Perjuangan Menembus Surga

Keadaan Hidup dan Mati!



Keadaan Hidup dan Mati!

0Ledakan yang bising menggelegar itu menggema di angkasa. Saat ini, puncak Gunung Misty Cloud telah berubah menjadi seperti gunung berapi yang meletus. Biji api hijau-putih yang panas berubah menjadi gelombang api dan merambat menyerupai bentuk sebuah busur. Dalam sekejap, Gunung Misty Cloud mulai berguncang keras. Sejumlah retakan muncul di dinding gunung dan merambat seperti api liar. Bebatuan gunung menggelinding turun dan pohon - pohon mulai terbakar. Pemandangan ini tampak seperti akhir zaman.     

Gelombang api yang bergejolak, membentuk teratai raksasa di puncak Gunung Misty Cloud. Hal ini bahkan dapat disaksikan dengan jelas dalam radius lima puluh kilometer dari gunung tersebut.     

Banyak orang di dalam radius lima puluh kilometer mendongak, ketika menyaksikan teratai api itu mekar di puncak Gunung Misty Cloud, dengan ekspresi kaget. Meskipun mereka jauh dari gunung itu, orang - orang masih dapat merasakan udara yang tiba - tiba menjadi semakin panas.     

Api Teratai Buddha Marah yang berbentuk sempurna, benar - benar memiliki kekuatan penghancur yang mengerikan.     

Di langit, beberapa meter dari puncak Gunung Misty Cloud, sosok Hai Bo Dong dan yang lain muncul. Mereka memandang teratai api besar yang berdiri tegak di antara langit dan tanah itu. Mereka merasakan gelombang panas yang dipancarkan dan tenggorokan mereka pun menjadi kering. Kekuatan seperti ini memang terlalu mengerikan.     

"Ini diciptakan oleh Xiao Yan?" Jia Xing Tian menelan ludah. Keterkejutan tampak di wajahnya. Meskipun ia selalu memandang hebat Xiao Yan, ia tidak menduga, bahwa seorang Da Dou Shi mampu mengeluarkan serangan yang begitu menakutkan, yang bahkan menyebabkan jantungnya berdebar.     

Tidak jauh dari sisi Jia Xing Tian, Fa Ma tersenyum kecut dan mengangguk. Tiap kali mereka bertemu, pemuda yang dipanggil Xiao Yan ini selalu saja mengejutkan mereka. Teratai api misterius, yang saat ini sedang dipertontonkan, membuat mereka begitu kaget. Saat memikirkan ini, Fa Ma tiba - tiba merasakan rasa kasihan dan penyesalan di hatinya. Menurut potensi tersembunyi yang ditunjukan Xiao Yan, dia sebenarnya sama berharganya dengan Sekte Misty Cloud. Dengan kata lain, jika dia menyinggung Sekte Misty Cloud karena Xiao Yan, hal itu dapat dimaklumi.     

"Ah, Pak Tua Hai, orang tua itu benar - benar memiliki mata yang tajam." Fa Ma menghela nafas pelan dan melirik Hai Bo Dong yang berdiri di udara tidak jauh darinya.     

"Masalah hari ini telah benar - benar menjadi rumit. Apa yang telah dilakukan Sekte Misty Cloud? Menurut watak Xiao Yan, jika ia tidak sangat terpaksa, ia tak mungkin melakukan hal segila ini." Mata Hai Bo Dong menatap dengan seksama, titik dimana teratai api itu mengembang. Raut wajahnya terlihat kasar, saat ia menggosokkan tangannya dan berbicara dengan senyum kecut.     

"Kekuatan 'Api Teratai Budha Marah' benar - benar mengerikan. Tidak susah untuk membunuh Yun Leng. Namun, yang terpenting adalah Yun Shan, ah." Hai Bo Dong jelas tahu, bahwa terakhir kali Xiao Yan menggunakan 'Api Teratai Budha Marah' ia langsung pingsan. Jika ia tidak menyelamatkannya, akan sangat mungkin bagi Xiao Yan, untuk kejang - kejang hingga mati karena terkena sisa - sisa gelombang 'Api Teratai Budha Marah'. Dengan adanya Yun Shan kali ini, jika ia ingin mengambil tindakan, akan mustahil baginya untuk membawa Xiao Yan pergi lagi. Apalagi, Yun Yun juga ada di sana. Tingkat kesusahannya telah menjadi berlipat ganda.     

