Perjuangan Menembus Surga

Membunuh Seorang Dou Shi!



Membunuh Seorang Dou Shi!

0Suara tenang dari pemuda itu terdengar di tempat pertarungan, dan membuat banyak orang melihat ke arahnya.     

"Xiao – Yan – Zi?" Sambil memandangi pria muda berbaju hitam itu, Xiao Ding yang berada di sisi lain tempat itu, terkejut selama beberapa saat. Tiba – tiba, kebahagiaan muncul dari wajahnya yang muram dan kejam. Ia bertepuk tangan. "Orang ini datang di saat yang tepat."     

Tinju yang terkepal perlahan - lahan melemas dan terbuka. Xiao Ding menarik nafas panjang, menahan perasaan bahagia di hatinya. Ia memiringkan kepalanya dan berkata, "He he, sepertinya 'Perusahaan Tentara Bayaran Logam Gurun' kita belum saatnya untuk hancur." Walaupun Xiao Yan masih muda, Xiao Ding sangat percaya kepada adiknya yang misterius itu. Peristiwa dimana Xiao Yan seorang diri mampu membuat 'Perusahaan Tentara Bayaran Pasir' ketakutan sampai salah satu dari mereka melarikan diri dari kota telah menambah kepercayaan Xiao Ding kepada adiknya.     

Melihat Xiao Ding tersenyum, anggota lainnya ikut menghela nafas lega. Tetapi banyak dari mereka tidak tahu mengapa pria muda ini mampu memberikan harapan bagi kedua ketua perusahaan mereka. Mereka sudah pernah menyaksikan pertarungan latihan Xiao Yan melawan Xiao Li. Tetapi, bahkan Xiao Li bukalah tandingan dari Da Dou Shi ini. Xiao Yan mengkin…     

Hati para anggota 'Perusahaan Tentara Bayaran Logam Gurun' menjadi gelisah. Tetapi, setelah mengikuti Xiao Ding selama bertahun – tahun, mereka paling tidak mengerti bahwa ketua perusahaan yang tenang ini tidak akan membual tanpa alasan dalam situasi seperti ini.     

Orang – orang bertukar pandang satu sama lain. Mata mereka menunjukkan senyuman dan harapan untuk dapat selamat dari situasi ini. Mereka berharap Tuan Muda Xiao Yan benar – benar mampu untuk menolong 'Perusahaan Tentara Bayaran Logam Gurun' dan mampu menemukan jalan keluar untuk bahaya kehancuran yang mereka alami.     

"Kakak kedua, apakah kau baik – baik saja?" Sambil menggenggam pedang berat di tangannya, Xiao Yan mengalihkan pandangannya kepada Xiao Li yang bersimbah darah. Mata hitamnya menunjukkan rasa haus darah yang tidak bisa disembunyikan. Ia mengeluarkan sebotol pil obat dan melemparkannya kepada Xiao Li.     

Setelah terbatuk dan memuntahkan darah dari mulutnya, Xiao Li mengusap bekas darah di sudut mulutnya. Setelahnya, ia meminum pil obat itu, ia mengangkat kepalanya, dan memandang tubuh pria muda yang tinggi dan tegap itu berdiri di hadapannya. Wajahnya yang pucat mulai cerah, dan tubuhnya yang tegang kembali tenang.     

Sambil bersandar di sebuah batu besar di belakangnya, Xiao Li tertawa dengan suara serak, "Adik kecil, akhirnya kau kembali. Jika kau terlambat sedetik saja, kau mungkin harus pergi ke kuburan untuk berbicara dengan kakak keduamu ini."     

"Maaf aku terlambat." Kata Xiao Yan pelan. Ia tersenyum. Dalam senyumannya terlihat kekejaman seperti seekor serigala yang lapar. Ia bertukar pandang degan Xiao Li dan ia tersenyum kecil penuh kekaguman. "Jangan kuatir, kakak kedua. Aku akan membantumu menghabisi orang ini."     

Xiao Li tersenyum dan menganggukkan kepalanya lalu terbatuk dan memuntahkan darah. Ia terengah dan berkata dengan pelan, "Nama orang itu adalah Mo Ran, seorang Da Sou Shi bintang satu. Metode Qinya berjenis tanah. Jenis ini mempunyai jumlah Dou Qi yang besar yang cocok untuk pertarungan dengan waktu yang lama. Lebih lagi, jurus Dou Qi petir ku tidak berpengaruh apa – apa padanya. Jika bukan karena itu, aku masih akan dapat bertahan lebih lama lagi. Tetapi, sayang sekali, perbedaan kekuatan kami terlalu jauh. Karena itu, ia tidak memperlihatkan teknik Dou yang ia miliki, jadi aku juga tidak yakin teknik Dou yang ia miliki berada di tingkatan apa. Kau harus berhati – hati melawannya."     

