Perjuangan Menembus Surga

Terowongan



Terowongan

0Di luar Kota Gurun Batu, matahari bersinar terik dari atas, sementara anggota Perusahaan Tentara Bayaran Logam Gurun terus melanjutkan pencarian mereka.     

"Kakak Pertama, apa kau sadar kalau tak ada satupun anggota Perusahaan Tentara Bayaran Pasir yang berada di sekitar sini?" sambil berdiri di atas salah satu bukit pasir, tatapan Xiao Li memperhatikan sekelilingnya. Beberapa saat kemudian, dia mengerutkan kening, memiringkan kepalanya dan memberi tahu Xiao Ding yang ada di sampingnya.     

"Hehe, mereka bukan hanya tidak ada di sini, bahkan di dalam Kota Gurun Batu, jumlah anggota Perusahaan Tentara Bayaran Pasir yang berkeliaran pun sangat berkurang. Menurut berita terbaru… tadi malam, Mo Xing tampaknya telah tewas. Tapi Luo Bu tidak tampak geram karena hal ini. Sebaliknya, dia sangat diam seolah-olah tidak tahu apa-apa." Tampak ekspresi mencemooh dalam mata Xiao Ding saat dia tersenyum dan berkata, "Xiao-Yan-Zi menjadi semakin sulit untuk dipahami. Dia telah berbuat seperti itu pada Perusahaan Tentara Bayaran Pasir, tapi Luo Bu bahkan ketakutan hingga tidak berani melakukan apapun. Tsk tsk, kekuatan seperti apa yang bisa melakukan hal seperti ini? Aku benar-benar tidak mengerti bagaimana dia bisa melakukannya."     

"Benar-benar membuat orang terdiam. Ugh, kita tidak bertemu dengannya dalam beberapa tahun, tapi dia menjadi semakin misterius." Xiao Li mengangguk dan tertawa getir.     

Xiao Ding tertawa pelan. Dia memiringkan kepalanya dan tatapan matanya tertuju pada area bukit pasir yang disiapkan untuk beristirahat. Di sana, Xiao Yan tidak masuk ke dalam tenda untuk bersembunyi dari sengatan matahari yang terik. Sebagai gantinya, dia justru melawan paparan sinar matahari yang menyengat dan duduk bersila di atas pasir yang panas membakar sambil perlahan-lahan menyerap energi api yang kaya di sekelilingnya. Dia membiarkan keringatnya jatuh dari dahinya seperti air yang mengalir, membasahi pakaiannya.     

"Dulu ketika dia masih muda, bakat kemampuannya mungkin luar biasa, tapi itu membuatnya tidak memiliki ketangguhan dan ketekunan. Ku pikir meski selama tiga tahun itu dia dianggap tidak berguna sehingga membuatnya dicemooh dan dihina, tapi hal itu mungkin telah membuatnya jadi memiliki persyaratan yang sebelumnya tidak dia miliki demi menjadi orang yang benar-benar kuat… paling tidak, Xiao-Yan-Zi yang dulu tidak akan pernah datang ke Gurun Tager sendirian atau begitu tekun menjalani latihan yang begitu keras." Melihat Xiao Yan yang tampaknya tidak mau menyia-nyiakan waktu sedetik pun, Xiao Ding memujinya kemudian menghela nafas secara emosional.     

"Ya." Mendengar ini, Xiao Li menganggukkan kepala merasakan hal yang sama. Demi menjadi orang yang benar-benar kuat, bakat itu penting. Tapi jika tidak didukung oleh keuletan yang tak kenal lelah, hasilnya akan biasa saja. Wilayah Dou Qi ini sangat besar. Tentu saja ada banyak orang yang berbakat, tapi hanya sedikit yang pada akhirnya berhasil berdiri di puncak kejayaan orang kuat di wilayah Dou Qi.     

Jadi, waktu yang Xiao Yan habiskan sebagai orang yang tidak berguna saat itu, akan memiliki efek jangka panjang yang paling menonjol bagi masa depan Xiao Yan untuk menjadi orang kuat. Ketika saatnya tiba, ia mungkin akan menyadari bahwa waktu yang dia habiskan selama tiga tahun sebagai sampah, bukanlah suatu kemalangan, tapi sebuah ujian yang akan memengaruhi sisa hidupnya.     

