Perjuangan Menembus Surga

Diuji



Diuji

0Di dalam aula yang sunyi itu, Qie Mi Er yang duduk di atas panggung itu menutup matanya dan beristirahat. Di atas meja di depannya, terdapat sebuah jam pasir yang terus terjatuh...     

Setelah kesunyian itu bertahan selama beberapa waktu, Qi Mi Er membuka matanya. Ia melirik jam pasir itu dan separuh dari pasir itu telah jatuh. Ia bergerak sedikit dan batuk dengan pelan.     

Saat suara itu terdengar, Ao Tuo dan yang orang tua lainnya membuka mata mereka. Saat mereka melihat ruangan itu masih kosong, mereka tertawa, "Sepertinya ujian kali ini cukup sulit, sampai sekarang belum ada orang yang keluar."     

"Orang yang memiliki kemampuan yang tinggi pasti ingin mencapai tingkat kemurnian setinggi mungkin, sedangkan orang – orang dengan kemampuan rendah pasti cemas dan mencoba memurnikan bahan itu dalam batas waktu yang diberikan. Jadi, wajar saja jika belum ada orang yang keluar." Jawab Qie Mi Er.     

Ao Tuo mengangguk, mengambil cangkir teh di depannya, dan menyeruputnya sebelum bertanya, "Menurutmu, siapa yang akan mendapatkan hasil yang terbaik?"     

"Aku juga tidak yakin..."     

Tangan Qie Mi Er yang keriput mengetuk – ngetuk sandaran tangan di kursinya. Ia berpikir sejenak sebelum berkata, "Menurutku, kesempatan Liu Ling paling besar. Ia memiliki bakat yang besar. Terlebih lagi, dalam beberapa tahun ini, ia telah menyerap tiga puluh atau empat puluh persen dari ilmu Gu He. Sepertinya hal itu cukup untuk membuatnya menjadi yang terbaik di generasinya."     

"Haha, putri kecil juga tidak buruk. Kekuatan keluarga kerajaan benar – benar besar. Jika ada orang yang berkata bahwa putri kecil tidak bersiap untuk menghadapi ujian ini, tidak ada yang akan mempercayai perkataannya." Kata Ao Tuo.     

Saat membicarakan murid kesayangannya, Qie Mi Er tersenyum saat ia berkata, "Walaupun bakat gadis itu cukup besar, pengalamannya jauh berada di bawah Liu Ling. Jika ia tidak mempunyai senjata rahasia untuk melawan Liu Ling, ia tidak dapat bersaing dengannya. Ini hanyalah ujian pertama, jadi, sepertinya ia tidak akan menggunakan senjata rahasianya. Jadi, Liu Ling mempunyai kesempatan yang paling besar untuk menjadi yang terbaik dalam ujian ini..."     

Ao Tuo tersenyum. Kemudian, ia menatap ke ruangan kecil tempat Xiao Yan berada. Ia menghela nafas dan berkata dalam hati, "Aku penasaran hasil seperti apa yang dapat diberikan oleh Xiao Yan. Kuharap tidak akan terlalu buruk. Bakatnya jelas tidak kalah dibandingkan dengan Liu Ling atau putri kecil itu."     

Walaupun Ao Tuo menatap ruangan Xiao Yan secara diam – diam, Qie Mi Er masih dapat melihat hal itu dan bertanya, "Ada apa? Pak Tua Ao, apakah kau masih berharap?" Seketika itu juga, Ao Tuo menggelengkan kepalanya, sebesar apapun bakat Xiao Yan, ia hanyalah seorang ahli kimia tingkat dua yang sulit untuk bersaing dengan para ahli kimia tingkat tiga.     

"He he." Ao Tuo tertawa, tetapi tidak menjawab Qie Mi Er. Ia menaruh kedua tangannya di atas lututnya sebelum menggoyang – goyangkan kursinya sambil menunggu hasil ujian itu.     

Melihat Ao Tuo yang diam saja, Qie Mi Er juga tidak berkata apa – apa. Ia menghela nafas dan kembali menatap aula yang kosong itu. Di dalam hatinya, ia menghitung butiran pasir penanda waktu ujian yang terus terjatuh itu     

...     

Saat pasir di jam telah jatuh dan tersisa seperempatnya, sebuah kain hitam terbuka dengan cepat. Seketika itu juga, semua orang tua di panggung itu menatap ke arah kain itu.     

