Perjuangan Menembus Surga

Snake-Woman Yue Mei



Snake-Woman Yue Mei

0Di antara para wanita yang Xiao Yan kenal, jika ada yang berbicara tentang daya pikat dan pesona, hanya Ya Fei dari Kota Wu Tan yang bisa dibandingkan dengan wanita ini.     

"Cluck..." Xiao Yan menelan ludahnya, ketika ia menatap wanita yang memikat itu. Telapak tangannya perlahan bergerak ke arah pahanya, dan mencubitnya dengan keras. Rasa sakit yang hebat membuat kesadarannya kembali. Sambil mengalihkan tatapan matanya ke sisi wanita itu, dia melihat sebuah ekor ular berwarna hijau di dalam danau yang bening itu. Buntut itu bergoyang-goyang, dan terlihat menggoda.     

"Manusia-Ular..." Xiao Yan bergumam dengan pelan. Ia mengerutkan alisnya, dan sesaat kemudian, wajahnya tampak terkejut. Bahkan dengan Persepsi Spiritualnya, dia tidak dapat mengetahui level yang dimiliki oleh wanita yang tidak berpakaian itu.     

"Ini cukup merepotkan... setidaknya wanita ini mencapai level Dou Ling atau Dou Wang." Sambil menelan air liurnya, Xiao Yan, yang mengira-ngira kekuatan wanita itu, hendak melarikan diri. Tiba-tiba, wanita telanjang yang berada di danau itu mengalihkan matanya yang cerah ke arah Xiao Yan. Ia berkata dengan terkejut di dalam hati, "Bagaimana dia bisa menemukanku ketika Yao Lao sudah menyembunyikan Qi-ku?"     

Mata jernih Wanita-Ular yang mempesona itu menatap tajam ke arah Xiao Yan bersembunyi. Sesaat kemudian, tangannya yang ramping menutupi bibir merahnya saat tertawa, "Anak manusia, kau ingin pergi setelah melihat tubuh kakak ini?"     

Saat kata-kata itu terdengar, tangan halus Wanita Ular itu tiba-tiba menghantam permukaan danau dan membentuk sebuah panah air. Bibir merahnya sedikit terbuka dan meludahkan seteguk cairan racun berwarna hijau pada panah air tersebut. Setelah itu, dia menembakkan panah air yang dicampur dengan racun yang kuat itu ke tempat di mana Xiao Yan bersembunyi.     

Meskipun suara Wanita-Ulat itu terdengar lembut, seperti seorang kekasih yang sedang menggoda, namun serangannya sangat ganas. Jika panah racun tersebut mengenai Xiao Yan, jika dia tidak terbunuh, dia pasti akan terluka parah.     

Untungnya, Xiao Yan telah memusatkan perhatiannya kepada wanita itu saat dia menyadari kekuatan menakutkan yang dimiliki sang Wanita-Ular tersebut. Melihat wanita itu menyerangnya dengan kejam dalam sekejap, dia segera menginjak tanah dan melompat kedepan.     

"Chi..." Panah air meleset dan mendarat di dalam hutan. Dalam sekejap mata, pohon-pohon yang terletak di sekitar tempat panah itu terjatuh, layu dan menjadi kayu kering.     

Melihat sejumlah pohon yang berubah layu di tempat ia sebelumnya berdiri, Xiao Yan hanya bisa menarik nafas dingin. Bukankah racun wanita ini sangat kuat?     

"Hee hee, aku tidak menyangka kalau kau ternyata anak laki-laki yang cukup tampan..." Melihat Xiao Yan yang keluar dari hutan, mata Wanita-Ular yang berada di danau itu baru menyadarinya. Ia tertawa, dan ia tidak merasa keberatan jika bagian atas tubuhnya yang telanjang terlihat oleh Xiao Yan.     

"Ke Ke, kakak, kau bisa mandi dengan tenang... Aku hanya lewat saja." Sambil tertawa kering pada Wanita-Ular itu, Xiao Yan menghadap ke arah danau dan segera melangkah mundur.     