"Pemimpin Perusahaan! Kelompok tiga sepertinya telah menemukan tanda keberadaan sebuah lorong!"     

Tepat ketika Xiao Ding dan Xiao Li mendesah secara emosional, sesosok manusia tiba-tiba berlari dengan kencang dari kejauhan sambil berteriak dengan penuh semangat.     

"Kau menemukannya?" Mendengar suara itu, Xiao Ding dan Xiao Li terdiam selama sesaat. Wajah mereka tampak begitu bahagia. Setelah saling bertukar pandang satu sama lain, tatapan mereka kemudian beralih ke arah gundukan pasir lainnya dan melihat Xiao Yan sudah membuka mata. Ekspresi wajahnya tampak begitu terkejut dan heran.     

Mendengar suara tersebut, Xiao Yan sempat kebingungan. Tapi setelah itu, dia buru-buru menyelesaikan latihannya dan menepuk pasir kuning dari tubuhnya lalu bergegas ke sosok manusia yang sedang berlari. Dia dengan cepat bertanya, "Apa kau berhasil menemukan lorongnya?"     

"Hee hee, sepertinya ada sedikit tanda keberadaannya. Berdasarkan pengalaman kami, kemungkinan besar itu adalah lorong yang mengarah ke tanah." Perusahaan tentara bayaran itu membuka mulutnya dan berkata sambil tersenyum.     

"Bagus!" sambil menepuk kedua tangannya dengan keras, Xiao Yan mendesak dengan cemas, "Ayo. Cepat, bawa aku ke sana melihatnya!"     

"Baik." Tatapan tentara bayaran itu tertuju ke arah Xiao Ding dan Xiao Li yang sedang bergegas, kemudian sambil menganggukkan kepala dan tersenyum, dia buru-buru berbalik untuk menunjukkan jalan.     

Dengan mengikuti di belakang tentara bayaran itu, mereka berjalan ke arah utara selama beberapa menit. Orang-orang yang berkerumun mengelilingi area tersebut berbisik-bisik.     

"Minggir! Minggir!" Tentara bayaran yang memimpin jalan berteriak, memaksa orang-orang yang berkerumun itu memberi jalan. Xiao Yan mengikutinya dan merasa terkejut saat mendapati tanah cekung itu memiliki lubang selebar setengah meter yang telah digali oleh tentara bayaran. Matanya melirik ke dalam lubang tersebut dan menyadari bahwa lubang itu tampak gelap gulita. Udara panas pun samar-samar terasa naik dari dalamnya.     

"Ini?" Xiao Yan menunjuk ke arah lubang yang gelap, sambil bertanya pada semua orang yang ada di sekelilingnya.     

"Haha. Iya. Lubang ini awalnya ditutupi pasir kuning. Jika saja Qing Lin tidak merasakan adanya Qi aneh yang tersisa di sini, aku khawatir kita akan kesulitan menemukannya." Salah satu tentara bayaran itu menjawab sambil tertawa.     

Mendengar ucapan tentara bayaran, Xiao Yan pun menatap Qing Lin yang berada di seberangnya. Dia menyadari ada pasir kuning yang menempel pada rambut gadis kecil itu. Namun, wajah mungilnya yang cantik tampak penuh kebahagiaan.     

Merasa diperhatikan oleh Xiao Yan, mata Qing Lin pun menatapnya. Dia berkedip pada Xiao Yan dengan wajah malu.     

"Haha, gadis kecil, pekerjaan bagus!" Xiao Yan mengangkat ibu jarinya ke arah Qing Lin. Melihat senyum cemerlang muncul di wajah gadis kecil itu sebagai jawaban atas pujiannya, Xiao Yan tersenyum lembut. Dia perlahan-lahan mendekati bibir lubang yang tampak gelap gulita itu dan membalik telapak tangannya. Batu Lampu Bercahaya pun muncul di tangannya, yang kemudian dia lemparkan ke dalam lubang.     