Sebuah tangan terlihat menggeser kain hitam itu. Sesaat kemudian, dengan sebuah senyum feminin, seorang pria muda yang tampan berjalan keluar...     

"Memang dia..." Melihat pria muda yang tinggi itu, Ao Tuo dan orang tua lainnya terdiam. Mereka bertukar pandang dengan Qie Mi Er sebelum menghela nafas dan menggelengkan kepala mereka. Murid Gu He ini memang hebat.     

Liu Ling berjalan keluar dari dalam ruangannya. Setelahnya, ia berhenti di tengah ruangan itu dan tersenyum kepada Qie Mi Er dan semua orang tua di panggung itu. Kemudian, ia membungkuk dengan indah seperti seorang bangsawan.     

Beberapa saat setelah Liu Ling keluar, sesosok orang dengan cepat keluar dari dalam sebuah ruangan. Saat ia melihat Liu Ling yang sudah berdiri di tengah ruangan itu, ia terlihat sedikit kecewa. Setelahnya, ia berjalan dengan pelan ke tengah ruangan dan berkata, "Kaka Liu, aku tidak menyangka kau sangat cepat."     

"Hehe, putri kecil, kau juga tidak lambat." Kata Liu Ling sambil tersenyum.     

Putri kecil itu mendengus dan melambaikan tinju kecilnya, "Hmm. Walaupun kau lebih cepat dariku, obatmu tidak akan lebih murni dari milikku!"     

Liu Ling mengangguk dan tersenyum tanpa berkata apa – apa.     

Dua, tiga menit setelah putri kecil itu keluar, kain – kain hitam di ruangan itu terbuka satu per satu. Sosok – sosok manusia mulai keluar dari dalam ruangan mereka dan berdiri di aula besar itu.     

Tiga belas orang pertama yang keluar dari ruangan mereka memakai lambang ahli kimia tingkat tiga di dada mereka. Jelas dalam hal pengolahan, mereka jauh lebih hebat dari para ahli kimia tingkat dua.     

Setelah tiga belas orang itu keluar, kain – kain hitam itu berhenti bergerak. Sepuluh menit kemudian, tiga orang keluar dari dalam ruangan mereka. Semua orang itu adalah ahli kimia tingkat dua.     

Saat para ahli kimia tingkat dua itu melihat tiga belas orang ahli kimia tingkat tiga yang telah berdiri di tengah ruangan besar itu dengan dada membusung dan dagu yang terangkat, mereka hanya dapat tersenyum kecut dan menggeleng. Seketika itu juga, mereka merasa rendah diri dan berdiri di belakang. Jelas bahwa setelah ujian pertama itu, mereka tahu jarak perbedaan kemampuan mereka dengan lawan – lawan mereka.     

Saat kain – kain hitam itu terus terbuka, pasir di dalam jam terus terjatuh sampai hampir habis. Tetapi, Ao Tuo masih mengernyitkan alisnya. Hal itu karena sampai saat itu, Xiao Yan belum keluar...     

Ao Tuo mencengkeram sandaran tangannya saat ia bergumam dengan cemas dalam hati, "Apa yang dilakukan oleh bocah itu? Jangan bilang bahwa ia belum selesai memurnikan bahan obat itu? Tidak mungkin. Dengan kemampuannya, walaupun ia tidak secepat Liu Ling, ia seharusnya tidak membutuhkan waktu selama ini."     

"Ah..." Di sisinya, Qie Mi Er menatap temannya yang cemas itu dan hanya dapat menghela nafas. Kemudian, ia menepuk pundak temannya itu dan mencoba menenangkannya.     

Liu Ling yang berdiri tempat pertama, Liu Ling tersenyum saat menatap ke seluruh aula. Saat ia tidak menemukan Xiao Yan, dari matanya terpancar tawa merendahkan dan ejekan.     

Seiring berjalannya waktu, aula besar yang tadinya kosong, sekarang menjadi penuh kembali. Tetapi, semua orang di sana tetap diam. Mereka semua menatap ke arah ruangan Xiao Yan. Saat itu, dari semua peserta, hanya Xiao Yan yang belum keluar...     

Pair di jam itu terus – menerus terjatuh dan Ao Tuo semakin kencang mengernyitkan alisnya sampai alisnya hampir menyatu menjadi sebuah garis.     