"Seorang Da Dou Shi bintang satu?" Dengan senyuman, Xiao Yan menangguk kepada Xiao Li. Ia berbalik dengan pelan. Wajah tampannya yang lembut yang sebelumnya tersenyum berubah menjadi sekejam iblis. Tatapannya yang sedingin es membuat kulit di kepala pria paruh baya itu mati rasa.     

"Siapa kau?" Pria paruh baya berbaju kuning itu mengayunkan tangannya yang separuh mati rasa karena kekuatan pukulannya yang terpental. Wajahnya menjadi serius saat ia bertanya kepada Xiao Yan.     

Mengacuhkan pertanyaan itu, Xiao Yan menutup matanya dan Dou Qi berwarna hijau mengalir dari dalam vortex dan mengalir ke seluruh tubuhnya. Seketika itu juga, Dou Qi berwarna hijau menyelimuti tubuh Xiao Yan.     

Melihat Dou Qi aneh yang menyelimuti tubuh Xiao Yan, wajah pria paruh baya itu berubah. Ini pertama kalinya ia melihat Dou Qi api yang utuh muncul. Wajahnya terlihat marah saat ia berteriak, "Bocah, kusarankan kau tidak ikut campur urusan orang lain atau kau akan mati!"     

"Kau hanya perlu tahu satu hal ini 'Perusahaan Tentara Bayaran Logam Gurun' bukanlah tandingan kami." Mo Ran menunjuk sekelompok orang di sisi lain tempat itu sambil tertawa, "Karena itu, kau jangan menyia – nyiakan nyawamu untuk hal tidak berguna."     

"Kau memang penuh omong kosong." Xiao Yan membuka matanya dan menggelengkan kepalanya. Tangannya menggenggam Pedang 'Berat Penguasa Xuan' dengan erat dan kakinya menapak di tanah dengan mantap. Suara ledakan energi terdengar. Sebuah lubang muncul di bebatuan tempatnya berdiri.     

Ledakan itu mengeluarkan bunyi ketika tubuh Xiao Yan berubah menjadi sebuah bayangan hitam yang melesat menuju pria paruh baya bernama Mo Ran itu. Kecepatannya membuat orang – orang yang menyaksikan terkejut.     

Melihat kecepatan Xiao Yan yang luar biasa, ekspresi Mo Ran menjadi suram. Ia tertawa dan mengusap cincin di tangannya. Sepasang sarung tangan hitam yang penuh dengan paku tajam muncul di tangannya.     

Setelah mengenakan sarung tangan itu, angin berhembus dengan kencang di depannya. Saat Mo Ran mengepalkan tinjunya, Dou Qi berwarna kuning muncul dan terkumpul di tangannya. Energi yang kuat itu meninggalkan percikan energi kecil di udara.     

Pria paruh baya itu tidak takut saat berhadapan dengan serangan pedang Xiao Yan, ia terlihat telah terbiasa dengan pertarungan satu lawan satu. Karena itu, ia tidak menghindar, ia melangkah maju, sarung tangan pakunya mengeluarkan energi yang besar saat beradu dengan pedang hitam yang diayunkan oleh bayangan hitam itu.     

"Klang!"     

Suara besi yang beradu menggema dari tempat kedua senjata itu bertabrakan. Suara itu diikuti oleh gelombang energi yang muncul di antara pedang hitam dan sarung tangan itu. Tiba – tiba, tanah dimana Mo Ran dan Xiao Yan berdiri mulai pecah dan membentuk retakan.     

Setelah serangan itu, Xiao Yan menggenggam pedangnya dan mundur beberapa langkah. Mo Ran hanya mundur selangkah sebelum ia mampu menstabilkan tubuhnya.     

"Oh, kau hanya sedikit lebih kuat dari orang yang tadi. Kau berani – beraninya berlagak jagoan di hadapanku." Saat ia mundur selangkah, Mo Ran memandang Xiao Yan yang terBangong mundur beberapa langkah. Setelah beradu serangan, ia mampu menebak kekuatan Xiao Yan. Ia tersenyum dan tertawa.     

Xiao yan tidak mempedulikan kata – kata Mo Ran. Langkah mundurnya berhenti dan ia melesat maju lagi seperti anak panah. Pedang besar berwarna hitam di tangannya berputar – putar, mengeluarkan suara desis angin.     

Saat tubuhnya memasuki jarak serangan Mo Ran, Xiao Yan menapak ke tanah dan melompat ke sisi kiri Mo Ran. Genggamannya semakin erat dan ia mengayunkan pedangnya kearah kepala Mo Ran.     

