Perjuangan Menembus Surga

Bala Bantuan yang Muncul Tiba - Tiba



Bala Bantuan yang Muncul Tiba - Tiba

0Di dalam hutan yang lebat, Xiao Yan menggertakkan giginya dan menatap Yun Yun di angkasa dengan tajam. Ia tahu ketika Yun Yun muncul, kemungkinan besar posisinya akan ketahuan. Hanya saja, ia tidak tahu apakah wanita ini yang dulu pernah berhubungan denganya akan…     

Di angkasa, Yun Yun yang memejamkan matanya, perlahan membuka kedua matanya. Ia pelan - pelan memaksa untuk mengangkat jari lembutnya yang sedikit gemetaran dan menunjuk ke arah Xiao Yan berada. Ketika jarinya menunjukkan lokasi itu, cahaya putih redup, mendadak melaju dari dalam kegelapan. Meskipun cahaya putih itu terlalu tidak terlalu terang, cahaya tersebut seperti lampu yang terang, yang menerangi kegelapan.     

Ketika ia menundukkan kepalanya untuk melihat cahaya putih redup yang terpancarkan dari tubuhnya itu, hati Xiao Yan sedingin rumah es. Ia tertawa pelan dan mengangkat wajahnya. Ia menatap dingin orang di angkasa dengan keanggunan tiada tara itu, sebelum berbalik lari.     

Di langit, Yun Yun juga mengamati tatapan yang begitu dingin yang tidak menunjukan emosi itu, dibantu oleh cahaya putih yang redup. Ia merasakan rasa sakit di hatinya, ketika wajah cantiknya memucat.     

"Kejar!"     

Melihat cahaya putih redup itu bangkit dari dalam kegelapan, kebahagian tampak di wajah tiga tetua. Mereka berteriak keras dan angin liar bergejolak di angkasa. Sepuluh bayangan yang sangat besar, mengejar cahaya putih redup itu di dalam hutan, siap untuk membantai!     

Tubuh Yun Yun melayang di udara. Ia menatap pasukan terbang yang mengejar cahaya putih itu dengan cepat, di dalam hutan. Tangannya perlahan mengepal erat, jarinya yang panjang menusuk telapak tangannya dengan keras. Darah merah mengalir di sepanjang jarinya dan menetes.     

"Maafkan aku." Ia tertawa mengejek pada dirinya sendiri di langit malam. Ia tahu jelas, saat ia menunjuk dengan jarinya tadi, ia telah benar - benar membunuh perasaan Xiao Yan terhadapnya. Meskipun ia, dengan sepenuh hatinya, benar - benar tidak berkenan melakukan ini, posisinya sebagai Pemimpin Sekte, selalu mengingatkan kewajibannya. Tidak peduli kapanpun, keuntungan bagi sekte-nya merupakan hal yang terpenting! Pola pikir ini sudah meresap di benaknya yang tumbuh besar di dalam Sekte Misty Cloud sejak muda. Baginya, untuk berubah, lebih mudah untuk dikatakan, daripada harus benar - benar menjalaninya.     

Raut wajah Xiao Yan memucat, ketika ia melirik cahaya putih yang terpancar diluar kendali dari dalam tubuhnya. Suara angin lewat yang menekan di langit membuat ujung mulutnya berkedut. Pundaknya sedikit bergetar dan Sayap Awan Ungu mendadak meledak keluar. Dengan tekanan dari kakinya pada sebuah cabang pohon, tubuhnya terangkat ke udara. Setelah itu, jari - jari kakinya menekan lautan pepohonan dan tubuhnya berubah menjadi cahaya putih yang melesat kencang melewati lautan itu, ia tampak seperti sedang mengejar bulan dan bintang - bintang.     

Ia tidak menggunakan Sayap Awan Ungu sebelumnya, karena ia takut ia akan ditemukan. Namun, saat ini posisinya sudah diketahui, akan percuma saja jika ia terus bersembunyi.     

Meskipun ia telah meningkatkan kecepatannya sampai batasnya, tiga kekuatan besar yang kuat, yang menekan dari belakangnya, tidak melemah sedikitpun. Mereka malah tampak menjadi lebih kuat. Sayap Awan Ungu mungkin bisa membuat Xiao Yan terbang, tetapi, kecepatannya tidaklah begitu hebat dibandingkan dengan sepasang sayap Dou Qi sejati.     

"Hmm, Xiao Yan, anak muda. Malam ini adalah saatnya kau mati! Kau pikir kau bisa kabur begitu saja, setelah membunuh murid - murid Sekte Misty Cloud?" Teriakkan yang kelam dan dingin, penuh dengan nafsu membunuh, terdengar di udara tidak jauh di belakangnya dan menggema di seluruh hutan di gunung itu.     