Melihat ekspresi Ao Tuo yang kebingungan, putri kecil itu menoleh kepada Liu Ling dan tertawa, "Hei, kakak Liu, apakah itu temanmu? Ia sepertinya akan gagal."     

"Haha, putri kecil, kau bercanda. Aku baru bertemu dengannya beberapa kali saja. Kami belum dapat dianggap berteman." Kata Liu Ling pelan.     

"Benar juga, dengan kemampuanmu, sepertinya tidak mungkin kau akan berteman dengan orang yang lemah seperti dia." Putri kecil itu tersenyum. Kata – katanya sangat tajam. Karena ia tumbuh di lingkungan keluarga kerajaan yang saling bertengkar satu sama lain, ia berpikir bahwa hanya orang yang kuatlah yang dapat berteman dengannya. Seorang ahli kimia tingkat dua yang biasa – biasa saja tidak akan membuatnya merendahkan diri dan menjadi temannya.     

Liu Ling tersenyum dan mengangguk. Ia menatap kain hitam yang tidak bergerak itu sekali lagi. Sambil tertawa merendahkan, ia tidak lagi memperhatikannya dan mengalihkan pandangannya.     

Di atas panggung, pasir di jam itu telah benar – benar hampir habis. Jadi, Qie Mi Er hanya dapat menggelengkan kepalanya. Ia tidak menyangka bahwa peserta yang direkomendasikan oleh Ao Tuo itu sangat lemah dan akan gagal dalam ujian pertama ini. Setelah itu, ia menghela nafas, berdiri, dan akan mengumumkan bahwa ujian telah berakhir.     

Ao Tuo di sisinya juga melihat Qie Mi Er yang berdiri. Ekspresinya berubah menjadi penuh kekecewaan, tetapi ia juga tidak dapat menghentikannya. Sambil menggeleng putus asa, ia bersandar di kursinya dan menghela nafas panjang.     

"Baiklah, semuanya, aku umumkan bahwa waktu ujian telah..."     

"Maaf aku terlambat…"     

Sesaat sebelum Qie Mi Er menyelesaikan kalimatnya, sebuah suara yang tenang tiba – tiba terdengar dari kain hitam itu. Seketika itu juga, sebuah sosok hitam membuka kain itu dan berjalan dengan tenang. Ia menatap Qie Mi Er yang terkejut dan membungkuk kepadanya.     

"Fiuh..." Mendengar suara itu, Ao Tuo menundukkan kepalanya. Ia menatap Xiao Yan dengan tajam saat pria muda itu berjalan dengan terburu – buru dari dalam ruangannya. Tetapi, batu besar yang mengganjal di hatinya, akhirnya hancur.     

Putri kecil itu melihat Xiao Yan yang baru keluar itu dengan penasaran dan berkata, "Ck ck, aku tidak menyangka ia akan keluar sedetik sebelum waktunya habis, sungguh beruntung. Tetapi bahan obat yang diolah secara terburu – buru tidak akan memiliki kualitas yang baik."     

Liu Ling memicingkan matanya saat ia menatap Xiao Yan dan tertawa pelan, "Ia tetap tidak akan lulus jika hasilnya buruk. Kejadian seperti itu tidak jarang terjadi. Pertemuan Besar selalu memiliki banyak kekurangan, tetapi pertemuan ini tidak pernah kekurangan peserta..."     

Sambil berdiri di panggung, Qie Mi Er menatap Xiao Yan yang akhirnya muncul juga. Kemudian, ia menoleh dan melihat Ao Tuo yang menghela nafas lega. Di dalam hatinya ia berkata, 'Ah, walaupun ia dapat keluar di saat – saat terakhir, sepertinya ia tidak dapat memberikan hasil yang baik karena ia terburu – buru. Sungguh kasihan... Pak Tua Ao…'     

Qie Mi Er kembali melihat ke depan dan bertepuk tangan saat semua orang yang tadinya menatap Xiao Yan mengalihkan pandangan mereka. Ia mengeluarkan batuk pelan sebelum berkata dengan serius, "Karena semua peserta telah keluar, kami akan memulai ujian yang selanjutnya."     

Saat ia mengatakan hal itu, Qie Mi Er mundur beberapa langkah ke depan dan menarik sebuah kain hitam yang menutupi sebuah benda di atas panggung itu. Seketika itu juga, terlihat sebuah mesin pengukur yang bersinar memantulkan cahaya.     

