Perjuangan Menembus Surga

Pelarian



Pelarian

0Tubuh Xiao Yan berdiri tegap di atas cabang sebuah pohon. Ia menatap Yun Yun, dengan dingin, yang berada di pintu keluar hutan. Tangannya bergetar dan Pedang Xuan Berat melesat muncul. Ia mengayunkan pedang berat itu dan suara udara yang ditebas, terdengar, sebelum benda itu diarahkan pada sosok cantik di depannya itu.     

Yun Yun perlahan mengangkat wajahnya. Matanya yang menawan memandang pemuda berjubah hitam di atas cabang pohon itu. Raut muka yang menunjukkan perasaan yang bercampur aduk, tampak di wajahnya, ketika ia bertanya dengan lembut, "Apakah kau baik - baik saja?"     

"Berkatmu, aku hampir saja dikubur di sini." Xiao Yan tersenyum, namun, kata - kata yang ia keluarkan terasa sangat dingin, tanpa sedikitpun kehangatan.     

"Aku juga terpaksa melakukan ini. Sebagai Pemimpin Sekte Misty Cloud, aku harus menanggung bermacam - macam tanggung jawab di pundakku." Yun Yun tersenyum kecut, sepertinya mencoba untuk menjelaskan sesuatu.     

Xiao Yan meliriknya dengan sikap acuh dan berkata, "Apakah kau ingin menangkapku dan membawaku kembali? Setelah itu, kau akan membiarkan Yun Shan membunuhku di depan umum?"     

Wajah cantik Yun Yun memucat ketika ia menggumam, "Guru tidak akan membunuhmu."     

"He he, mungkin dia tidak akan membunuhku, tetapi Sekte Misty Cloud-mu punya berbagai macam cara. Hanya dibutuhkan sebuah segel acak untuk mengurungku di Sekte Misty Cloud. Hal seperti itu akan membuat orang lebih gila daripada mati." Xiao Yan mencemooh sambil tersenyum.     

"Hal seperti itu tidak akan terjadi. Selama kau kembali denganku, aku akan mengusahakan yang terbaik untuk melindungi nyawamu! Bagaimana? Xiao Yan, jangan memperbesar masalah ini lagi." Yun Yun melangkah maju dan berkata dengan gelisah. Nada di suaranya samar - samar menyiratkan permohonan.     

"Apakah menurutmu ada kemungkinan untuk aku dan Sekte Misty Cloud berdamai? Kau kan Pemimpin Sekte. Jangan bilang kau tidak bisa melihat hal yang begitu mendasar, dengan jelas? Jika aku jatuh di tangan Sekte Misty Cloud, hanya akan ada satu jalan bagiku. Kematian! Tidak akan ada jalan lain yang dapat aku pilih!" Xiao Yan tertawa dingin, "Jangan bilang kau bisa merubah pikiran Yun Shan?"     

Yun Yun membuka mulutnya sedikit, seperti ingin mengatakan sesuatu. Namun, ia menyadari ia tidak bisa mengatakan apapun untuk membujuknya. Dengan kecerdasannya, ia bisa dengan samar menduga apa yang akan terjadi pada Xiao Yan, jika ia jatuh ke tangan Sekte Misty Cloud. Meskipun begitu, dia yang terperangkap di antara dua kubu masih berharap secara naif, bahwa keajaiban akan terjadi.     

"Tidak perlu berbicara omong kosong lagi. Serang saja aku. Jika kau memang bertekad menghentikanku, maka…" Xiao Yan menggoyang pedang berat itu sedikit dan berkata dengan suara yang hambar, "Kau bisa bawa mayatku kembali."     

Yun Yun menggigit bibir bawah merahnya dengan erat. Ia sedikit menggelengkan kepalanya. Suaranya terdengar agak serak, ketika ia berkata, "Kau seharusnya tahu, bahwa mustahil bagiku untuk membunuhmu."     

Wajah Xiao Yan tampak dingin, saat ia melompat turun dari cabang sebuah pohon. Ia memegang pedang berat di tangannya dan perlahan berjalan ke arah Yun Yun langkah demi langkah. Dou Qi yang kuat mengalir darinya, membuat baju zirah membara di permukaan tubuhnya.     