Menyadari jika Xiao Yan mundur dengan cepat, Wanita Ular itu pun mengangkat wajahnya. Jarinya yang ramping dan panjang perlahan-lahan terangkat dan tiba-tiba bergerak seperti sedang menari.     

Saat jari yang halus itu menari, tiba-tiba sebuah kekuatan yang dingin melesat dari hutan yang lebat ke arah punggung Xiao Yan.     

Merasakan kekuatan dingin dari punggungnya, Xiao Yan merasa sedikit terkejut. Tubuhnya sedikit gemetar dan jubah api Dou Qi berwarna ungu segera menutupi tubuhnya. Dia menggerakan tubuhnya, dan seutas api berwarna ungu pun keluar dari punggungnya, melawan kekuatan dingin itu. Terdengar suara yang lembut, dan Api Ungu itu perlahan-lahan menghilang. Kekuatan dingin itu pun berubah menjadi seekor ular kecil yang berwarna-warni. Namun ular kecil ini telah menjadi ular panggang…     

Memperhatikan ular kecil berwarna-warni itu, mata Xiao Yan tanpa sadar berkedut. Benda ini mungkin terlihat kecil, tetapi racunnya sangatlah kuat. Bahkan jika racun itu mengenai seorang Dou Shi, jika dia tidak memiliki waktu untuk mengeluarkan racun tersebut, maka nyawanya akan terancam.     

"Kau, anak laki-laki, ternyata cukup hebat. Tapi, ada ribuan ular beracun yang bersembunyi di dalam hutan ini. Apakah kau berencana untuk membunuh mereka semua satu per satu?" Wanita Ular itu dengan acuh tak acuh melirik ular kecil yang terbunuh. Dia kemudian membuka mulutnya dan mengeluarkan suara yang aneh.     

Setelah gelombang suara tersebut terdengar, tiba-tiba hutan itu pun mengeluarkan suara gemerisik. Dalam sekejap, pohon-pohon di sekitar Xiao Yan tertutup dengan berbagai jenis ular berbisa. Mata ular-ular beracun ini yang dingin dan berbentuk segitiga, menatap tajam ke arah Xiao Yan yang berada di bawah mereka. Begitu Wanita Ular itu mengeluarkan perintah, mereka akan mengeluarkan racun yang mematikan dari segala arah.     

Xiao Yan menyaksikan ular berbisa yang mengelilinginya dan merasakan kulit kepalanya menjadi mati rasa. Pada saat yang sama, dia juga menyadari sesuatu. Tidak heran jika wanita itu bisa merasakan keberadaannya. Dia lupa, bahwa mereka memiliki kemampuan untuk mengendalikan ular berbisa; yang artinya sama dengan memiliki mata yang tak terhitung jumlahnya di dalam hutan yang lebat ini. Sehingga kemungkinan mereka telah menguncinya saat dia memasuki oasis tadi.     

Sesosok manusia tampak melintas di dalam hutan dan beberapa Wanita-Ular yang sebelumnya menjaga jalan, tiba-tiba muncul di atas tiga ranting yang ada di sekitarnya. Mereka menatap Xiao Yan dengan dingin dan bertanya dengan lembut, "Nona Yue Mei, haruskah kita membunuhnya?"     

"Ke ke, jangan terburu-buru... sudah lama aku tidak melihat ada manusia yang berani datang ke tempat ini." Wanita Ular yang dipanggil Yue Mei itu pun tersenyum dengan mempesona. Dia mengayunkan ekor ularnya dan berenang ke arah tepi dengan elegan dan perlahan. Setelah itu, tubuh telanjangnya yang cantik berdiri di tepi danau.     

Dalam sekejap, tampak dua sosok muncul di belakang Yue Mei dan menutupi tubuh wanita itu dengan jubah berwarna hitam, menyembunyikan ketelanjangan yang bisa membuat darah lelaki mana pun mendidih.     

