Perjuangan Menembus Surga

Persekutuan Klan Mo



Persekutuan Klan Mo

0Aula yang luas dan ramai itu penuh sesak oleh banyak orang. Kebahagiaan memenuhi ruangan itu.     

Para pemimpin atau perwakilan dari wilayah timur Kerajaan Jia Ma duduk di tempat duduk khusus yang telah disediakan di aula itu. Walaupun mereka sadar bahwa kekuatan klan Mo telah menurun, mereka masih harus datang dan menghormati pihak yang memiliki kekuatan terbesar di wilayah timur kerajaan Jia Ma.     

Di aula itu, seorang pria tua berambut putih di tempat duduk ketua sedang menyapa para tamu yang berjalan di bawahnya. Ia terlihat betul – betul menikmati menjadi pusat perhatian dari orang – orang yang iri dengannya itu. Kebahagiaan di wajah orang tua itu, terlukiskan dengan senyum lebar di wajahnya.     

Orang tua itu adalah ketua klan Mo, Mo Cheng. Ia juga adalah tulang punggung klan Mo. Posisi klan Mo yang sekarang sebagian besar juga adalah berkat usahanya.     

"Gubernur Kota Yan, Tuan Bo Er! Memasuki ruangan!"     

Sebuah pengumuman terdengar dari pintu depan di seluruh aula itu, membuat ruangan yang ribut itu menjadi tenang. Tatapan orang – orang terarah ke pintu utama. Biasanya, pejabat kerajaan tidak akan datang untuk memberi selamat kepada organisasi lokal tanpa diundang. Tetapi gubernur kota Yan ini datang dengan disaksikan oleh banyak orang. Hal ini membuat semua orang tahu bahwa klan Mo mempunyai sekutu di seluruh penjuru kota Yan.     

Mendapatkan dukungan dari pejabat pemerintahan dan dilindungi oleh Sekte Misty Cloud, tidak heran kekuatan klan Mo naik dengan cepat beberapa tahun terakhir. Di hati kecil mereka, mereka juga merasa telah menjadi kekuatan terbesar di wilayah timur kerajaan. Di depan pintu utama, sekelompok orang berkumpul di dekat seorang pria paruh baya gemuk yang mengenakan pakaian mewah. Dengan senyuman, ia berkata kepada Mo Cheng, "He he, ketua Mo Cheng, kami mengucapkan selamat."     

"He he, tuan Bo Er, terima kasih sudah repot – repot datang kemari. Silakan masuk." Mo Cheng tersenyum kepada pria gemuk itu. Ia mendapatkan banyak uang dari klan Mo selama beberapa tahun terakhir. Dalam hati Mo Cheng timbul keinginan untuk menghabisi orang itu. Tetapi, ia hanya tersenyum sambil menunjukkan orang itu tempat duduk yang telah disiapkan untuknya di sampingnya.     

Setelah bercakap – cakap dengan gubernur kota Yan, terdengar suara keras sekali lagi dari pintu utama.     

"Ketua klan Ye, Ye Cong memasuki ruangan!"     

Mendengar nama itu, Mo Cheng terdiam sejenak. Wajahnya berubah, ia tidak yakin harus tersenyum atau tidak. Klan Ye adalah salah satu dari tiga klan besar di wilayah timur laut kerajaan Jia Ma. Walaupun kekuatannya sedikit di bawah klan Mo, kekuatan mereka tidak dapat diremehkan. Perubahan ekspresi Mo Cheng adalah karena ketua klan Ye datang langsung untuk memberinya selamat. Biasanya, hubungan keempat klan besar itu seperti air dan api. Hal seperti datang ke pesta klan lainnya adalah hal yang tidak terduga, dan menandakan bahwa mereka ingin menyerah. Melihat jelas kekuatan klan Mo yang meningkat jauh, keinginan klan Ye untuk bermusuhan dengan klan Mo mulai hilang.      

