Perjuangan Menembus Surga

Makhluk Misterius Di Dalam Magma



Makhluk Misterius Di Dalam Magma

0Magma merah yang membara perlahan mengalir di dalam ruang bawah tanah yang sangat besar. Sesekali, akan ada gelembung udara yang besar keluar dari dalamnya. Sesaat kemudian saat gelembung tersebut pecah, akan terdengar suara 'dentuman' yang pelan. Magma panas itu keluar dari dalam kolam, tampak seindah kembang api merah yang menyala-nyala.     

Sambil berdiri di ujung terowongan kecil, Xiao Yan, Xiao Ding, dan Qing Lan menatap dunia magma yang tak berujung tersebut. Selain terkejut, mereka juga tanpa sadar menelan air liur mereka.     

"Aku tidak menyangka... akan ada tempat yang mengerikan seperti ini tersembunyi di bawah Kota Gurun Batu." Dengan lapisan cahaya berwarna hijau gelap di tubuhnya, Xiao Ding menyeka keringat dari wajahnya dan menghela nafasnya dengan terkejut.     

"Ya, dunia magma bawah tanah yang sungguh megah..." Xiao Yan juga menutupi tubuhnya dengan lapisan jubah Dou Qi. Meskipun begitu, suhu di sekitarnya tetap membuat seluruh tubuhnya terasa panas.     

"Sekarang ke mana kita harus pergi? Sudah tidak ada jalan lagi di sini. Selain itu, aku berlatih menggunakan Metode Qi tipe kayu, yang tunduk pada energi jenis api. Jika saja kekuatanku bukan Dou Shi bintang lima, aku kira aku tidak akan bisa sampai di sini. Namun… ini sudah batas maksimal ku." Xiao Ding tersenyum pahit kepada Xiao Yan.     

Xiao Yan mengangguk. Jika afinitasnya bukan dari elemen api, ia pun pasti akan menyerah, karena ia tidak akan bisa bertahan jika dipanggang oleh suhu setinggi ini. Selain itu, sejak mereka sampai di tempat ini, Xiao Yan sangat menyadari jika energi jenis api di sini jauh lebih panas dan liar dibanding di dalam terowongan.     

"Hu..." sambil menghembuskan napas pelan, Xiao Yan menunduk dan menatap Qing Lin yang mengikuti di belakangnya, dan ia tercengang. Dibandingkan dengan wajah Xiao Yan dan Xiao Ding yang penuh keringat, Qing Lin tampak jauh lebih santai. Padahal Qing Lin adalah orang yang cukup lemah dan tidak memiliki banyak kekuatan.     

Setelah menenangkan hatinya, Xiao Yan, yang menatap tajam ke arah Qing Lin, ia merasakan bahwa tubuh kecil itu terus menerus memancarkan energi yang dingin. Berkat energi itu, Qing Lin bisa terus mengikuti mereka hingga ujung terowongan.     

"Gadis ini benar-benar banyak memiliki hal aneh. Apakah ini karena garis keturunan Manusia-Ular yang ada di dalam dirinya? Tetapi Manusia-Ular sesungguhnya pun jika datang ke tempat seperti ini, mereka juga akan memilih mundur." Xiao Yan pun mengerutkan alisnya, ia merasa curiga di dalam hatinya.     

Xiao Ding menatap dunia magma yang berputar di depannya sebelum kemudian menoleh dan bertanya, "Sekarang apa yang ingin kau lakukan?"     

Xiao Yan merenung sejenak sebelum kemudian berbisik, "Aku ingin masuk dan melihatnya..."     

"Ke sana? Memasuki magma itu? Sudah tidak ada jalan lagi di sana. Jangan bilang kau ingin berenang?" Mendengar ucapan Xiao Yan, Xiao Ding pun sedikit menegurnya.     

"Haha. Tentu saja tidak mungkin untuk berenang di sana. Dengan suhu setinggi ini, bahkan baja pun akan meleleh, apalagi aku." Xiao Yan tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Dia kemudian melepaskan Pedang Xuan Berat dari punggungnya dan menyimpannya ke dalam cincin penyimpanan. Tubuhnya bergetar pelan dan Sayap Awan Ungu pun keluar dari punggungnya.     