Membiarkan bawahannya membantunya mengenakan jubah, Yue Mei menyisihkan rambut hitamnya yang basah dari dahinya dan tertawa ke arah Xiao Yan, "Anak kecil, bisakah kau memberitahu kakak kenapa kau ada di sini. Kau pasti tahu, jarang ada manusia yang datang ke area dalam Gurun Tager, apalagi muncul di oasis yang berada dekat dengan suku Manusia-Ular... Jangan bilang kau adalah mata-mata Kekaisaran Jia Ma? Apakah kau berniat memulai peperangan lagi?"     

Dari beberapa kata terakhirnya, Xiao Yan jelas bisa merasakan dingin di dalam senyum mempesona Yue Mei.     

"*Uhuk*... Aku hanya lewat sini untuk minum. Mengenai mata-mata, apa aku terlihat seperti mata-mata?" Xiao Yan menggoyangkan kepalanya dan berkata dengan polos. Saat dia mengucapkan kalimat tersebut, tanpa ada yang mengetahui, mata Xiao Yan memperhatikan sekelilingnya, berniat untuk melarikan diri dari kesulitan ini.     

Mata Yue Mei yang menawan memperhatikan tubuh Xiao Yan, kemudian, tiba-tiba ia tersenyum dan berkata, "Ha ha, kau tidak terlihat seperti mata-mata..." Senyumnya terlihat sangat cantik.     

"Hee hee, karena aku tidak terlihat seperti mata-mata, kakak, kau bisa melanjutkan mandimu. Aku akan pergi." Mengucapkan kata-kata tersebut sambil tersenyum, kaki Xiao Yan menginjak permukaan tanah. Terdengar suara ledakan energi dan tubuhnya melesat dari danau ke arah hutan di sampingnya.     

"Kembalilah!" Ketika tubuh Xiao Yan baru saja bergerak, tiba-tiba seorang Wanita-Ular yang berada di ranting pohon di sampingnya, dengan secepat kilat muncul di depan rute yang diambil oleh Xiao Yan. Tombak ular kecil di tangannya melesat tajam ke arah kepala Xiao Yan.     

"Da Dou Shi..." Merasakan aliran Dou Qi yang besar dari tubuh orang lain, ujung bibir Xiao Yan naik. Telapak tangannya menarik Pedang Xuan Berat dan dengan keras menghantam ke depan.     

Pedang Berat Xuan itu mengeluarkan suara yang keras. Kekuatan dari tekanannya menekan tanaman kecil yang berada disekitarnya ke tanah.     

"Ding!" Dengan suara nyaring yang terdengar di dalam hutan, tubuh Xiao Yan terdorong mundur. Kakinya maju sepuluh langkah sebelum kemudian dia secara perlahan berbalik, dan menghilangkan kekuatan yang menakutkan tersebut.     

Dibandingkan dengan Xiao Yan yang terdorong ke belakang, Wanita Ular Da Dou Shi itu tampak jauh lebih tenang. Tubuhnya yang cantik bergetar dan menghadapi kekuatan dari pedang berat itu. Dia kemudian mengangkat wajahnya dan menatap Xiao Yan dengan dingin.     

Sambil menggoyangkan tangannya yang terasa mati rasa, Xiao Yan menjilat bibirnya dan berkata dengan pahit sambil tersenyum, "Hu... memang seorang Da Dou Shi. Perbedaan ini..."     

Melihat bagaimana Xiao Yan berhasil menghadapi serangan salah satu bawahannya yang terbaik, mata Yue Mei tampak terkejut dan dia segera berkata dengan tersenyum, "Ka ka. Anak kecil, karena kau sudah ada di sini, kenapa kau ingin pergi?Ayo ikut ke tempat suku ular dan bermain dengan kakak. Aku yakin kau akan sangat menyukainya hingga kau akan lupa kalau kau adalah manusia."     

"Lupakan. Dibandingkan menjadi Manusia-Ular, aku lebih suka menjadi manusia. Lagi pula, dengan ekor itu, akan sulit untuk berjalan...'' Xiao Yan perlahan-lahan menghela nafasnya. Dia memutar pedang berat yang ada di tangannya dan menyimpannya ke dalam cincin penyimpanannya. Sambil memiringkan kepalanya, dia menatap wanita mempesona yang mengenakan jubah hitam yang mewah dan besar, kemudian tersenyum.     