Setelah beradu serangan, Xiao Yan juga dapat mengira – ngira kekuatan lawannya. Walaupun Dou Qi tanah cocok untuk pertarungan jangka panjang, Dou Qi yang tebal membuat gerakan Mo Ran menjadi sangat lambat. Xiao Yan dapat menggunakan kecepatannya untuk menyerang Mo Ran tanpa henti.     

Mo Ran jug tahu tentang kelemahannya. Karena itu, ia tidak melakukan gerakan menghindar yang tidak perlu. Sarung tangan hitam di tangannya menari – nari seolah – olah tidak ada sesuatu yang mampu menembusnya. Serangan apapun di tubuh bagian depannya akan langsung dibalas dengan serangan yang lebih kuat.     

"Klang, klang."     

Saat serangan dan tangkisan kedua orang itu berlanjut, suara besi yang diadu menggema ke seluruh tempat itu. Suara itu menggema di udara dan tidak hilang dalam waktu yang lama.     

Seiring pertarungan yang semakin memanas, Mo Ran yang sebelumnya hanya mengira Xiao Yan hanya memiliki kemampuan setingkat Dou Shi, menjadi terkejut. Ia sangat bangga dengan kemampuannya untuk bertahan lama di dalam pertarungan. Tetapi, pria muda di hadapannya memilih untuk bertarung satu lawan satu dengannya dari awal. Seorang Dou Shi dan Da Dou Shi bertarung satu lawan satu? Terlebih lagi, Xiao Yan mampu bertahan lama tanpa terluka sama sekali.     

Saat ia menatap pria muda yang terus menyerangnya, Mo Ran berkata dalam hati, "Orang ini… Ternyata Metode Qi yang ia miliki bukanlah tingkat rendah. Jika bukan karena itu, ia tidak akan mampu untuk menghambur – hamburkan energi Dou Qinya untuk melawanku!"     

"Aku harus menyelesaikan pertarungan ini dengan cepat. Jika orang lain di klan tahu bahwa aku kesulitan melawan seorang Dou Shi, aku akan dipermalukan." Takut akan hal itu, ekspresi Mo Ran semakin kejam.     

"Klang!" Tinjunya berhasil menangkis pedang itu. Tetapi, paku – paku di sarung tangannya semakin lama semakin tumpul.     

"Sudah berakhir, bocah!"     

Setelah menangkis serangan Xiao Yan, pria paruh baya itu maju dan menghalangi tempat Xiao Yan menghindar. Dengan suara berat, ia berteriak, "Ledakan Tanah Raksasa!"     

Seketika itu, Dou Qi berwarna kuning terkumpul di tinjunya. Sesaat kemudian, sebuah pusaran pasir kuning terbentuk di tinjunya. Di tengah pusaran itu, terdapat sebuah lubang hitam dan kekuatan yang sangat besar terkumpul di dalamnya.     

"Mati kau, bocah!" Ekspresi kejam terlihat di wajah Mo Ran saat ia menyerang. Saat tangannya melayang ke arah Xiao Yan, lingkaran energi berwarna kuning berputar di tinjunya dan terpancar keluar.     

Pusaran pasir kuning itu tiba – tiba berhenti sesaat. Di dalam lubang hitam itu, pecahan – pecahan energi yang membawa angin kencang, membentur pedang hitam Xiao Yan. Saat benturan itu terjadi, pecahan energi berwarna kuning itu mengecil, dan meledak seperti bom.     

"Bang, klang!"     

Suara besi yang beradu terdengar seperti guntur. Gelombang suara yang dahsyat membuat semua orang yang menyaksikan di sekitarnya menutup telinganya sambil melihat pertarungan itu dengan wajah terkejut.     

Saat pedang hitam itu terkena pecahan - pecahan energi itu, wajah Xiao Yan berubah. Ia dengan cepat mundur. Setiap langkah mundurnya meninggalkan jejak di bebatuan.     

Setelah mundur lebih dari sepuluh langkah, pedang hitam di tangan Xiao Yan bergetar dan jatuh ke tanah.     

"Huu…" Saat pedang Xiao Yan jatuh, anggota dari 'Perusahaan Tentara Bayaran Pasir mengeluarkan ejekan. Tawa penghinaan terdengar di seluruh tempat itu.     

Di sisi lain, anggota 'Perusahaan Tentara Bayaran Logam Gurun' menghela nafas, kecewa akan hal yang terjadi.     

'He he, apa yang harus dikecewakan? Apakah kalian lupa pertarungan antara Xiao-Yan-Zi dan kakak kedua?" Xiao ding memasukkan tangannya ke lengan bajunya. Tatapannya tertuju kepada Xiao Yan. Ia tersenyum dan menggumam, "Xiao-Yan-Zi lebih kuat tanpa pedang hitamnya!"     