"Ah, anak muda, kali ini kau benar - benar terlalu ceroboh." Hai Bo Dong menghela nafas. Ia memalingkan pandangannya kepada titik, dimana teratai api itu mulai menghilang. Gelombang api mulai surut dari titik tersebut.     

Sejumlah mata tertuju pada puncak Gunung Misty Cloud, dimana gunung bergoncang dan permukaan buminya bergetar. Itulah letak dimana teratai api telah mengembang. Dengan jarak yang begitu dekat dari ledakan, seorang Dou Huang pun mengalami kesulitan untuk menahan kekuatan penghancur yang mengerikan itu.     

Seiring waktu yang berjalan begitu lambat, gelombang api yang menyelimuti Gunung Misty Cloud akhirnya menghilang. Saat itu, kekacauan bisa disaksikan di situ dan meskipun Hai Bo Dong dan yang lainnya telah memperkirakan hal ini, mereka tetap saja tersenyum kecut dan menggelengkan kepala mereka.     

Asapnya menghilang dan lapangan terbuka yang luas itu tampak seperti terkena gempa bumi. Retakan - retakan tersebar di segala arah. Aula - aula besar yang tinggi di sekitar lapangan, kini telah runtuh. Tugu yang berdiri di tengah - tengah lapangan, juga hancur berkeping - keping, menyisakan satu potongan yang masih tertancap di permukaan batu. Sisa dari tugu tersebut berubah menjadi bubuk, karena kekuatan teratai api yang begitu dahsyatnya. Sejumlah bangunan dan aula yang berada di sekitar lapangan terbuka itu telah berubah menjadi reruntuhan. Masih terdengar erangan dari murid - murid Sekte Misty Cloud dari lapangan terbuka itu.     

Tentu saja, kekuatan penghancur yang dihasilkan oleh 'Api Teratai Buddha Marah' tidak hanya menghancurkan beberapa bangunan. Satu - satunya alasan yang menghalau teratai api menyebabkan kerusakan yang terlalu parah, adalah energi penghalang berbentuk mangkuk terbalik yang jatuh dari udara.     

Energi penghalang itu melapisi area di sekitar Puncak Gunung Misty Cloud. Dilihat dari riak mirip air yang mengelilinginya, bahkan seseorang sekuat Dou Huang pun tidak bisa menembusnya. Meskipun begitu, sisa - sisa energi yang berhasil menembus ketika teratai api itu meledak masih dapat menghancurkan Sekte Misty Cloud hingga porak - poranda.     

Saat gelombang apinya menghilang, Xiao Yan, yang berada di langit, muncul kembali. Kondisinya tampak cukup parah. Wajahnya pucat dan tangannya hitam hangus. Nafas Xiao Yan terengah - engah, saat matanya menatap energi pelindung yang besar itu. Akhirnya, raut mukanya yang kelam terhenti pada Yun Shan, yang melayang di udara dengan satu tangan berada di energi pelindung itu. Dilihat dari tingkahnya, energi pelindung yang menghalangi 'Api Teratai Buddha Marah' adalah ciptaannya.     

Tentu saja, Yun Shan telah berhasil menghalau 'Api Teratai Buddha Marah', tetapi, ia juga menghabiskan banyak sekali tenaga. Nafasnya yang sebelumnya panjang dan pelan, tiba - tiba berubah menjadi cepat dan pendek. Dibandingkan dengan nafasnya, raut muka Yun Shan telah benar - benar menjadi kelam. Amarah mulai terbentuk di matanya.     

Tatapan Xiao Yan yang kelam tertuju pada Yun Shan, sebelum terhenti pada sosok manusia yang berada di tangan kiri Yun Shan. Ia kaget, lalu senyum dingin keluar dari ujung mulutnya. Orang yang sedang dibawa oleh Yun Shan jelas - jelas adalah Yun Leng. Dia yang pertama kali terkena serangan teratai api itu. Melihat darah segar menutupi tubuhnya dan nafasnya yang bertambah lemah, sudah jelas, bahwa dia tidak akan bertahan hidup.     

