Perjuangan Menembus Surga

Biarkan Aku Mencoba



Biarkan Aku Mencoba

Di sebuah jalan di dekat markas klan Nalan, Xiao Yan dan Hai Bo Dong berpisah jalan. Selanjutnya, Xiao Yan melanjutkan perjalanannya menuju markas klan Nalan yang sudah tidak jauh itu.     

Saat ia berjalan menuju bangunan yang dipenuhi dengan aura keagungan yang besar itu, Xiao Yan terkejut saat melihat bahwa di pintu masuk markas itu sudah banyak orang yang berkerumun. Orang – orang itu juga mengenakan jubah ahli kimia dan mengenakan lambang di dada mereka. Mereka berjalan sambil membusungkan dada mereka untuk memperlihatkan posisi dan tingkatan mereka.     

Semua orang yang melewati jalan yang ramai itu menatap para ahli kimia yang sedang berbisik - bisik itu dengan tatapan hormat, tetapi juga merasa iri. Di dalam hati mereka, mereka menganggap ahli kimia adalah pekerjaan yang dapat meningkatkan posisi mereka menjadi seperti bangsawan.     

Saat melihat para ahli kimia itu, klan Nalan tidak menelantarkan mereka begitu saja. Beberapa pelayan sedang menjelaskan sesuatu kepada para ahli kimia itu dengan sikap yang sopan. Mereka hanya memperbolehkan para ahli kimia yang memenuhi persyaratan mereka untuk masuk. Beberapa ahli kimia yang tidak memenuhi syarat hanya dapat melihat para pelayan yang menolak mereka dengan halus. Walaupun hal itu membuat beberapa ahli kimia merasa kecewa, saat mereka ingat akan kekuatan klan Nalan dan hubungan Nalan Yanran dengan Sekte Misty Cloud, mereka hanya dapat menelan kekecewaan mereka, menepuk debu dari baju mereka, dan pergi.     

Setelah menatap pintu masuk itu selama beberapa saat, Xiao Yan tahu bahwa para ahli kimia yang diperbolehkan untuk masuk adalah para ahli kimia tingkat tiga. Para ahli kimia yang tertolak itu, adalah para ahli kimia tingkat satu dan dua yang hanya ikut datang untuk menonton...     

Xiao Yan menunduk dan menatap lambang ahli kimia tingkat dua di dadanya. Ia hanya dapat menggelengkan kepalanya dan melangkah maju ke arah pintu yang dijaga dengan sangat ketat itu.     

Sambil mendorong dan berjalan di antara lautan manusia itu, Xiao Yan sampai di depan pintu. Seorang pria tua yang merupakan pelayan di tempat itu melangkah maju. Tetapi, saat ia melihat wajah Xiao Yan yang masih muda dan lambang ahli kimia tingkat dua di dadanya, ia terlihat kecewa. Walaupun usia Xiao Yan yang masih muda membuatnya terkejut, tingkatan Xiao Yan masih belum memenuhi syarat.     

Walaupun ia merasa kecewa, pria tua yang telah bekerja sebagai pelayan di markas klan Nalan selama berpuluh – puluh tahun tidak akan menunjukkan kekecewaannya secara langsung. Seketika itu juga, ia tersenyum dan tertawa, "Adik kecil, saya adalah pelayan dari klan Nalan. Adik datang ke sini untuk mencoba menyembuhkan Tuan Nanlan Jie, benar?"     

Xiao Yan hanya menganggukkan kepalanya dan tidak berbicara apa – apa. Wajahnya yang telah berubah sejak ia mengenakan Topeng Sutra Es itu terasa dingin.     

Xiao Yan yang tidak menunjukkan ekspresi apa – apa itu membuat pria tua itu terdiam. Sikapnya terlihat berbeda daripada para ahli kimia lainnya. Sesaat kemudian, ia berkata, "Maaf, adik kecil, saat ini persyaratannya adalah ahli kimia tingkat tiga ke atas. Adik... sepertinya masih belum memenuhi persyaratan kami, benar?"     