Seorang pria paruh baya dengan tubuh kurus tertawa sembari berjalan memasuki aula. Ia menghadap Mo Cheng dan berkata, "Ha ha, Tuan Mo Cheng benar – benar dapat menjaga kesehatan dan kekuatan di usianya yang sudah tua. Wilayah timur laut ini tidak lama lagi akan dikuasai oleh tuan Mo Cheng."     

"He he, benar – benar tidak diduga, ketua klan Ye Cong juga datang. Diri tuaku ini sangat merasa terhormat." Mo Cheng tertawa saat bercakap – cakap dengan Ye Cong dengan senyuman palsu sebelum mengajak Ye Cong untuk duduk bersamanya.     

Setelahnya, pemimpin – pemimpin dengan posisi tinggi dari pihak – pihak berbeda di wilayah timur laut kerajaan Jia Ma berdatangan. Dalam waktu singkat, di dalam ruangan itu telah berkumpul 70 atau 80 persen dari kekuatan di wilayah timur laut kerajaan Jia Ma. Ini adalah kejadian yang sangat langka.     

Melihat bahwa aula itu telah dipenuhi oleh tamu – tamu penting, senyuman di wajah Mo Cheng semakin lebar. Di wilayah timur laut, selain klan Mo, tidak ada lagi klan yang mampu mengumpulkan orang sebanyak ini.     

Senyuman di wajah Mo Cheng terkembang seperti bunga Krisan setelah mendengar sebuah pengumuman lagi. Ia sendiri turun dari panggung itu dan berjalan menuju pintu utama.     

Menjadi pusat perhatian di acara itu, segala hal yang dilakukan Mo Cheng dapat dilihat oleh semua orang. Saat mereka melihat Mo Cheng turun untuk menyapa orang di pintu utama, semua orang terkejut. Mereka berbisik – bisik satu sama lain. Di wilayah timur laut ini, tidak banyak orang yang dapat membuat ketua klan Mo melakukan hal itu.     

Di pintu utama, terlihat sekelompok orang. Pemimpin kelompok itu adalah seorang wanita di dalam sebuah gaun seputih bulan yang berjalan dengan anggun melewati pintu utama. Wajahnya yang cantik memperlihatkan senyuman tipis. Beberapa orang yang tahu siapa dia terlihat terkejut.     

Melihat wanita berbaju putih itu, senyuman di wajah Mo Cheng terkembang lebar. Ia mendekat dan menyapa dengan sangat ramah. "Ha ha, Putri Nalan, aku tidak menyangka kau akan datang. Kedatanganmu benar – benar membuat klan Mo merasa sangat terhormat."     

"Apakah itu benar – benar Nalan Yanran, murid pribadi ketua Sekte Misty Cloud? Hei, pantas saja Mo Cheng sangat gembira."     

"Orang tua ini akan memamerkan keberhasilan pesta ini sampai entah kapan."     

"Ugh, sepertinya Sekte Misty Cloud sekarang menganggap klan Mo lebih terhormat. Bahkan pemimpin masa depan Sekte Misty Cloud sendiri datang."     

Setelah mengetahui identitas wanita cantik berbaju putih itu, semua orang di aula itu menjadi iri dan menghela nafas. Keberadaan raksasa ini, Sekte Misty Cloud, yang berdiri di puncak kerajaan Jia Ma, benar – benar memiliki kekuatan yang sangat besar, seperti puncak gunung yang terlalu tinggi untuk dicapai. Kekuatan klan Mo benar – benar membuat orang – orang di sana merasa iri.     

Nalan Yanran menatap ke seluruh ruangan. Ia melihat orang – orang ini adalah sebagian besar kekuatan di wilayah timur laut Kerajaan Jia Ma. Semua orang terlihat terkejut saat ia menundukkan kepalanya dan berkata dengan senyuman di wajahnya. "Ketua Mo Cheng terlalu formal, saya hanya mengikuti perintah guru."     