"Apa ini?..." Mengamati sepasang sayap yang tiba-tiba muncul dari punggung Xiao Yan, mata Xiao Ding pun menyipit. Sesaat kemudian, dia berseru terkejut, "Sayap transformasi Dou Qi? Dou Wang? Bagaimana mungkin?"     

Meski Xiao Ding sangat mengakui kemampuan yang dimiliki Xiao Yan, tapi dia tidak percaya bahwa Xiao Yan bisa mencapai Dou Wang sebelum usianya dua puluh tahun. Seperti yang diketahui jika jumlah seluruh Dou Wang yang ada di Kekaisaran Jia Ma tidak akan lebih dari dua puluh orang. Mereka juga orang-orang yang dikenal kuat dan punya banyak cerita; namun dia belum pernah mendengar ada orang yang telah mencapai prestasi tersebut sebelum mereka berusia dua puluh tahun.     

Melihat ekspresi terkejut Xiao Ding, Xiao Yan tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Telapak tangannya menyentuh Sayap Awan Ungu pelan sambil berkata dengan tersenyum, "Ini bukan sayap transformasi Dou Qi. Ini hanyalah teknik terbang tipe Dou yang sangat langka. Kecepatan terbangnya pun jauh lebih rendah daripada sepasang sayap yang benar-benar dipadatkan dari Dou Qi. Namun... setidaknya masih bisa terbang."     

Mendengar penjelasan Xiao Yan, Xiao Ding menghela nafas lega. Sambil menatap Xiao Yan dengan tatapan yang cukup aneh, dia kemudian berkata, "Kau, anak kecil. Berapa banyak rahasia yang kau sembunyikan?"     

Xiao Yan tersenyum sambil menggelengkan kepalanya dan mengubah topik pembicaraan. "Nanti, aku akan masuk dan memeriksanya sendirian. Kakak, kau harus membawa Qing Lin dan melewati jalan yang sama untuk kembali."     

"Tunggu. Bahkan jika kau memiliki sepasang sayap ini, suhu di ruang bawah tanah ini juga sangat mengerikan. Dengan kekuatanmu, bagaimana kau bisa menahannya dalam waktu yang sangat lama?" Xiao Ding berkata dengan hati-hati sambil mengulurkan tangannya untuk menghentikan Xiao Yan.     

Xiao Yan tertawa lembut dan berkata, "Haha. Percayalah padaku. Tidak akan terjadi apa-apa."     

Xiao Ding pun mengerutkan keningnya, dan menatap Xiao Yan Beberapa saat kemudian, dia menganggukkan kepala, dan dengan tidak berdaya ia berkata, "Hati-hati. Jika ada sesuatu terjadi, segeralah kembali."     

"Ya." Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Dia baru saja akan membalikkan tubuhnya dan akan pergi, ketika tangan kecil yang dingin itu tiba-tiba menariknya.     

"Tuan Muda, tunggu... sepertinya ada sesuatu di dalam magma itu!"     

Qing Lin segera berkata saat dia berhasil meraih Xiao Yan dengan erat. Mata hijau gelapnya menatap magma merah yang tak berujung.     

"Apa?" Mendengar ini, Xiao Yan dan Xiao Ding yang ada di sampingnya pun terkejut. Dengan tergesa-gesa, mereka segera mengalihkan tatapan mereka ke atas magma, tapi mereka tetap tidak melihat apapun selain beberapa batu besar.     

"Qing Lin, apa yang kau rasakan?" Di tempat yang berbahaya, Xiao Yan tidak berani bertindak ceroboh meskipun dia memiliki Yao Lao yang bisa melindunginya. Karenanya, dia segera bertanya dengan serius.     

