Perjuangan Menembus Surga

Nalan Yanran Dikalahkan?



Nalan Yanran Dikalahkan?

0Merasakan bangkitnya kekuatan Dou Qi di tubuh Xiao Yan, Nalan Yanran menjadi takjub. Pemuda yang telah menanggung rasa malu dan olok - olok di Klan Xiao dulu, kini telah sepenuhnya berubah.     

Ketika Nalan Yanran memegang pedang panjangnya yang berwarna hijau pucat, pusaran angin kehijauan berputar mengelilingi tubuhnya. Jarum - jarum angin muncul dan timbul pada pusaran. Sesekali, jarum - jarum tersebut akan mencuat keluar, meninggalkan goresan-goresan yang pada permukaan keras batu hijau. Jarum - jarum angin itu perlahan bergerak naik, siap menghujam Xiao Yan dari jarak jauh. Di bawah pantulan matahari, tepi pedangnya memancarkan cahaya yang pekat dan kuat.     

Ketika Dou Qi keduanya memuncak, atmosfer di tempat itu berubah mencekam. Suasana kembali senyap. Semua mata memandang dua sosok di tengah lapangan. Banyak dari mereka ingin tahu, sejauh apa bocah sampah tiga tahun lalu telah bertumbuh?     

Xiao Yan menutup matanya dan menghela nafas panjang. Kelopak matanya terbuka dan memancarkan api hijau. Dou Qi di tubuhnya telah merasuk makin dalam.     

Xiao Yan menggenggam erat gagang pedangnya dan merasakan tekanan energi berat yang mengarah kepadanya. Ia menatap gadis langsing di hadapannya itu. Keduanya beradu tatap di udara. Perasaan mereka bercampur aduk.     

"Begitu Perjanjian Tiga Tahun ini selesai, dendam diantara kalian berdua harus usai. Aku harap, setelah hari ini, semua perselisihan di antara kalian…" Di atas kursi batu, Yun Leng memandang kedua orang yang sedang bertarung itu dan terbatuk pelan. Namun, sebelum ia dapat mengatakan maksud hatinya, ekspresinya berubah kusut dan ia mengatupkan mulutnya. Ini semua, karena Xiao Yan mengacuhkan kata - kata Yun Leng di depan semua orang. Pemuda itulah yang melancarkan serangan pertama. Xiao Yan mengayunkan pedangnya dan tubuhnya berubah menjadi bayangan hitam yang menyerang ganas ke arah Nalan Yanran.     

"Ayo kita mulai! Nalan Yanran! Masa tiga tahun telah usai!" Selagi bayangan hitam melesat maju, raungan yang telah ia tahan selama tiga tahun, kini menggema dari kerongkongannya.     

Di bawah ratusan pasang mata, bayangan hitam itu kini serupa Binatang Magic. Seiring langkah sang pemuda, ujung pedang yang diseret di atas pada permukaan tanah memercik api dan meninggalkan goresan dalam.     

Nalan Yanran tetap kukuh di hadapan bayangan hitam yang melesat menyerangnya. Metode Qinya bertipe angin. Maka, ia sangat terbiasa dalam menggunakan angin. Ketika jarak antara mereka tersisa sepuluh meter, Nalan Yanran akhirnya bergerak. Jemari kakinya yang lembut menari di atas permukaan tanah, menghindari serangan demi serangan, seperti sehelai daun yang melayang mengikuti badai. Dalam sekejap mata, ia beradu dengan bayangan hitam yang melesat maju, saat mereka saling berpapasan.     

Pada titik pertemuan itu, pedang panjang Nalan Yanran menebas secara horizontal dengan anggun. Menggunakan momentum dari kecepatan pergerakannya, beberapa jarum-jarum tajam dari angin telah mendahului pedangnya dan melesat memotong leher Xiao Yan.     

Tubuh yang melesat dengan cepat itu tiba-tiba terhenti dan pedang besar itu diangkat. Suara 'Clang!' terdengar nyaring, dan api terpercik dari besi yang diadu itu. Jarum - jarum angin hilang begitu saja, tanpa mampu memberikan perlawanan atas serangan Xiao Yan.     

Setelah menangkis jarum-jarum angin itu, Xiao Yan perlahan mendongakkan pandangannya. Tatapan tak acuhnya menatap tubuh elok yang bersinggungan dengannya. Dengan kibasan tangannya, pedang raksasa yang diimbuhi energi ganas itu menghantam punggung Nalan Yanran. Tekanan dari energi tersebut membuat gaun Nalan Yanran mencetak lekuk indah tubuhnya.     

