Perjuangan Menembus Surga

Tulang yang Kuat, Gigi yang Terkertak, Rasa Malu yang Dalam



Tulang yang Kuat, Gigi yang Terkertak, Rasa Malu yang Dalam

0Saat melihat ahli kimia yang masih muda itu berjalan dari sudut ruangan, semua orang di aula itu terdiam. Para ahli kimia tingkat tiga yang tidak dapat melakukan apa – apa itu memandangnya dengan tatapan meremehkan. Jika ahli kimia tingkat tiga tidak dapat melakukan apa – apa, kemampuan apa yang dimiliki oleh ahli kimia tingkat dua ini sampai ia berani bersikap seperti itu?     

Nalan Su menatap pria muda yang berjalan maju itu. Ia menoleh dan bertukar pandang dengan Nalan Yanran. Saat itu, mereka dapat melihat rasa terkejut di mata satu sama lain. Jelas, sikap ahli kimia muda tingkat dua ini sangat tidak terduga. Alasan mereka tidak mengusirnya adalah karena mereka menghormati Ya Fei. Sejujurnya, mereka tidak berharap apa – apa kepada ahli kimia muda itu.     

Walaupun seseorang tidak boleh menilai orang lain dari penampilannya, pria muda itu hanyalah seorang ahli kimia tingkat dua. Kemampuan ahli kimia tingkat dua masih dalam tahap awal, apakah mereka akan bergantung kepada seorang pemula untuk mengeluarkan 'Racun Pembakar' yang bahkan tidak dapat ditangani oleh Raja Pil Gu He?     

"Adik, kau ini..." Nalan Su berdiri dari tempat duduknya. Walaupun ia tidak berpikir bahwa pria muda di depannya itu mempunyai kemampuan yang tersembunyi, ia masih berkata dengan sopan, "Apakah anda yakin dapat menyembuhkan ayah saya?"     

Xiao Yan berjalan dengan pelan menuju tengah ruangan. Ia menatap Nalan Su dan berkata, "Bolehkah aku bertanya, apakah Raja Pil Gu He yakin dapat menyembuhkannya?"     

"Eh..." Mendengar hal ini, Nalan Su terdiam sesaat. Saat itu juga, ia menggeleng dengan malu. "Jika Raja Pil Gu He mampu mengobatinya, apakah alasan kami untuk berusaha dengan keras mencari pengobatan dari seluruh tempat?"     

Di dalam suara Xiao Yan yang serak terdapat nada mengejek saat ia berkata, "Jika Raja Pil Gu He pun tidak yakin akan kemampuannya, bukankah pertanyaanmu itu sedikit..."     

Nalan Su membuka mulutnya sedikit. Ia hanya ingin menanyakan kemampuan apa yang pria muda itu miliki. Tetapi, ia tidak menyangka bahwa pria muda itu akan menjawab dengan setajam itu. Seketika itu juga, ia terkejut dan terdiam.     

Saat Nalan Su terdiam, Nalan Yanran yang duduk disampingnya menarik baju ayahnya sebelum ia tersenyum dan berkata dengan tenang, "Tuan telah salah mengerti maksud ayah. Ia tidak meremehkanmu. Hanya saja, kondisi kakek semakin memburuk. Kami tidak punya banyak waktu lagi, jadi, jelas saja bahwa kami menjadi lebih berhati – hati. Tolong jangan tersinggung."     

"Tidakkah kau berpikir bahwa sekarang kau sedang membuang – buang waktumu?" Saat ia menatap tubuh wanita itu, secara tidak sadar Xiao Yan mengepalkan tinjunya, tetapi suaranya masih tenang seperti sumur tua. Tidak saja emosinya mulai naik saat ia melihat kecantikan Nalan Yanran, kebencian juga dapat terasa dari dalam hatinya.     

