Perjuangan Menembus Surga

Kekuatan Penghancur yang Mengerikan



Kekuatan Penghancur yang Mengerikan

0Api hijau – putih itu meledak di langit. Ledakan itu menyebar ke seluruh langit seperti sebuah gelombang api. Seketika itu juga, suhu di tempat itu menjadi sangat panas.     

Di dalam Kota Yan, semua orang mendongak dan menatap gelombang api yang menutupi langit itu dengan ketakutan. Walaupun jaraknya beribu – ribu kilometer dari mereka, Suhu api itu yang sangat panas masih dapat membuat mereka mengeluarkan keringat.     

Kota besar itu sunyi senyap. Semua orang menelan ludah ke dalam tenggorokan mereka yang kering. Mereka panik. Jika gelombang api itu terbentuk sedikit lebih rendah di atas Kota Yan, tempat itu mungkin akan hancur dan berubah menjadi tanah kosong.     

"Apakah ini kekuatan seorang Dou Huang? Sungguh mengerikan!" Semua orang gemetar dan bergumam di dalam hati.     

Di langit, gelombang api itu berubah menjadi energi yang tersebar ke seluruh arah. Semua makhluk hidup di dalam jarak ledakan itu mati terkena energi dari ledakan itu.     

Bekas ledakan api hijau – putih itu tersebar sampai beberapa ratus meter sebelum menghilang. Di langit, dua orang manusia dan seekor binatang sedang dalam bahaya.     

'Raja Ular Hitam Bersayap Delapan' adalah pihak yang terkena energi terbesar ledakan itu karena posisinya paling dekat dengan pusat ledakan. Akibat kekuatan ledakan itu, lebih dari separuh sisik di tubuh ular raksasa itu rusak. Dari tubuhnya darah segar mengalir dan menetes seolah – olah sedang terjadi hujan darah.     

Di dalam sisik – sisik yang rusak itu, terdapat luka – luka yang mengerikan di hampir seluruh bagian punggungnya. Jika dilihat sepintas, orang akan dapat melihat tulang – tulang berwarna putih.     

Dari delapan sayapnya, tiga hancur akibat ledakan itu dan satu sayap lagi hancur setengahnya dan mengucurkan darah. Tatapannya yang seperti mengejek itu tidak terlihat lagi di wajahnya, berubah menjadi rasa takut yang luar biasa. Kondisinya yang penuh luka dan sekarat membuatnya kehilangan kesombongannya.     

Di sebuah tempat yang jauh dari ular raksasa itu, sebuah lapisan es berwarna putih mulai retak. Pecahan - pecahan es mulai jatuh, memperlihatkan sesosok orang tua yang jubahnya hampir hangus.     

Saat itu, wajah Hai Bo Dong benar – benar pucat. Di ujung mulutnya terdapat beberapa bercak darah. Ia mengusap darah itu dengan tangannya yang gemetar. Saat ledakan itu terjadi, Hai Bo Dong mengerahkan seluruh kekuatannya untuk membentuk lebih dari empat puluh lapisan es Dou Qi secara cepat. Tetapi, pertahanan yang terlihat sangat kuat itu, hancur dengan mudahnya terkena energi ledakan api hijau – putih itu yang sangat besar. Setelah gelombang api itu lewat, hanya satu dari empat puluh lapisan es yang masih bertahan.     

Saat membayangkan nasibnya jika pertahanannya tidak dapat menahan ledakan itu, Hai Bo Dong menjadi semakin pucat. Suaranya serak saat ia berkata, "Orang ini gila. Perbuatannya sangat nekat!"     

Walaupun ia sedang mengumpat, ia tidak menyadari ia mulai takut terhadap pria muda yang usianya bahkan belum genap dua puluh tahun itu.     

Setelah mengumpat, Hai Bo Dong melihat ke seluruh langit sampai akhirnya ia melihat Tubuh Xiao Yan yang melayang. Ia tidak tahu apakah Xiao Yan masih hidup atau tidak.     

Saat itu, lebih dari separuh baju Xiao Yan terkoyak. 'Rompi Inti Lautan' yang diberikan oleh Yun Zhi juga rusak. Sebuah potongan rompi biru itu mulai terjatuh dari tubuh Xiao Yan, memperlihatkan tubuhnya yang berubah merah karena terbakar.     