Saat ia mendengar sebuah suara energi dengan kekuatan yang besar di belakangnya, alis Nalan Yanran berkedut. Ia terkejut saat melihat hebatnya kemampuan lawannya dalam mengawasi tempat pertarungan. Pedang panjang di tangannya ia tusukkan dengan kencang, membuat pedang berwarna hijau itu meninggalkan jejak - jejak energi berwarna hijau. Ujung pedang itu yang sangat lancip berbenturan dengan pedang raksasa Xiao Yan. Seketika itu juga, energi besar yang terdapat di dalam pedang raksasa itu membuat pedang Nalan Yanran yang kecil membengkok seperti akan patah. Melihat hal itu, para murid Sekte Misty Cloud menjadi terkesima. Setelah Dou Qi tersimpan di pedang raksasa itu, pedang raksasa itu menjadi elbih kuat dan dapat menahan kekuatan serangan yang sangat besar. Buktiinya, hanya dalam satu kali benturan, pedang panjang Nalan Yanran itu langsung bengkok. Dari situ, dapat dilihat betapa mengerikannya energi yang terkandung di dalam pedang raksasa itu.     

Walaupun pedang Nalan Yanran bengkok sampai seolah - olah hampir patah, tetapi pedang itu tidak patah. Saat ujung pedang itu akan bersentuhan dengan lengan Nalan Yanran, ia menapakkan kakinya ke tanah dan energi hijau di pedang panjangnya tiba - tiba membesar. Energi yang tiba - tiba membesar itu mendorong pedang raksasa itu dengan suara 'bang.' Menggunakan tekanan yang tercipta oleh benturan itu, Nalan Yanran melompat ke udara. Saat itu, wajahnya yang cantik terlihat sangat serius. Pedang panjang di tangannya terlihat bergetar dengan hebat. Seketika itu juga, pedang itu mulai berputar dengan pelan. Setiap kali pedang itu bergerak, ia akan meninggalkan bayangan yang terlihat seperti ilusi.     

"Pedang Roh Angin?"     

"Benar - benar tidak terduga, kakak Nalan benar - benar dapat menggunakan Teknik Dou kelas Xuan tingkat menengah seperti 'Pedang Roh Angin' itu." Ia memang layak dikagumi.     

"Kudengar kakak Nalan sudah dapat membentuk lima pedang energi, setelah belajar jurus itu selama hanya satu tahun. Ah, aku sudah berlatih selama hampir dua tahun, tetapi aku hanya bisa membuat empat pedang energi."     

"Pertarungan ini baru dimulai, tetapi kakak Nalan sudah menggunakan Teknik Dou sekelas ini. Kurasa, ia ingin mengakhiri pertarungan ini dengan cepat, betul? Orang bernama Xiao Yan itu benar - benar tidak beruntung."     

Saat Nalan Yanran menampilkan Teknik Dou yang unik itu, para murid Sekte Misty Cloud tidak dapat menahan diri mereka dan langsung saling berbisik dalam keterkejutan mereka. Melihat tingkah mereka, sepertinya mereka mengerti betul seluk - beluk mengenai Teknik Dou di depan mereka itu. Terlebih lagi, Teknik Dou ini bukanlah teknik yang sulit untuk dipelajari. Saat itu, tidak hanya para murid itu, tetapi kesepuluh tetua berjubah putih itu juga menanggukkan kepala mereka dengan pelan.     

Saat Xiao Yan mendongakkan kepalanya, ia menancapkan pedangnya ke tanah. Ia memicingkan matanya, saat ia melihat beberapa pedang energi yang muncul mengikuti pergerakan pedang Nalan Yanran. Menggunakan kemampuan persepsinya yang luar biasa, ia dapat merasakan bahwa pedang - pedang energi itu dipenuhi oleh energi yang sangat besar.     

"Ia memang pantas menjadi ketua junior Sekte Misty Cloud. Ia dapat menggunakan Teknik Dou sekuat itu dengan sesuka hatinya." Xiao Yan menggenggam gagang pedang raksasanya dan berputar membentuk setengah lingkaran di tanah. Seketika itu juga, ia menjejakkan kakinya dengan keras ke tanah dan sebuah ledakan energi besar tercipta di sana dan membuat semua tatapan terarah padanya.     

Setelah ledakan itu, Xiao Yan menggunakan tekanan energi dari ledakan itu dan melesat dengan ganas menuju Nalan Yanran yang melayang di udara. Dou Qi berwarna hijau meluap keluar dan garis - garis energi api kecil berputar di sekeliling pedang raksasa itu. Tetapi, garis - garis itu tertutup oleh Dou Qi berwarna hijau dan sangat sulit untuk dilihat kecuali jika benar - benar diperhatikan.     