"Tingkatan seseorang tidak membuktikan apa – apa." Kata Xiao Yan pelan. Nadanya yang tenang membuat pria tua itu mengernyitkan alisnya.     

Melihat pria tua itu yang terdiam, Xiao Yan hanya menggeleng. Ia kemudian mengeluarkan surat rekomendasi dari Ya Fei dari cincinnya dan menyerahkannya kepada pria tua itu. Sambil memasukkan tangannya ke dalam lengan bajunya, ia berkata pelan, "Sebaiknya kau jangan membuang satu – satunya kesempatan yang tersisa untuk Pak Tua itu. Tingkatan seseorang tidak dapat membuktikan kemampuan seseorang. Bukankah Raja Pil Gu He tidak berhasil untuk menyembuhkan tuanmu?"     

Perkataan Xiao Yan membuat ekspresi pria tua itu berubah. Setelah menerima surat rekomendasi itu dan siapa yang merekomendasikannya, ia terkejut dan menatap Xiao Yan. Ia berpikir selama beberapa waktu sebelum menggertakkan giginya dan melangkah ke samping untuk memberikan jalan kepada Xiao Yan. Ia melihat ke arah para penjaga dan berkata, "Beri jalan!"     

Pria tua itu membungkuk kepada Xiao Yan. Melihat kemampuan dan sikap Xiao Yan tadi, pria tua itu berkata dengan hormat, "Tuan, silakan masuk. Saya berharap anda benar – benar dapat menyembuhkan tuan kami. Jika kau berhasil, maka kau selamanya akan dianggap sebagai sahabat klan Nalan."     

Xiao Yan hanya mengangguk dan wajahnya masih tidak menunjukkan ekspresi apa – apa. Tanpa basa – basi, ia berjalan perlahan menuju pintu utama markas itu dan menghilang dari pandangan orang – orang yang tercengang itu.     

Setelah melewati pintu utama, seorang wanita pelayan yang cantik berjalan dari sebuah sudut ruangan. Setelahnya, ia mengatakan beberapa hal kepada Xiao Yan dengan pelan sebelum berjalan terlebih dahulu untuk menunjukkan jalan.     

Xiao Yan berjalan mengikuti pelayan itu dengan kecepatan yang tidak cepat, tetapi tidak juga lambat sambil menatap ke seluruh ruangan. Bangunan yang tinggi dan megah itu membuatnya mengangguk tanpa ia sadari. Klan Nalan memang adalah salah satu dari tiga klan terbesar di Kerajaan Jia Ma. Kekayaan mereka yang luar biasa adalah sesuatu yang tidak mungkin dapat disaingi oleh klan Xiao.     

Saat berjalan di sebuah jalan kecil yang terbuat dari batu hijau, Xiao Yan memicingkan matanya. Ia dapat merasakan banyak orang yang menatapnya dari tempat yang tidak terlihat. Terlebih lagi, Kekuatan Spiritual terpancar dari tempat – tempat tersembunyi di markas klan Nalan itu, mengawasi setiap pergerakannya.     

Xiao Yan mendongak dan menatap ke seluruh atap bangunan itu. Di sana, terdapat beberapa bayangan hitam yang bersembunyi di kegelapan. Ia juga melihat ada banyak kepala anak panah yang bergerak di tempat itu. Kepala – kepala anak panah itu dicat hitam agar tidak memantulkan cahaya matahari. Ada sedikit masalah saja akan membuat mereka menyerang.     

"Pertahanan disini cukup ketat..." Xiao Yan mengerutkan dahinya dan menggelengkan kepalanya. Kemudian, ia menoleh dan melihat sebuah aula yang besar dan mewah di ujung jalan batu itu. Ia menatap ke dalam pintu yang terbuka itu dan dapat melihat banyak orang berdiri di dalamnya.     

Saat ia berjalan dengan pelan ke dalam aula itu, terdengar bisikan – bisikan pelan dari dalam. Ia mendorong pintu itu dengan pelan dan bisikan – bisikan itu tiba – tiba berhenti terdengar. Setelahnya, semua orang menatap ke arah pintu. Saat mereka melihat lambang ahli kimia tingkat dua di dadanya, mereka terkejut dan kagum. Jelas bahwa mereka merasa ada hal yang aneh saat seorang ahli kimia tingkat dua memenuhi persyaratan untuk memasuki tempat itu.     

