Perjuangan Menembus Surga

Ledakan tungku



Ledakan tungku

0Setelah Xiao Yan bergumam pelan, cincin hitam di jari Xiao Yan diam sesaat sebelum tiba - tiba bergetar pelan. Sebuah rasa yang dingin mulai terasa di ujung jari Xiao Yan, membuat ujung jarinya menjadi sedikit putih.     

Api Ungu di dalam tungku obat sepertinya merasakan sesuatu dan mulai bergerak cepat. Untungnya tidak ada tekanan dari Kekuatan Spiritual Xiao Yan, jadi gerakannya tidak menimbulkan masalah apapun.     

Saat itu, tawa Yan Li yang awalnya sangat kencang, semakin lama semakin mengecil. Pandangannya yang awalnya menatap ke arah 'Pil Penghancur Barier Hati Ungu,' sekali lagi mengarah kepada Xiao Yan. Sekarang, hanya Xiao Yan yang masih melakukan proses penyempurnaan, ahli kimia lainnya telah memutuskan untuk mengaku kalah atau keluar dari kompetisi. Lagipula, jika dibandingkan pil obat tingkat empat puncak yang telah dibuat oleh Yan Li, mereka tidak memiliki kesempatan untuk menang melawan Yan Li     

Yan Li berhenti melempar - lemparkan 'Pil Penghancur Barier Hati Ungu' di telapak tangannya. Ia menyilangkan kedua tangannya di dadanya dan tersenyum dingin melihat usaha Xiao Yan yang terakhir kalinya sebelum ia kalah.     

Di balkon atas, Fa Ma, yang ekspresinya terlihat tegang, menjadi cemberut. Ia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Xiao Yan. Sebagai seorang ahli kimia dengan tingkat yang paling tinggi, ia bisa merasakan perubahan api di tempat Xiao Yan.     

"Apa yang terjadi? Kenapa api di tungku itu bergerak - gerak dengan aneh?" Fa Ma bergumam, jelas bahwa ia merasa bingung. Saat ini, ekspresinya tiba-tiba berubah drastis. Matanya yang melihat ke arah tungku obat didepan Xiao Yan tiba-tiba menyusut. Di tempat itu, ia sepertinya melihat sesuatu berwarna putih. Seperti udara dingin yang perahan keluar dari tungku obat.     

"Udara dingin?" ia merasakan suhu seluruh ruangan tiba-tiba turun, ekspresi Fa Ma berubah lagi. Ia merasa bingung dengan situasi yang sedang terjadi.     

"Suhu ruangan turun. Udara itu sangat dingin, ia bahkan dapat memenuhi seluruh tempat ini. Jangan bilang ini dibuat oleh Pak Tua Es?" Jia Lao tiba-tiba muncul di samping Fa Ma sambil melihat Hai Bo Dong disampingnya dengan bingung.     

"Jika aku bisa menyebarkan udara dingin di seluruh tempat ini tanpa kalian menyadarinya, sepertinya aku sudah lama akan menjadi seorang Dou Zhong," Hai Bo Dong memutar matanya. Di dalam hati, ia tahu bahwa udara yang dingin ini itu pasti karena Xiao Yan mulai menggunakan 'Api Surgawi' berwarna putih tebal itu. Dulu, ia pernah bertarung dengan api seperti itu dan ia benar-benar mengerti bahaya dari hal itu. Api itu memiliki panas yang luar biasa di dalam suhu dingin yang luar biasa. Api itu benar - benar membuat siapapun yang melawannya menjadi pusing.     

"Tidak, bukan itu. Udara dingin ini sepertinya keluar dari tungku obat Xiao Yan," Fa Ma menggelengkan kepalanya dan berkata dengan suara yang berat.     

"Apa yang ia lakukan? Menciptakan udara dingin ketika menyempurnakan pil? Apakah ia tidak takut api didalam tungkunya padam? Jangan bilang ia sudah memutuskan untuk menyerah?" Jia Lao berkata sambil mengerutkan dahi.     

"Tidak, melihat karakternya, ia tidak mungkin melakukan hal sekonyol itu. Sepertinya ia memiliki rencana lain," Fa Ma menggelengkan kepalanya. Dari apa yang ia ketahui tentang Xiao Yan, sepertinya tidak mungkin kalau Xiao Yan akan menyerah.     

"Anak muda, apa yang kau lakukan?" Fa Ma menghela nafas lembut sambil menatap pemuda di tengah lahan terbuka itu.     

