Perjuangan Menembus Surga

Perawatan Yang Menarik



Perawatan Yang Menarik

0Sementara Binatang Magic di pegunungan mencari wanita misterius itu, Xiao Yan, yang masih di bawah perlindungan Yao Lao, dengan sembunyi-sembunyi bergegas kembali ke tempat persembunyiannya tapi disadari oleh satu pun Binatang Magic.     

"Sangat menarik. Serangan terakhir wanita itu begitu kuat. Jika Singa Bersayap Kecubung tidak mengelak di waktu yang tepat, kepalanya mungkin telah ditembus…" Mengingat pertarungan cantik yang mendebarkan di langit, hati Xiao Yan berdetak kencang. Adegan pertarungan antara makhluk yang kuat bukanlah sesuatu yang bisa orang saksikan dengan mudah.     

Xiao Yan dengan hati-hati kembali ke sekitar air terjun dan mengemasi Kuali Pengobatan dan barang lainnya yang dia geletakkan. Dia baru akan kembali ke gua saat kakinya tiba-tiba membeku.     

Xiao Yan melebarkan matanya dan tidak berkedip saat menatap sungai yang mengalir di bawah air terjun. Seorang wanita cantik berpakaian sederhana mengambang di atasnya. Matanya yang tertutup rapat dan wajahnya yang pucat mengatakan bahwa dia terluka cukup parah.     

"Glek…" Xiao Yan menelan ludah, mengenali wanita yang mengambang di atas air. Dia adalah wanita Dou Huang yang bertarung dengan Singa Bersayap Kecubung.     

Dari penampilannya, wanita itu terlihat tidak sadarkan diri. Seketika hati Xiao Yan merasa ragu-ragu. Haruskan dia menyelamatkannya? Atau tidak? Jika dia menyelamatkan wanita itu, artinya dia mungkin akan memprovokasi para penghuni tempat ini, tapi jika tidak, dengan keadaan wanita itu sekarang dia mungkin tidak akan mampu melarikan diri dari nasibnya yang menyedihkan dan dicincang dengan marah oleh Singa Bersayap Kecubung.     

Selama Xiao Yan merasa ragu-ragu, beberapa suara raungan miliki Binatang Magic terdengar dari dalam hutan.     

"Ugh, kau cukup beruntung!" ketika dia mendengar Binatang Magic mengaum, Xiao Yan menggertakkan giginya dan buru-buru berlari ke dalam aliran air untuk membawa wanita berpakaian sederhana, yang basah kuyup, dari dalam air. Xiao Yan meletakkan tangannya di betis wanita itu dan di bagian belakang kepalanya. Perasaan hangat dan lembut muncul saat ia melakukannya.     

Xiao Yan menggigit ujung lidahnya dan menekan perasaan yang berdebar-debar di dalam dirinya. Dia kemudian membawa tubuh misterius yang basah kuyup itu dan berlari ke arah pintu masuk gua dengan sekuat tenaga.     

Dia terus berlari hingga berada dalam radius lima puluh meter dari pintu masuk gua; baru saat itulah dia bisa mendesah lega. Yao Lao telah menyebarkan sejenis bubuk obat di sekitar wilayah ini. Bubuk obat ini memiliki efek yang hebat pada Binatang Magic, jadi tak akan ada yang bisa masuk ke tempat ini. Oleh karena itu, tempat ini bisa dianggap sebagai tempat yang paling aman.     

Setelah membawa wanita itu bergegas masuk ke dalam gua, Xiao Yan dengan lembut membaringkannya di atas batu. Dia duduk di samping wanita itu dan beberapa kali mengambil napas dalam-dalam.     