Mendengar perkataan Xiao Yan, belasan ahli kimia di aula besar itu menjadi kesal. Mereka mengerti bahwa maksud perkataan Xiao Yan tadi adalah bahwa mereka hanya membuang – buang sisa waktu kakek Nalan untuk hidup. Seketika itu juga, wajah seorang pria tua berambut putih menjadi merah dan ia tidak dapat menahan amarahnya dan berkata, "Dari mana asal bocah ini? Berani – beraninya kau bersikap sesombong itu. Apa hakmu yang hanya seorang alchemist tingkat dua untuk berkata seperti itu kepada kami?"     

Mendengar kata – kata orang tua itu, para ahli kimia lainnya mengangguk setuju. Seketika itu juga, mereka menatap pria muda yang berdiri memunggungi mereka itu dengan penuh amarah.     

Melihat pria muda di depannya yang tidak menunjukkan ekspresi apapun, Nalan Yanran mengernyitkan alisnya. Jika ia benar – benar memiliki kemampuan, ia tidak akan mempermasalahkan sikapnya yang sombong. Tetapi, ia sangat membenci orang - orang yang tidak dapat berbuat apa – apa, tetapi bersikap sombong,     

"Dari nada bicara tuan, sepertinya tuan cukup percaya diri dengan kemampuan tuan..." Nalan Su yang telah sadar kembali menatap Xiao Yan dan berbicara dengan suara yang dalam, "Tetapi tuan juga harus tahu bahwa seberbakat apapun tuan, tuan hanyalah ahli kimia tingkat dua..."     

Nalan Su tidak menyelesaikan kalimatnya saat ia berhenti berbicara. Saat itu juga, suhu di ruangan itu tiba – tiba naik. Para ahli kimia tingkat tiga yang awalnya mengejeknya menjadi ternganga. Mereka terkejut saat menatap pria muda di tengah aula itu, dimana dua buah lidah api hijau muncul dari tangannya.     

Nalan Yanran yang duduk di samping kursi ketua, melihat api hijau yang muncul dari tangan pria muda itu. Rasa terkejut dan bahagia terlihat muncul secara bersamaan di matanya yang berair saat ia menutup mulutnya dengan tangannya.     

Xiao Yan tidak memerdulikan orang – orang yang terdiam itu saat ia menatap dua lidah api yang menari – nari di atas telapak tangannya itu dan bertanya, "Kalian semua seharusnya tahu apa ini, bukan?"     

"Api Surgawi?" Saat mereka menghirup udara yang panas itu, belasan ahli kimia yang setiap hari bermain dengan api itu langsung mengetahui apa api hijau itu. Saat itu, mereka menatap lidah api hijau yang menari – nari itu dengan kagum.     

"Adik... ini...adalah 'Api Surgawi?'" Rasa terkejut perlahan menghilang dari mata Nalan Su saat ia tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya.     

Pria muda berwajah tenang itu menundukkan kepalanya sambil bermain – main dengan api hijau itu saat ia berkata, "Sekarang, apakah kita dapat menghentikan omong kosong ini?"     

Walaupun kata – kata Xiao Yan masih sekasar tadi, tidak ada satupun ahli kimia tingkat tiga itu yang menunjukkan kekesalan dan ejekan mereka. Seorang ahli kimia yang memiliki 'Api Surgawi' mempunyai kesempatan yang tidak terbatas di dunia obat – obatan. Bahkan Raja Pil Gu He tidak memiliki 'Api Surgawi' yang sangat langka dan berharga itu. Jika seseorang ingin memiliki 'Api Surgawi,' ia tidak hanya harus beruntung, tetapi ia juga harus memiliki kekuatan yang besar untuk mengendalikannya. Artinya, di balik usianya yang muda dan tingkatnya yang rendah, terdapat kekuatan yang sangat besar di dalam tubuh pria muda ini...     

"Tuan, saya meminta maaf atas kelancangan ayah saya, tolong terimalah!" Nalan Yanran tiba – tiba berdiri dan membungkuk kepada Xiao Yan. Sikapnya menjadi luar biasa sopan dan hormat.     

Xiao Yan tidak menjawabnya dan hanya melirik Nalan Su di sisinya yang sedang tersenyum sebelum berjalan melewati Nalan Yanran menuju ruangan kakek Nalan.     