Getaran dari cincing hitam itu semakin kencang. Karena getaran cincin itu, Kekuatan Spiritual Xiao Yan keluar dengan kencang, siap untuk mengendalikan api ungu agar tidak keluar dari tungku obat. Tentu saja kedua api ini bukan miliknya. Jadi, pergantian api kali ini akan jauh lebih sulit dibandingkan yang tadi. Tapi, dengan pengalaman suksesnya yang terakhir kali dan kondisi anehnya yang sangat menguntungkan ini, Xiao Yan masih sangat percaya diri.     

"Guru, tolong doakan aku," Xiao Yan menghela nafas perlahan. Jarinya yang sedikit membengkok di tempat api itu tiba-tiba menjulur. Cincin hitam itu sekali lagi bergetar dan api berwarna putih pekat tiba-tiba muncul. Tiba-tiba suhu disekitar Xiao Yan turun.     

"Tarik!" Xiao Yan berteriak di dalam hatinya. Disaat api putih pekat itu masuk ke dalam tungku obat, api ungu dengan cepat diarahkan keluar dari outlet api ke sisi lain dengan rapi lalu setelah itu, api itu perlahan menghilang.     

"Naikkan suhu," dengan cepat, Kekuatan Spiritual Xiao Yan mengelilingi api putih pekat yang masuk kedalam tungku obat itu. Kakinya dengan keras menginjak di tanah dan beberapa retakan mulai muncul dari sana. Keringat mengalir dari dahinya seperti hujan. Jubah ahli kimia di badannya basah kuyup. Untungnya, bahan jubah itu bagus sehingga bisa menyerap keringat dengan baik. Karena hal ini lah penampilan Xiao Yan tidak terlihat terlalu buruk.     

Dibawah kendali Kekuatan Spiritual yang ia keluarkan, suhu api putih pekat itu perlahan naik dan akhirnya mengelilingi pil obat berwarna hijau dibawah pandangan Xiao Yan yang lelah.     

Walaupun Xiao Yan berusaha untuk menaikkan suhu dari 'Api Pembeku Tulang' yang mengelilingi pil obat itu, sisa api yang tidak dapat tertahan tetap mengeluarkan udara yang dingin. Untung saja Xiao Yan sudah melindungi pil obat di dalam api yang bersuhu tinggi itu. Jadi, api dingin itu tidak memberi banyak masalah untuk Xiao Yan. Namun, semua ini hanya sementara.     

Ketika 'Api Pembeku Tulang' menggeliat di dalam tungku obat, udara dingin perlahan keluar dari interior tungku dan akhirnya menutupi tungku obat sampai menjadi kabur.     

"Apa yang ia lakukan?" Putri Kecil dan Liu Ling melihat udara dingin yang keluar lalu menatap satu sama lain. Muka mereka terlihat sangat bingung. Setelah Xiao Yan menjulurkan jarinya ke tempat api di tungkunya. Saat Xiao Yan menggunakan 'Api Penenang Tulang' dan saat udara dingin keluar, Putri Kecil dan yang lainnya yang berada cukup dekat dengan Xiao Yan masih tetap cuek bahwa api ketiga diganti didalam tungku obat yang biasa itu.     

"Udara dingin yang aneh. Sudah jelas ini dingin, tapi kenapa Persepsi Spiritualku memberitahuku kalau udara ini sepanas api?" Yan Li melihat udara dingin itu dan berkata dengan bingung, sambil memegang 'Pil Penghancur Barier Hati Ungu' ditangannya. Entah mengapa, ia mulai merasa tidak tenang.     

"Tidak perlu khawatir. Aku tidak percaya kalau orang ini bisa menciptakan sesuatu kurang dari satu jam," Yan Li menggosokkan pil obat berwarna ungu itu. Sekarang, hanya benda kecil itulah yang membuatnya tetap yakin.     

"Buzz," suara aneh membuat Xiao Yan kebingungan dan tatapannya menatap pil obat bulat di dalam api putih itu dengan tajam.     

Tatapan Xiao Yan melihat ke arah meja batu dan berhenti pada tungku obat merah tua itu. Suara dengungan itu muncul dari tungku.     

Xiao Yan cemberut. Ketika ia sedang bingung, suara benda yang pecah membuatnya tiba-tiba kaget. Ia menoleh dan tatapannya terhenti pada tungku merah tua itu. Matanya tiba-tiba menyipit menjadi sangat kecil.     

Ia melihat garis retakan kecil mulai menyebar dari bagian luar tungku yang anggun itu.     

"Tungku ini akan meledak," Xiao Yan menelan ludah ketika melihat garis retakan kecil itu. Mulutnya terasa sedikit kering. Setelah mengganti tiga jenis api yang berbeda, tungku ini akhirnya mencapai batasnya dan akan meledak. Xiao Yan, yang selalu menunda untuk mencari tungku yang bagus akhirnya sadar untuk pertama kalinya, betapa tungku obat yang bagus bukanlah hal sepele yang tidak dibutuhkan oleh ahli kimia seperti yang ia kira.     