Mata cantik Yun Yun menatap pemuda dengan jubah hitam yang berjalan ke arahnya, dengan pelan itu. Tubuhnya yang indah sedikit gemetaran. Sepasang mata yang biasanya memancarkan kehormatan itu, kini terisi dengan ekspresi yang rumit. Tangan di bawah lengan bajunya mengepal erat, sebelum tiba - tiba melemas. Hal ini terjadi berulang kali, menunjukkan keputusan sulit yang ia harus buat di dalam hatinya.     

Langkah kaki Xiao Yan terhenti di atas tanah berumput hijau, mengeluarkan suara 'shh shh' yang lembut. Matanya menatap Yun Yun dengan serius, sementara tangannya menggenggam Pedang Xuan Berat dengan erat. Dou Qi di tubuhnya seperti sungai mengalir yang bergelora, siap meletus kapan saja.     

Jarak di antara kedua orang itu menyempit. Suasana yang aneh membungkus bagian kecil hutan itu.     

Ketika suara 'shh shh' terdengar, Xiao Yan akhirnya berjalan ke titik lima meter dari Yun Yun.     

Yun Yun menundukkan wajahnya. Tubuhnya yang indah, yang berulang kali terlihat gemetar mendadak tenang. Kekuatan yang mengerikan perlahan muncul dari dalam tubuhnya. Dalam sekejap, kekuatan ini membuat udara di sekitar menjadi berat.     

Sudut mata Xiao Yan perlahan berkedut. Ia mengangkat tangannya yang membawa Pedang Xuan Berat. Di dalam hatinya, ia tahu bahwa jika Yun Yun benar - benar ingin menangkapnya, ia hanya punya sedikit kekuatan untuk melawan.     

Xiao Yan dengan lembut melangkah dan akhirnya berhenti di depan Yun Yun. Ia dengan lembut menghirup wangi samar yang muncul dari tubuh lawannya dan bertanya dengan acuh, "Apakah kau siap untuk menyerang?"     

Ketika ia mendengar Xiao Yan membuka mulutnya, tubuh indah Yun Yun gemetar lagi. Ia perlahan mengangkat wajah cantiknya, yang ditutupi oleh jejak ekspresi pahit. Tatapannya terkunci pada wajah lembut dan tampan pemuda itu, ketika ia bertanya pelan. "Apakah kamu benar - benar tidak mau kembali bersamaku?"     

"Kau bisa bawa mayatku kembali."     

Xiao Yan tersenyum dingin, saat ia mengulang perkataannya tadi. Seketika, ia tidak lagi memiliki keraguan sedikit pun. Ia berbalik dan bergerak menjauh dari Yun Yun dan melangkah menuju tepi hutan.     

Saat ia baru melangkah satu kali, kekuatan mengerikan di belakangnya melonjak sekali lagi. Seketika, sebuah kekuatan meledak ke arah punggung Xiao Yan.     

Ia merasakan serangan secepat kilat dari belakangnya itu, hatinya mendadak berubah sedingin es. Seluruh tubuhnya dingin ketika ia mengejek dirinya sendiri dan menggelengkan kepalanya. Ia menggumam, "Pada akhirnya dia tetap menyerang."     

Xiao Yan menghela nafas lalu menutup matanya perlahan. Tangannya dengan lembut mengusap lengan bajunya. Di dalam hatinya, ia benar-benar tahu jika Yun Yun ingin membunuhnya, dirinya yang sekarang tidak akan bisa melawan. Hanya 'Python Penelan Surga' yang paling tidak bisa menghambatnya.     

Kekuatan itu mendekati Xiao Yan dalam sekejap mata. Namun, ketika Xiao Yan bersiap untuk melepas 'Python Penelan Surga', kekuatan itu berubah menjadi jinak. Dengan lembut, kekuatan itu menghantam punggung Xiao Yan. Seketika, tubuh Xiao Yan terdorong pelan ke depan.     

Di bawah langit yang penuh bintang, lelaki muda yang masih tertegun itu membuka matanya. Ketika tadi kekuatan itu menghantam punggungnya, ia dapat dengan jelas merasakan jejak energi yang Yun Shan tanam di dalam dirinya diam - diam menghilang.     