Melihat Xiao Yan yang berjalan ke ruangan kakek Nalan, Nalan Su tersenyum saat melihat belasan ahli kimia itu dan mengatakan beberapa hal kepada mereka. Setelahnya, ia melambaikan tangannya dan memerintahkan para pelayan untuk melayani para ahli kimia itu sebelum berjalan mengikuti Nalan Yanran.     

Xiao Yan terus berjalan sampai ke dekat ruangan kakek Nalan itu saat ia melihat cahaya menembus keluar melalui celah – celah pintu. Ia mendorong pintu itu sebelum melihat sebuah ruangan yang sangat luas. Di tengah ruangan itu, terdapat ranjang besar. Di ranjang itu, terdapat seorang pria tua dengan wajah keriput yang sedang berbaring di atasnya. Di sekeliling ranjang itu, terdapat beberapa wanita pelayan yang sibuk berjalan kesana kemari. Saat mereka mendengar pintu yang terbuka, mereka menatap ke arah pintu itu. Seketika itu juga, mereka kembali mengurus orang tua yang tidak sadarkan diri itu.     

Xiao Yan berjalan dengan pelan menuju ranjang itu. Ia menatap ranjang itu dan melihat sebuah bekas luka berwarna abu – abu gelap di wajah pria tua itu. Orang tua itu sekarat dan memancarkan aura kematian.     

Melihat wajah pria tua yang sekarat itu, Xiao Yan berkata pelan, "Memang sangat parah..."     

"Benar, kurasa, 'Racun Pembakar' ini adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dilawan, bahkan untuk seorang Dou Huang. Setelah berhasil bertahan selama beberapa tahun, akhirnya ayahku telah mencapai batas kekuatannya." Nalan Su yang mengikutinya menghela nafas dan menggeleng sebelum ia berkata, "Adik, melihat kondisinya, apakah ada kesempatan untuk dia kembali sembuh?"     

Di sampingnya, Nalan Yanran mengangguk pelan sambil menatap wajah pria muda di sampingnya itu.     

Xiao Yan menggeleng dan berkata dengan tenang, "Aku tidak punya cara lain, jadi, aku hanya dapat mengikuti cara yang dikatakan oleh Raja Pil Gu He itu: Memasukkan 'Api Surgawi' ke dalam tubuh tuan ini dan pelan – pelan mengeluarkan racun itu."     

Mendengar hal itu, Nalan Yanran menjadi ragu – ragu saat ia berkata, "Jika seperti itu, bukankah akan sangat berbahaya?"     

"Kesempatanku untuk berhasil bahkan tidak sampai lima puluh persen."     

Kata Xiao Yan dengan malas. Ia melirik Nalan Yanran di sisinya yang ekspresinya mulai berubah sebelum ia tertawa pelan, "Melihat kondisi tuan ini, kurasa ia tidak akan bertahan lebih dari dua hari. Apakah kau akan membiarkannya mati tersiksa oleh racun ini atau kau akan mengambil resiko dan mencoba menyelamatkan nyawanya, silahkan kalian tentukan sendiri. Juga, kau sebaiknya tidak bertanya apakah aku yakin dapat menyembuhkannya."     

Tawa Xiao Yan yang mengandung ejekan itu membuat Nalan Yanran merengut dan ekspresinya menjadi sedikit kesal. Tidak ada orang yang berani bicara seperti itu kepadanya jika mereka mengetahui posisinya.     

"Cepatlah, aku tidak suka membuang – buang waktu." Kata Xiao Yan tanpa ekspresi sambil menepuk – nepuk lengan bajunya.     

Nalan Su menggertakkan giginya dan berpikir selama beberapa saat sebelum mengangguk dan berkata, "Ah, jika seperti itu, kami akan benar – benar menyerahkan masalah ini kepada adik. Jika adik benar – benar dapat menyembuhkan ayah saya, adik akan selamanya menjadi sahabat klan Nalan."     

"Minggirlah, jangan ganggu aku." Xiao Yan mengibaskan tangannya dan kemudian duduk di samping ranjang. Ia mengulurkan tangannya dan api hijau mulai menyelimuti tangannya. Seketika itu juga, suhu ruangan itu naik.     