Xiao Yan tiba - tiba merasakan pening yang begitu hebat. Tubuhnya bergoyang, ia menggertakkan giginya dan berusaha menahannya. Ia mengeluarkan sebuah 'Pil Pemulih Energi' dari cincin penyimpanannya dan meminumnya. Setelah itu, ia mengepakkan sayapnya dan menarik tubuhnya mundur dengan cepat. Yun Leng telah mati, oleh karena itu, dia harus cepat - cepat meninggalkan tempat ini.     

"Baiklah, baik… Xiao Yan. Kau adalah orang pertama yang setelah sekian tahun yang berhasil menghancurkan Sekte Misty Cloud sampai seperti ini. Aku telah meremehkanmu." Pandangan Yun Shan perlahan menyusuri kediaman sekte di bawahnya yang hancur, sambil tertawa. Amarah yang tersirat di dalam tawa itu membuat semua orang tahu ada gunung berapi yang siap meledak di balik ketenangan itu.     

Yun Shan menundukkan kepala dan menatap Yun Leng yang berada di tangannya, ia tidak bisa diselamatkan lagi. Amarah di matanya semakin menjadi - jadi. Dia terdiam untuk beberapa saat, sebelum melemparkannya kepada beberapa Tetua yang berada di lapangan terbuka. Dengan suara pelan, dia berkata, "Pergilah dan panggil Tetua Gu He untuk mencoba menyelamatkannya, pastikan apakah dia bisa selamat."     

Dua Tetua dengan lincah menangkap Yun Leng yang dilemparkan sebelum memberi hormat dan bergegas mundur.     

Yun Shan dengan lembut mengayunkan tangannya. Energi pelindung yang besar berbentuk mangkuk itu perlahan menghilang. Dia menghirup udara dalam - dalam. Di dalam suaranya yang tenang, terdapat niat membunuh dan amarah. Suara itu menggema tanpa henti di sepanjang Gunung Misty Cloud.     

"Xiao Yan telah menghancurkan sekte kita, membunuh tetua kita. Dengan menggunakan jabatanku sebagai Pemimpin Sekte Misty Cloud generasi ke-delapan, aku beritahukan mulai saat ini, dia akan berada di daftar Buruan Sekte Misty Cloud. Kita tidak akan berhenti sampai dia mati! Penghinaan yang dirasakan sekte kita hanya bisa dicuci dengan darahnya!"     

Suara itu menggema dan tidak menghilang untuk waktu yang lama. Semua orang yang mendengar kata - kata ini tertegun selama beberapa saat sebelum kembali sadar. Mereka mendesah pelan. Masalah ini telah benar-benar telah menjadi sangat berat.     

Yun Yun yang masih berada di udara, saat wajah cantiknya lama kelamaan menjadi pucat.     

Xiao Yan memandang dingin Yun Shan yang menunjukan ketenangan. Ekspresi wajahnya sama tenangnya, saat ia mendengar perintah untuk membunuhnya itu. Sepasang sayap di punggungnya mengepak, dia hanya fokus untuk berusaha kabur dengan cepat.     

"Karena kau berani datang ke Sekte Misty Cloud untuk membunuh Yun Leng, kau juga harus siap untuk tinggal. Meskipun Ratu Medusa melindungimu hari ini, aku pasti akan menangkapmu dan memenjarakanmu selamanya di Sekte Misty Cloud!" Mata Yun Shan mendadak melebar saat ia meneriakkan suaranya yang kelam itu.     

Saat teriakkannya reda, tubuh Yun Shan tiba - tiba menghilang.     

Kulit Xiao Yan terasa dingin, ketika Yun Shan menghilang. Ia memaksa tubuhnya untuk berhenti bergerak, lalu, berbalik dengan paksa, dengan kekuatan yang besar, menggeser tubuhnya sedikit ke kiri.     

"Dor!"     

Saat tubuh Xiao Yan bergeser, sebuah tangan yang keriput, tiba - tiba muncul di tempatnya semula. Tangan itu menghancurkan ruang itu. Kekuatan yang begitu besar dari telapak tangan itu membuat udara di sekitar mengeluarkan riak energi.     

