Perjuangan Menembus Surga

Evolusi dari Mantra Api



Evolusi dari Mantra Api

0Di dalam ruang pikiran Xiao Yan yang gelap, pikiran yang tertidur pun perlahan melayang. Di dalam suasana yang hitam pekat ini, sepertinya tidak ada konsep waktu. Pikirannya melayang-layang seperti tidak memiliki tempat untuk beristirahat, jiwa yang kesepian, terlihat sangat muram.     

Disuatu ketika, api hijau yang menarik perhatian tiba-tiba terlihat bergelombang ke atas dan muncul di dalam ruangan yang gelap pekat itu. Cahaya yang dikeluarkan api hijau itu mengusir semua kegelapan yang berada di sekitarnya. Api itu bergerak sedikit dan sesaat kemudian berubah menjadi tempat duduk teratai berwarna hijau.     

Setelah tempat duduk teratai berwarna hijau itu terbentuk, tiba-tiba teratai itu bergerak melewati ruang gelap. Dalam kedipan mata, tempat duduk itu tiba disamping pikiran yang tertidur. Sebuah cahaya yang hangat memanjang, dan menyelimuti pikiran itu…     

Setelah seluruh pikiran itu berhasil terselimuti, tempat duduk teratai hijau tiba-tiba mulai bergerak dengan sangat cepat, dan kegelapan di sekitarnya dengan cepat mundur dan berkurang. Tak lama kemudian, sedikit cahaya putih muncul di ujung kegelapan. Tempat duduk teratai itu membawa pikiran yang ling-lung itu, dan keluar dari pikiran seseorang yang tidak berujung.     

…..     

Di bawah pohon besar di hutan pegunungan, Xiao Yan bersandar di cabang pohon dan matanya tertutup rapat. Wajahnya yang sedikit pucat terlihat mulai kembali menjadi berwarna lagi.     

Di sampingnya, Yao Lao yang dengan penuh perhatian merawatnya, menghela nafas lega ketika melihat perubahan Xiao Yan.     

Sesaat kemudian, kelopak mata Xiao Yan bergerak sedikit dan dia berusaha membuka matanya secara perlahan. Seketika itu, terangnya cahaya matahari yang bersinar dari langit, menyebabkan Xiao Yan sekali lagi menutup matanya.     

"Apakah Kamu sudah bangun?" Suara tawa Yao Lao samar-samar terdengar di sisi telinganya     

Xiao Yan mengangkat kepalanya sedikit dan melihat Yao Lao tersenyum di sampingnya, lalu ia juga tersenyum dan mengangguk. Telapak tangannya dengan pelan mengelus wajahnya, dengan sedikit keraguan dia bertanya, "Apakah evolusi metode Qi nya berhasil?"     

"He he, lihat lah sendiri." Yao Lao tertawa dan tidak menjawabnya secara langsung     

Xiao Yan menganggukkan kepalanya dan menyilangkan kakinya yang masih sakit. Dia memenangkan pikirannya dan dengan cepat memasuki latihannya.     

Pikirannya secara perlahan tenggelam dalam tubuhnya. Dengan sekejap, peta rumit dan menakutkan dari jalur Qi muncul ke permukaan jantungnya.     

Pikiran Xiao Yan dengan cepat melewati beberapa jalur Qi, kemudian tiba di atas vortex di perut bagian bawah. Pikirannya melewati bagian itu dengan samar-samar. Dia menghela nafas di dalam pikirannya. Saat ini, perasaan semangat yang telah meninggalkan tubuhnya menjadi lemah, kini mengisi seluruh tubuhnya.     

Pusaran Dou Qi yang muncul di bawah pengamatan dari mata batinnya menjadi lebih luas dapat mengakomodasi lebih dari sepuluh kali dari sebelumnya. Dou Qi hijau tua yang mengalir jelas memiliki kualitas yang jauh lebih baik dan tidak dapat dibandingkan dengan Dou Qi ungu. Ini mungkin disebabkan karena dia sudah mencerna "Inti api teratai hijau", tapi di atas Dou Qi yang berwarna hijau tua, ada beberapa api yang berwarna hijau. Dengan menempelnya api tersebut, kekuatan bertarung dari Dou Qi hijau jelas sangat menakutkan.     

