Perjuangan Menembus Surga

Mengeluarkan Racun



Mengeluarkan Racun

0Di dalam ruangan yang sunyi itu, Nalan dan ayahnya sedang berbisik – bisik, beberapa kali mereka menatap dua orang di dekat ranjang itu. Setelah beberapa waktu, mereka berhenti berbisik saat mereka melihat keringat menetes dari wajah orang tua itu dan pembuluh darah yang berwarna biru muncul di tangannya. Kedua anggota klan Nalan itu bertukar pandang dan merasa cemas.     

Xiao Yan tetap tenang walaupun merasakan kecemasan dalam ruangan itu. Ia masih menggunakan jari tengahnya untuk menekan punggung kakek Nalan yang gemetar. Api hijau itu dikendalikan oleh Kekuatan Spiritualnya dan suhu panas yang digunakan untuk mengeluarkan racun itu mulai merasuk ke dalam tulang – tulang itu.     

Api hijau itu menyelimuti tulang – tulang hitam itu. Walaupun api itu terlihat menyentuh tulang – tulang itu, sebenarnya masih ada jarak yang sangat kecil di antara keduanya. Suhu 'Api Surgawi' itu terlalu tinggi, jika api itu mengenai tulang – tulang kakek Nalan, walaupun dengan kekuatannya yang setingkat Dou Wang, ia akan langsung terluka parah atau bahkan mati.     

Suhu api itu yang sangat panas mulai menyebar ke seluruh tulang – tulang itu, membuat asap keluar dari tulang – tulang itu.     

Api yang terus menyala membuat asap hitam keluar dari tulang – tulang itu, tetapi, sebelum asap – asap itu keluar dari tubuh kakek Nalan, api hijau itu langsung menyelimutinya dan 'Racun Pembakar' yang bahkan mampu membunuh seorang Dou Huang itu, terbakar tanpa sisa.     

Tetapi, saat Xiao Yan menggunakan 'Api Surgawi' untuk membakar asap hitam itu, ia merasakan ada benda asing berwarna hitam yang bercampur dengan 'Api Surgawi' sebelum asap hitam itu akan terbakar. Seketika itu juga, mereka mengeras di dalam api itu.     

Waktu berjalan dan ruangan itu tetap sunyi. Tulang – tulang yang diselimuti oleh api hijau Xiao Yan mulai terlihat kembali ke warna asalnya.     

Saat itu, tubuh kakek Nalan dipenuhi oleh keringat. Wajah tuanya gemetar dan dari mulutnya terdengar suara udara yang terhirup di antara gigi – giginya.     

"A... adik, apakah sudah selesai, hah? Suara kakek Nalan terdengar serak saat pembuluh – pembuluh darah di tangannya berdenyut seperti ular – ular kecil.     

Dahi Xiao Yan dipenuhi oleh keringat. Mengendalikan Api Surgawi dengan konsentrasi tinggi dalam waktu yang lama sangat menguras Kekuatan Spiritualnya. Ia mendengar pertanyaan kakek Nalan dan menjawab dengan pelan, "Karena kau sudah tidak kuat menahannya, kita akan berhenti sejenak. Penyebaran racun di dalam tubuhmu telah jauh melebihi perkiraanku. Aku awalnya ingin mengeluarkan semua racun itu dalam sekali pengobatan, tetapi sepertinya hal itu tidak mungkin dilakukan. Jadi, kita hanya dapat melakukannya dengan pelan..."     

"Apakah 'Racun Pembakar' ini benar – benar dapat dikeluarkan?" Saat kakek Nalan mendengar jawaban Xiao Yan, ia benar – benar terkejut. Bahkan setelah hidup selama berpuluh – puluh tahun, jika ia disuruh untuk memilih hidup atau mati, ia tetap akan memilih pilihan pertama.     

"Melihat kemajuannya, mengeluarkan seluruh racun itu sepertinya tidak akan menjadi masalah besar." Kata Xiao Yan.     

"Haha, aku tidak menyangka kau mempunyai kemampuan sehebat ini walaupun usiamu masih muda. Aku benar – benar tidak tahu siapakah guru yang mampu membentuk murid sehebat kau." Nalan Jie mengangguk sambil tertawa sebelum berkata, "Jika begitu, kita akan melakukannya sesuai dengan perkataan adik."     

"Oh, ya, siapa namamu, adik?"     

"Yan Xiao... diamlah, aku akan mengeluarkan 'Api Surgawi' dari tubuhmu." Xiao Yan merengut sambil membengkokkan jarinya sedikit saat api hijau yang menyelimuti tulang – tulang itu mulai kembali, dan akhirnya, satu per satu lidah api itu kembali ke dalam tubuh Xiao Yan.     