"Di dalam magma itu, sepertinya ada makhluk hidup. Aku bisa merasakan Qi kecilnya yang tersirat... sangat kuat...'' Tatapan Qing Lin benar-benar fokus menatap jauh ke dalam magma yang berulang kali berputar. Mata hijaunya yang dalam tampak bercahaya. Seolah-olah tatapan matanya telah berhasil melewati magma dan melihat benda misterius yang tersembunyi di bawahnya.     

"Ada makhluk hidup?" Wajah Xiao Yan tampak terkejut. Benar-benar ada makhluk yang hidup di bawah magma yang begitu panas yang bisa melelehkan baja ini? Hal ini merupakan sesuatu yang sulit dipercaya oleh Xiao Yan.     

"Iya."     

"Apakah ini Qi yang kau rasakan setengah tahun yang lalu?" Xiao Ding bertanya dengan suara berat, dan mengerutkan kening saat ia melihat gelembung-gelembung bergulung di dalam magma yang mengalir.     

"Tidak... Qi itu bahkan lebih kuat dari yang ini." Qing Lin menggelengkan kepalanya dan berkata.     

"Kekuatannya sedikit lebih hebat dibanding milik Luo Bu dari Perusahaan Tentara Bayaran Pasir." Qing Lin memberi isyarat dengan tangannya yang kecil saat dia berkata dengan lembut. Selama hidupnya, dia hanya tinggal di Kota Gurun Batu. Orang terkuat yang pernah dilihatnya adalah Luo Bu yang memiliki level Da Dou Shi. Jadi, dia hanya bisa menggunakan Luo Bu sebagai referensi perbandingan.     

"Sedikit lebih kuat dari Luo Bu..." Xiao Yan pun bergumam. Saat mengucapkan kata 'sedikit', suaranya terdengar lebih berat. Dari perbandingan yang dilakukan oleh Qing Lin, Xiao Yan kira-kira bisa menebak kekuatan makhluk yang bersembunyi di dalam magma. Sebelumnya, Qi misterius itu setidaknya memiliki level di atas Dou Wang. Sehingga, Qing Lin menggambarkan jika Qi milik Luo Bu, sangat jauh lebih lemah dibanding sosok misterius itu. Karena alasan itulah, Xiao Yan menebak makhluk hidup yang berada di dalam magma ini pasti memiliki kekuatan Dou Ling atau lebih...     

Tentu saja, ini hanyalah dugaan Xiao Yan. Entah dia benar atau tidak, dia bahkan tidak terlalu yakin. Jika benar-benar ada makhluk yang bisa hidup dalam magma ini, maka kekuatannya mungkin akan setara dengan Dou Wang!     

"Hu..." Xiao Yan pun menyipitkan matanya dan menghembuskan napas. Dia merenung sejenak, kemudian menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya. Dengan suara yang serius, dia berkata, "Terlepas dari apakah benar-benar ada sesuatu yang bersembunyi di bawah magma, aku tetap harus masuk dan melihatnya. Yang aku butuhkan pasti ada di dalam magma ini."     

"Kakak, pergilah bersama Qing Lin. Aku akan mencobanya!" sambil memutar kepalanya, Xiao Yan menyampaikan permintaannya pada Xiao Ding. Tanpa menunggu jawaban, tubuhnya segera melompat dari tebing ke arah magma yang ada di bawahnya. Sepasang sayap pun mengepak, dan tubuhnya secara perlahan melayang lebih dari sepuluh meter di atas magma.     

Melihat Xiao Yan terbang di udara, Xiao Ding hanya bisa mengangguk dengan tak berdaya. Namun, dia tetap khawatir pada Xiao Yan dan tidak segera pergi. Sebagai gantinya, dia justru menarik Qing Lin kembali ke dalam terowongan sementara tatapan matanya menatap tajam kepada tubuh Xiao Yan yang terbang di atas magma.     

Perlahan-lahan, Xiao Yan terbang di atas magma. Dou Qi Api Ungu membungkus seluruh permukaan tubuhnya. Persepsi Spiritual-nya juga melewati tubuhnya dan menyebar saat Xiao Yan memperhatikan sekelilingnya dengan hati-hati. Tampaknya keberadaan makhluk hidup yang bersembunyi di dalam magma seperti yang disebutkan Qing Lin, membuat Xiao Yan merasa sedikit tertekan. Dalam lingkungan yang kejam seperti ini, dia benar-benar harus memusatkan perhatiannya untuk menangani berbagai jenis bahaya yang bisa tiba-tiba terjadi.     