Sambil bersandar di batu besar, nafas Xiao Li sudah mulai stabil. Ia mendongakkan kepalanya dan melihat pertarungan Xiao Yan saat pedangnya terjatuh ke tanah. Ia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Orang ini sebaiknya mulai bertarung dengan serius."     

Langkah mundur Xiao Yan berhenti. Ia berdiri dengan mantap dan melirik pedangnya. Ia menggerakkan tangannya yang hampir mati rasa dan menghembuskan nafas, menghilangkan perasaan tegang di dadanya karena serangan lawannya.     

Xiao Yan terbatuk dan mengusap dadanya yang sedikit bengkak. Ia memperhitungkan perbedaan kekuatan mereka di dalam hatinya.     

Walaupun Yao Lao berkata bahwa kekuatan Xiao Yan adalah Dou Shi bintang empat, sekarang mungkin karena 'Inti Api Teratai Hijau', Xiao Yan dapat merasakan bahwa tingkat kekuatannya adalah sekitar Dou Shi bintang lima!     

Metode Qi nya sudah berkembang ke Kelas Xuan Tingkat Menengah setelah menelan 'api surgawi'. Tetapi karena pengaruhnya, kekuatannya tidak lebih lemah dari Metode Qi Kelas Xuan Tingkat Tinggi.     

Karena itu, jika dihitung, Xiao Yan yang memiliki kekuatan Metode Qi Kelas Xuan Tingkat Tinggi, seharusnya mempunyai tingkat kekuatan Dou Shi bintang tujuh. Selain itu ia memiliki jurus 'Ledakan Oktan' yang ia pelajari dan tubuhnya yang telah diperkuat oleh 'Api Teratai Hijau,' Xiao Yan yakin bahwa ia mampu untuk melawan Dou Shi bintang sembilan.     

Tentu saja dari sudut pandang Da Dou Shi bintang satu, kekuatan seorang Dou Shi bintang sembilan masih jauh dari kekuatannya. Tetapi, untuk Xiao Yan yang memiliki 'Api Teratai Hijau' dan sebuah jurus Dou kelas Di: Tsunami Pembelah Api, perbedaan tingkat kekuatan bukanlah sesuatu yang tidak mampu ia dihadapi!     

Jadi, walaupun ini pertama kalinya ia mengandalkan kekuatannya sendiri untuk melawan seorang Da Dou Shi, Xiao Yan tidak takut sama sekali. Malah, ia dipenuhi oleh semangat bertarung.     

"Bocah, sekarang apakah kau sudah paham akibat ikut campur urusan lain? Hehe, tapi kau sudah kehilangan kesempatanmu untuk pergi. Jadi, menurutlah dan biarkan aku mencabut nyawamu!" Mo Ran meregankan lehernya. Dou Qi berwarna kuning di tubuhnya menjadi semakin tebal. Ia mengangkat kepalanya untuk melihat Xiao Yan yang kehilangan pedangnya dan tertawa.     

Xiao Yan membuka matanya tetapi tetap tidak menghiraukan orang yang ribut ini. Tubuhnya bergetar dan sesaat kemudian Dou Qi yang menyelimuti tubuhnya membesar sepanjang setengah meter. Dou Qi berwarna hijau itu seperti api hijau yang menyelimuti seluruh tubuh Xiao Yan. Udara panas terkumpul di tubuhnya dan tanah tempatnya berdiri mulai retak.      

Api Dou Qi di tubuh Xiao Yan semakin membesar. Sebuah energi Qi yang kuat mengalir di seluruh tubuh Xiao Yan. Melihat Qi ini, ejekan dari 'Perusahaan Tentara Bayaran Pasir' mereda. Sesaat kemudian ejekan itu hilang.     

Melihat Qi di tubuh Xiao Yan semakin membesar, Mo Ran mengernyitkan dahinya. Matanya menunjukkan keterkejutannya. Ia melihat Qi yang setara dengan Dou Shi bintang tujuh atau delapan. Ia berkata dalam hati, "Apakah orang ini selama ini menyembunyikan kekuatannya?"     

"Hmm. Bocah, aku tidak peduli seberapa keras kau melawan. Kau tetap akan mati!" Teriak Mo Ran dengan marah.     

Qi Xiao Yan berhenti membesar. Di dalam energi Dou Qi berwarna hijau, mata hitamnya juga diselimuti oleh api berwarna hijau.     

"Bang!"     

Xiao Yan mengangkat kakinya dengan pelan dan menginjakannya dengan keras ke tanah. Sebuah ledakan energi besar terdengar. Tubuh Xiao Yan berubah menjadi benang – benang cahaya. Dalam satu tarikan nafas, ia sudah berada di dekat Mo Ran.     

