Perjuangan Menembus Surga

Mengembangkan Metode Qi



Mengembangkan Metode Qi

0Di dalam gua, Yao Lao tampak tersenyum kecil saat melihat Xiao Yan yang tampak begitu bersemangat hingga lupa diri. Meski begitu, Yao Lao tidak menghentikannya. Setelah mencari api tersebut dengan susah payah selama beberapa tahun, Xiao Yan akhirnya bisa mendapatkan apa yang diinginkannya hari ini. Jadi akan lebih baik membiarkannya mengungkapkan perasaannya.     

Tawa terbahak-bahak itu terdengar cukup lama di dalam gua sebelum kemudian perlahan-lahan mereda.     

Dengan ujung bibir yang masih tersenyum, Xiao Yan menundukkan kepala menatap api berwarna hijau yang perlahan-lahan menggeliat di telapak tangannya dan berulang kali membuka dan menutup telapak tangannya. Karena dia telah berhasil menyempurnakan 'Inti Api Teratai Hijau' itu, maka saat ini api tersebut tak lagi begitu panas atau membuat Xiao Yan merasa tak nyaman. Selain itu, selama dia terus berlatih dengan api tersebut, Xiao Yan percaya, cepat atau lambat dia akan bisa mengendalikan api tersebut dengan sempurna seperti Yao Lao yang mengendalikan 'Api Pendingin Tulang'.     

'Inti Api Teratai Hijau' itu seperti roh nakal yang menari di ujung jari Xiao Yan. Sesekali, bibit api yang berhasil melarikan diri ke udara itu akan memperlihatkan kekuatan mengerikan yang mereka miliki. Dalam sekejap, udara yang berjarak setengah kaki dari telapak tangannya akan terbakar oleh suhu panas hingga menguap. Uap panas yang naik ke udara, perlahan membuat penglihatan Xiao Yan menjadi buram.     

Xiao Yan mengeratkan tinjunya yang tertutupi api berwarna hijau dan menghela nafas pelan. Tubuhnya terdiam selama sesaat, kemudian dia tiba-tiba menurunkan kakinya dari teratai hijau. Seperti panah yang dilepaskan dari busur, Xiao Yan menuju dinding gunung dengan begitu cepat. Ditemani angin sepoi-sepoi, tinjunya kemudian menghantam dinding dengan kencang.     

"Bang!"     

Saat tinjunya nyaris menyentuh batu gunung yang keras, suhu tinggi dari api hijau yang melingkupi tinjunya itu dalam sekejap melelehkan batu gunung hingga membuatnya berlubang. Tinjunya bergerak di sepanjang lubang kemudian menghantam bagian dalam batu gunung dengan kencang. Dalam sekejap, terdengar suara sayu dari dalam lubang dan garis-garis retakan pun menyebar dari lubang tersebut. Hanya dalam beberapa saat, retakan itu pun menyebar ke seluruh dinding gunung.     

"Hu..." Xiao Yan perlahan menarik napas. Dia menatap tembok gunung yang nyaris pecah berkeping-keping. Xiao Yan pun tertawa dengan wajah terkejut, kemudian menarik tinjunya dan melangkah mundur.     

Tak lama setelah Xiao Yan melangkah mundur, tembok gunung yang telah penuh retakan itu pun runtuh dengan diiringi suara benturan. Kepingan batu berserakan di mana-mana.     

Sambil mengibas-ngibaskan tangannya, Xiao Yan pun meniup debu yang menuju ke arahnya. Dia menatap tembok gunung yang telah menjadi tumpukan batu kemudian, menundukkan kepala dan tertawa dengan sedikit terkejut, "Tidak buruk. Kekuatan dan kecepatan tubuhku menjadi jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Jika dulu, serangan yang baru saja aku lepaskan sebanding dengan seranganku dulu saat menggunakan 'Ledakan Oktan'."     