"Benda ini adalah mesin pengukur kemurnian yang dirancang oleh seorang pandai besi terkenal. Benda ini dapat menguji kemurnian bahan – bahan yang telah kalian murnikan." Qie Mi Er mengusap mesin berwarna hitam itu sebelum menunjuk ke arah sebuah cekungan dan berkata, "Ini adalah tempat kalian meletakkan bahan obat kalian untuk diukur." Setelah mengatakan hal itu, ia menunjuk ke arah sebuah layar. Beberapa angka berkedip – kedip di dalam layar itu. "Layar ini akan menunjukkan tingkat kemurnian bahan obat kalian. Ukurannya adalah, angka sepuluh untuk nilai kemurnian tertinggi dan angka satu untuk nilai kemurnian terendah. Kalian membutuhkan setidaknya nilai empat untuk lulus."     

"Baiklah. Sekarang, kalian akan menaruh 'Daun Spiritual Besi Hitam' yang telah kalian murnikan di mesin itu. Ingat, sebelum kalian menaruhnya, sebaiknya kalian mengatakan kepada kami berapa kali proses pemurnian yang kalian lakukan..."     

Setiap kali seseorang melakukan proses pemurnian, proses itu akan menjadi semakin sulit. Contohnya, bahkan dengan kemampuan Qie Mi Er, ia paling banyak hanya dapat melakukan proses pemurnian terhadap daun hitam itu sebanyak sepuluh kali. Selebihnya, ia hanya akan membuang – buang energi saja.     

"Mari kita mulai!"     

Qie Mi Er bertepuk tangan sekali. Para ahli kimia tingkat empat itu berdiri dari kursi – kursi mereka dan berjalan ke depan mesin pengukur itu. Mereka tampak penasaran dengan hasil ujian itu.     

Saat Qie Mi Er selesai berbicara, semua orang di ruangan itu saling melirik satu sama lain. Akhirnya, seorang ahli kimia tingkat tiga yang berdiri di bagian agak depan berjalan maju dan mengeluarkan sebuah botol giok berisi 'Daun Spiritual Besi Hitam' dari cincinnya. Setelahnya, ia meletakkannya di cekungan mesin itu. Ia menatap Qie Mi Er dan orang – orang tua lainnya saat ia berkata, "Tuan wakil ketua, dengan kemampuan saya, saya hanya dapat melakukan tiga kali proses pemurnian terhadap daun ini."     

Qie Mi Er mengangguk pelan. Dapat melakukan tiga kali proses pemurnian terhadap 'Daun Spiritual Besi Hitam' itu adalah hal yang tidak buruk. Menurut perkiraannya, hasil pemurnian pria muda itu akan mendapatkan nilai lima atau enam.     

Sesuai perkiraan Qie Mi Er, setelah angka di layar mesin itu berubah – ubah beberapa kali, layar itu menunjukkan angka lima.     

Melihat angka lima yang besar di layar mesin itu, Qie Mi Er mengangguk dan tertawa. "Nilai lima. Selamat, kau lulus ujian ini."     

"Selanjutnya..."     

Seorang ahli kimia tingkat dua terdorong ke depan dan mengeluarkan bahan obatnya, "Nilai empat… lulus." Angka empat muncul di layar dan membuatnya sangat gembira dan menghela nafas lega. Setelahnya, ia mengelus dadanya dan berjalan ke sisi ruangan.     

"Selanjutnya…"     

"Nilai lima, lulus."     

"Selanjutnya…"     

"Nilai tiga, gagal."     

Setelah beberapa orang yang berhasil lulus, akhirnya ada seorang ahli kimia tingkat dua yang tidak beruntung yang berjalan dengan wajah yang kalah dan putus asa.     

Setelah beberapa saat proses pengujian itu berjalan, Liu Ling akhirnya berjalan dengan santai menuju mesin itu sambil ditatap oleh semua orang. Setelahnya, ia mengeluarkan sebuah botol giok dan menaruhnya di atas cekungan itu. Ia mengangkat wajahnya, tersenyum kepada Qie Mi Er, dan berkata, "Kemampuan saya tidak terlalu hebat. Saya hanya dapat melakukan enam kali proses pemurnian."     