Melihat Xiao Yan yang kecepatannya meningkat dengan cepat, ekspresi pria paruh baya itu berubah. Ia memicingkan matanya sambil menatap benang cahaya berwarna hitam yang semakin mendekat.     

Merasakan ada kekuatan besar datang menyerang dari depan, sosok cahaya yang seperti kilat itu tiba – tiba bergetar. Tubuhnya berpindah dan sosok itu berada di belakang Mo Ran. Tubuh dari sosok itu berputar, dan energi menyelimuti tinjunya yang terkepal. Kepalannya itu ditinjukan dengan keras dan saat itu juga suara ledakan terdengar di udara.     

"Bang!"     

Mengikuti langkah kakinya yang tanpa suara, tinju Xiao Yan yang menghajar punggung Mo Ran. Suara itu membuat orang – orang yang mendengarnya gemetar,     

"Krak!" Tanah tempat Xiao Yan mendarat retak. Dari hal – hal yang terjadi, dapat diketahui seberapa kuat serangan itu.     

"Kecepatan yang luar biasa! Tetapi, Bocah, apakah kau mengira bahwa pertahanan seorang Da Dou Shi akan hancur semudah itu?" Setelah terkena serangan Xiao Yan, Mo Ran terkejut. Ia diam beberapa saat sebelum ia menendangkan kaki kirinya ke belakang. Dan pada saat yang sama, tawa dingin terdengar dari mulutnya.     

Saat serangan Xiao Yan mengenai lawannya, ia mengerutkan alisnya. Ia merasa bahwa yang ia serang bukanlah tubuh manusia, tetapi baju besi yang sangat keras     

Tubuh Xiao Yan menggeliat seperti ikan. Tendangan Mo Ran yang kuat, melintas di depan pinggangnya. Energi dari tendangan itu masih mampu untuk membuat kulitnya memar, walaupun ia diselimuti oleh Dou Qi.     

Setelah menghindari serangan Mo Ran, Xiao Yan langsung mendekat lagi. Ia menggunakan jurus menghindar dan kecepatannya untuk berpindah tempat seperti lalat. Setiap kali ia muncul, tinju yang penuh energi menghantam tubuh lawannya.     

Suara hantaman terdengar berkali – kali akibat dari serangan Xiao Yan yang tidak berhenti.     

Mo Ran tertawa keras, "Bocah, haha. Sudah kubilang bahwa dengan kekuatanmu, kau tidak mungkin bisa menghancurkan pertahanan seorang Da Dou Shi!" Ia hanya berdiri tanpa bergerak, membiarkan Xiao Yan menyerangnya terus menerus. Ia hanya sesekali menangkis serangan jika Xiao Yan menyerang bagian vitalnya. Selebihnya, ia membiarkan serangan – serangan Xiao Yan mendarat di tubuhnya.     

"Bang!"     

Suara itu terdengar lagi. Pakaian Mo Ran yang sudah menerima lebih dari sepuluh serangan Xiao Yan, akhirnya sobek. Saat pakaiannya sobek, Xiao Yan memicingkan matanya. Ia melihat di dalam baju Mo Ran ada baju besi berwarna kuning yang memancarkan kilauan, menyelimuti tubuh Mo Ran. Di baju besi itu terdapat bekas pukulan. Bekas pukulan itu tentu saja adalah dari pukulan Xiao Yan.     

Mo Ran menundukkan kepalanya dan melirik baju besinya; ia menghela nafas kecewa. Setelah itu ia menatap Xiao Yan dan tertawa. "Hei, bocah, ini adalah baju besi Dou Qi yang hanya mampu diciptakan oleh seorang Da Dou Shi. Ini adalah perkembangan dari Jubah Dou Qi seorang Dou Shi. Sayangnya, aku belum lama menjadi seorang Da Dou Shi. Jika bukan karena itu, aku mampu menutupi seluruh tubuhku. Tetapi, walaupun hanya ini, seranganmu tidak dapat menghancurkannya!"     

"Baju besi Dou Qi? Pantas saja." Melihat kilauan dari baju besi itu, Xiao Yan mengernyitkan dahinya dan tertawa pelan, "Aku tidak percaya cangkang kura – kura mu itu tidak dapat dihancurkan!"     

Sekali lagi, Xiao Yan maju dan menyerang Mo Ran secara langsung. Tubuhnya berputar, menghindari tinju Mo Ran. Ia memutar kakinya dan menggunakan celah dari serangan Mo Ran untuk menyerang Mo Ran dengan berputar. Xiao Yan memutar tubuhnya dan menghantamkan sikunya ke dada Mo Ran.     

"Ledakan Oktan!" saat Xiao Yan berteriak, tubuhnya menjadi setajam pedang. Sikunya yang menghajar Mo Ran mengeluarkan suara ledakan.     