Xiao Yan berbalik dan memandang Yun Yun yang dengan lemas bersandar pada batang sebuah pohon. Ia menelan ludah. "Maksudmu ini apa?"     

"Pergilah, tinggalkan Kekaisaran Jia Ma. Jangan kembali lagi. Jika tidak, guru pasti tidak akan membiarkanmu pergi. Sekte Misty Cloud juga tidak akan membiarkanmu pergi." Yun Yun melambaikan tangannya. Suaranya yang lembut memancarkan kelelahan yang sulit untuk disembunyikan. Terjebak di antara dua kubu telah membuatnya begitu lelah.     

Xiao Yan memandang dalam - dalam, wanita yang memiliki sosok anggun itu. Beberapa saat kemudian ia berkata dengan pelan, "Terima kasih banyak. Meskipun begitu, aku akan kembali. Aku pasti akan kembali!"     

"Kau.." Yun Yun mengernyitkan alisnya. Ia sedikit marah kepada Xiao Yan yang keras kepala. Ia mengayunkan lengannya dengan marah dan berkata, "Aku tidak akan membiarkanmu kabur jika kita bertemu lagi! Aku terlalu malas untuk memikirkan bahwa kau hidup atau mati!"     

"Saat kita berjumpa lagi, kau mungkin tidak memiliki kesempatan seperti ini untuk membiarkanku pergi. Karena aku juga tidak tahu kapan aku akan kembali." Xiao Yan mengangkat bahunya tanda tak tahu dan memandang wajah Yun Yun yang marah, namun tetap cantik itu. Karena suatu alasan, kehangatan muncul di hatinya yang tadi dingin. Mungkin, 'Yun Zhi' di gua gunung yang dulu, belum benar - benar menghilang.     

Ketika ia memikirkan hal ini, hati Xiao Yan mendadak merasakan suatu perasaan yang sulit untuk dijelaskan dengan kata - kata. Ia berbalik dan melangkah maju di depan Yun Yun. Mereka berdua saling menatap satu sama lain.     

"Kenapa kau tidak pergi?" Mata Yun Yun tidak bisa menahan untuk tidak menatap Xiao Yan ketika ia berkata dengan sedikit marah ketika biji mata hitam Xiao Yan menatapnya dengan serius. Saat ini, perasaannya sedang begitu kacau. Pemikiran rasionalnya berkata, mengingat kewajiban dan kekuasaan yang ia miliki karena stastusnya, ia harus segera menangkap orang ini yang sudah berani melawan Sekte Misty Cloud dan membawanya pulang. Namun, ada perasaan tertentu yang menghalangi pemikiran rasionalnya ini. Karena inilah serangan telapak tangannya tadi berubah ketika bergerak menuju sasarannya.     

"Aku percaya dirimu yang sekarang lebih seperti Yun Zhi yang aku temui di gua gunung." Xiao Yan mengamati wajah yang anggun dan cantik itu, yang tadinya ditutupi oleh perasaan penuh budi luhur. Saat ini, wajah itu memancarkan rasa panik seorang wanita muda. Xiao Yan mendadak teringat akan hari - hari yang hangat dan menyenangkan, ketika mereka tinggal di dalam gua gunung. Suaranya yang tadi dingin kini telah menjadi lebih lembut.     

Yun Yun terkaget, saat mendengar hal ini. Detak jantungnya seketika menjadi cepat. Ia menekan perasaan di hatinya yang berdetak seperti rusa kecil dan dengan sengaja berlagak acuh, saat ia berkata, "Yun Yun adalah Yun Zhi, Yun Zhi adalah Yun Yun. Seharusnya kau tahu ini dari dulu. Terlebih lagi, ketika kau berada di Gunung Misty Cloud, bukankah kau bilang entah aku adalah Yun Yun ataupun Yun Zhi, aku tidak ada hubungannya denganmu?"     