Melihat Xiao Yan yang akan beraksi, Nalan Su menarik Nalan Yanran dan mundur beberapa langkah. Saat itu, ia juga memberi tanda kepada semua pelayan di ruangan itu untuk minggir.     

Xiao Yan menggunakan satu tangannya untuk mengangkat kakek Nalan. Ia menatap orang tua yang katanya adalah sahabat kakeknya dulu. Ia dapat melihat bahwa walaupun kakek itu sekarat karena racun, wajah keriput orang tua itu masih memancarkan sifatnya yang liar.     

Saat tangan kiri Xiao Yan menepuk pundak kakek Nalan, sebuah energi yang tidak terlihat menghanguskan baju orang tua itu menjadi abu, memperlihatkan tubuh kurus yang seperti tengkorak hidup itu.     

Melihat tubuh kurus itu, Xiao Yan secara tidak sadar menggelengkan kepalanya. Mata Nalan Yanran menjadi merah dan basah. Air mata yang sangat jarang terlihat di matanya membuat wanita yang sangat terhormat ini menjadi terlihat menyedihkan.     

Xiao Yan perlahan mengangkat jari tengahnya dan seberkas lidah api hijau kecil menyelimuti ujung jarinya. Ia menatap api itu dan berkata, "Aku akan mulai. Aku sudah memperingatkan kalian bahwa memasukkan 'Api Surgawi' ke dalam tubuh tuan ini adalah hal yang sangat berbahaya. Jadi, kau harus siap jika hal ini berakhir dengan buruk..."     

Mendengar hal itu, ekspresi Nalan Yanran dan Nalan Su berubah. Tetapi, mereka hanya dapat tersenyum kecut dan mengangguk.     

Xiao Yan mengeluarkan Kekuatan Spiritual dari tubuhnya dan membungkus lidah api hijau kecil itu dengannya. Ia mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menahan suhu api yang sangat panas itu sebelum menekannya ke dalam punggung kakek Nalan.     

Saat jari Xiao Yan menekan punggung kakek Nalan, api hijau itu mengeluarkan suara 'puff' ketika masuk ke dalam tubuh kakek Nalan. Saat itu, tubuh orang tua yang tidak sadarkan diri itu tiba – tiba menjadi gemetar.     

Xiao Yan menekan punggung kakek Nalan dan ia memicingkan matanya saat Kekuatan Spiritualnya mengendalikan lidah api itu. Dengan cepat, ia melewati beberapa jalur Qi dan sampai ke tulang – tulang kakek itu yang tertutup oleh 'Racun Pembakar.'     

Dengan bantuan Kekuatan Spiritual, Xiao Yan dapat melihat ke dalam tubuh kakek Nalan. Saat Xiao Yan dapat melihat bahwa tulang – tulang orang tua itu telah hampir menjadi hitam sepenuhnya, ia mengernyitkan alisnya. Racun itu telah menyebar benar – benar dalam melebihi dugaannya...     

"Sepertinya tidak mungkin mengeluarkan semua racun ini dalam sekali jalan. Sepertinya lebih baik menggunakan api kecil untuk mengeluarkan racun itu..." Gumam Xiao Yan dalam hati. Setelahnya, Kekuatan Spiritual yang menyelimuti lidah api hijau itu mulai mendekatkannya kepada tulang – tulang hitam yang tertutup racun. Saat mulai mendekat, Xiao Yan mengurangi energi Kekuatan Spiritualnya dan suhu api hijau itu mulai meningkat.     

Saat suhu api hijau itu mulai meningkat, wajah kakek Nalan mulai terlihat kesakitan. Tangannya gemetar saat ia mengepalkan tinjunya yang penuh kerutan.     

Api yang diselimuti oleh Kekuatan Spiritual itu sampai di suhu yang tepat dan tidak menjadi lebih panas lagi. Xiao Yan menghirup udara panas itu dan diam sesaat. Ia kemudian menggertakkan giginya dan mulai mengendalikan api hijau itu sampai menutupi sebuah tulang yang berwarna hitam itu.     