Merasakan kekuatan yang mengerikan tiba – tiba muncul di siku Xiao Yan, senyuman Mo Ran hilang. Ia tidak menyangka bahwa Xiao Yan mampu menyerang dengan jurus sekuat ini. Dou Qinya dengan cepat mengalir di tubuhnya dan kilauan sinar baju besinya menjadi semakin terang.     

"Bang!"     

Siku Xiao Yan membekas di baju besi Mo Ran. Sebuah lingkaran energi terbentuk di tempat terjadinya benturan. Seketika itu juga, tanah tempat mereka berdiri pecah dan mengeluarkan suara retakan.     

"Hebat sekali kau, bocah. Aku tidak menyangka kau mampu menguasai jurus Dou tingkat tinggi. Sepertinya aku telah meremehkanmu!" Dengan wajah datar, Mo Ran melihat baju besi Dou Qinya yang penuh retakan akibat serangan Xiao Yan. Amarah terlihat di matanya dan ia mengepalkan tinjunya. Ketika ia baru akan menyerang Xiao Yan, dua suara ledakan terdengar dari tubuhnya.     

Mendengar suara itu, tubuh Mo Ran gemetar. Wajahnya berubah hijau dan kemudian memucat. Darah keluar dari sudut mulutnya.     

"Serangan tersembunyi?" Saat mengusap darah di mulutnya, Wajah Mo Ran menunjukkan amarah yang sangat besar, menakutkan seperti harimau yang akan menggigit mangsanya. Ia tidak menyangka bahwa kesalahan kecil membiarkan serangan Xiao Yan membuatnya berada dalam kondisi buruk ini.     

Sambil mengepalkan tinjunya yang gemetar karena amarah, Mo Ran mengangkat kepalanya dan meraung. Raungan yang sangat keras itu dipenuhi energi Dou Qi, membuat suara lain di tempat itu tidak terdengar     

"Bocah bajingan, hari ini kau harus mati!"     

Wajah Mo Ran penuh kekejaman dan ia meraung dengan marah. Tangan kirinya terulur dengan cepat dan menangkap pergelangan tangan Xiao Yan, sebelum ia mampu menghindar. Di tangan kanan Mo Ran terkumpul Dou Qi berwarna kuning. Sesaat kemudian, dalam Dou Qi di tangannya itu terkumpul kekuatan yang sangat besar. Ekspresi Xiao Yan berubah saat melihat serangan itu. Tinju itu akan menghantam dada Xiao Yan. Melihat kekuatan serangan itu, seseorang dapat terluka parah atau bahkan mati bila terkena serangan itu.     

Kekuatan dan tekanan angin yang besar itu membuat Xiao Yan sulit bernafas. Ia menggertakkan giginya dan menggunakan seluruh kekuatannya untuk menarik tangannya. Tetapi, lawannya itu sudah membulatkan tekadnya untuk menghabisi Xiao Yan dalam satu serangan. Karena itu, sekuat apapun Xiao Yan berusaha untuk menarik tangannya, tangan besar Mo Ran yang seperti cakar tetap mencengkeramnya dengan kuat.     

Setelah perlawanannya tidak berhasil, amarah yang besar muncul di hati Xiao Yan. Kekejaman terlihat di wajahnya. Ia menggoyangkan tangan kanannya dan Dou Qi berwarna hijau melayang di atas tangannya. Ia mengincar retakan di baju besi Mo Ran yang muncul akibat 'Ledakan Oktan' lalu menghantamnya.     

Dua lengan yang berbeda ukuran itu saling menyerempet melewati bahu satu sama lain. Kekuatan kedua lengan itu membuat lawan mereka masing – masing merasa kagum.     

Xiao Yan tidak menangkis serangan lawannya. Ia mempunyai sifat yang berani mengorbankan nyawanya untuk dapat membunuh musuhnya.     

Saat ia melihat sikap Xiao Yan yang berani mati, sebuah senyuman keji muncul di wajah Mo Ran. Berani menantang seorang Da Sou Shi dalam hal ketahanan, apakah kepala orang ini terlalu banyak terbentur sehingga ia menjadi bodoh?     

Orang – orang yang berkumpul menyaksikan pertarungan itu mendesis saat mereka melihat pertarungan berubah menjadi pertarungan kacau tanpa menggunakan taktik. Xiao Yan yang berdiri melawan seorang Da Dou Shi secara langsung membuat orang berpikir bahwa ia mungkin sudah kehilangan akal sehat.      

Di bawah tatapan semua orang, tinju Xiao Yan dan Mo Ran mengeluarkan bunyi nyaring saat mengenai tubuh satu sama lain.     

Semua orang menahan nafas. Mata mereka terbuka lebar, menatap dua orang yang sedang bertarung. Semua orang mengerti dalam serangan terakhir itu, salah satu orang pasti akan terjatuh dan kalah.     