Xiao Yan tidak memperdulikan teriakan yang terdengar di belakangnya itu. Ia dengan cepat mengepakkan Sayap Awan Ungu di punggungnya dan tubuhnya terlihat seperti bintang jatuh di langit malam, ketika ia melewati lautan pepohonan secepat petir. Karena tekanan angin yang ia rasakan yang diciptakan oleh pergerakannya yang cepat, ia meninggalkan jejak panjang di atas lautan pohon itu.     

"Berusahalah sebaik mungkin untuk bertahan. Jejak energi di tubuhmu sudah dipancing keluar oleh Yun Yun. Beri aku sedikit waktu untuk menekannya." Suara Yao Lao terdengar dari dalam hati Xiao Yan ketika ia berusaha fokus melarikan diri.     

Xiao Yan hanya bisa mengangguk pelan. Sudut matanya yang berkedut mengarah pada tiga cahaya yang mengalir di belakangnya yang mengejar semakin dekat. Xiao Yan menggertakkan giginya dengan keras. Kristal Dou di dalam pusaran di tubuhnya, yang memancarkan cahaya terang, sedikit bergetar. Gelombang energi cair murni mengalir keluar dari dalam kristal itu, sebelum bergerak di sepanjang pembuluh darah dan dengan cepat beredar. Gelombang itu akhirnya tumpah ke dalam Sayap Awan Ungu di punggungnya.     

Setelah menerima energi sebesar ini sebagai bahan bakar, cahaya ungu redup mulai muncul perlahan dari sepasang Sayap Awan Ungu itu. Beberapa garis aneh juga muncul di permukaan sayap itu. Ketika sayap itu mengepak, secara samar - samar, suara angin dan petir yang mengerikan terdengar.     

Setelah perubahan aneh ini muncul pada Sayap Awan Ungu, kecepatan geraknya juga mendadak melonjak tinggi. Bahkan, hal ini dapat sedikit merentangkan jarak di antara Xiao Yan dan tiga Tetua Sekte Misty Cloud di belakangnya, untuk waktu yang singkat.     

"Apa? Kecepatan orang itu bertambah?" Di belakang Xiao Yan, seorang Tetua Sekte Misty Cloud melihat kecepatannya bertambah, secara tiba - tiba. Raut mukanya sedikit menunjukkan perubahan, ketika ia secara refleks berbicara.     

"Dan juga, cahaya putih yang terpancar dari tubuhnya juga menjadi lemah. Sepertinya, ia menekan riak energi tersebut. Yun Ke, Yun Zhong, jangan menahan diri. Jika kita membiarkan dia kabur sekali lagi, apakah kita berhak menjadi Tetua?" Orang tua itu adalah yang paling kuat di antara mereka dan sambil menunjukkan raut wajah sedingin es, ia berteriak dengan suara yang berat.     

"Ya." Mendengar hal ini, dua orang itu menjawab serentak. Setelah suara mereka tidak terdengar lagi, tiga tenaga yang sangat kuat melonjak dari masing - masing tubuh mereka. Seketika, sayap - sayap Dou Qi yang tadinya hanya sepanjang satu setengah meter, kini memanjang hingga lebih dari tiga meter.     

Sayap - sayap itu mengepak serentak dan suara gemuruh menggema di udara. Seketika, tiga sosok itu secara aneh menghilang dari tempat mereka seperti mereka baru saja melakukan teleportasi. Ketika mereka muncul lagi, mereka hanya berada di jarak puluhan meter dari Xiao Yan.     

"Ini gawat." Suara desir angin yang memekakkan telinga, terdengar dari belakangnya, membuat raut wajah Xiao Yan berubah. Sudut matanya bergegas melihat ke belakang. Ia terkejut setelah menyadari ,bahwa tiga sosok seperti hantu itu hanya berada tidak lebih dari dua puluh meter darinya.     

Beberapa cara untuk melarikan diri berkelebat di benaknya secepat kilat, namun, Xiao Yan menolak semua cara itu. Dalam sekejap, ia dengan keras menggertakkan giginya dan melangkah mantap pada lautan pepohonan itu. Seketika, tubuhnya langsung mendarat di dalam sebuah hutan.     

"Srek, srekk." Cabang - cabang yang lebat itu menghantam wajahnya, membuat Xiao Yan harus menghirup udara dingin. Ketika kakinya menyentuh tanah, matanya mendadak menciut. Dari pandangannya, ia tiba -tiba menyadari, ada puluhan Qi samar di dalam area hutan tempat ia mendarat.     