Selama dia beristirahat, Xiao Yan akhirnya mempunyai waktu untuk mengamati si cantik Dou Huang dari jarak dekat. Dia dengan hati-hati menelisik tubuh wanita itu. Perasaan takjub perlahan muncul di dalam hatinya. Mengatakan kalau kecantikan wanita itu seperti sebuah lukisan untuk menggambarkannya tidaklah berlebihan. Apa yang benar-benar membuat Xiao Yan kagum adalah keanggunan dan kebangsawanan dalam dirinya.     

Tatapan Xiao Yan menyapu wajahnya, yang terlihat begitu rapuh sehingga satu napas saja bisa meretakkannya. Dia perlahan mengalihkan tatapan matanya ke bawah dan mengerutkan kening pelan. Di daerah dada di bawah lehernya, terdapat lima bekas luka cakar mengerikan yang mengeluarkan darah segar, membuat pakaiannya merah darah. Dalam keadaan tidak sadarnya, alisnya perlahan berkerut dengan ekspresi kesakitan perlahan muncul di wajahnya. Sementara sikapnya saat ini benar-benar tidak seperti keadaannya, sangat cantik.     

"Dia membutuhkan perawatan."     

Menggosokkan kedua tangannya, Xiao Yan mengambil sepuluh botol giok dari dalam cincin penyimpanannya. Dia sempat ragu-ragu selama beberapa saat sebelum kemudian mengulurkan kedua tangannya untuk membuka pakaian wanita tersebut. Namun, ketika tangannya hendak menyentuh tubuhnya, mata wanita misterius yang tertutup rapat itu tiba-tiba terbuka. Mata cantik itu mengandung tatapan dingin dan terlihat jengkel karena rasa malunya saat matanya menatap tajam pada Xiao Yan.     

"Uh… kau sudah bangun?" sikap wanita yang tiba-tiba membuka matanya itu membuat Xiao Yan yang terkejut melompat. Dia segera mengambil langkah mundur dan mengangkat botol giok kecil di tangannya sambil menjelaskan, "Aku hanya berniat mengobati lukamu. Aku tidak bermaksud buruk. Tentu saja… karena kau tidak sadarkan diri, aku berniat untuk mengoleskan obat ini untukmu tapi sekarang kau sudah bangun, jadi kau bisa melakukannya sendiri."     

Saat Xiao Yan berbicara, dia dengan hati-hati menaruh botol giok di samping wanita itu dan kembali mengambil beberapa langkah mundur. Setelah menyaksikan kekuatan wanita itu, Xiao Yan sedikit takut kalau wanita itu tiba-tiba marah dan dengan sembarangan membunuhnya dalam sekali tebas. Dia akan rugi karena kematian yang tidak adil itu.     

Saat wanita itu melihat Xiao Yan melangkah mundur, wanita misterius itu akhirnya mendesah lega. Mata yang dia gunakan untuk menatapn Xiao Yan menjadi sedikit lebih ramah. Namun, ketika dia hendak mengoleskan obat itu sendiri, dia menyadari kalau seluruh tubuhnya dalam keadaan mati rasa.     

Setelah berusaha beberapa saat, wanita misterius itu perlahan menutup matanya. Sesaat kemudian, dia membuka matanya dan menggertakkan giginya sambil berkata, "Binatang sialan itu. Aku berada di bawah segelnya."     

Xiao Yan berjongkok di sudut gua dan melihat wanita misterius yang lumpuh itu dengan wajah polos. Namun, Xiao Yan tidak terlihat akan menunjukkan niatnya untuk melangkah ke depan dan membantu wanita itu.     

Setelah berusaha sedikit lebih lama, wanita misterius itu hanya bisa menghentikan usaha sia-sianya dengan pasrah. Dia memiringkan kepalanya dan matanya yang cantik melirik Xiao Yan yang berjongkok di sudut dan menggambar lingkaran di tanah. Dia memperhatikan Xiao Yan dengan hati-hati dan merasa bahwa pemuda tampan dan lembut itu tidak bermaksud jahat. Akhirnya dia berbisik, "Bantu aku mengoleskan obat."     