Nalan Yanran mengerutkan alisnya saat ia menatap Xiao Yan yang melesat ke arahnya dari bawah. Walaupun melihat hal itu, pergerakan pedang di tangannya tidak berhenti. Ia menapak di udara dan Dou Qi berwarna hijau pucat keluar dari kakinya. Dalam sekejap mata, energi itu membentuk pedang - pedang angin besar yang melesat ke arah Xiao Yan.     

Saat ia mendengar suara pedang - pedang angin dari atas kepalanya, Xiao Yan mendongakkan kepalanya. Sesaat, tidak ada hal yang terjadi. Tiba - tiba, sebuah dorongan energi tertembakkan ke atas, dari telapak tangan Xiao Yan. Saat terkena dorongan energi itu, pedang - pedang angin itu menghilang tanpa jejak sebelum dapat mendekati Xiao Yan.     

Karena besarnya tekanan energi itu, kecepatan lesatan tubuh Xiao Yan juga sedikit melambat. Xiao Yan baru akan menggunakan momentum itu untuk mencegah Nalan Yanran menyelesaikan Teknik Dounya, saat sebuah teriakan terdengar dari sebuah tempat yang tidak jauh darinya.     

"Pedang Roh Angin."     

Setelah teriakan itu terdengar, pedang di tangan Nalan Yanran menunjuk ke arah Xiao Yan di bawahnya. Nalan Yanran menapak di udara dan semilir angin muncul di bawah kedua kakinya. Menggunakan angin itu, Nalan Yanran melayang mundur. Saat itu, kelima pedang energi itu bergetar. Setelahnya secara berurutan, mereka melesat menuju Xiao Yan.     

Pedang - pedang energi yang tercipta dari energi itu seolah - olah membelah langit, saat garis - garis energi mulai menjalar dari ujung pedang Nalan Yanran. Garis - garis energi itu tersambung ke gagang - gagang kelima pedang membuat mereka terlihat seperti bintang jatuh.     

Sambil merengut, Xiao Yan mengeluarkan tekanan energi dari telapak tangannya ke depan. Ia menggunakan dorongan energi itu untuk mundur dengan cepat. Saat itu, kelima pedang energi itu menggores tubuh Xiao Yan dan membuatnya merasakan perih yang cukup tajam.     

Nalan Yanran bersalto di udara dan terlihat seperti teratai putih saat ia mendarat di tanah dengan anggun dan cekatan. Sesaat kemudian, ia menggerakkan tangannya secara horizontal. Saat itu, pedang - pedang yang gagal mengenai Xiao Yan berputar balik dan melesat ke arah Xiao Yan yang masih berada di udara dan sulit untuk mengelak.     

Saat melihat pedang - pedang yang kembali dan melesat ke arahnya, Xiao Yan sedikit terkejut. Seketika itu juga, ia mengernyitkan alisnya dan melihat ke sekelilingnya. Karena ia sedang berada di udara, sulit baginya untuk mengelak dari serangan pedang tiba - tiba itu, kecuali ia menggunakan Sayap Awan Ungu.     

"Karena aku tidak bisa menghindari mereka, aku harus menahan mereka." Saat pikiran itu terlintas di benaknya, Dou Qi hijau di pedang raksasanya tiba - tiba membesar. Energi yang tiba - tiba membesar itu membuat orang - orang di bawahnya terkesima melihatnya.     

Energi api berwarna hijau itu berkedip dan kemudian membesar. Pedang raksasa itu terlihat menyimpan kekuatan yang sangat besar, saat ia diayunkan dan menghantam kelima pedang energi itu.     

"Bang!"     

Saat benturan terjadi, sebuah suara ledakan energi terdengar di seluruh tempat itu. Cahaya hijau yang sangat terang akibat ledakan itu membuat beberapa orang secara refleks menutup matanya.     

Nalan Yanran hanya diam dan berdiri, saat ia mendongakkan kepalanya dan menatap ke arah langit. Cahaya hijau yang menyilaukan itu tidak menghalanginya untuk menatap ke arah ledakan itu. Ia paham benar, kekuatan seperti apa yang dimiliki oleh "Pedang Roh Angin." Serangan seperti itu adalah sesuatu yang sangat sulit untuk ditahan, bahkan oleh seorang Dou Shi bintang tujuh. Jika Xiao Yan dapat menahan serangan itu, Nalan Yanran juga akan dapat mengira - ngira sebesar apa perkembangan Xiao Yan selama tiga tahun belakangan.     

Cahaya hijau itu mulai menghilang dari langit. Tiba - tiba, sebuah bayangan hitam melesat ke arah Nalan Yanran yang berdiri di tanah. Sebuah suara tajam lengkingan angin yang membuat telinga orang - orang sakit, terdengar di tempat itu.     