"He he, Putri Yanran, tetua Ge Ye, silakan masuk!" Setelah tertawa kepada Nalan Yanran dan Ge Ye di belakangnya, Mo Cheng berbalik dan menunjukkan jalan untuk mereka. Ia berjalan di depan mereka sampai ke tempat duduknya lalu duduk di samping mereka.     

Di dalam aula yang sangat ramai itu, sejumlah tatapan penuh nafsu mengarah ke tubuh indah Nalan Yanran. Wanita yang dikatakan akan menjadi pemimpin Sekte Misty Cloud di masa depan telah menjadi pusat perhatian di aula itu.     

Wajah ketua klan Ye, Ye Cong penuh dengan rasa iri saat ia melihat Mo Cheng bercakap – cakap dengan Nalan Yanran dan sesekali tertawa. Beberapa saat kemudian, ia menghela nafas. Walaupun ia ingin memberanikan diri dan mendekat kepada ketua masa depan Sekte Misty Cloud itu untuk membangun hubungan baik, ia hanya dapat tersenyum kecut dan menggeleng setelah membandingkan posisi mereka. Ia mengambil secangkir teh di mejanya dan meminumnya. Ia sedang mempertimbangkan, apakah ia harus bekerjasama dengan klan Mo secepat mungkin agar klannya tidak dihabisi oleh klan Mo yang kekuatannya terus meningkat.     

Saat semua orang di aula itu sedang bercakap – cakap, dua sosok manusia berjubah hitam muncul di atas mereka. Mereka tiba – tiba muncul secara misterius dan mereka berdiri di atas kayu penyangga bangunan yang melintang. Mereka melihat ke seluruh ruangan. Pandangan mereka berhenti sejenak di Nalan Yanran sebelum bergeser ke Mo Cheng di sampingnya.     

Xiao Yan bertanya sambil menatap orang tua kurus yang sedang tersenyum itu, "Apakah orang itu ketua dari klan Mo, Mo Cheng yang dipanggil Mo si Penjagal itu?"     

"Ya." Hai Bo Dong mengangguk. Ia menatap Xiao Yan dan berkata, "Apa yang akan kau lakukan?"     

Xiao Yan memasukkan telapak tangannya ke dalam lengan bajunya dan berkata, "Mengobrak – abrik tempat ini… Menurut idemu, kita akan menghajar bajingan tua itu terlebih dahulu sampai ia sekarat, baru kemudian kita akan meminta dia menyerahkan Qing Lin. Mo Cheng itu seperti tulang punggung klan Mo yang tidak akan dibiarkan mati begitu saja, jadi, seharusnya mereka akan menghargai nyawanya." Tatapannya seperti ular saat ia mengawasi Mo Cheng.     

"Sungguh pria yang tidak beruntung. Ia akan berurusan dengan iblis ini - Xiao Yan - di hari yang sangat luar biasa untuknya ini." Hai Bo Dong menganggukkan kepalanya selama beberapa saat, merasa kasihan kepada Mo Cheng yang sedang merasakan kesuksesannya.     

Di aula besar itu, Mo Cheng akhirnya berhenti bercakap – cakap dan berdiri dengan pelan. Tatapannya terarah ke seluruh orang di aula itu, ia tersenyum dan melipat tangannya. Seketika itu juga, ruangan yang ramai itu mulai sunyi. Semua orang di ruangan itu menatapnya.     

Melihat ruangan itu sudah tenang, Mo Cheng mulai berbicara, "He he, aku sangat berterima kasih akan kedatangan kalian di pesta orang tua ini. Kurasa di kartu undangan telah tercantum tujuan dari acara ini: yaitu membicarakan sebuah hal yang penting dengan kalian semua."     

Mendengar perkataan Mo Cheng, ekspresi semua orang menjadi serius.     