"Aku tidak memiliki kesan bagus terhadap Yun Yun si Pemimpin Sekte Misty Cloud itu. Tetapi kepada Yun Zhi, aku memiliki banyak sekali kesan baik. Hari - hari itu di gua gunung adalah waktu yang aku, Xiao Yan, tidak akan lupakan hingga aku mati." Xiao Yan tertawa pelan dan mendadak menjulurkan tangannya. Di hadapan wajah Yun Yun yang tertegun, ia perlahan memeluk pinggang menawan di bawah jubah Pemimpin Sekte-nya yang tampak terlalu kecil untuk dipeluk.     

Wajah cantik Yun Yun mendadak berubah, bersinar menjadi merah terang, seperti awan yang membara, ketika ia dipeluk oleh Xiao Yan. Bahkan ujung telinganya yang halus berubah merah terang. Dengan kekuatannya, selama ia diam - diam mengeluarkan tenaga kecil, Xiao Yan akan berguncang hingga ia muntah darah dan mundur. Namun, saat ini, seluruh tubuhnya mati rasa dan ia tidak bisa menggunakan sedikitpun Dou Qi. Ia seperti gadis kecil yang jatuh cinta untuk pertama kali, ketika dipeluk oleh kekasihnya. Ia kebingungan, namun dengan lahap menyerap perasaan spesial menenangkan yang asing ini.     

Meskipun dada Xiao Yan terasa hangat, tidak ada perasaan nafsu di matanya. Biji matanya yang gelap dan hitam terlihat semurni mata air yang dalam. Setelah memeluk Yun Yun selama setengah menit, ia melepaskan tangannya dan perlahan mundur.     

"Sebenarnya, aku merasa menyesal. Aku menyesal, saat aku memaksa diriku bertahan seperti seorang biksu yang tidak memiliki harapan maupun hasrat, saat di gua gunung kala itu. Aku pikir, jika saja aku melakukan sesuatu waktu itu…" Ketika ia melangkah mundur, Xiao Yan mendadak tertawa. Ada godaan di tawanya.     

"Jika begitu, aku pasti sudah membunuhmu di tempat. Jika kejadiannya seperti itu, kita juga tidak harus menghadapi masalah besar ini hari ini." Kemerahan di wajah Yun Yun perlahan memudar, ketika Xiao Yan mundur. Ketika ia mendengar Xiao Yan mengatakan hal ini, matanya yang cantik menyipit, saat ia berkata dengan amarah.     

"He he, upacara perpisahannya sudah selesai."     

Xiao Yan tertawa, sebelum menghela nafas. Ia menangkupkan tangannya ke arah Yun Yun dan berkata, "Bantu aku beritahu Yun Shan bahwa aku, Xiao Yan, akan tetap kembali! Ketika waktunya tiba, aku akan membuatnya membayar hutangnya hari ini!"     

Ketika ia selesai mengatakan hal ini, Xiao Yan akhirnya beranjak pergi dari tempat itu. Ia mendadak berbalik dan berjalan menjauh sebelum ditelan kegelapan beberapa saat kemudian.     

Yun Yun berdiri di tempat yang sama dan memandang sosok hitam itu seiring kepergiannya. Senyum di wajahnya perlahan menghilang dan kepahitan muncul. Ia menggumam pelan, "Meskipun hal ini membuat hatiku sakit, aku harap kau tidak akan kembali. Waktu akan memudarkan semua kebencian. Namun, mungkin seperti yang guru katakan, aku harus hidup sendiri sampai akhir hayatku."     

"Namun, karena kau telah pergi, Yun Zhi, akan bahagia karena kau akan benar - benar menghilang. Aku, Yun Yun, yang ada di masa depan akan menjadi Pemimpin Sekte Misty Cloud. Perasaan pribadi ini seharusnya bukanlah milikku. Anggap saja kali ini aku keras kepala, untuk sesekali."     

Yun Yun mendongak, menatap langit yang luas dan menghela nafas pelan. Kelembutan dan kelemahan di wajahnya dengan cepat menghilang, digantikan dengan rasa dingin dan keagungan yang mengendalikan faksi terbesar di Kekaisaran Jia Ma. Tubuhnya sedikit bergoyang dan perlahan menghilang seperti hantu.     

"Anak muda, ingat kata - kataku. Karena kau telah pergi, jangan pernah kembali lagi." Suara samar diam-diam menggema di seluruh hutan, dan bertahan untuk sementara waktu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.