"Ah..." Kakek Nalan di atas ranjang itu tiba – tiba membuka matanya. Ia mengerang kesakitan dan aura kekuatan dan keganasannya muncul seperti saat seseorang mengingat segala hal sebelum ia meninggal.     

"Kakek…" Melihat orang tua yang tiba – tiba membuka matanya dan mengerang kesakitan itu, Nalan Yanran dan Nalan Su berteriak.     

Xiao Yan menatap wajah kakek Nalan yang penuh keringat itu dan berkata, "Aku membantumu untuk mengeluarkan racun itu. Jika kau dapat menahan rasa sakit ini, api ini seharusnya dapat mengeluarkan 'Racun Pembakar' itu. Tetapi, jika kau tidak bisa menahannya, aku tidak dapat berbuat apa – apa."     

Mendengar suara di belakangnya, kakek Nalan menoleh sedikit dan melihat wajah pria muda yang tanpa ekspresi itu. Ia kemudian menggertakkan giginya dan tertawa, "Bocah, apakah kau yang akan menyelamatkan nyawaku?"     

"Aku tidak berkata bahwa aku pasti dapat menyelamatkan nyawamu. Jika aku kehilangan konsentrasi sedikit saja, kau bisa mati."     

Ujung mulut kakek Nalan berkedut saat menahan rasa sakit sebelum ia tertawa dengan keras, "Ha ha, aku seharusnya sudah mati dari dulu. Bocah, kau bebas melakukan apa yang kau ingin lakukan. Bahkan jika kau membunuhku, tidak ada yang akan menyalahkanmu."     

"Kakek, jangan asal bicara" Di sampingnya, Nalan Yanran menghela nafas dan langsung memarahi kakeknya saat ia melihat kakek Nalan yang telah sadar.     

"Gadis terkutuk, berani – beraninya kau pulang. Jika dulu kau tidak pergi ke klan Xiao untuk membatalkan pernikahan itu, aku tidak akan menjadi terlalu marah untuk berlatih. Jika aku cukup latihan, aku tidak akan terkena 'Racun Pembakar' yang membuatku menjadi seperti ini." Kakek Nalan menatap Nalan Yanran dengan marah. Sebelum ia mulai marah lagi, ia kembali mengerang kesakitan. Ia menoleh dan melihat pria muda yang mengerutkan dahinya itu dan tertawa, "Bocah, mengapa tiba – tiba kau..."     

"Diamlah." Nada Xiao Yan yang penuh amarah membuat tiga orang di dalam ruangan itu terkejut. Seketika itu juga, mereka diam.     

Melihat pria muda yang tidak menunjukkan ekspresi apa – apa itu, Nalan Yanran menjulurkan lidahnya tanpa diketahui oleh Xiao Yan. Ia berbalik dan melihat kakek Nalan yang marah itu sekali lagi. Dalam hatinya, ia tertawa, selama ia hidup, hanya orang ini yang berani bicara seperti itu kepada orang tua yang pemarah itu.     

Saat orang – orang itu mulai diam, suasana ruangan itu juga menjadi sunyi.     

Beberapa saat setelah ruangan itu menjadi sunyi, Nalan Su menarik Nalan Yanran dan mundur sedikit. Ia melihat pria muda berbaju hitam itu dan berbisik kepada Nalan Yanran, "Ah, sungguh tidak terduga. Orang semuda itu dapat memiliki 'Api Surgawi' yang sangat diinginkan oleh tuan Gu He itu..."     

"Ah ia benar – benar hebat. Usianya sepertinya sebaya denganku, tetapi ia dapat memiliki 'Api Surgawi' yang legendaris itu... Aku telah mendengar kekuatan api itu yang sangat mengerikan dari Pak Tua Gu He. Saat terakhir kali mereka pergi ke Gurun Tager untuk mencari 'Api Surgawi,' mereka pulang dengan tangan kosong walaupun telah membawa banyak orang. Karena itu, dapat dilihat sekuat apa 'Api Surgawi' itu." Nalan Yanran mengangguk pelan dan ia terlihat kagum. Ia adalah orang terkuat di antara orang – orang seusianya. Setelah berlatih di Sekte Misty Cloud selama beberapa tahun, ia belum pernah melihat orang yang seusia dengannya yang mampu melampauinya. Tetapi, pria muda bernama Yan Xiao ini adalah orang pertama yang sebaya dengannya yang dapat membuatnya kagum. Mungkin ini adalah hubungan yang dapat dirasakan hanya diantara orang – orang luar biasa.     