Di kontinen Dou Qi, perbedaan di metode Qi tergantung dari beberapa faktor. Pertama, kemampuan mengakomodasi kapasitas dari vortex yang menyimpan Dou Qi. Mengingat dua orang dengan tingkat yang sama, jika satu dari mereka berlatih metode Qi kelas Huang ketika yang lain berlatih metode Qi kelas Xuan, yang berlatih metode Qi kelas Xuan secara pasti akan memiliki stamina yang lebih baik daripada yang lainnya.     

Faktor yang kedua adalah perbedaan dari kualitas Dou Qi. Dengan asumsi bahwa keduanya memiliki tingkat yang sama, jika satunya belajar di metode Qi kelas Xuan menggunakan satu unit Dou Qi, maka satunya lagi berlatih dengan metode Qi kelas Huang harus menggunakan sepuluh atau lebih dari jumlah Dou Qi untuk memperoleh hasil yang sama.     

Faktor ketiga adalah seberapa efektif penyerapan energi alami dan memurnikan energi itu menjadi Dou Qi ketika berlatih. Hal ini sama dengan poin sebelumnya. Jika dua orang ingin menyerap energi Dou Qi dengan jumlah yang sama di udara, jika yang satu berlatih dengan metode Qi kelas Xuan mungkin hanya memerlukan sepuluh menit tapi jika menggunakan metode Qi kelas Huang dibutuhkan seratus menit…     

Faktor keempat adalah di dalam pertarungan, mereka yang berlatih menggunakan metode Qi kelas Huang, tidak akan bisa mengendalikan Dou Qi mereka secepat dan semulus mereka yang menggunakan metode Xuan.     

Dari alasan yang telah disebutkan, sangat jelas, mengapa banyak orang di kontinen Dou Qi menganggap Metode Qi yang bagus adalah hal yang terpenting dari semua hal lainnya. Semakin tinggi kelas metode Qi-nya, semakin banyak keuntungan yang didapatkan. Karena itu lah, untuk meraih metode Qi dengan kelas yang tinggi, sangat banyak orang kuat yang akan datang. Terkadang, sebenarnya mereka tahu bahwa mereka seperti ngengat yang masuk kedalam api, tetapi mereka tetap bersedia untuk dilahap oleh api itu...     

Xiao Yan tak mengerti saat dia melihat vortex yang begitu luas seperti danau kecil. Tak lama setelah itu, dia akhirnya mulai pulih. Pikirannya bergerak dengan lembut dan sebuah benang Dou Qi hijau dengan cepat mengalir keluar dari dalam vortex, kemudian mengalir mengikuti beberapa jalur Qi. Ketika Dou Qi itu mulai mengalir, Xiao Yan dapat merasakan dengan jelas ada kekuatan besar yang memuncak di dalam tubuhnya, yang tidak pernah bisa ia capai di masa lalu.     

Ketika pikirannya terfokus pada rute yang dialiri oleh Dou Qi, Xiao Yan menyadari, bahwa rute dari metode Qi yang telah berevolusi menjadi lebih rumit daripada sebelumnya. Tetapi anehnya, meskipun rute itu lebih rumit, waktu yang digunakan untuk metode Qi-nya menyelesaikan satu sirkulasi lebih singkat. Dan lagi, setelah sirkulasi itu selesai, kekuatan itu dapat langsung digunakan dan ia dapat dengan ganas melepaskan energi itu….     

"Apakah aku benar-benar berhasil?" Merasa tubuhnya penuh dengan energi, Xiao Yan menghirup nafas dalam-dalam, karena dia merasa ini sangat tidak bisa dipercaya. Xiao Yan membuka matanya perlahan, mengangkat wajahnya dan melihat Yao Lan disampingnya sedang tersenyum lebar. Dia kemudian membuka mulutnya dan berkata pelan, "Apakah aku berhasil?"     