Mendengar ucapan Xiao Yan yang terdengar mengejek, wajah cantik Yue Mei berubah menjadi dingin. Senyumnya perlahan-lahan menghilang dan dia berkata dengan datar, "Kalau begitu, maka kami akan meninggalkanmu sebagai pupuk di oasis ini..."     

"Bunuh dia!" Yue Mei melambaikan tangannya dengan pelan. Kata-katanya yang acuh tak acuh dipenuhi dengan keinginan untuk membunuh yang kuat.     

Mendengar perintah Yue Mei, dalam sekejap Wanita-Ular yang berada di sekitarnya, kembali menumbuhkan keinginan mereka untuk membunuh manusia tersebut. Tubuh mereka segera maju ke depan. Tombak racun di tangan mereka tampak berkilau di bawah sinar bulan saat ditembakkan ke arah Xiao Yan yang berada di bawah.     

"Hu..." Merasakan keinginan untuk membunuh dari segala arah, Xiao Yan menghembuskan nafas pelan. Punggungnya bergetar ringan dan Sayap Awan Ungu yang besar tiba-tiba melesat keluar. Dia menginjakan kakinya dengan keras di tanah, dan tubuhnya melesat ke arah awan dengan diiringi suara ledakan.     

Setelah tubuhnya berada di udara, Xiao Yan mengepakkan sayapnya dan melambai kepada wajah tercengang dari Wanita-Ular yang berada di bawah. Dia tertawa, "Selamat tinggal. Silahkan melanjutkan acara mandi kalian. Aku hanya lewat..."     

"Sayap Dou Qi?" Melihat sepasang sayap di punggung Xiao Yan, wajah Yue Mei tampak terkejut. Namun sesaat kemudian, dia mengerutkan kedua alisnya dan menggelengkan kepalanya. "Tidak... itu bukan sayap Dou Qi. Bocah laki-laki ini… Kau terlihat semakin menarik. Bagaimana mungkin kakak membiarkanmu pergi?"     

Sementara Yue Mei menutupi bibir merahnya dan tertawa, keinginan untuk membunuh terlihat di wajahnya yang tersenyum. Dia mengangkat kepalanya, menatap Xiao Yan yang terbang keluar dari oasis dengan cepat. Dia kemudian melambaikan tangannya pada bawahannya di sekitarnya dan berkata dengan lembut, "Kalian semua kembalilah ke suku terlebih dahulu. Aku ingin melihat apakah anak kecil ini bisa melarikan diri dari tanganku."     

"Ya, Nyonya!" Mendengar perintah itu, beberapa Wanita-Ular yang hendak mengejar Xiao Yan segera menghentikan langkah mereka. Mereka membungkuk hormat pada Yue Mei dan segera melompat ke dalam hutan, dan menghilang dalam sekejap.     

Ketika semua Manusia-Ular itu kembali, Yue Mei perlahan mengangkat wajah cantiknya dan menatap titik hitam kecil di langit. Dia tersenyum dengan mempesona.     

Tubuhnya bergetar dan sepasang sayap besar perlahan terbentuk di belakang punggung Yue Mei. Sesaat kemudian, sayap itu dipadatkan menjadi sayap energi berwarna hijau pucat.     

Sepasang sayap itu pun dikepakkan, dan tubuh Yue Mei terangkat ke udara dengan cepat. Setelah itu, dia bergegas menuju ke arah Xiao Yan melarikan diri.     

"Ha ha, anak kecil. Jika ada orang lain yang tahu kalau Dou Shi kecil sepertimu berhasil melarikan diri dari Yue Mei, bukankah aku akan dihina sampai mati?" Setelah suara tawa Yue Mei yang menawan perlahan menghilang, oasis yang gelap dan dingin kembali tenang seperti biasanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.