Saat Liu ling mengatakan hal itu, semua orang di ruangan itu terkejut. Tidak hanya orang – orang yang berada di bawah panggung, tetapi juga Qie Mi Er dan orang – orang tua lainnya terkejut dan saling bertukar pandang. Dapat melakukan enam kali proses pemurnian terhadap 'Daun Spiritual Besi Hitam' lima kali saja membutuhkan kemampuan ahli kimia tingkat tiga yang berada di puncak tingkatannya.     

Qie Mi Er menghela nafas dan mengalihkan pandangannya ke layar itu. Di layar itu, beberapa angka berubah – ubah selama beberapa saat sebelum sebuah angka tujuh keluar di layar itu...     

Qie Mi Er menghela nafas sebelum ia tersenyum dan berkata, "Nilai tujuh. Selamat... kau lulus."     

Liu Ling tersenyum dan berjalan dengan santai ke pinggir ruangan itu. Saat berjalan, sesekali ia akan menatap ke arah Xiao Yan yang sedang menutup matanya sambil berdiri di paling belakang itu.     

Setelah Liu Ling yang mendapat nilai setinggi itu, orang - orang selanjutnya terlihat tidak istimewa. Orang – orang yang terus datang dan pergi setelah Liu Ling itu hanya dapat melakukan dua atau tiga kali proses pemurnian. Karena itu, mereka sama sekali tidak menarik perhatian Qie Mi Er dan orang – orang tua lainnya.     

Suasana itu bertahan sampai giliran putri kecil itu. Gadis muda itu dapat melakukan lima kali proses pemurnian terhadap 'Daun Spiritual Besi Hitam' itu. Tetapi, karena ia kurang pengalaman, nilai yang ia dapatkan lebih rendah 0,5 poin dari Liu Ling.     

Setelah putri kecil itu, ada beberapa peserta yang cukup hebat yang mampu mendapatkan nilai enam. Tetapi, jika dibandingkan dengan Liu Ling, nilai mereka tetap berada di bawah nilai Liu Ling. Jika hal ini terus terjadi, orang yang akan mendapatkan nilai tertinggi pasti adalah Liu Ling.     

Saat para peserta datang dan pergi, bagian tengah aula itu menjadi sepi kembali. Sesaat kemudian, hanya Xiao Yan yang berdiri di tengah aula itu.     

Melihat Xiao Yan yang menutup matanya seperti sedang tidur, Qie Mi Er langsung memanggilnya. "Yan Xiao, giliran mu..."      

Mendengar suara itu, Xiao Yan perlahan membuka matanya. Ia menatap ke sekelilingnya dengan malas sebelum tatapannya berhenti pada Liu Ling, yang sedang tersenyum dan menatapnya kembali. Xiao Yan tersenyum kecil sebelum ia mencoba menenangkan Ao Tuo dengan tatapannya yang santai.     

Xiao Yan menaiki tangga yang lebar itu dan berhenti di samping mesin pengukur itu. Kemudian, ia mengeluarkan botol giok yang berisi bubuk dari daun hitam itu. Setelahnya, ia meletakkannya di cekungan mesin itu sambil ditatap oleh Qie Mi Er dan orang – orang lainnya yang terdiam di atas panggung.     

Melihat Xiao Yan yang menurunkan wajahnya dan tidak terlihat akan berbicara, Qie Mi Er bertanya terlebih dahulu. "Anak muda. Berapa kali kau melakukan proses pemurnian?"     

"Berapa kali? Xiao Yan mengernyitkan dahinya. Sesaat kemudian, ia berkata dengan tidak yakin, "Sepertinya... delapan kali."     

Sunyi.     

Saat itu, ruangan besar itu dipenuhi oleh kesunyian.     

"Hmph. Dasar bodoh. Apakah ia pikir ia dapat berkata sesuka hatinya?" Putri kecil yang juga terkejut mendengar perkataan Xiao Yan, hanya dapat mengejeknya. Ia tidak percaya bahwa seorang ahli kimia tingkat dua benar – benar memiliki kemampuan untuk melakukan proses pemurnian terhadap 'Daun Spiritual Besi Hitam' sebanyak delapan kali.     

Tetapi, sebelum senyuman ejekan itu hilang dari wajah putri kecil itu, ekspresinya langsung berubah menjadi terkejut. Hal itu terjadi karena sebuah angka sembilan yang merah dan besar itu muncul di layar itu.     

"Nilai sembilan…"     

Saat ia melihat angka merah besar itu, Qie Mi Er merasa jantungnya seperti menyusut dan menjadi sesak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.