahaan Tentara Bayaran Logam Gurun kami. Awalnya, kami bermaksud untuk berburu Binatang Magic tapi kami tidak menyangkan akan disergap oleh makhluk-makhluk ini...'' Tatapan pria itu menyapu punggung Xiao Yan. Kecepatan Xiao Yan yang baru saja ditunjukkan, telah membuat pria ini tahu bahwa pria muda di depannya yang tampak cukup muda ini adalah orang kuat yang menyembunyikan kekuatannya.     

"Ah." Sambil menganggukkan kepalanya, tatapan Xiao Yan sekali lagi menyapu sepuluh tentara bayaran di depannya. Dalam kelompok itu terdapat delapan orang pria dan dua orang wanita. Tatapannya memperhatikan mereka dan akhirnya tertuju pada sosok wanita yang tampak lembut dan cantik.     

Wanita ini berusia sekitar dua puluh tahun. Wajah cantiknya sangat indah tetapi alisnya yang agak terangkat, samar-samar, samar-samar mengandung perasaan seperti harimau betina kecil yang ada di padang pasir. Melihat posturnya, dapat digambarkan kalau bunga di padang pasir ini mungkin memiliki tubuh yang indah namun tertutupi oleh duri yang panjang.     

Pakaian yang dikenakan wanita itu cukup berani dan seksi. Dia mengenakan kaos yang hanya menutupi area dadanya dan beberapa kulit di bawahnya, memperlihatkan pinggangnya yang seksi dan cantik yang bisa dilihat oleh semua orang. Di bawah rok kulit pendeknya, kaki panjangnya yang seksi pun terlihat. Xiao Yan, yang berdiri di atas puncak bukit bisa melihat beberapa tatapan cabul di antara manusia-manusia ular yang berulang kali memperhatikan pinggang yang sangat ramping dan paha yang terbungkus pakaian ketat itu.     

"Bunuh mereka, kecuali para wanitanya!"     

Tatapan mata pemimpin kelompok manusia-ular itu menyapu tubuh wanita tersebut. Suaranya yang dingin dan serak terdengar sedikit cabul. Sifat alami dari ular yang tidak bermoral itu adalah sangat menginginkan sosok wanita.     

Mendengar perintah dari pemimpin mereka, wajah beberapa manusia ular di sekitarnya seketika penuh dengan ekspresi haus darah. Mereka kemudian membuka mulut dan mengeluarkan lidah ular merah menyala mereka.     

"Semuanya, berhati-hatilah. Dan Zi telah kembali untuk mencari bantuan. Selama kita bisa bertahan hingga bantuan datang, kita akan selamat!" Melihat sikap Manusa Ular, wanita seksi itu menekan bibir merahnya yang tipis dan bersuara dengan suara dingin.     

Mendengar ini, tentara bayaran di sekitarnya pun merasa sedikit bersemangat. Namun, tangan mereka yang memegang senjata dengan erat tetap penuh keringat. Level tertinggi di antara kelompok mereka hanya sekitar Dou Zhe bintang tujuh sementara pihak lawan memiliki Dou Zhe bintang sembilan. Dengan perbedaan sejauh ini... mereka tidak tahu apakah mereka bisa bertahan sampai bala bantuan tiba.     

"Bunuh!" Pemimpin Manusia Ular dengan dingin tertawa dan melambaikan tangannya. Para Manusia Ular di sekitarnya yang telah mengincar kelompok yang terancam itu segera menyerang tentara bayaran dengan wajah seram, berniat untuk membunuh mereka.     

"Xiu!"     

Tepat saat Manusia-Ular mulai menyerang, suara angin kencang tiba-tiba terdengar di udara. Sosok bayangan hitam tiba-tiba terbang melintasi langit. Kemudian, seperti petir berwarna hitam dia mendarat di ruang antara tentara bayaran dan Manusia-Ular dengan suara ledakan yang keras.     

Pasir kuning perlahan menyebar dan punggung kurus seseorang yang membawa penguasa hitam besar pun perlahan muncul di penglihatan semua orang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.