"'Inti Api Teratai Hijau' memang luar biasa..." Xiao Yan memuji sambil melambaikan tangannya secara acak. Api berwarna hijau yang menutupi tinjunya itu pun perlahan mulai menghilang. Setelah menyimpan api berwarna hijau di tangannya, Xiao Yan memeriksa bagian dalam tubuhnya dengan cepat. Tiba-tiba dia sedikit mengerutkan alisnya dan berkata dengan suara lembut dan tak berdaya, "Sesuai dugaan. 'Api Surgawi' ini juga dengan cepat menghabiskan banyak Dou Qi. Menggunakannya dalam waktu singkat seperti ini saja, aku sudah menggunakan sekitar sepuluh persen dari Dou Qi-ku. Seandainya kekuatanku saat ini tidak meningkat dua bintang, aku khawatir, penggunaan Dou Qi yang dibutuhkan akan lebih besar."     

"Ha ha, kekuatanmu saat ini terlalu lemah dan kau tidak memiliki kemampuan untuk memperlihatkan kekuatan 'Api Surgawi' sepenuhnya'. Selain itu, Metode Qi 'Mantra Api' mu saat ini hanya mencapai level Huang Tengah. Dengan pembatasan Dou Qi dari Metode Qi seperti ini, tentu saja kau tidak boleh membiarkan 'Api Surgawi' itu menyia-nyiakan Dou Qi-mu secara asal.'' Yao Lao berkata sambil tersenyum.     

"Oh ya... Metode Qi!" Mendengar ucapan Yao Lao, mata Xiao Yan pun spontan melebar. Ini adalah langkah yang paling penting, tapi dia hampir melupakan hal itu karena membiarkan dirinya terlalu bersenang-senang dalam mengendalikan 'Api Surgawi'.     

"Jangan terburu-buru. Sekarang setelah kau sepenuhnya menyempurnakan 'Inti Api Teratai Hijau', menelannya untuk mengembangkan Metode Qi-mu hanya masalah waktu. Kau sudah melakukan banyak pekerjaan hari ini. Jadi beristirahatlah untuk sehari dulu... Sesuatu yang seperti menelan 'Api Surgawi' ini menekankan keseimbangan dalam tubuhmu. Jika kau terlalu terburu-buru, mungkin akan muncul reaksi balik." Yao Lao menggelengkan kepala dan membujuknya.     

"Uh... baiklah." Mendengar ucapan Yao Lao, Xiao Yan pun merasa bingung. Namun saat melihat ekspresi serius Yao Lao, dia hanya bisa menganggukkan kepala meski hatinya enggan.     

"Besok kita akan memulainya saat larut malam. Karena itu adalah waktu di mana suhu mencapai titik paling rendah. Meski hal itu hanya akan memberikan sedikit pengaruh dalam proses menelan 'Api Surgawi', tapi kita tak bisa mengabaikannya. Sedikit meningkatkan peluang demi keberhasilan proses menelan 'Api Surgawi' ini mungkin akan mempengaruhi kemungkinan keberhasilanmu." ucap Yao Lao dengan muram.     

"Oke, kita akan mulai besok saat larut malam..." Xiao Yan tersenyum dan mengangguk.     

Melihat Xiao Yan menyetujuinya, Yao Lao pun menghela nafas lega. Tubuhnya bergetar ringan, kemudian berubah menjadi cahaya yang mengalir masuk ke dalam cincin. Dia masuk ke dalam cincin dengan suara tawa yang menggema di dalam gua, "Maka dari itu, kau harus mengurus dirimu sendiri sampai saat itu tiba. Aku akan keluar lagi besok."     

Sambil menganggukkan kepala, Xiao Yan mengusap pelan cincin berwarna hitam di jarinya. Dia kemudian tertawa pelan dan melambaikan tangannya untuk menyimpan teratai hijau ke dalam cincin penyimpanan. Setelah itu, jari-jari kakinya menekan dinding batu dan tubuhnya melayang ringan keluar dari gua seperti bunga dandylion yang terbang bebas .     

Hari pertama perlahan berlalu dengan suasana hati Xiao Yan yang penuh semangat. Saat langit malam pada hari kedua secara perlahan menutupi tanah, Xiao Yan, yang duduk bersila di atas batu yang menonjol di puncak gunung, perlahan mulai membuka matanya. Dia mengulurkan tangan dan merasakan udara yang ada di antara langit dan tanah perlahan berubah dingin. Dalam sekejap, senyum puas muncul di wajahnya.     