Cahaya redup yang terpancar dari Batu Lampu Bercahaya itu pun berguling-guling beberapa kali di dalam gua yang gelap gulita hingga kemudian perlahan-lahan benar-benar menghilang.     

Melihat Batu Lampu Bercahaya itu menghilang dengan cepat, Xiao Yan pun mengerutkan kening dan berkata dengan lembut, "Sepertinya terowongan ini tidak berbentuk lurus."     

"Iya. Kami sudah melakukan peneliatan awal sebelumnya. Setidaknya ada lebih dari sepuluh terowongan yang masing-masing terowongan berbentuk meliuk-liuk naik turun, seperti seekor ular besar yang sedang memanjat." Tentara bayaran yang menunjukkan jalan itu pun menjawab sambil tersenyum pahit.     

"Hmm..." Xiao Yan mengerutkan kening, merasa sedikit jengkel.     

"Kenapa kita tidak mengirim orang untuk turun dan melihat masing-masing terowongan itu?" Suara tawa Xiao Ding tiba-tiba terdengar dari belakang.     

Berbalik, Xiao Yan kemudian menatap Xiao Ding dan Xiao Li, lalu menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Kita tidak tahu ada bahaya apa di bawah sana. Perusahaan Tentara Bayaran Logam Gurun sudah mengerahkan begitu banyak pasukan untuk membantuku menemukan keberadaan terowongan-terowongan ini. Jadi aku sudah sangat puas. Aku tidak ingin ada sesuatu yang terjadi jika aku meminta mereka untuk masuk ke dalam terowongan. Mungkin saja ada bahaya yang bisa melukai atau membunuh mereka."     

"Ke Ke, Saudara Xiao Yan, kau tidak perlu khawatir. Tidak ada satupun anggota dari Perusahaan Tentara Bayaran Logam Gurun kami yang takut mati." Mendengar ucapan Xiao Yan, para anggota Perusahaan Tentara Bayaran Logam Gurun di sekitarnya pun tertawa terbahak-bahak.     

"Kalau begitu, begini saja. Aku akan memilih lebih dari sepuluh anggota yang cukup kuat dan menemanimu mencari tahu. Lagipula, aku akan khawatir jika aku membiarkanmu turun sendirian ke bawah. Jika ada sesuatu yang terjadi, aku takut Ayah kita yang marah akan langsung bergegas dari Kota Wu Tan ke sini dan membantai kami." Xiao Ding merenung sejenak sebelum tertawa lembut.     

Mendengar ini, Xiao Yan merasa ragu-ragu selama beberapa saat. Tapi selanjutnya dia hanya bisa mengangguk dengan tak berdaya. Setelah berpikir sejenak, dia pun berkata dengan serius, "Tapi jika tiba-tiba ada sesuatu yang berbahaya di bawah sana, aku harap Kakak Pertama bisa membawa semua orang yang ikut ke bawah untuk segera kembali terlebih dahulu. Mengenai keselamatanku, kau tidak perlu khawatir..."     

Melihat ekspresi serius Xiao Yan, Xiao Ding dan Xiao Li saling bertatap mata selama beberapa saat hingga kemudian mengangguk. Setelah tadi malam Xiao Yan menyelesaikan masalah dengan Perusahaan Tentara Bayaran Pasir, Xiao Ding dan Xiao Li tidak lagi meragukan kekuatan yang Xiao Yan sembunyikan.     

"Itu... Tuan Muda... di dalam terowongan di bawah, masih terasa sisa keberadaan Qi dari setengah tahun yang lalu. Aku rasa aku bisa menuntun Anda menemukan terowongan yang tepat." Tepat saat Xiao Yan siap untuk bergerak, suara malu-malu Qing Lin yang tiba-tiba terdengar, membuat alisnya terangkat karena terkejut.     

"Benarkah?" Sambil memiringkan kepala dengan cepat, Xiao Yan menatap Qing Lin yang semanis boneka porselen dan berkata dengan gembira.     

"Ya." Melihat kebahagiaan Xiao Yan, Qing Lin menutup mulutnya dan tertawa sambil mengangguk.     