Suaranya terdengar manis dan menyenangkan di telinga, tapi di dalamnya terdapat kewibawaan yang tidak bisa disembunyikan, mungkin karena statusnya.     

"Aku?" Xiao Yan mengangkat kepalanya dan menatap wanita misterius itu. Dia mengedipkan matanya dan bergumam pelan, "Aku bisa membantumu tapi kita harus sepakat kalau setelah ini kau tidak akan melakukan hal bodoh seperti mencongkel mataku karena aku telah melihat tubuhmu."     

Mendengar perkataan Xiao Yan, wanita itu tidak tahu harus menangis atau tersenyum. Dia menggelengkan kepala saat tiba-tiba teringat entah sudah berapa lama sejak seseorang berani berkata seperti ini di depannya.     

"Aku bukan orang yang tidak memiliki moral. Selama kau menggunakan tangan dan mulutmu dengan benar, aku tidak akan membalas pertolonganmu dengan menyakitimu." Wanita itu berkata lembut dengan suara yang lebih santai.     

Dengan jaminannya tersebut, Xiao Yan kemudian berjalan pelan ke arah wanita itu. Matanya kembali menyapu wajah cantik wanita itu. Sambil berdehem, ia mengulurkan tangannya dan dengan lembut sedikit menarik gaun di bagian dadanya.     

Setelah menarik gaun putih polos itu, Xiao Yan menemukan rompi dalam yang terbuat dari emas biru pucat di bawahnya. Dari gelombang cahaya yang mengalir, terlihat jelas kalau rompi itu bukan benda biasa. Pada rompi itu terdapat lima tanda cakaran yang dalam yang mengeluarkan darah.     

"Rompi yang sangat kuat. Jika dia tidak memiliki benda ini untuk melindungi tubuhnya, serangan dari Singa Bersayap Kecubung mungkin akan merobek bagian atas tubuhnya." Xiao Yan menghela napas dalam hati dengan takjub sambil melirik rompi biru pucat tersebut.     

"*Uhuk*…itu, lukanya di bawah rompi… untuk mengoleskan obat agar darahnya berhenti… sepertinya aku harus mencopot rompi…itu." Setelah mengamati rompi biru pucat yang melilit tubuh wanita itu, Xiao Yan dengan malu dan getir berkata pada wanita yang wajahnya memerah itu.     

Ketika dia mendengar perkataan Xiao Yan, wanita itu gemetar. Dia mengambil napas dalam-dalam dan perlahan menutup matanya. Bulu matanya yang panjang sedikit bergetar tapi suaranya cukup tenang, "Lepaskan saja. Terima kasih."     

Melihat bagaimana dia memutuskan, Xiao Yan mulai merasa sedikit gelisah. Dia menggeleng tak berdaya saat mengangkat wanita itu dari tempat tidur batu dan membantunya duduk dengan punggung menghadap ke arahnya.     

Melihat lekuk tubuh yang indah dari belakang, tangan Xiao Yan bergetar pelan saat dia perlahan menanggalkan pakaian atas wanita itu. Saat ia sedang melepas pakaian wanita itu, jari Xiao Yan sesekali tak sengaja menyentuh kulit wanita itu. Saat itu terjadi, ia merasa tubuhnya tiba-tiba menegang. Wanita itu mungkin si legendaris Dou Huang yang kuat tapi ketika menyangkut urusan pria dan wanita, sepertinya dia tidak ada bedanya. Setelah Xiao Yan perlahan-lahan menarik bajunya sampai ke pinggangnya yang ramping, Xiao Yan melihat kancing logam pada bagian dalam rompi dan membukanya satu per satu.     

Setelah melepas kancing terakhir, Xiao Yan pelan-pelan menarik rompi dari tubuh wanita itu. Meskipun dia telah melakukannya dengan hati-hati, namun, wanita itu tetap beberapa kali menarik napas dingin ketika kancing logam itu menyentuh lukanya.     