Xiao Yan menatap ke seluruh ruangan itu. Di dalam aula yang luas itu, terdapat belasan ahli kimia yang mengenakan jubah yang sama sepertinya, tetapi, sebagian besar ahli kimia itu berusia paruh baya dan mereka mengenakan lambang ahli kimia tingkat tiga di dada mereka. Di antara mereka, bahkan terdapat dua orang berambut putih.     

Xiao Yan tidak mempedulikan tatapan mereka dan lalu mengalihkan pandangannya kepada seorang pria paruh baya yang duduk di kursi ketua di aula itu. Orang yang duduk dengan sikap terhormat itu tidak mengenakan jubah panjang ahli kimia. Saat matanya yang seperti mata harimau berkedip, sikapnya terlihat agung dan kuat walaupun ia tidak sedang marah.     

Xiao Yan mengalihkan pandangannya dari pria paruh baya itu dan merengut saat melihat sebuah tubuh indah seorang wanita cantik di sebelah pria itu. Wanita itu tidak asing bagi Xiao Yan, membuatnya menghela nafas dalam hati...     

Di samping pria paruh baya itu, Nalan Yanran yang mengenakan jubah duduk dengan tenang. Matanya yang cantik menatap Xiao Yan yang baru saja masuk, saat wajahnya yang cantik terlihat terkejut.     

Saat Xiao Yan menatap pria paruh baya itu, pria itu juga menatap tubuh Xiao Yan. Saat pria itu melihat Xiao Yan yang masih muda, ia terdiam sesaat. Seketika itu juga, ia berdiri, memberi salam dengan menutup kedua tangannya, dan berkata kepada Xiao Yan, "Adik, saya adalah Nalan Su dari klan Nalan."     

"Nalan Su?" Saat mendengar nama itu, kedua tangan Xiao Yan di dalam lengan bajunya gemetar. Ia terkejut saat menatap pria yang terlihat seperti seorang pahlawan itu. Orang itu adalah ayah dari Nalan Yanran yang pernah hampir menjadi mertua Xiao Yan...     

"Yan Xiao..." Sambil menahan emosinya, suara Xiao Yan menjadi serak saat ia berkata, "Nona Ya Fei dari klan Primer telah merekomendasikan ku untuk datang kesini dan mencoba mengeluarkan racun dari tubuh kakek Nalan."     

Mendengar hal itu, Nalan Su langsung mengangguk dan tertawa, "Oh, haha, kau direkomendasikan oleh nona Ya Fei? Silahkan duduk."     

Xiao Yan mengangguk pelan, kemudian berjalan di bawah tatapan banyak orang dan kemudian duduk. Ia benar – benar tahu maksud dari tatapan – tatapan aneh itu. Apa yang dapat dilakukan oleh ahli kimia tingkat dua ini saat Raja Pil Gu He saja tidak dapat melakukan apa – apa?     

Setelah duduk, Xiao Yan hanya diam. Tetapi, ia masih dapat merasakan bahwa Nalan Yanran terus menatapnya. Seketika itu juga, ia merengut dan berkata dalam hati, "Apakah identitasku telah diketahui? Bagaimana mungkin?"     

Mata indah Nalan Yanran menatap ke arah pria berbaju hitam yang duduk di pojok itu. Ia mengernyitkan alisnya dan bergumam, "Mengapa orang ini tidak asing bagiku?"     