"Ini masalah," sekali lagi, keringat mengalir dari wajah Xiao Yan. Ia tidak menyangka hal ini akan terjadi di saat - saat terakhir.     

Tidak lama setelah mendengar suara retakan itu, suara retakan kedua menyusul. Setelah itu, suara retakan ketiga dan keempat menyusul. Tiba-tiba, tungku obat yang awalnya baik-baik saja itu menjadi penuh dengan retakan-retakan kecil. Lewat garis kecil itu, Xiao Yan bisa melihat api putih yang menggeliat di dalamnya.     

"Ya ampun,"     

Karena Putri Kecil dan yang lainnya berada tidak jauh dari Xiao Yan, ia merasakan sesuatu setelah suara retakan itu muncul. Ketika mereka melihat wajah Xiao Yan yang dipenuhi keringat dingin, semua orang kaget. Siapa yang bisa membayangkan orang ini akan membuat tungkunya akan meledak?     

Di balkon atas, sudut mulut Fa Ma berkedut. Ia membayangkan berbagai cara Xiao Yan bisa kalah, tapi, ia tidak pernah menyangka Xiao Yan akan kalah karena tungku yang meledak, sebuah cara yang tidak terduga.     

Tidak lama kemudian, Fa Ma akhirnya menggelengkan kepalanya dengan kesal. Ia berkata, "Ah, sudah selesai. Apa yang orang ini lakukan di saat-saat terakhir? Sebelum ini, tungku obatnya harus menahan suhu yang tinggi, sekarang, tiba-tiba tungku itu harus menahan suhu yang sangat dingin. Terlebih lagi, tingkatan dari tungkunya juga rendah, justru akan mengagetkan jika tungku itu tidak meledak,"     

Hai Bo Dong cemberut. Ia mengerti seluruh hal ini lebih baik dari Fa Ma. Kemungkinannya adalah, Xiao Yan ingin menggunakan api putih pekat itu untuk menyempurnakan 'Pil Roh Hijau' sampai mencapai tingkat 'Tiga Garis' namun melihat situasi ini berubah menjadi seperti sebuah masalah. Tapi, masalah sekecil inilah yang menentukan posisi juara.     

Yan Li kaget melihat tungku obat yang penuh dengan garis retakan. Setelah bingung sesaat, ia langsung memukul meja batu sambil tertawa terbahak-bahak. "Ha ha, tungku obatmu akan meledak. Apa yang akan kau buat?" Ia cukup kaget melihat aksi misterius Xiao Yan tadi.     

Xiao Yan mengabaikan suara-suara dan tatapan - tatapan semua orang. Kepalanya penuh dengan keringat ketika ia berusaha dengan kuat untuk mempertahankan tungku obat agar tidak meledak. Sayangnya, ia adalah seorang ahli kimia, bukan seorang ahli besi. Jadi, walaupun ia telah berusaha sekuat tenaga, ia hanya bisa melihat tungku obat itu semakin retak dengan pasrah.     

Ketika garis retakan di tungku obat melebar sampai mencapai batasnya, tiba-tiba retakan itu berhenti. Tiba - tiba, tungku itu tenang. Tetapi, seketika itu juga, udara dingin berwarna putih tiba-tiba keluar dari tungku dan benar-benar menyelimuti seluruh meja batu itu.     

Ketika udara dingin itu muncul, tungku obat Xiao Yan mulai membengkak dan Xiao Yan menatap tungku yang membesar itu dengan seksama. Sebelum tungku itu meledak, ia tiba-tiba memukul sebuah tempat dibagian bawah tungku dengan keras. Saat itu, matanya berwarna merah.     

"Bang!"     

Suara tungku obat yang telah mencapai batasnya meledak dengan suara yang besar.     

Suara ledakan yang menegangkan itu menggema ke seluruh alun - alun. Ribuan serpihan tungku obat terlempar kemana-mana, membuat ahli kimia disana melangkah mundur karena takut     

"Ha ha ha. Sudah ku bilang kalau posisi juara itu milikku!" Yan Li tertawa terbahak-bahak. Ia akhirnya menjadi tenang ketika melihat meja batu yang tertutupi oleh udara berwarna putih.     

Di seluruh alun - alun, hanya terdengar sisa suara ledakan dan suara tawa Yan Li. Semua orang telah terdiam dan semua orang tahu kalau Xiao Yan telah gagal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.