"Iya…" melihat Xiao Yan yang penuh dengan ekspresi, Yao Lao tersenyum dan menganggukan kepalanya. Dia menghela nafas dengan emosional, kemudian menepuk pundak Xiao Yan pelan dengan telapak tangannya dan berkata sambil tersenyum, "Selamat. Kamu berhasil membuktikan bahwa 'mantra api' bisa menelan 'api surgawi'! dengan kata lain, potensinya tidak terbatas…"     

Kata-kata Yao Lou terngiang di telinga Xiao Yan. Xiao Yan merasa sangat bahagia, tetapi kemudian ia merasakan sakit yang tadi ia rasakan di kepalanya. Tubuhnya yang lemah bersandar di batang pohon, tetapi wajahnya tidak dapat menyembunyikan kebahagiaan yang ia rasakan.     

Setelah tenggelam dalam kebahagiaan, Xiao Yan mulai memulihkan pikirannya. Dia perlahan berdiri dan menutup matanya. Sesaat kemudian, Dou Qi hijau bangkit dari dalam tubuhnya dan membentuk jubah Dou Qi hijau dalam sekejap mata. Di permukaan jubah Dou Qi itu terkadang ada api hijau yang menyala. Suhu panas yang dikeluarkan oleh api itu menyebabkan udara disekitarnya menjadi panas dan sedikit berubah.     

Ketika jubah Dou Qi itu keluar sepenuhnya, Qi yang ganas tiba-tiba meledak dari dalam tubuh Xiao Yan. Ketika ledakan itu terjadi, Dou Qi yang berwarna hijau di tubuh Xiao Yan melesat ke langit, setinggi sepuluh kaki dan terus naik.     

Xiao Yan perlahan mengangkat wajahnya dan melihat api hijau Dou Qi menyelimuti tubuhnya. Dia tersenyum kecil, mengepalkan tangannya dan memukul pohon besar yang berada di belakangnya dengan keras.     

"Bang!" Setelah suara itu terdengar, kepalan tangan Xiao Yan merobek batang pohon itu dengan mudah. Telapak tangannya sedikit bergetar dan melepaskan kekuatan di dalamnya. Tidak lama kemudian, suara "Ka cha" terdengar. Banyak garis retakan kecil tersebar di seluruh batang pohon, kemudian retakan itu tiba-tiba melebar dan seketika pohon itu meledak dan berubah menjadi bagian-bagian kecil lalu roboh.     

"Bang…"     

Xiao Yan menoleh dan melihat pohon besar yang berada tidak jauh dari situ jatuh, Xiao Yan tertawa pelan. Dia sekali lagi menutup matanya dan merasakan Dou Qi mengalir dengan cepat melewati tubuhnya dan efisiensinya dalam membuat Dou Qi. Sesaat kemudian, dia membuka matanya dan melihat Yao Lao dan menghirup nafas dalam-dalam. Senyum menawan menghiasi wajah Xiao Yan, "Kelas Xuan tingkat menengah."     

Kelas Xuan tingkat menengah yang dikatakan oleh Xiao Yan adalah naiknya tingkat dari 'mantra api' setelah menelan 'api surgawi' dan mengembangkan tekniknya. Yang artinya ia telah menaikan tingkatannya dari metode Qi kelas Huang tingkat menengah menjadi kelas Xuan tingkat menengah, yaitu naik satu kelas penuh.     

Mendengar kata-kata Xiao Yan, Yao Lao tertegun sejenak. Dia segera merasa lega seraya menganggukkan kepalanya. Beban dihatinya perlahan menghilang. Disaat yang sama, dadanya yang sesak menjadi lebih tenang. Dia tersenyum dan memuji, "Tidak buruk, api itu benar-benar pantas disebut 'inti api teratai hijau'. Meskipun dia membutuhkan energi yang sangat banyak untuk menambah kelas metode Qi, ini jelas bukan hal yang sulit untuk dicapai oleh 'api surgawi'..."     

Setelah mengeluarkan nafas panjang, api Dou Qi di tubuh Xiao Yan perlahan kembali dalam tubuhnya. Dia sedikit mengeratkan kepalan tangannya sambil menyeringai dan berkata, "Guru, sepertinya kekhawatiranmu sebelumnya tidak perlu…"     

Melihat tingkat sombong Xiao Yan, Yao Lan memutar bola matanya dan mencibirkan bibirnya seraya berkata, "Cih, jika bukan karena 'Python Menelan Surga Tujuh Warna' membantu kemarin, aku tidak percaya kamu bisa menahan serangan dari 'api surgawi'…"     

"Uh…" Mengingat sakit luar biasa ketika ia menelan "surga api", senyum di wajah Xiao Yan menjadi kaku. Wajahnya yang merah sekali lagi menjadi sedikit pucat. Dia menelan ludahnya dan menganggukan kepalanya dengan senyum masam. Dia sedikit takut dan menghela nafas, "Sakit yang seperti itu sangat menakutkan. Jika serangan balik dari 'api surga' itu berhasil. Aku takut bahkan rohku akan ikut terbakar dan menghilang".     