Nalan Su menatap semua orang itu dan tertawa dengan nada sedih, "Hehe, sepertinya semua orang di sini sudah tahu masalah yang sedang dialami oleh klan Nalan. Ayahku terkena 'Racun Pembakar' yang terkenal sangat kuat dan mematikan. Saat ini, racun itu tidak dapat ditahan lagi dan telah tersebar ke seluruh tubuhnya. Raja Pil Gu He telah datang, tetapi ia tidak dapat melakukan apa – apa. Walaupun ia berkata bahwa 'Api Surgawi' dapat digunakan untuk mengeluarkan racun dari tubuh ayahku, sangat sulit untuk mencari ahli kimia yang juga memiliki 'Api Surgawi,' jadi, kami juga akan mencoba cara – cara lainnya. Tuan – tuan di sini dapat disebut sebagai ahli – ahli kimia di Kerajaan Jia Ma ini dan setiap dari kalian mempunyai kekuatan yang unik. Jadi, saya mempersilahkan tuan – tuan semua, jika ingin mencoba cara – cara lain untuk mengeluarkan racun itu."     

"Aku tidak akan berkata panjang lebar lagi. Jika tuan – tuan dapat menyembuhkan ayah saya, Tuan – tuan tidak akan kecewa dengan bayaran yang akan diberikan!" Nalan Su melambaikan tangannya yang besar dan menunjuk ke arah pintu di sampingnya dan berkata, "Ayahku ada di dalam sana, silahkan tuan – tuan bergantian masuk untuk mencoba menyembuhkannya."     

Mendengar kata – kata itu, belasan ahli kimia di aula itu saling bertukar pandang satu sama lain. Sesaat kemudian, seorang tua dengan rambut panjangnya yang berwarna putih berdiri sambil tersenyum, dan lalu masuk ke dalam ruangan samping itu. Tetapi, setelah sepuluh menit, ia menggeleng saat keluar dari ruangan kakek Nalan itu. Ia kembali ke tempat duduknya dan berkata kepada Nalan Su dengan senyum kecut, "Maafkan saya, Kepala Klan Nalan, 'Racun Pembakar' itu terlalu kuat. Saya telah membuat lebih dari sepuluh pil penangkal racun, tetapi tidak ada satupun yang berhasil."     

Mendengar kata – kata orang tua itu, Nalan Su dan Nalan Yanran menghela nafas kecewa. Mereka bertukar pandang, tersenyum kecut, dan menggelengkan kepala mereka.     

Setelah pria tua itu, belasan ahli kimia itu pun secara bergantian masuk ke ruangan kakek Nalan itu, tetapi, setiap sepuluh menit mereka keluar dari ruangan kakek Nalan itu dengan perasaan malu. Jelas bahwa mereka tidak mampu untuk mengeluarkan racun yang bahkan tidak dapat ditangani oleh Gu He itu.     

Saat satu per satu ahli kimia itu berjalan keluar dengan malu, rasa kecewa yang terlihat di wajah Nalan Su dan Nalan Yanran terlihat semakin jelas. Saat ahli kimia terakhir keluar dari ruangan kakek Nalan, mereka benar – benar putus asa dan mata Nalan Yanran mulai memerah.     

Di aula besar itu, belasan ahli kimia tingkat tiga itu tidak bersikap sepercaya diri saat sebelum mereka mencoba. Saat itu, wajah mereka dipenuhi rasa malu dan mereka hanya dapat duduk diam.     

Karena semua orang terdiam, suasana ruangan itu menjadi sangat sunyi dan penuh rasa putus asa. Beberapa saat kemudian, Nalan Su menghela nafas dan tersenyum dengan terpaksa saat ia berkata, "Terima kasih tuan - tuan, sepertinya ayahku memang sudah tidak dapat tertolong lagi. Walaupun tuan – tuan tidak berhasil, saya akan menyuruh pelayan untuk memberikan imbalan yang besar bagi tuan – tuan sekalian."     

Mendengar kata – kata itu, semua orang tersenyum kecut dan menggeleng, karena mereka tahu bahwa mereka sedang diusir secara halus. Dalam suasana seperti itu, mereka benar – benar tidak berani untuk tinggal dan menerima imbalan itu.     

"Biarkan aku mencobanya…"     

Kata – kata yang memecah kesunyian itu tiba – tiba terdengar dari sudut ruangan. Ahli kimia muda tingkat dua itu berjalan dengan ekspresi tenang. Sikapnya itu membuat semua orang di aula itu meliriknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.