Perjuangan Menembus Surga

Kemampuan



Kemampuan

0Ketika energi ular hijau yang sangat besar itu bersentuhan dengan api putih tebal yang menyapunya, energi itu pun segera menghilang, seperti salju yang bersentuhan dengan panas. Hanya dalam sekejap mata, ular besar ganas yang melesat di atas kaki langit itu pun tiba-tiba menghilang dari langit. Yang tersisa hanyalah suara pekikan pelan darinya yang perlahan menggema di langit... hingga kemudian menghilang.     

Perubahan yang begitu tiba-tiba itu membuat semua orang benar-benar terpana. Beberapa saat kemudian, semua orang mengalihkan tatapan terkejutnya pada sosok api yang ada di langit.     

Tampak sosok manusia yang sedang berdiri di bawah langit biru dengan api tebal berwarna putih membara yang menutupi seluruh tubuhnya. Karena api tersebut sangat padat, orang-orang yang berada di luar pun kesulitan melihat wajah sosok yang berada di balik api putih tebal itu; suhu tinggi yang disebabkan oleh api itu juga membuat udara di sekitarnya tampak sedikit berubah. Dari jauh, seolah-olah lipatan telah terbentuk di udara, terlihat sangat aneh.     

Meski lima Dou Wang dari Manusia-Ular itu berada cukup jauh, tapi mereka tetap bisa merasakan suhu panas yang terpancar dari api putih itu. Setelah menelan ludah, mereka saling bertatap mata dan melihat rasa takut yang muncul di hati masing-masing.     

Kemunculan sosok manusia yang berapi-api dan serangan mengerikan yang ia lakukan, menyebabkan wajah pria berpakaian abu-abu itu semakin suram. Namun, dalam situasi seperti ini, dia tidak berani gegabah, dan mencari masalah dengan sosok kuat misterius yang tidak ia ketahui asalnya. Dia saling bertatap mata dengan teman-temannya, sebelum kemudian melangkah maju dan bertanya dengan suara yang dalam, "Siapa kau? Kenapa kau ikut campur dalam urusan Suku Manusia-Ular?"     

"Tidak ada... aku hanya menyukainya." Terdengar suara dari dalam api berwarna putih. Nada acuh tak acuh miliknya membuat wajah kelompok pria tua berpakaian abu-abu itu menjadi kesal.     

Berdiri tak jauh di belakang manusia api tersebut, Yun Zhi menatap sosok di depannya itu dengan sedikit terkejut. Dia mengerutkan alisnya sejenak. Dia berusaha mengingat sosok tersebut, namun, dia tidak mampu mengingat satupun sosok Dou Huang kuat yang bisa mengendalikan api berwarna putih di dalam Kekaisaran Jia Ma.     

Mata cantik Yun Zhi memperhatikan api putih yang menggeliat tersebut sebelum kemudian matanya tiba-tiba menyipit. Sesaat kemudian, dia tampak terkejut... Dari inderanya, dia bisa merasakan bahwa meski api putih tersebut memancarkan suhu panas, namun api itu tampak seperti serpihan Seribu Tahun Es Dingin. Tapi, bagaimana serpihan es bisa melepaskan api yang begitu panas? Benda aneh apa ini?     

"Jangan bilang... jangan bilang ini adalah 'Api Surgawi'?" Yun Zhi mengedipkan matanya dan mengingat api alami yang aneh itu. Jantungnya berdetak kencang. Terlepas dari hatinya yang terkejut, dia tidak tahu harus tertawa atau menangis. Hari ini dia berhasil melihat dua 'Api Surgawi', padahal biasanya api itu sangat sulit dilihat. Mungkinkah ini bisa dianggap sebagai sebuah keberuntungan?     

"Pak tua, terima kasih telah membantu. Haha. Tapi badut-badut lompat[1]* ini tidak begitu sulit untuk diatasi..." Setelah menggelengkan kepala untuk menghilangkan pikiran-pikiran tersebut dari kepalanya, Yun Zhi pun berkata sambil tersenyum pada sosok yang diselimuti api putih di depannya, dengan rasa terima kasih yang nampak pada wajah cantiknya.     

"Mungkin..." Sosok manusia yang terbakar itu pun berkata dengan pelan, "Aku bukan orang yang suka mencampuri urusan orang lain. Jika bukan karena permintaan dari seseorang, aku tidak akan bersusah payah bergegas ke mari."     

"Permintaan dari seseorang?" mendengar ini, Yun Zhi kebingungan selama beberapa saat. Dia mengerutkan alisnya, sambil bertanya, "Pak Tua, apa aku boleh tahu siapa orang yang meminta Anda untuk menolongku? Apakah itu Gu He?"     

"Hehe. Gu He mungkin memiliki reputasi yang cukup baik di Kekaisaran Jia Ma, tapi dia tidak berhak memintaku untuk melakukan sesuatu." Suara tawa lelaki tua itu terdengar sedikit menghina.     