Saat lidah api terakhir kembali ke dalam tubuhnya, Xiao Yan menghela nafas lega. Ia mengusap keringat di dahinya saat ekspresinya tiba – tiba berubah, tetapi, dengan cepat, ekspresinya kembali tenang. Sambil berpura – pura tidak terjadi apa – apa, Xiao Yan menatap ujung jarinya yang berubah warna menjadi hitam. Ia menutup mulutnya dan memasukkan tangannya ke dalam lengan bajunya sebelum dilihat oleh orang lain.     

Melihat Xiao Yan yang menghentikan pekerjaannya, Nalan Su maju dua langkah ke depan dan bertanya, "Adik Yan Xiao, bagaimana?"     

Xiao Yan menatap kakek Nalan yang sedikit membaik saat ia berkata, "Kita akan mengakhiri proses pengeluaran racun itu untuk hari ini. Jika proses pengeluaran berjalan terus seperti ini, kupikir kita akan membutuhkan setidaknya tujuh hari untuk mengeluarkan semua racun itu."     

"Adik, terima kasih banyak. Jika kau dapat menyembuhkan ayahku, klan Nalan pasti akan memberikan imbalan yang sangat besar!" Melihat mata kakek Nalan yang mulai bersinar kembali, kecemasan di wajah Nalan Su menghilang. Kakek Nalan adalah orang yang sangat penting di klan Nalan seperti Mo Cheng di klan Mo. Walaupun klan Nalan tidak akan langsung hancur jika kehilangan tulang punggungnya, tetapi kekuatan klan Nalan pasti menurun jauh dibandingkan dengan dua klan besar lainnya.     

Xiao Yan menatap langit yang mulai gelap, berbalik, dan berkata kepada kakek Nalan, "Besok, aku akan datang lagi ke sini, sekarang, aku pamit dulu."     

Mendengar kata – kata Xiao Yan, kakek Nalan tersenyum dan berkata, "Adik, supaya tidak repot, bagaimana jika kau menginap di sini saja?"     

"Tidak usah repot – repot. Aku juga masih memiliki urusan lain." Xiao Yan menggeleng. Ia tidak mempedulikan mereka saat ia melangkah ke arah pintu keluar.     

Melihat Xiao Yan yang melangkah pergi, kakek Nalan terdiam sesaat sebelum berkata, "Eh... jika begitu, Nalan Yanran, pergilah dan antarlah adik ini ke luar."     

"Baik." Nalan Yanran mengangguk pelan saat melihat punggung pria muda itu dan lalu berjalan mengikutinya.     

…     

Saat Xiao Yan berjalan di jalan kecil dari batu itu, ia hanya menatap ke depan tanpa menunjukkan ekspresi apapun, seolah – olah putri klan Nalan yang berjalan di sampingnya itu tidak ada.     

Saat berjalan di samping Xiao Yan, Nalan Yanran terus menatap pria muda yang tidak memperdulikannya itu. Wajah Nalan Yanran terlihat tenang, tetapi di dalam hatinya, ia merasa terkejut dan sedih. Walaupun ia tidak terlalu memperdulikannya, ini adalah pertama kali ada seseorang yang mengacuhkannya. Ia tahu bahwa ia adalah orang yang cukup sombong, tetapi, ia tidak menyangka bahwa orang di depannya itu ternyata jauh lebih sombong darinya.     

Bagaimanapun juga, Nalan Yanran tahu bahwa pria yang bernama Yan Xiao itu bersikap sombong karena memang memiliki hal untuk disombongkan. Di usianya yang sangat muda, ia sudah mampu untuk mengendalikan 'Api Surgawi' yang bahkan ditakuti oleh para Dou Huang. Hal itu cukup untuk membuatnya dianggap sebagai orang yang kemampuannya di atas orang – orang yang seumuran dengannya. Jadi, bahkan Nalan Yanran pun merasa kagum saat melihatnya.     

Nalan Yanran tidak dapat menahan suasana sunyi itu dan berkata, "Yan Xiao, walaupun aku tidak begitu paham tentang cara para ahli kimia untuk menawar racun, tetapi memasukkan 'Api Surgawi' yang mengerikan ke dalam tubuh seseorang memerlukan kemampuan untuk mengendalikan api dengan ketepatan yang sangat tinggi, bukan? Kemampuan pengendalianmu sepertinya jauh lebih hebat daripada para ahli kimia tingkat tiga yang pernah kutemui."     