"'Mantra api' ini memang aneh… Aku benar-benar tidak tahu orang gila macam apa yang menciptakannya. Dulu, orang-orang itu dan aku berusaha sangat keras untuk mencari barang seperti ini di tempat yang begitu mengerikan…" Setelah berkata sampai disitu, Yao Lao berhenti berbicara, jelas sekali ada sesuatu yang terlarang untuk dikatakan.     

Tidak memperdulikan bahwa Yao Lao berhenti berbicara, Xiao Yan mengangkat bahunya dan memasukan telapak tangannya ke dalam lengan bajunya dan mengambil 'Python Menelan Tujuh Surga' yang sedang melingkar. Sekarang, sepertinya ia sedang tertidur dengan nyenyak karena telah menelan cukup banyak 'inti api teratai hijau'. Cahaya hijau yang menyelimuti tubuhnya dengan samar, membuatnya terlihat unik.     

Yao Lao melihat ular kecil tujuh warna itu tersenyum dan berkata, "'Python Menelan Tujuh Surga' memiliki beberapa tahapan yang berbeda. Larva, pertumbuhan, dewasa, puncak… Evolusi diantara tahapan itu memerlukan energi yang cukup besar. Sebelumnya dia hanya di tahapan larva. Mungkin karena 'inti api teratai hijau', dia sekarang menggunakan energi besar ini untuk melakukan transformasi."     

Mendengar hal itu, Xiao Yan bertanya penasaran, "Setelah transformasi, seberapa kuat dia nantinya?"     

"Mungkin dia akan menjadi kelas Dou Wang…" Yao Lao tersenyum dan berkata, "Sekalinya dia mencapai tahapan puncak, bahkan Dou Zhong tidak akan merani meremehkannya."     

"Dia benar-benar pantas diberi nama makhluk spiritual. Membuatku iri." Xiao Yan mendecakkan lidahnya kagum sambil menghela nafasnya.     

"He he, jenis makhluk hidup seperti ini sangatlah jarang. 'Python Menelan Tujuh Surga' di tanganmu ini mungkin satu-satunya di seluruh kontinen Dou Qi." Kata Yao Lau dengan tersenyum.     

"Jika seperti itu, baguslah." Xiao Yan membuka mulutnya dan tertawa. Dia kemudian meletakkan 'Python Menelan Tujuh Surga' ke dalam lengan bajunya dengan hati-hati, mengangkat kepalanya dan melihat ke tebing pegunungan di depannya. Matanya melihat awan yang berada di langit, sambil dengan malas meregangkan lehernya. Setelah diam untuk beberapa saat, dia berkata dengan pelan, "Guru berapa banyak waktu yang tersisa sampai tiga tahun kontrak?"     

"Dua bulan" Yao Lao berkata dengan pelan.     

"Dua bulan ya…" Xiao Yan tertawa pelan. Jarinya menepuk lembut cincin penyimpanannya dan pedang 'penguasa berat Xuan' yang besar sekali lagi muncul. Lalu, dengan memegang erat gagang pedang itu, Xiao Yan menancapkan pedang itu ke bawah dengan keras. Seketika itu juga, batu besar yang berada di bawah kakinya, menjadi hancur berkeping-keping.     

"Nalan Yanran, di dua bulan terakhir ini. Sudahkah kamu menyiapkan dirimu?"     

Jauh di dalam hutan pegunungan, seekor elang yang masih bayi mencoba untuk terbang dan berusaha dengan keras untuk mengepakkan sayapnya pada ujung pohon. Ia mengeluarkan suara elang yang tajam ketika iya berusaha dengan keras. Tidak lama kemudian, setelah ia berusaha keras mengepakkan sayapnya, sayapnya terbuka dan langsung terbang ke atas langit…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.