"Baru – baru saja, setelah berdiskusi dengan klan Mo, kami telah menyiapkan untuk membentuk persekutuan Mo… Persekutuan ini bukanlah organisasi dengan peraturan yang ketat. Tujuan persekutuan ini hanyalah untuk menjadi jembatan agar pihak – pihak dapat menjalin hubungan satu sama lain dan bekerja sama untuk menguntungkan semua orang. Lagipula, kekuatan satu orang saja tidak dapat dibandingkan dengan kekuatan persekutuan beberapa klan… Terlebih lagi, aku berjanji selama kalian menjadi anggota Persekutuan Mo, kalian akan menjadi sekutu klan Mo dan akan mendapatkan informasi dan perlindungan dari klan Mo. Jika kalian tertarik, kita dapat bekerjasama." Kata Mo Cheng sambil tersenyum.     

Mendengar perkataan Mo Cheng, orang – orang di aula itu menunjukkan ekspresi yang berbeda. Walaupun Mo Cheng berkata bahwa persekutuan itu bukanlah organisasi dengan peraturan yang ketat, jelas jika mereka menjadi anggota persekutuan Mo, nama klan Mo akan berada di atas nama klan mereka. Mereka mungkin akan mendapatkan perlindungan dari klan Mo, tetapi kurang lebih mereka akan terasa seperti klan mereka diserap oleh klan Mo.     

Aula itu menjadi sunyi sesaat. Beberapa saat kemudian, beberapa klan lemah akhirnya menyerahkan diri mereka untuk menjadi anggota persekutuan Mo. Banyak dari mereka yang telah memutuskan untuk bergabung sebelum datang ke acara itu.     

Dimulai dengan satu klan, beberapa klan dengan kekuatan menengah yang takut akan menjadi musuh klan Mo, memilih untuk bergabung setelah memikirkannya selama beberapa saat.     

Duduk di kursi pemimpin, Nalan Yanran melihat pihak – pihak yang terus – menerus mengikuti klan Mo, alisnya mengernyit. Ia menoleh dan bertukar pandang dengan Ge Ye. Matanya terlihat penuh dengan pertanyaan.     

Dengan senyuman di wajahnya, Mo Cheng melihat pihak – pihak yang bergabung dengannya. Walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak, Mo Cheng tidak merasa cemas. Ini hanyalah langkah pertama dari rencananya. Saat klan Mo memperlihatkan kekuatan mereka, semua pihak di sini cepat atau lambat akan tahu harus berbuat apa.     

Mo Cheng tertawa dengan bangga dalam hati, ia tersenyum dan berkata, "Walaupun Persekutuan Mo tidak terikat peraturan yang ketat, persekutuan itu tetap saja membutuhkan seorang pemimpin…"     

Sebelum Mo Cheng dapat menyelesaikan kata katanya, terdengar perkataan dengan nada memuji, "Tentu saja, Ketua Mo Cheng yang paling cocok untuk menjadi pemimpin." Setelah mendengar hal itu, banyak orang ikut mengatakan hal yang sama.     

"He he, terima kasih atas kebaikan kalian. Orang tua ini akan bersikap agak lancang. Aku akan memimpin Persekutuan Mo ini untuk sementara waktu." Tanpa memperdulikan pendapat orang lain, Mo Cheng melambaikan tangannya dan memutuskan hal itu secara langsung.     

Melihat Mo Cheng yang seenaknya sendiri, beberapa orang di aula itu terkejut. Apakah orang tua ini benar – benar tidak tahu malu?     

"Maaf, Ketua Mo. Menurutku kau tidak akan memiliki waktu untuk memimpin Persekutuan Mo…"     

Tiba-tiba, di aula yang sunyi itu terdengar perkataan yang tidak pantas. Seorang pria berjubah hitam muncul di tengah aula itu. Di bawah jubah hitam itu, sepasang mata hitam yang dingin menatap Mo Ceng di atas panggung. Ekspresi Mo Cheng berubah menjadi suram.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.