Mungkin Da Dou Shi yang lebih kuat yang akan kalah, tetapi kemungkinan anak muda kurus itu untuk kalah jauh lebih besar.     

Pikiran itu muncul karena semua orang sulit mempercayai bahwa sebuah tubuh kurus mampu memiliki kekuatan yang dapat menyaingi seorang Da Dou Shi.     

Sesaat sebelum tinju Xiao Yan mengenai tubuh Mo Ran, tinjunya bergetar beberapa kali. Setelah getaran itu, lidah api berwarna hijau muncul dan menyelimuti tangan Xiao Yan.     

Saat api hijau kecil itu muncul, udara di sekeliling Xiao Yan menjadi berubah. Udara di sekitarnya menjadi sangat panas saat itu.     

Perubahan suhu udara yang tiba-tiba itu juga dirasakan oleh Mo Ran. Ia menundukkan kepalanya dan melihat api yang menyala – nyala itu. Ia terkejut, matanya mengecil. Ketakutan terlihat jelas di wajahnya, membuatnya jelek dan menakutkan.     

"Bang!" Dua tinju yang masing – masing memiliki energi yang sangat besar menghantam tubuh satu sama lain. Wajah kedua orang itu menjadi pucat.     

Saat itu juga, dua orang yang awalnya seperti guntur yang menggelegar, diam tidak bergerak. Bebatuan tempat mereka berdiri pecah seperti tanah yang digemburkan oleh kerbau akibat gelombang tinju mereka.     

Di tempat itu, semua orang terdiam. Satu demi satu semua orang menatap kedua petarung yang tidak bergerak itu.     

Udara terasa menjadi sangat berat di tempat itu, membebani orang – orang itu hingga nafas mereka menjadi sangat cepat. Tetapi, mereka tidak berani untuk menghembuskan nafas dengan mulut yang terbuka lebar. Banyak dari mereka yang tidak bernafas sehingga membuat wajah mereka merah.     

Setelah diam selama beberapa menit, tubuh Mo Ran bergetar terlebih dahulu. Kemudian tubuh Xiao Yan gemetar, cairan merah keluar dari mulut Xiao Yan dengan suara muntahan.     

Melihat Xiao Yan yang tiba – tiba memuntahkan darah, semangat 'Perusahaan Tentara Bayaran Logam Gurun' hilang. Tubuh mereka menjadi sedingin es meskipun matahari bersinar sangat panas.     

"Apakah ia kalah?" Seorang anggota 'Perusahaan Tentara Bayaran Logam Gurun' menghela nafas. Ia tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya. Kekecewaan terlihat di matanya.     

Semua orang terlihat kecewa walaupun mereka tetap diam. Perasaan depresi menyelimuti orang – orang yang harapannya hancur itu.     

Perasaan itu seperti batu besar yang menggantung di hati orang – orang itu.     

Tinju Xiao Ding juga terkepal. Dengan mata yang tidak berkedip, ia menatap kedua orang yang bertarung. Tubuhnya juga gemetar saat ia bergumam, "Apakah ia sudah kalah?"     

Tetapi, seketika itu pula, tubuh Xiao Ding gemetar. Sebuah senyuman terbentuk di wajahnya. Sesaat sebelumnya, ia yakin melihat senyuman di wajah pria muda yang bertarung itu.     

Saat semua orang melihat Xiao Yan sepertinya sudah kalah, ia terbatuk beberapa kali. Ia berputar dengan pelan, berjalan menuju pedangnya dan mengambilnya. Setelah menaruh pedangnya di punggungnya, ia berjalan dengan lambat menuju Xiao Ding dan yang lainnya.     

Saat Xiao Yan berputar, tubuh Mo Ran yang tidak bergerak, terhuyung ke belakang dan jatuh ke tanah. Wajahnya yang masih pucat dan ketakutan terlihat oleh semua orang.     

Tatapan yang terkejut itu berhenti di dadanya. Dadanya, yang sebelumnya terlindungi oleh baju besi Dou Qi berubah menjadi hitam, hangus. Di dadanya, terdapat lubang hitam besar. Segala sesuatu di dalam lubang itu telah menjadi abu.     

Melihat kematian Mo Ran yang sangat mengenaskan, orang – orang menjadi mati rasa. Mereka terkejut. Mereka menarik nafas panjang sebelum tatapan mereka berpindah menuju Xiao Yan. Tidak ada dari mereka yang menyangka bahwa pria muda yang tampak lemah ini akan menjadi sangat ganas ketika menyerang.     