"Apakah aku telah terperangkap pada jebakan mereka?" Pemikiran yang mengejutkan itu muncul di hatinya. Mendadak, sebuah bayangan melompat keluar dari samping, lalu, tubuh itu dengan cepat berada di dekat Xiao Yan. Satu tangannya menutupi mulut Xiao Yan.     

"Xiao Yan di-di, ini aku. Jangan panik!" Saat Dou Qi di tubuh Xiao Yan akan meletus dan mencoba melepaskan diri dari orang yang berada di dekatnya itu, suara lembut yang mematikan rasa dapat terdengar.     

TL: di-di – berarti adik laki-laki (tidak berhubungan darah dalam kasus ini, hanya panggilan)     

Ketika ia mendengar suara yang tidak asing itu, Dou Qi di dalam tubuh Xiao Yan yang tadinya akan meledak mendadak pudar. Ia menundukkan kepalanya, dengan bantuan cahaya putih redup, ia melihat wajah yang sangat mempesona, yang menunjukan kekhawatiran itu.     

"Ya Fei jie?" Wajah yang tak asing itu membuat Xiao Yan menghela nafas pelan. Ia berkata dengan suara terkejut, namun lembut, "Apa yang kau lakukan di sini? Cepat pergilah!"     

TL: jie – Kakak perempuan (tidak berhubungan darah dalam kasus ini, hanya panggilan)     

"Shhh. Jangan khawatir, tiga Tetua dari Sekte Misty Cloud itu sedang ditahan sementara oleh Pak Tua Hai. Ini adalah peta Pegunungan Binatang Magic. Kau bisa gunakkan untuk membantumu pergi dari Kekaisaran Jia Ma. Bergegaslah pergi. Berjalanlah ke selatan dari sini. Selama kau keluar dari hutan dan menyelinap ke dalam kota, Sekte Misty Cloud akan kesulitan untuk menangkapmu!" Ya Fei dengan cepat mengeluarkan peta dari cincin penyimpananya dan menekan benda itu ke tangan Xiao Yan, saat ia berkata dengan suara yang tergesa - gesa.     

Xiao Yan terkejut, saat mendengar hal ini. Ia mengangkat wajahnya dan menatap langit yang tertutup oleh pepohonan yang lebat. Terdapat sejumlah riak energi yang dahsyat, yang dipancarkan dari langit malam.     

"Kalian semua…" Xiao Yan memegang erat peta itu dan menatap wajah cantik yang dipenuhi rasa khawatir tersebut. Ia tiba - tiba merasa tenggorokannya terganjal. Setelah ia mengumumkan perang dengan Sekte Misty Cloud, hanya Ya Fei dan Pak Tua Hai yang mengulurkan tangannya untuk membantu. Ia benar - benar tahu tindakan dari klan Primer ini akan menyebabkan banyak masalah. Lagipula, bagaimanapun juga, Sekte Misty Cloud adalah organisasi terkuat di Kekaisaran Jia Ma.     

"Ya Fei jie, aku, Xiao Yan, bukanlah binatang buas yang tidak tahu balas budi. Aku, Xiao Yan, tidak akan melupakan kebaikan yang sudah kau dan Pak Tua Hai berikan, sampai aku mati. Jika Xiao Yan bisa kembali ke Kekaisaran Jia Ma di masa yang akan datang, aku akan pasti membayar kebaikan ini berkali - kali lipat!" Xiao Yan menghela nafas dalam - dalam dan berkata dengan suara yang berat.     

"He he, aku percaya kau akan benar - benar menjadi orang yang kuat, ketika kita bertemu lagi nanti. Ini adalah kesimpulan yang aku tarik tiga tahun lalu." Kata Ya Fei, sambil tersenyum. Tangan lembutnya menyentuh wajah halus dan tampan pemuda itu, yang diselimuti dengan hawa dingin menusuk.     

"Baiklah, bergegaslah pergi. Pasukan terbang dari Sekte Misty Cloud akan segera kemari. Terlebih lagi, Yun Yun akan segera datang."     

"Tentu saja." Xiao Yan menganggukkan kepalanya. Ia menunduk dan memandang wajah yang mempesona itu. Tiba - tiba, ia mengulurkan tangannya dan memeluknya erat. Wajahnya menyentuh rambut panjangnya yang halus dan menghirup wangi rambutnya. Ia berkata pelan, "Ya Fei jie, jika kita bertemu lagi, aku tidak akan menolak semua permintaanmu selama aku, Xiao Yan, bisa memberikannya."     