Sesaat setelah mengepakkan sayapnya, Hai Bo Dong muncul di samping Xiao Yan. Ia melihat Xiao Yan yang tak sadarkan diri dan kemudian melihat rompi biru itu. Ia terkejut melihat kekuatan pertahanan rompi itu.     

Jelas saja, jika Xiao Yan tidak memakai rompi itu, ia akan langsung mati terkena ledakan yang mengerikan itu.     

Melihat Xiao Yan yang tidak jelas apakah ia hidup atau mati, Hai Bo Dong tertawa pelan dan menggeleng. "Dasar orang gila. Kau benar – benar nekat menggabungkan dua jenis 'Api Surgawi.' Sekarang semuanya baik – baik saja. Jurus yang kau ciptakan itu sangat berbahaya. Ugh, jika kau mati karena ulahmu sendiri, hal itu akan menjadi sebuah cerita yang sangat menarik." Ia menggenggam tangan Xiao Yan dan memeriksanya. Setelahnya, Ia menggeleng dan menghela nafas. Harga yang harus dibayar untuk menciptakan kekuatan sebesar itu sangatlah mahal. Tubuh Xiao Yan hampir rusak sepenuhnya. Ini adalah pertama kali Hai Bo Dong melihat Xiao Yan yang sangat kuat itu berada dalam kondisi seperti itu.     

Sambil menopang Xiao Yan, Hai Bo Dong menggumam, "Untuk dapat membuat 'Pil Ungu Pemulih Energi' ku, kau tidak boleh mati sia – sia seperti ini."     

"Si*lan, kau pantas mati. Dasar orang gila. Aku paling benci bertarung dengan orang gila sepertimu. Dasar b*jingan." Dari kejauhan, ular raksasa itu sadar akan luka – lukanya dan mengumpat kepada Xiao Yan. Tubuhnya yang besar itu gemetar. Ular raksasa itu tahu bahwa jika itu adalah pertama kalinya Xiao Yan menggunakan jurus itu, jadi, ia belum dapat mengendalikan api itu dengan benar. Jika tidak, maka luka di tubuhnya akan jauh lebih parah daripada sekarang, atau bahkan ia bisa langsung mati terkena jurus itu!     

Melihat ular raksasa itu masih bisa bergerak walaupun terluka cukup parah, Hai Bo Dong menjadi putus asa. Ia melayang di depan Xiao Yan untuk melindunginya. Dou Qi es yang masih tersisa di tubuhnya mulai mengalir. Ia bersiap – siap untuk melawan ular raksasa yang marah itu.     

Tetapi, saat Hai Bo Dong bersiap – siap, ular raksasa itu mengumpat sebelum melingkarkan tubuhnya; tidak berani mendekati Xiao Yan dan Hai Bo Dong. Setelah adegan itu berlangsung selama beberapa saat, sayap – sayap ular raksasa itu mulai mengepak. Seketika itu juga, ia berbalik dan kabur meninggalkan Hai Bo Dong yang terkejut melihatnya.     

"Si*l orang gila itu. Aku memang takut padamu. Seterusnya, aku tidak mau berurusan dengan orang gila ini lagi. Gila... Benar benar gila. Kali ini aku benar – benar kehilangan banyak bagian tubuhku, jika Lu Man tidak menaikkan bayaranku, aku akan mengobrak – abrik daerah kekuasaannya." Tubuh besar ular raksasa itu berbalik dan melesat dengan cepat. Umpatan – umpatan yang penuh dengan rasa takut terus terdengar di langit.     

Hai Bo Dong juga sama terkejutnya dengan ular yang memilih untuk kabur itu. Ia diam sesaat sebelum menggelengkan kepalanya. Ia tidak yakin harus senang atau sedih. Jika ia harus bertarung melawan ular yang kekuatannya setara Dou Huang bintang enam itu, ia tidak akan dapat mengalahkannya. Terlebih lagi, ia masih harus melindungi Xiao Yan yang kehilangan kesadarannya. Jadi, saat ular itu pergi, Hai Bo Dong merasa lega.     

"Ah, setelah berita tentang kejadian hari ini tersebar, anak muda ini akan mulai terkenal di dunia Dou Qi ini. Dengan satu serangan, ia membuat 'Raja Ular Hitam Bersayap Delapan' kabur. Keberanian orang ini melebihi iblis tua dari Kerajaan Jia Ma." Hai Bo Dong menoleh, menatap wajah Xiao Yan yang pucat, dan menghela nafas karena iri.     