"Refleksmu lumayan, tetapi masih kurang!" Suara samar terdengar di udara. Wajah Xiao Yan tiba - tiba memucat dan mulutnya memuntahkan darah segar. Ia menoleh, Yun Shan tiba - tiba muncul di belakangnya tanpa ia ketahui. Beberapa saat lalu, ia hanya mengibaskan lengan bajunya pelan dan itu menyebabkan Xiao Yan kejang hingga ia mengalami cedera dalam.     

"Tinggalah." Yun Shan dengan dingin menatap Xiao Yan. Telapak tangannya melengkung membentuk cakar saat ia mencengkeram tenggorokan Xiao Yan secepat kilat.     

"Dor!" Sesaat sebelum Yun Shan mencengkeram Xiao Yan, sebuah bayangan, tiba - tiba berkelebat lewat. Tangan lembut seputih salju seperti giok menggenggam tangan cakar itu. Ketika keduanya bertemu, energi yang sangat ganas langsung meledak dari titik pertemuan itu. Xiao Yan yang terkena gelombang kekuatan dari peraduan ini terdorong mundur.     

"Aku sudah bilang, percuma saja Ratu Medusa melindungimu hari ini!" Pundak Yun Shan sedikit bergetar. Ia melepaskan kekuatan itu dan menatap Ratu Medusa yang muncul di depan Xiao Yan dengan dingin. Tubuhnya mendadak bergetar dengan kencang. Mengikuti getaran ini, dua bayangan, secara aneh, muncul dari dalam tubuh Yun Shan.     

Setelah bayangan tersebut meninggalkan tubuhnya, mereka langsung berpencar ke arah yang berbeda. Mereka menghindari Ratu Medusa dan melesat ke arah Xiao Yan yang tidak berada jauh di belakang Ratu Medusa.     

"Sebuah bayangan yang memiliki kemampuan yang sama tubuh utama, huh." Ratu Medusa menatap dua bayangan itu. Matanya sedikit mengkerut. Ia dapat dengan jelas merasakan, bahwa dua bayangan itu memiliki energi yang sangat banyak.     

Ratu Medusa membalikkan tubuhnya, dalam sekejap mata. Saat ia hendak menahan dua bayangan itu, tubuh asli Yun Shan muncul kembali di depannya, menahannya dengan kuat dari depan.     

Saat keduanya bertabrakan, dua bayangan itu telah menyusul Xiao Yan secepat petir. Kekuatan yang mengerikan terkumpul di tangan mereka, saat mereka dengan cepat menyerang dada Xiao Yan.     

"Cermin Es Xuan!" Tiba - tiba, terdengar teriakan dan cermin es raksasa muncul di depan Xiao Yan.     

"Dor!" Tinju mereka menyerang cermin es itu dengan kencang. Cermin itu bertahan dari serangan mereka selama beberapa detik lalu meledak.     

"Xiao Yan, pergilah, cepat!" Sebuah bayangan putih berkelebat dan muncul di depan Xiao Yan. Hai Bo Dong membalikkan tangannya dan menghantam dada Xiao Yan. Kekuatan yang lembut mendadak mendorong Xiao Yan ke belakang.     

"Hai Bo Dong, karena kau sendiri yang melakukan hal ini, jangan salahkan aku jika aku melupakan pertemanan kita!" Dua bayangan itu tampaknya memiliki akal Yun Shan. Ketika mereka melihat Hai Bo Dong menghalau mereka, raut muka mereka langsung menjadi dingin, saat mereka berteriak dengan tegas.     

Hai Bo Dong tertawa pahit, tetapi tidak berbicara. Udara dingin dengan cepat terkumpul di tangannya dan langsung berubah menjadi dua buah es tajam yang berputar dengan cepat. Sayap di punggungnya mengepak dan bergerak maju menuju dua bayangan itu.     

"Enyahlah!" Salah satu bayangan itu berteriak marah dengan ekspresi yang suram dan dingin. Kekuatan mengerikan meledak dari dalam tubuhnya. Kedua tangannya dengan cepat membentuk segel. Tangan kanannya mengayun dan sepuluh telapak raksasa sebesar sepuluh kaki muncul di atas kepala Hai Bo Dong sebelum menyerang ke arah bawah.     