Kecepatan bayangan hitam itu membuat ekspresi Nalan Yanran berubah sedikit. Telapak kakinya menjejak tanah, saat ia mundur sejauh sepuluh meter. Saat itu, ia terlihat seperti melayang di atas permukaan tanah.     

"Bang!" Bayangan hitam itu mendarat di tanah dengan keras dan menghantam tempat Nalan Yanran berdiri tadi.Seketika itu juga, suara hantaman itu menggema di seluruh tempat itu. Pecahan - pecahan batu terlontar kemana - mana dan retakan - retakan mulai menyebar di tempat yang penuh dengan debu itu.     

Nalan Yanran yang melompat mundur, akhirnya berhenti. Ia menatap tempat yang penuh dengan debu itu. Dengan kecepatan serangan seperti itu, seharusnya ia bukanlah masalah besar untuk seseorang yang terlatih menggunakan Metode Qi tipe angin.     

Nalan Yanran melambaikan lengan bajunya yang longgar. Saat itu, angin berhembus, entah dari mana, dan menyibakkan debu yang bertebaran itu. Saat debu itu hilang terbawa angin, mata Nalan Yanran menciut dan Dou Qi di seluruh tubuhnya tiba - tiba membesar. Saat itu juga, ia melompat mundur sambil mengayunkan pedang di tangannya secara terus - menerus. Saat itu, pedang - pedang energi muncul pada jalur lompatan mundurnya.     

Saat Nalan Yanran mundur, sebuah sosok hitam dari dalam debu itu sekali lagi melesat maju. Kali ini, ia beberapa kali lipat lebih cepat dari sebelumnya. Kecepatan yang mengerikan itu membuat bayangan hitam itu terlihat seolah - olah berpindah - pindah tempat dan membentuk bayangan - bayangan sebelum ia mencapai Nalan Yanran. Pedang - pedang energi angin yang dibentuk oleh Nalan Yanran sebelumnya, hancur begitu saja.     

Wajah Nalan Yanran terlihat serius, tetapi sedikit tidak yakin saat ia bergumam dalam hati, "Kecepatan yang cukup bagus, tetapi, bagaimana mungkin kecepatannya dapat meningkat sebanyak ini?" Ia menatap bayangan hitam yang tampak kokoh saat menerjang itu. Ia baru saja memikirkan cara untuk menyerang, saat sebuah sensasi dingin, tiba - tiba terasa di kulitnya. Seketika itu juga, ia menoleh. Sebuah bayangan hitam, tiba - tiba muncul di belakangnya seperti hantu.     

Bayangan hitam itu mengangkat wajahnya dan memperlihatkan wajah Xiao Yan yang tidak menunjukkan ekspresi apapun. Saat itu, ia mengepalkan tinjunya erat - erat dan pedang raksasanya sudah hilang entah kemana. Ia menggunakan dorongan dari perputaran tubuhnya dan menghajar punggung Nalan Yanran dengan kekuatan yang mengerikan. Saat itu, terdengar sebuah suara ledakan energi yang memekakkan telinga.     

"Ledakan Oktan!"     

Sebuah suara teriakan pelan menggema di dalam hati Xiao Yan dan kekuatan di tinjunya tiba - tiba kembali membesar. Akhirnya, tinjunya mendarat dengan mantap di punggung Nalan Yanran sambil ditatap oleh para murid Sekte Misty Cloud di sekitar mereka.     

Kekuatan yang mengerikan itu membuat tubuh indah Nalan Yanran terdorong ke udara, seperti layang - layang yang lepas dari benangnya. Ia terlihat seperti bunga yang rapuh, yang tersapu oleh angin kencang.     

Xiao Yan menghembuskan nafasnya dengan perlahan dan menggerakkan tangannya, seperti memberi isyarat. Bayangan hitam yang melesat ke arah Nalan Yanran tadi melesat ke arahnya. Seketika itu juga, bayangan itu menancap ke lantai batu hijau di depannya. Ternyata, bayangan hitam itu adalah Pedang Xuan Beratnya yang ia gunakan untuk mengalihkan perhatian Nalan Yanran     

"Kakak Nalan kalah?"     

Tatapan - tatapan terkejut terarah kepada Nalan Yanran yang jatuh dari langit, seperti kupu - kupu yang kehilangan sayap - sayapnya. Wajah mereka dipenuhi oleh ketidakpercayaan. Apakah ketua junior Sekte Misty Cloud ini akan kalah begitu saja?     

Di kursi - kursi batu, Yun Leng dan tetua lainnya, dengan tenang melihat Nalan Yanran yang turun secara perlahan. Jika seseorang berpikir bahwa ia akan kalah begitu saja, berarti ia menganggap enteng latihan Sekte Misty Cloud.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.