Dengan berdiri, Xiao Yan mengangkat kepala menatap langit yang gelap. Mungkin karena sebentar lagi terjadi badai, tapi kekuatan yang mendesak menutupi ruang antara tanah dan langit.     

Setelah mengamati cuaca, jari-jari kaki Xiao Yan pun menekan permukaan batu dan tubuhnya segera melompat ke gua yang ada di bawahnya. Dia berjalan ke tengah gua dan perlahan-lahan duduk sambil menyilangkan kakinya.     

Seolah merasakan cuaca di luar, Yao Lao pun kembali melayang keluar dari dalam cincin. Dia mengulurkan tangan dan membuat gerakan seolah sedang meraih sesuatu. Dia segera menganggukkan kepala dan berkata dengan lembut, "Tidak buruk. Mungkin karena cuaca, tapi suhu panas saat ini telah berada di level paling rendah. Jadi ini merupakan kondisi iklim yang paling cocok untuk mencerna 'Api Surgawi'."     

"Bagaimana kalau kita mulai sekarang?" Xiao Yan dengan cemas menggosokkan kedua tangannya sambil mengangkat kepala bertanya.     

Yao Lao menggelengkan kepala, kemudian terbang ke pintu masuk gua untuk melihat langit malam yang gelap sambil berkata, "Tunggu sebentar lagi. Tengah malam merupakan saat di mana udara dingin berada di tingkat paling padat. Saat itu kita akan memulainya!"     

Xiao Yan menganggukkan kepala, tidak membantah lagi. Dia duduk bersila di atas batu besar dan matanya perlahan-lahan menutup sambil mulai menenangkan jantungnya yang terus menerus berdebar.     

Di langit malam, tertiup angin sejuk yang sepoi-sepoi, membuat suara 'hua hua' terdengar di hutan gunung. Dalam awan gelap, tiba-tiba terdengar suara guntur meraung dan menggema di seluruh area hutan gunung. Tak lama setelah suara guntur itu terdengar, petir besar berwarna perak tiba-tiba menyambar melewati awan. Cahaya berwarna perak itu seperti telah membelah langit dan tanah, dalam sekejap menerangi hutan gunung yang gelap gulita.     

Sambil berdiri di bagian samping gua, Yao Lao menatap langit di mana kilat tiba-tiba melintas dan petir bergemuruh. Dia mengulurkan tangan dan merasakan tetesan air yang seukuran kacang polong mengenai tangannya, diiringi suara tetesan. Dalam sekejap, terdengar suara 'pa pa' dari tetesan hujan yang mengenai daun pohon dan menggema di seluruh hutan pegunungan.     

Angin dingin berhembus ke arah Yao Lao. Dia perlahan-lahan menghembuskan nafas, memiringkan kepala dan menatap pemuda yang berada di dalam gua kemudian berbisik.     

"Mulai…"     

Mendengar ini, Xiao Yan yang matanya tertutup segera membuka mata dan mengalihkan tatapan matanya ke arah hutan di luar yang menjadi terang karena cahaya petir yang melintas di langit. Dia menarik nafas dalam-dalam dan menganggukkan kepala dengan serius.     

"Aku harap kau akan berhasil. Aku tidak bisa memberikan bantuan apapun selama proses mencerna 'Api Surgawi' dan mengembangkan Metode Qi. Karena itu, kau hanya bisa mengandalkan dirimu sendiri..." Yao Lao meletakkan tangannya di punggung Xiao Yan dan mengangkat kepalanya menatap kilat yang seperti ular di langit. Dia terdiam selama beberapa saat sebelum kemudian suaranya yang dalam, diiringi dengan suara petir terdengar di dalam gua gunung, "Ini, aku ingin mengatakan sesuatu... kau mungkin telah menelan 'Api Ungu' dan berhasil mengembangkan Metode Qi sekali, tetapi menurut gulungan kitab yang kau miliki, hanya dengan berulang kali menelan 'Api Surgawi', Metode Qi itu akan bisa berevolusi ke level yang sangat tinggi. Namun, apakah sesuatu yang merusak seperti 'Api Surgawi' itu benar-benar dapat dikonsumsi oleh seseorang... Tidak banyak orang di wilayah Dou Qi ini yang dapat membimbingmu, termasuk aku..."     