Nalan Su melirik wajah anaknya itu dan berkata dengan nada bercanda, "Kenapa? Apakah kau merasa bahwa ia sangat hebat?"     

Nalan Yanran melihatnya dengan kesal dan menggelengkan kepalanya, "Omong kosong. Ia tidak tahu bagaimana cara bersikap kepada orang yang lebih tua."     

Nalan Su tersenyum, tetapi, senyuman itu tiba – tiba hilang dan ia menghela nafas, "Oh ya, sepertinya Perjanjian Tiga Tahun antara kau dan bocah klan Xiao itu akan berakhir kurang dari sebulan lagi."     

"..." Nalan Yanran terdiam. Sesaat kemudian, ia mengangguk dan berkata dengan pelan, "Tiga belas hari lagi."     

Nalan Su menatap wajah anaknya itu dan berkata, "Tiga tahun sudah berlalu dan kau telah menjadi jauh lebih dewasa daripada sebelumnya. Sekarang, kau pasti mengerti sebesar apa rasa malu yang dirasakan oleh klan Xiao dan Xiao Yan akibat perbuatanmu itu. Bukan?"     

Nalan Yanran terdiam sambil merapikan rambut di dahinya. Beberapa saat kemudian, ia berkata, "Aku tahu bahwa perbuatanku dulu itu membuat mereka sangat malu. Tetapi aku juga tahu bahwa aku tidak salah... Perjanjian Tiga Tahun itu akan berakhir dan aku akan menunggunya."     

"Aku dengar bahwa sejak setahun yang lalu, Xiao Yan telah meninggalkan kota Wu Tan. Tetapi, menurut hal yang kudengar, sebelum ia pergi, pria muda yang cacat itu telah dapat mengembalikan kekuatannya seperti saat ia belum cacat. Ah... setahun kemudian, aku ingin tahu, sudah seberapa jauh perkembangannya." Nalan Su tersenyum kecut dan menggeleng. Ia menatap Nalan Yanran yang diam saja. Beberapa saat kemudian, ia berkata, "Kali ini, sepertinya kau salah... dulu aku pernah berkata: Jangan meremehkan tuan muda klan Xiao yang menjadi cacat itu. Sebelum ia berumur tiga belas tahun, kecepatan perkembangan kekuatannya membuat banyak orang terkejut..."     

Nalan Yanran tetap diam dan terus merapikan rambut di dahinya. Sesaat kemudian ia berkata, "Aku akan menghormati Perjanjian Tiga Tahun itu. Jika aku menang, semua yang telah terjadi akan dilupakan. Jika aku kalah, aku, Nalan Yanran, juga berkata bahwa aku akan menjadi budaknya dan membiarkan ia memperlakukanku sesuka hatinya."     

Nalan Yanran menggigit bibirnya saat ia mengangkat wajahnya. Ia tiba - tiba mengingat percakapannya di markas klan Xiao.     

"Sungai mengalir selama tiga puluh tahun ke timur dan tiga puluh tahun ke barat, jangan kau menghinaku karena aku sekarang lemah!"     

"Ini bukanlah kontrak untuk membatalkan pernikahan, tetapi, aku menceraikanmu dari klan Xiao!"     

"Mulai saat ini, kau, Nalan Yanran, tidak punya hubungan dengan klan Xiao!"     

Pria muda yang disebut sebagai orang cacat tiga tahun yang lalu itu masih keras kepala walaupun ditekan oleh Sekte Misty Cloud. Ia menggertakkan giginya, menahan rasa malu di dalam kesunyian, dan keluar dari kepompong menjadi seekor kupu – kupu yang indah...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.