"Ah, sungguh jurus yang mengerikan milik seorang bocah gila."     

Setelah memuji tentang kekuatan jurus Xiao Yan sekali lagi, Hai Bo Dong mengernyitkan dahinya. Ia melihat ke arah timur dan barat. Dari kedua arah itu, ia dapat merasakan dua Qi yang sangat kuat yang menuju ke arahnya.     

"Apakah dua orang itu akhirnya akan datang?" Melihat sikap Xiao Yan yang kurang ajar, sepertinya Sekte Misty Cloud menyimpan dendam. Jika itu benar, sebaiknya aku segera membawa Xiao Yan pergi dari tempat ini." Hai Bo Dong menatap ke bawah dan berpikir. Setelah itu, ia menggendong Xiao Yan di punggungnya, mengepakkan sayapnya, dan melesat menuju cakrawala.     

Setelah Hai Bo Dong pergi, langit bekas tempat pertempuran itu akhirnya menjadi tenang.     

Tetapi, ketenangan itu hanya bertahan selama sepuluh menit saat dua cahaya melesat dari dua arah yang berbeda. Akhirnya, mereka berhenti di tempat itu.     

Cahaya - cahaya yang melesat itu telah hilang, saat sesosok orang tua dan sesosok wanita muncul. Orang tua itu mengenakan jubah kuning polos, gerakannya yang penuh energi membuatnya terlihat seperti orang yang kuat dan unik. Matanya penuh dengan kehormatan saat ia melihat ke sekelilingnya. Wanita itu mengenakan baju ketat berwarna ungu. Rambutnya yang hitam dan panjang terlihat seperti seekor phoenix. Ia terlihat seperti seorang bangsawan yang terhormat. Wajahnya cantik dan penuh ketenangan, seperti taman bunga di tengah gunung yang terpencil. Ia dapat membuat orang menghormati sikapnya dan mengagumi kecantikannya pada saat yang bersamaan.      

Melihat wanita yang anggun itu, orang tua itu tertawa, "He he, Ketua Sekte Yun Yun, setelah beberapa tahun kita tidak bertemu, Dou Qi anginmu menjadi semakin kuat. Kecepatan tubuh tua ku ini sudah tidak dapat bersaing dengan kecepatanmu."     

Wanita cantik itu tertawa, "Dou Qi penghancur gunung milik Jia Lao juga semakin kuat. Dari jauh, Yun Yun telah dapat merasakan Qi yang luar biasa itu."     

"Ah, aku sudah tua dan tidak dapat bersaing dengan orang – orang muda sepertimu." Orang tua yang bernama Jia Lao itu melambaikan tangannya sambil tersenyum. Ia melihat ke sekelilingnya. Saat ia melihat puncak gunung yang terpotong itu, ia terkejut dan tersenyum, "Sepertinya kita telah melewatkan kejadian yang menarik."     

Wanita cantik itu mengerutkan alisnya dan bertanya, "Sebelumnya, bukankah ada empat Qi Dou Huang yang berbeda di sini?"     

"Ah, ada dua Qi yang sepertinya bukan milik orang dari Kerajaan Jia Ma. Untuk dua orang lainnya, aku juga tidak yakin apakah mereka adalah orang – orang dari Kerajaan Jia Ma. Lagipula, dengan wilayah yang sangat luas, orang – orang tua lebih suka bersembunyi sampai mereka mati." Orang tua itu tertawa dan wajahnya perlahan menjadi serius saat ia berkata, "Tetapi energi dari ledakan tadi cukup mengejutkan. Sepertinya, jika aku terkena ledakan sebesar itu, aku juga akan terluka parah."     

"Aku penasaran apakah orang sekuat itu akan muncul lagi di Kerajaan Jia Ma. Jika ada kesempatan, aku ingin berkenalan dengannya." Kata orang tua itu dengan nada kecewa.     

Wanita itu tersenyum dan mengangguk. Matanya yang indah menatap ke tanah. Sesaat kemudian, ia mengeluarkan suara pelan. Ia menyentuh tanah dengan tangannya. Seketika itu juga, sebuah benda besi berwarna biru melesat ke udara dan wanita itu menangkapnya dengan erat.     

"Ini adalah..." Kata wanita itu sambil memeriksa benda berwarna biru yang tidak asing baginya. Sesaat kemudian, ekspresi wanita itu berubah. Ia bergumam, "Rompi Inti Lautan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.