Mendengar sosok manusia yang terbungkus api itu langsung membantahnya, Yun Zhi kembali kebingungan. Wajah cantiknya tampak ragu-ragu. Di antara semua orang yang dia kenal, tidak banyak yang bisa meminta Dou Huang untuk melakukan sesuatu. Selain itu, kedatangannya ke padang pasir saat ini merupakan bagian dari rencana rahasia. Hanya ada beberapa orang mengetahui hal ini. Jadi, hanya Gu He yang memiliki kemungkinan tertinggi. Namun, dari nada suara lelaki tua itu, sepertinya dia tidak terlalu peduli dengan Raja Pil tersebut.     

"Berhenti berpikir. Setelah menyingkirkan Manusia-Ular berekor panjang ini, aku juga harus segera pergi dan melakukan sesuatu." Sosok manusia yang berapi-api itu melambaikan tangannya dan berkata dengan pelan. Dia segera mengangkat kepalanya dan menatap lima Dou Wang yang ada di udara. Dengan suara pelan, dia berkata, "Sejak lama aku sudah pernah mendengar mengenai Teknik Dou dari Suku Manusia-Ular yang sangat langka. Hari ini, aku ingin mencoba merasakannya."     

Ujung bibir lelaki tua berpakaian abu-abu itu berkedut, dan menatap sosok manusia yang diselimuti oleh api itu dengan kejam. Bahkan dengan pengalamannya, ia menyadari bahwa ia tidak bisa darimana sosok pria tua di depannya ini berasal. Dia merasa tidak percaya dan perlahan perasaannya berubah muram. Mereka tetap bisa mengandalkan penggabungan Dou Qi yang mereka miliki untuk melawan Dou Huang itu selama beberapa saat. Namun, jika ada dua Dou Huang, maka mereka berlima akan dengan mudah dikalahkan oleh lawan. Pria tua berpakaian abu-abu itu tentu paham seberapa kuat Dou Huang dan perbedaan antara kelompoknya dengan lawan-lawan mereka.     

Meskipun kelompok mereka telah kehilangan kekuatan yang mereka miliki, tapi pria tua berpakaian abu-abu itu tidak ingin terlihat lemah. Meskipun mereka berada pada posisi yang kurang menguntungkan, lelaki tua berpakaian abu-abu itu tetap tersenyum dingin dan berkata dengan tegas, "Suku Manusia-Ular tidak memiliki dendam padamu. Tapi, sikapmu hari ini akan selalu diingat oleh Suku Manusia-Ular..." Setelah itu, dia mengeluarkan teriakan kencang, "Mundur!"     

Mendengar pria tua berpakaian abu-abu itu berteriak, keempat Dou Wang yang ada disekitarnya merasa ragu untuk beberapa saat, kemudian dengan tanpa ekspresi mereka menatap sosok manusia yang menyala-nyala di langit. Tangan mereka secara bersamaan membentuk sebuah segel. Mengikuti suara teriakan tersebut, kelima Manusia-Ular terlihat seperti meledak. Saat suara ledakan itu terdengar di udara, sejumlah energi ular kecil berkerumun ke segala arah dan mulai bergegas menuju segala arah di padang pasir.     

Ketika melihat kelompok pria tua berpakaian abu-abu ini akan melarikan diri, Yun Zhi mengerutkan keningnya. Ketika ia baru saja akan menggerakkan tubuhnya untuk menghalangi mereka, sosok manusia yang berapi-api itu menjabat tangannya.     

Yun Zhi hanya bisa menghentikan tindakannya saat dia melihat gerakan sosok manusia yang berapi itu.     

Setelah sosok manusia yang menyala itu menatap sejumlah ular energi kecil yang melarikan diri dalam sekejap, dia dengan lembut melambaikan kedua telapak tangannya. Tak lama kemudian, mulai segera terbentuk lima jarum tajam beku dari api putih tebal di depannya.     

Saat lima jarum tajam api itu perlahan-lahan berputar, sosok manusia yang berapi-api itu menatap energi ular kecil di sekitarnya, yang terkesan seperti telah menutupi seluruh tempat itu. Kekuatan Spiritualnya yang ganas itu pun keluar dari tubuhnya dan mencari tubuh asli yang bersembunyi di antara ular kecil yang tak terhitung jumlahnya tersebut. Dalam sekejap, dia tersenyum dingin. Sambil mengetukkan jarinya pelan, lima jarum api putih yang tajam tiba-tiba melesat ke lima arah yang berbeda.     

Jarum api putih tebal itu mungkin terlihat memiliki ukuran yang kecil, tapi saat melewati udara, mereka meninggalkan jejak putih yang samar di udara. Suhu panas yang terkandung di dalamnya juga membuat udara di sekitarnya menguap.     

Melihat jarum api yang terkesan rendah hati ini dapat menciptakan kekuatan seperti itu, ekspresi heran pun muncul di wajah Yun Zhi. Rasa ingin tahu yang dia miliki atas sosok misterius di depannya ini pun semakin meningkat.     