"Tapak Angin Raksasa!"     

"Dor!" Ketika tapak energi itu menyerang ke bawah, Hai Bo Dong dengan cepat membentuk dua tembok es di atas kepalanya. Sayangnya, kekuatan yang ada di tapak energi itu terlalu besar. Tembok es itu hancur lebur diikuti suara 'dor' yang sangat jelas. Tapak energi itu dengan mantap menghantam tubuh Hai Bo Dong.     

Sebuah erangan terdengar dari tenggorokan Hai Bo Dong. Raut wajahnya menjadi sedikit pucat, dan darah mengalir dari ujung mulutnya. Ia tidak mengira, bahwa dua bayangan Yun Shan ini memiliki kekuatan yang begitu menakutkan.     

Karena kekuatan tapak itu, tubuh Hai Bo Dong terhantam dengan keras ke bawah beberapa meter. Memanfaatkan hal ini, dua bayangan itu bergerak dan sekali lagi menyusul Xiao Yan yang kabur dengan gerakan secepat kilat.     

"Anak muda, aku telah berusaha sebaik mungkin. Selanjutnya, kau hanya bisa bergantung pada dirimu sendiri." Saat ia menatap dua bayangan yang sekali lagi telah mengejar Xiao Yan, Hai Bo Dong hanya bisa menggelengkan kepalanya pasrah.     

Di hadapan banyak orang, dengan cepat, satu bayangan tiba di depan Xiao Yan dan yang satunya lagi muncul di belakangnya. Di antara tangan mereka, sebuah kekuatan yang mengerikan sedang dipersiapkan. Mereka langsung berteriak kencang dan dengan ganas menyerang Xiao Yan dari depan dan belakang dengan menggunakan gelombang energi berbentuk lingkaran. Jika dilihat dari situasinya, akan sulit bagai Xiao Yan untuk bertahan hidup, jika ia terkena serangan itu!     

Ditekan dengan kekuatan yang sangat dahsyat, baju Xiao Yan tertekan hingga begitu eratnya menempel di tubuhnya. Ia juga melihat tinju di depannya yang juga bertambah besar.     

Dua kekuatan itu membentuk penjara energi yang menjebak Xiao Yan di dalamnya. Hal itu terasa seperti langit dan bumi berusaha menangkapnya, membuatnya mustahil untuk melarikan diri.     

Xiao Yan merasakan kekuatan yang dahsyat akan menimpa tubuhnya. Ia menghela nafas pelan. Pening di kepalanya juga bertambah parah. Ia tahu di dalam hatinya, bahwa ini adalah dampak dari penggunaan 'Api Teratai Buddha Marah'.     

Kelopak mata Xiao Yan berangsur - angsur menjadi berat. Ia berkedip dengan pelan dan kegelapan melanda, sebelum kekuatan yang mengerikan menghantamnya.     

"Sepertinya aku memang harus tinggal di sini. Guru, maafkan aku." Xiao Yan menggumam sambil tersenyum pahit.     

"He he, anak muda, kau sudah cukup bagus. Dapat membuat Sekte Misty Cloud menjadi seperti ini saja sudah melebihi ekspektasiku." Suara samar seorang pria tua, tiba - tiba terdengar di kegelapan. Suara yang familiar dan hangat itu merubah hati Xiao Yan yang dingin dan hilang harapan menjadi terasa hidup dan penuh semangat seperti baru lagi.     

"Biarkan guru tuamu ini mengambil alih."     

Energi yang penuh keagungan itu meloncat maju dari dalam kegelapan. Setelah terdiam beberapa saat, energi itu melambung dari suatu tempat tanpa dasar.     

Di angkasa, mata Xiao Yan yang tertutup rapat sedikit bergetar. Dalam sekejap, matanya mendadak terbuka. Biji matanya yang sebelumnya gelap dan berwarna hitam, yang satu telah tergantikan dengan warna hijau dan yang satunya lagi berwarna putih, yang tampak sangat luar biasa…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.