"Gadis kecil yang sangat berguna. Ha ha." Sambil melompati lubang, Xiao Yan menepuk kepala kecil Qing Lin. Dia kemudian menghadap Xiao Ding dan Xiao Li dan bertanya sambil tersenyum, "Kalau begitu, bisakah kita mulai?"     

"Haha, baiklah." Xiao Ding tersenyum dan mengangguk. Tatapan matanya memperhatikan sekelilingnya lalu menyebutkan beberapa nama. Setelah itu, dia menghadap anggota tentara bayaran sisanya dan dengan serius memerintahkan, "Begitu kami memasuki terowongan, tingkatkan pertahanan di sekeliling. Kalian tidak boleh membiarkan siapa pun mendekat dan membuat onar. Struktur pasir seperti ini tidak terlalu stabil. Jika tidak hati-hati, gua itu mungkin akan mengubur orang yang ada di dalamnya hidup-hidup..."     

"Pemimpin Perusahaan, yakinlah. Jika ada yang berani memasuki area ini selama kalian di dalam gua, kami akan bersikap kejam tak peduli siapapun mereka!" Mendengar perintah Xiao Ding, anggota Perusahaan Tentara Bayaran Logam Gurun yang ada di sekelilingnya berteriak serentak dengan wajah yang tampak bengis.     

"Lalu, Kakak Kedua. Kau harus mengendalikan keadaan di sini begitu kami turun. Jika tidak ada orang yang bertugas untuk mengendalikan situasi di atas, aku akan merasa sedikit tidak tenang." Meski telah mengeluarkan perintah pada pasukannya, namun Xiao Ding masih merasa sedikit tidak aman, jadi dia kembali memiringkan kepala pada Xiao Li dan berbicara.     

Mendengar ini, Xiao Li, yang awalnya ingin ikut turun ke dalam terowongan, hanya bisa mengangguk dengan tak berdaya.     

Setelah semuanya diatur dengan benar, Xiao Ding mengeluarkan seutas tali besar dari samping. Dia menguji tingkat kekuatannya kemudian mengikatnya pada tiang kayu yang sudah diperbaiki dengan benar. Pada saat yang sama, dia melempar untaian talinya ke dalam lubang.     

"Terowongan itu tidak terlalu terjal. Tali ini berfungsi sebagai jaminan . Jika orang-orang yang ada di bawah berteriak, maka orang-orang yang berada di atas dapat menggunakan tali ini untuk dengan cepat menarik kami." Xiao Ding berkata sambil menepuk tangannya.     

Melihat Xiao Ding yang memikirkan hal ini dengan begitu teliti, Xiao Yan tersenyum getir. Dia lebih dulu berjalan menuju pintu masuk terowongan, kemudian memiringkan kepalanya dan melambai pada Qing Lin yang ada di sampingnya.     

Melihat tindakan Xiao Yan, Qing Lin buru-buru berlari. Sepasang mata hijau gelap yang aneh menatap Xiao Yan dengan cemerlang.     

Xiao Yan kemudian mengalihkan tatapan matanya pada mata hijau gelap itu dan menghela nafas dalam hati. Dia kemudian mengulurkan tangan dan menarik Qing Lin yang terlihat tertegun ke arah dadanya. Sambil tersenyum, dia berkata, "Selanjutnya, kau yang akan menunjukkan jalan."     

Dipeluk oleh Xiao Yan, wajah Qing Lin pun perlahan memerah. Dia kemudian menundukkan wajahnya yang mungil dan menganggukkan kepala dengan pelan.     

"Semuanya, mari kita bergerak!" Sambil tertawa pelan, Xiao Yan mengangguk ke arah Xiao Ding, kemudian meraih tali dan melompat ke dalam lubang yang gelap gulita.     

"'Api Surgawi'... apakah benar-benar ada di bawah sini? Aku harap aku tidak akan kecewa...'' Xiao Yan bergumam pelan saat tubuhnya meluncur dengan cepat di dalam terowongan sambil memeluk Qing Lin dengan erat di dadanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.