Jarum api itu pun berputar memotong cakrawala dengan secepat kilat dan melesat ke arah energi ular kecil yang berlarian ke segala arah. Meski energi ular kecil itu sebagian besar tampak sama, namun jarum api yang berputar-putar itu terlihat seperti sudah memiliki target yang jelas. Sepanjang jalan, mereka membakar habis sejumlah ular kecil yang menghalangi jalan sebelum kemudian dengan kejam menusuk lima ular yang sangat kecil.     

Sepertinya telah merasakan serangan menakutkan yang mungkin akan segera terjadi, lima ular kecil itu pun segera menoleh kebelakang. Mata berbentuk segitiga mereka tampak terkejut saat melihat jarum api menembaki mereka.     

"Mengizinkan harimau kembali ke gunung - idiom Cina - yang berarti membiarkan musuh yang kemungkinan berbahaya melarikan diri, sehingga dapat menimbulkan masalah serius di kemudian hari.Membiarkan harimau kembali ke gunung[2]*, bukanlah gayaku. Karena kita telah menjadi musuh, tentu saja aku tidak akan meninggalkan benih masalah..." Sosok manusia yang berapi-api itu berkata pelan sambil menatap lima ular kecil yang akan disambar oleh jarum api yang berputar. Di belakangnya, Yun Zhi menyaksikan sikap sosok yang menyala-nyala itu tanpa berkata apa-apa. Dia bukan tipe orang yang bodoh. Saat harus bersikap kejam, dia mungkin akan menjadi lebih kejam dibanding beberapa algojo. Setelah memiliki kekuatan dan posisinya saat ini, dia pun tahu kapan harus bersikap jahat dan kapan harus bersikap baik.     

Di langit, lima jarum api, dengan kejam menembak ke arah lima ular kecil diiringi dengan suara yang kencang. Namun, sesuatu terjadi saat jarum itu hendak menyentuh tubuh mereka.     

"Hmph…" Sesaat sebelum lima ular kecil itu hampir tertembak, sosok manusia yang berapi itu tiba-tiba bergetar hebat. Terdengar suara rintihan pelan dari dalam api tersebut.     

Mendengar suara rintihan ini, Yun Zhi terdiam kemudian segera bertanya, "Pak tua, apa kau baik-baik saja?" Ekspresi wajahnya tampak berubah setelah mengucapkan pertanyaan tersebut. Hal ini karena dia merasakan ada Qi yang sangat kuat tiba-tiba melonjak dari dalam api putih tebal itu. Qi ini muncul dari udara tipis dan menyebar melintasi ruang kosong dengan cepat. Kemudian mengejar kelima jarum api itu dengan kencang. Dengan sedikit goyangan, Qi tersebut menyerang lima jarum tajam yang terbentuk dari 'Api Surgawi' dan melenyapkannya.     

Saat hal ini terjadi, lima ular kecil itu menggoyang-goyangkan ekor ular mereka dan dengan cepat memasukkan tubuh mereka ke dalam gundukan pasir, lalu menghilang dari pandangan kedua orang itu dengan cara yang sangat memalukan.     

"Binatang buas sialan..." Terdengar suara tua yang sedang marah dari dalam api putih tebal saat melihat lima ular kecil itu menghilang.     

Saat kutukan marah itu terdengar, samar-samar Qi liar yang menakutkan itu pun perlahan-lahan padam. Sesaat kemudian, Qi tersebut benar-benar menghilang seolah-olah tak pernah muncul.     

"Ugh, usaha yang sia-sia..." Sosok manusia yang terbakar itu pun menghela nafas dan menggelengkan kepalanya. Dia memukul lengan bajunya dengan kencang seolah sedang memarahi sesuatu. Lalu dia berbalik dan melirik Yun Zi yang cantik sebelum kemudian terbang ke tepi gurun.     

Saat dia terbang melewati bahu Yun Zhi, sosok manusia yang terbakar itu pun sedikit berhenti. Sosok manusia itu tampak ragu untuk beberapa saat sebelum kemudian berkata, "Oh ya, seorang pemuda memintaku untuk menyampaikan permintaan maafnya padamu. Dia sepertinya sudah sedikit berlebihan beberapa saat yang lalu..."     

Mendengar ini, tubuh cantik Yun Zhi pun terdiam. Bibir merahnya yang kecil dan halus melebar, wajahnya yang cantik pun benar-benar terpana. Dari sedikit informasi yang diucapkan oleh sosok misterius ini secara asal, dia pun mengetahui bahwa... sosok Dou Huang yang bergegas untuk menolongnya ini... ternyata adalah seseorang yang diundang oleh Xiao Yan.     

"Anak kecil ini... memiliki kekuatan yang tidak kecil... Sepertinya aku dulu meremehkanmu." Yun Zhi bergumam terkejut sambil menolehkan kepalanya, menatap sosok manusia yang menyala-nyala itu menghilang dari ujung penglihatannya dengan cepat.     

[1] Menghina kelima manusia ular itu     

[2] Mengizinkan harimau kembali ke gunung - idiom Cina - yang berarti membiarkan musuh yang kemungkinan berbahaya melarikan diri, sehingga dapat menimbulkan masalah serius di kemudian hari.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.