Suhu yang terasa di dalam ruang bawah tanah terasa sangat mengerikan. Tubuh Xiao Yan selain memiliki afinitas api, juga mendapat bantuan dari Dou Qi Api Ungu, tetapi kabut samar yang terpancar dari gelembung magma, selain panas juga memiliki sejenis racun api. Jadi, meskipun Xiao Yan sebelumnya telah mengambil obat penawar, dia tetap tidak berani sembarangan menghirup udara di sekitarnya. Baru ketika dia sudah mencapai batasnya, dia dengan hati-hati menghirup udara tersebut.     

Xiao Yan mungkin hanya menghirup sedikit udara di sana, tapi setiap kali udara yang beracun itu masuk ke dalam tubuhnya, dia tetap merasa pusing. Jika dia sebelumnya tidak mengambil obat penawar, mungkin dia tidak akan kuat menahannya dan jatuh ke dalam magma yang panas.     

Karena banyaknya kendala yang ada, Xiao Yan pun tidak berani terbang dengan sangat cepat. Dia melayang di atas magma dan perlahan-lahan melihat ke arah magma tersebut. Tentu saja, dia tidak berani sedikitpun membuat suara ketika terbang, takut jika pada akhirnya dia akan mengundang serangan dari makhluk hidup misterius di dalam magma.     

Saat terbang di udara, Xiao Yan semakin merasa bahwa ruang bawah tanah itu memiliki ukuran yang besar. Aliran magma yang mengelilinginya telah berkumpul dan membentuk danau magma yang sangat besar. Sesekali, dengan udara panas yang melonjak ke atas, pilar magma merah yang menyala itu tiba-tiba akan melonjak. Xiao Yan yang terbang di atas akan ketakutan setiap kali hal ini terjadi.     

Dunia lava di ruang bawah tanah adalah dunia kematian. Dan Xiao Yan terbang di atas danau magma. Setiap kali dia terbang dalam jarak pendek, dia akan merasa jantungnya bergetar. Jika Dou Qi-nya tiba-tiba kelelahan di sini... mungkin dia akan terbakar habis, bahkan tanpa meninggalkan mayatnya.     

Kulit Xiao Yan memerah saat dia terbang di atas magma. Pakaian di tubuhnya juga menjadi sangat kering. Jika saja ada percikan magma yang mengenainya, pakaiannya akan segera terbakar.     

Setelah terbang sedikit lebih jauh, Xiao Yan pun melihat ke belakang. Dia menyadari bahwa jalan keluar yang sudah kecil kini menjadi semakin kecil. Di pintu keluar ruang bawah tanah, terdapat dua sosok yang kecil sedang menatapnya dengan intens.     

Melihat dua sosok itu, Xiao Yan hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya. Dia hendak melambaikan tangannya untuk menunjukkan bahwa dia baik-baik saja ketika Qing Lin tiba-tiba berteriak, "Tuan Muda! Dia mengikuti Anda! Cepat kembali kesini!" Mendengar teriakan tajam Qing Lin, Xiao Yan merasa kepalanya tertusuk. Tanpa ragu, dalam sekejap tubuhnya berubah arah. Sambil mengepakkan sayapnya, dia terbang dengan sekuat tenaga menuju pintu keluar terowongan.     

Tepat ketika tubuh Xiao Yan bergerak, danau magma yang tenang di bawahnya tiba-tiba mengeluarkan suara yang diredam. Sejumlah balok magma yang panas tiba-tiba menembak dalam sekejap.     

Ketika magma itu terbang ke segala arah, makhluk hidup misterius dengan tubuh besar tiba-tiba keluar dari dalam magma. Dengan secepat kilat, itu membalikkan tubuhnya ke arah Xiao Yan yang melarikan diri dan menggigitnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.