Setelah rompi bagian dalam dilepas, tubuh bagian atas wanita itu hampir terang-terangan tampak telanjang di depan Xiao Yan. Tentu saja, ini hanya punggungnya. Sedangkan bagian depan… Xiao Yan tidak mempunyai keberanian untuk melihatnya.     

Memperlihatkan tubuh atasnya yang telanjang pada seorang pria yang tidak dikenalnya membuat kulit putih wanita dengan kekuatan Dou Huang itu perlahan merona. Tubuhnya yang indah beberapa kali bergetar pelan.     

"Gunakan tangan dan matamu dengan benar!" pada saat seperti ini, wanita itu kembali mengeluarkan peringatan.     

Xiao Yan tersenyum pahit sambil mengambil jubah hitam besar dari cincin penyimpanan dan menggunakannya untuk menutupi tubuh wanita itu. Baru setelah dia melakukannya, dia kembali memutar tubuh wanita itu dan membaringkannya di atas tempat tidur batu.     

Setelah berbalik, Xiao Yan menyadari jika wajah wanita itu merah merona karena malu. Matanya, bagaimanapun, tidak terlihat terlalu dingin saat dia menatapnya. Tentu saja, tindakan Xiao Yan yang menutupi tubuhnya itu mengurangi rasa malunya dan membuatnya memiliki kesan baik pada Xiao Yan.     

"Aku akan membersihkan lukanya." Xiao Yan mengingatkan sambil dia pelan-pelan menarik jubah hitam itu. Saat luka itu benar-benar terlihat, dia buru-buru berhenti. Saat ini, dia sudah bisa melihat sebagian kecil dari puncak seputih salju serta belahan dada yang indah dan memikat yang membuat pria menggila…     

Xiao Yan mengambil beberapa kain bersih dari cincin penyimpanan dan menuangkan cairan hijau pucat di atasnya. Setelah itu, dia pelan-pelan mengusap noda darah di sekitar lukanya.     

Alis wanita misterius itu berkerut pelan saat Xiao Yan mengusap lembut lukanya. Mencari penjepit rambut phoenix yang sedikit turun di kepalanya, membuatnya merasa terlihat sedikit malas dan kurang anggun.     

Saat mata indah wanita itu memandang pemuda yang sedang membungkukkan kepalanya dan dengan serius membersihkan luknyaa, rasa terima kasih terlihat dalam tatapannya.     

Setelah membersihkan lukanya secara menyeluruh, Xiao Yan menuangkan bubuk berwarna putih dari botol giok di atas luka tersebut. Efek dari bubuk obat tersebut membuat wanita itu mengerutkan alisnya dengan erangan pelan yang terdengar menyakitkan.     

"Tenang, ini akan segera berakhir." Sambil tersenyum, Xiao Yan menaburkan bubuk obat secara merata di atas lukanya. Dia kemudian mengambil kain dari cincin penyimpanan untuk menghentikan darah dan dengan hati-hati membungkus luka tersebut.     

Xiao Yan menjaga tatapan matanya agar tidak berkeliaran asal ketika dia membalut luka wanita itu, namun dia akhirnya tetap melihat hal yang tidak seharusnya dia lihat. Untungnya dia berhasil menyembunyikan apa yang dia lihat itu dengan baik. Jika tidak, wanita misterius itu mungkin akan memusuhinya.     

"Baiklah. Lukanya telah diobati. Sisanya adalah luka dalam yang harus kau sembuhkan dan bergantung pada dirimu sendiri. Segel ini juga sesuatu yang harus kau lepaskan sendiri." Xiao Yan menepuk tangannya, mundur selangkah dan berkata sambil tersenyum.     

"Terima kasih." Wanita yang diam-diam berbaring di atas tempat tidur batu itu tiba-tiba melemparkan senyum yang sempurna pada Xiao Yan. Keindahan senyum itu bahkan tak ada taranya…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.