"Glek…" Saat menatap Xiao Yan yang berjalan melewati mereka, anggota - anggota 'Perusahaan Tentara Bayaran Logam Gurun' mundur selangkah. Jelas bahwa kematian Mo Ran yang mengenaskan membuat mereka takut kepada Xiao Yan     

Xiao Ding tetap berdiri di tempat yang sama. Ia tidak mundur, tetapi tersenyum kepada Xiao Yan sambil maju dua langkah. Sambil menepuk pundak Xiao Yan, ia tertawa, "Bocah, apakah kau baik – baik saja?"     

Xiao Yan tersenyum. Tangannya menutupi mulutnya saat ia beberapa kali terbatuk. Darah terciprat di telapak tangannya. Ia menatap sekeliling dan mengusapnya dengan lengan bajunya. Ia melepas pakaian luarnya dan menunjuk pakaian dalamnya yang diberikan oleh Yun Zhi di Pegunungan Binatang Magic. Ia tersenyum dan berkata, "Untungnya, aku punya ini. Jika bukan karena benda ini, sepertinya aku akan terluka sangat parah."     

"Ck ck, sungguh orang yang luar biasa. Kau benar – benar menghabisi seorang Da Dou Shi." Melihat mayat Mo Ran di kejauhan, Xiao Ding menghela nafas karena kagum. Ini pertama kalinya ia melihat Xiao Yan menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.     

Xiao Yan mengeluarkan sebuah 'Pil Pemulih Energi' dari cincinnya dan meminumnya. Ia menghembuskan nafas panjang. Sejujurnya, ia menang hanya karena ia beruntung. Mo Ran mungkin masih punya beberapa jurus yang belum digunakan, tetapi ia hanya menggunakan satu jurus Dou.     

Jika Mo Ran tidak gegabah dan meremehkan lawannya karena perbedaan kelas, pertarungan itu akan menjadi lebih sulit dua sampai tiga kali lipat. Terlebih lagi, ia terlalu percaya diri dengan baju besi Dou Qinya. Akibatnya, ia kehilangan pertahanannya saat Xiao Yan menggunakan 'Api Surgawi'. Bisa dibayangkan betapa lemahnya baju besi Dou Qi jika dihadapkan dengan 'Api Inti Teratai Hijau,' sebuah benda yang sangat kuat bahkan Ratu Medusa pun takut terhadapnya.     

Karena itu, tinju yang diselimuti oleh 'Api Surgawi' itu berhasil menembus pertahanan Mo Ran dengan mudah. Karena Xiao Yan belum mampu mengendalikan 'Api Surgawi,' saat api itu masuk ke tubuh Mo Ran, api itu menghanguskan seluruh organ dalam Mo Ran menjadi abu. Hal ini yang menyebabkan kematian tragis Mo Ran. Hal ini tidak disengaja oleh Xiao Yan.     

Habisi semua orang ini juga." Xiao Yan tersenyum kepada Xiao Ding sebelum berbalik dan tersenyum lebar kepada para anggota 'Perusahaan Tentara Bayaran Pasir' di sisi lain tempat latihan itu.     

Xiao Yan yang sekarang melebihi perkiraan semua orang dengan menghabisi seorang Da Dou Shi, Mo Ran. Karena ketakutan mereka, Xiao Yan menjadi sangat menakutkan dan agresif. Saat para anggota 'Perusahaan Tentara Bayaran Pasir' melihatnya menatap mereka, mereka mundur beberapa langkah. Saat mereka saling dorong dan berteriak, mereka sudah kehilangan kesempatan untuk menyerang.     

Sambil meraih pedang di punggungnya, Xiao Yan berpura – pura maju menyerang para anggota 'Perusahaan Tentara Bayaran Pasir.' Melihatnya, para tentara bayaran yang telah patah semangat karena kehilangan pemimpinnya itu mulai melarikan diri dari markas 'Perusahaan Tentara Bayaran Logam Gurun.'     

"Cih…" Melihat para Tentara Bayaran Pasir itu kebingungan, Xiao Yan tersenyum. Ia menggelengkan kepalanya sebelum menundukkan kepalanya dan melihat darah di tangannya. Ia tertawa. Bertahun tahun ia hidup, baru pertama kalinya ia mengalahkan musuh yang lebih kuat, terlebih lagi ia hanya menggunakan kekuatannya sendiri dan berhasil!     

"He he, Bocah, kau telah berhasil. Awalnya kupikir kau akan memintaku untuk melakukan sesuatu. Tetapi, kau berhasil menggunakan kekuatanmu sendiri. Mungkin kau tidak merasakannya, tetapi bergantung pada dirimu sendiri dan percaya kepada kekuatanmu adalah hal yang mampu dilakukan oleh orang yang kuat." Yao Lao yang sebelumnya diam, tertawa di dalam hati Xiao Yan, mengucapkan selamat.     

"Kau yang sekarang telah berkembang menjadi orang yang sangat kuat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.