"Mungkin." Xiao Yan terus melihat ke depan, suaranya dingin dan tidak membawa emosi apapun.     

"Jadi, mengapa kau tidak mengambil ujian untuk naik menjadi ahli kimia tingkat tiga?"     

"Memperlihatkan tingkat kemampuan seseorang di dadanya agar semua orang dapat melihatnya adalah hal bodoh... dan aku tidak sebodoh itu." Suara Xiao Yan yang pelan dan malas mengandung ejekan di dalamnya. Ia menoleh ke arah dada Nalan yang terbungkus oleh jubah saat ia bertanya, "Mengapa kau juga tidak mengenakan lambang tingkatan mu?"     

"Kata guru, lambang tingkatan itu hanya digunakan untuk pamer. Terlebih lagi, aku juga tidak yakin kemampuanku ini berada di tingkat berapa karena kemampuanku naik dan turun dengan cepat." Kata Nalan Yanran sambil tersenyum.     

Mendengar hal itu, Xiao Yan berpikir dalam hati sebelum ia bertanya dengan pelan, "Naik dan turun dengan cepat? Apa maksudmu?"     

"...Maaf, aku tidak boleh membocorkan rahasia Sekte Misty Cloud." Nalan Yanran hanya menggeleng dan meminta maaf tanpa menjelaskan maksudnya.     

Xiao Yan mengernyitkan alisnya sebelum sesaat kemudian kembali melemas. Ia hanya mengangguk saat ia terus berjalan. Nalan Yanran di sampingnya berjalan dengan anggun saat ia merasa ragu sesaat. Setelahnya, Kekuatan Spiritual keluar dengan pelan dari tubuhnya dan menyelimuti Nalan Yanran. Walaupun Yao Lao sudah mengatakan bahwa ada sesuatu di Nalan Yanran yang menghalangi Kekuatan Spiritualnya, Xiao Yan ingin memastikannya sendiri.     

Kekuatan Spiritual Xiao Yan melayang di sekeliling tubuh Nalan Yanran. Beberapa saat kemudian, ia menghela nafas dalam hati. Permukaan tubuh Nalan Yanran ditutupi oleh sebuah lapisan energi yang benar – benar menangkal Kekuatan Spiritual yang mengarah kepadanya.     

Setelah menarik kembali Kekuatan Spiritualnya, alis Xiao Yan berkedut sedikit. Ia menoleh ke arah Nalan Yanran yang menatapnya dengan tenang. Tinju di dalam lengan bajunya terkepal saat ia bertanya, "Ada apa?"     

"Tuan Yan Xiao sepertinya ingin tahu tentang kekuatanku, bukan?" Nalan Yanran menatap Xiao Yan dan tersenyum sebelum berkata dengan serius, "Walaupun aku bukan seorang ahli kimia, waktu aku lahir, aku sudah sangat sensitif terhadap Kekuatan Spiritual..."     

Xiao Yan hanya dapat mengangkat bahunya dan tersenyum saat ia berkata, "Aku telah mendengar bahwa putri tertua klan Nalan adalah kandidat terkuat ketua Sekte Misty Cloud yang selanjutnya. Jadi, tanganku menjadi gatal dan tidak dapat menahan rasa penasaranku. Aku benar – benar tidak menduga bahwa aku akan tertangkap basah walaupun aku sudah sangat berhati – hati. Aku merasa kagum."     

"He he, begitukah?"     

Saat Nalan Yanran tersenyum, matanya yang indah menatap wajah pria muda itu. Entah mengapa, ia merasakan sesuatu di dalam hatinya. Tetapi, ia tidak mengerti perasaan aneh apa itu dan ia hanya bisa mengernyitkan alisnya.     

"Kita telah sampai. Nona Nalan tidak perlu mengantarku lebih jauh lagi. Aku dapat pulang sendiri, sampai jumpa." Saat Xiao Yan berjalan keluar melalui pintu, ia menoleh ke arah Nalan Yanran yang mengernyitkan alisnya. Ia mengangkat kedua tangannya, mengepalkannya dan menggoyangkannya ke arah Nalan Yanran. Tanpa menunggu balasannya, ia berjalan melalui pintu utama ke arah jalanan yang ramai.     

Melihat punggung pria itu yang menghilang di tengah lautan manusia itu, Nalan Yanran hanya dapat menggeleng dan berbisik, "Orang ini sungguh percaya diri, sombong, tetapi juga aneh..." Seketika itu juga, ia berbalik dan masuk ke dalam markas klan Nalan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.