Ya Fei awalnya terkejut ketika ia, secara tiba - tiba, dipeluk oleh Xiao Yan dengan erat. Wajahnya yang memikat itu menjadi berwarna merah cerah mempesona. Setelah ia mendengar kata - kata Xiao Yan, kilatan menggoda muncul di matanya, yang seperti persik. Ia berkata dengan suara lembut, "Adik kecil, ini adalah perkataanmu sendiri. Lelaki yang hebat tidak boleh mengingkari janjinya."     

"Selama aku bisa mewujudkannya, aku, Xiao Yan, tidak akan menolak, meski dirimu ingin menjadi seorang Ratu." Xiao Yan melepaskan pinggang yang langsing yang sangat halus, yang sampai - sampai, tampak seperti tak bertulang itu, sebelum ia tertawa dengan nakal.     

"Aku tidak tertarik untuk menjadi seorang Ratu." Ya Fei menutup mulutnya dan tertawa lembut. Ia seketika teringat, bahwa mereka sedang dikejar waktu dan dengan segera, menegur Xiao Yan dengan menepuk kepala Xiao Yan lalu mendesak, "Cepat pergi!"     

"Ya Fei jie, selamat tinggal. Bantu aku beritahu Pak Tua Hai, bahwa aku, Xiao Yan, tidak akan melupakan bantuan ini sampai aku mati!" Xiao Yan menganggukkan kepalanya dengan mantap. Ia tidak menunda - nunda lagi, ia menepuk Ya Fei dan seketika berbalik badan. Tubuhnya melesat menuju kegelapan hutan yang hitam itu secepat petir.     

Ya Fei berdiri di tempat itu dan memandang punggung sosok yang menghilang perlahan di kegelapan itu. Beberapa saat kemudian, ia menghela nafas dengan tatapan mata kosong dan berkata pelan, "Adik kecil. Jie-jie menunggu dirimu kembali. Tiga tahun lalu, aku tahu Kekaisaran Jia Ma yang kecil ini tidak dapat mengurungmu. Dengan bakatmu, benua yang luas ini hanyalah panggung satu - satunya, dimana kau bisa menunjukkan kekuatanmu yang sebenarnya."     

"Jie-jie akan menunggu dirimu kembali. Ketika waktunya tiba, aku percaya, bahkan Sekte Misty Cloud hanya dapat bersembunyi dan gemetaran di bawah kakimu!"     

"Pasukan udara, pergi dan tangkap Xiao Yan!" Teriakkan penuh amarah mendadak terdengar di udara.     

Ketika teriakkan itu terdengar, puluhan Binatang Magic di langit malam, seketika berbelok mengitari medan perang di angkasa, melesat menuju cahaya putih yang semakin lemah di dalam hutan.     

Di dalam hutan, Ya Fei mendongak dan dengan dingin menatap hewan - hewan besar yang terbang di atasnya. Ia mengayunkan tangannya dan berteriak dingin, "Penjaga Bayangan, dengarkan. Tumbangkan mereka!"     

Suara Ya Fei berhenti, ketika puluhan bayangan dari kegelapan di sekitar mendadak melesat. Dou Qi mereka melonjak seketika dan hampir menghilangkan seluruh kegelapan di bagian hutan itu.     

Ketika ia mendengar suara - suara kerusuhan di belakangnya, Xiao Yan mengepalkan tinjunya. Ia menaruh peta itu di dalam cincin penyimpanannya. Cahaya putih yang terpancar dari dalam tubuhnya, sudah benar - benar menghilang dibawah tekanan Yao Lao.     

Tatapan Xiao Yan menyapu ke segala arah. Setelah ia membetulkan posisi berdirinya, jari - jari kakinya menekan lembut pada tanah dan tubuhnya meledak maju, seperti panah yang meninggalkan benang busur.     

"Shi." Sosok yang bergegas itu melesat maju hampir seratus meter, secepat kilat. Tiba - tiba, raut muka Xiao Yan berubah. Kakinya terkait pada sebuah cabang pohon dan tubuhnya lurus ketika ia terjatuh ke depan. Ia langsung berbalik tiga ratus enam puluh derajat. Ia memutar tubuhnya dan dengan mantap mendarat pada sebuah cabang pohon.     

Xiao Yan berdiri pada cabang itu dan menatap ujung dari hutan yang tidak jauh dengan tatapan sedingin es. Di titik itu, jubah putih bulan dengan lembut berkibar. Wajah cantik yang sangat menawan tiada tara menunggu.     

Xiao Yan memandang dingin wajah itu, lalu mengepalkan tinjunya erat. Orang terakhir yang muncul untuk menghentikannya, ternyata adalah Yun Yun!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.