"Di sini, kau adalah satu-satunya orang yang mempraktikkan 'Mantra Api'. Jadi, kau juga harus menjadi orang yang bisa mengukur apakah Metode itu memiliki potensi dan kualifikasi untuk menjadi Metode Qi Kelas Tian atau tidak." Yao Lao mengerutkan alisnya dengan kencang saat mengatakan hal ini. Beberapa saat kemudian, dia berkata dengan pelan, "Jika evolusi gagal, maka mungkin memang ada masalah pada Metode Qi 'Mantra Api' ini. Saat itu terjadi... Lepaskan Metode Qi tersebut. 'Mantra Api' yang tanpa kemampuan berevolusi setidaknya sama berharganya dengan gulungan Metode Qi Kelas Xuan."     

Xiao Yan sedikit menundukkan kepala. Tidak ada yang bisa melihat ekspresinya dengan jelas, tetapi tinju di bawah lengan bajunya mengepal dengan erat.     

"Bang!" Sebuah petir melintas di cakrawala dan suara gemuruhnya menggema melalui hutan gunung.     

Saat suara guntur terdengar, tubuh Xiao Yan pun bergetar ringan. Dia perlahan-lahan mengangkat kepala dan menatap punggung tua yang berdiri di pintu masuk gua. Setelah beberapa tahun menemaninya seperti bayangan, sosok Yao Lao terlihat semakin bungkuk.     

Mengamati pria tua yang tubuhnya tampak sangat kecil dan kurus di bawah cahaya petir itu, Xiao Yan tiba-tiba tertawa pelan. Suara hangat pun terdengar menggema di bagian dalam gua.     

"Ke ke, Guru, kita sudah mencapai tahap ini tapi kenapa kau mengatakan kata-kata yang menyedihkan ini? Bahkan jika evolusi Metode Qi kali ini gagal, aku kira aku tidak akan menyerah. Kau telah mengatakan sebelumnya jika Metode Qi adalah sesuatu yang penting bagiku untuk melangkah ke puncak tertinggi. Selain itu... guru, tubuhmu membutuhkan api yang dibuat dari evolusi 'Mantra Api' ini. Jika aku berhenti berlatih 'Mantra Api', maka itu sama saja dengan melepaskan harapanmu untuk hidup kembali..."     

Tawa hangat di belakangnya membuat tubuh Yao Lao tiba-tiba menjadi tegang. Dia menarik nafas dalam-dalam dan perlahan-lahan memutar kepalanya. Di bawah pantulan cahaya petir berwarna perak, mata tuanya yang keruh terkesan tersentuh dan senang.     

"Karena kau begitu gigih, maka... muridku yang baik, tentukan pikiranmu dengan tenang dan praktekkan. Aku yakin kau akan berhasil..." Telapak tangan Yao Lao menyeka sudut matanya dan tersenyum. Setelah itu, dia mengangkat tangannya dan menatap langit pekat yang tak berujung. Dia terdiam selama beberapa saat sebelum kemudian menggumam pelan, "Selain itu, bahkan jika Metode Qi ini benar-benar tidak bisa menelan 'Api Surgawi', Guru akan memikirkan berbagai cara untuk membuatmu menjadi orang kuat yang berdiri di puncak..."     

Setelah keluar dari gua, Yao Lao memukul ringan sisi pintu masuk dengan tangan keriputnya. Kemudian muncul garis-garis retakan yang semakin menyebar dan sebuah batu besar tiba-tiba hancur. Dalam sekejap, batu besar tersebut benar-benar menghalangi pintu masuk ke dalam gua.     

Setelah menolehkan kepala menatap pintu masuk gua yang sepenuhnya tertutup, tubuh Yao Lao melayang ke arah batu gunung di dekatnya. Dia membiarkan air hujan melewati tubuh ilusinya dan diam-diam berdiri di bawah kilatan petir yang memenuhi langit, menunggu pemuda itu berhasil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.