Perjuangan Menembus Surga

Mengumpulkan Bantuan



Mengumpulkan Bantuan

3Raut muka Xiao Yan agak muram saat ia berjalan keluar dari ruang pertemuan itu. Ia mendongak dan melihat Lin Yan sedang berdiri tidak jauh dari sana. Kemuraman di wajahnya perlahan menghilang saat ia tersenyum kepadanya.     

"Sungguh tidak terduga bahwa kau ternyata tetap berada di Akademi Dalam." Xiao Yan perlahan berjalan maju dan berbicara sambil tersenyum.     

"Tidakkah aku kala itu berkata bahwa aku ingin mengikutimu ke Kekaisaran Jia Ma?" Lin Yan tersenyum dan mengangkat pundaknya. Ia telah menjadi jauh lebih dewasa dibandingkan dua tahun lalu. Cukup banyak sisi impulsif aslinya yang juga telah menghilang.     

Xiao Yan terkejut. Wajahnya seketika menjadi lembut saat ia tersenyum. Sungguh tidak terduga bahwa Lin Yan ternyata mengingat kata - kata kala itu. Hal ini membuat Xiao Yan tersentuh selain ia merasa terkejut.     

"Kau bisa yakin setelah beberapa hal di sini terselesaikan, aku akan kembali ke Kekaisaran Jia Ma. Aku pasti akan mengajakmu kali ini." Xiao Yan tertawa sebelum berpaling ke tubuh Lin Yan. Ia tersenyum dan berkata, "Sepertinya, kau juga sudah cukup baik selama dua tahun ini. Kau bahkan telah mendobrak dan menjadi seorang Dou Wang elit."     

"Ugh, bagaimana aku bisa dibandingkan dengan orang tidak normal sepertimu." Lin Yan tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya. Meskipun bakat pelatihannya cukup hebat, ia hanya mencapai Dou Wang bintang tiga selama tiga tahun ini. Ia pasti merasa lebih rendah ketika dibandingkan dengan Xiao Yan. Akan tetapi, ia tidak sadar akan jumlah penderitaan yang harus dialami Xiao Yan agar bisa dengan cepat meningkatkan kekuatannya, sebenarnya berlipat ganda dari apa yang harus dihadapi orang biasa.     

Xiao Yan tersenyum, tetapi tidak terus membahas hal ini.     

"Kau selanjutnya berencana pergi ke tempat kakak keduamu berada, benarkan?" Lin Yan berkata, "Aku pun mengerti tentang masalah kakak keduamu. Ini karena, aku secara kebetulan dikirim oleh Tetua Kepala untuk melindunginya kala itu. Namun, ia menemukanku setelah kekuatannya melonjak dan kita hampir saling serang."     

"Seperti apa kekuatan kakak keduaku saat ini?" Xiao Yan mengernyitkan alisnya sedikit dan merasa gelisah di dalam hatinya.     

"Sangat kuat. Jika satu lawan satu, aku tidak akan bisa menandinginya. Dan juga, Dou Qi - nya merupakan afinitas petir dengan kekuatan menyerang yang sangat kuat. Seorang Dou Wang elit tidaklah sebanding dengannya. Namun… aku terus merasa bahwa auranya itu agak aneh, tetapi aku tidak bisa menjelaskannya." Lin Yan merenung sesaat sebelum berbicara.     

Xiao Yan mengangguk tenang sebelum berbicara dengan suara yang lirih, "Aku akan pergi ke 'Gerbang Pan' untuk menemui Wu Hao dan yang lainnya. Setelah itu, aku akan bergegas ke 'Daerah Pelosok Hitam'."     

"He he, kali ini, kau mungkin harus membawa beberapa bantuan." Lin Yan tersenyum dan berbicara, "Menurut informasi kami, faksi - faksi yang mengepung kakak keduamu kali ini semuanya sangatlah kuat. Setidaknya, ada tiga orang di antara mereka yang merupakan Dou Wang elit. Bahkan, ada seorang Dou Huang. Meskipun kau sekarang sangatlah kuat, selama Dou Huang itu bisa menahanmu sesaat saja, kemungkinan, tiga Dou Wang ahli lainnya akan bisa membunuh saudaramu dalam waktu singkat."     

Xiao Yan sedikit terkejut. Ia merenung sesaat sebelum mengangguk. Ia tentu saja tidak akan mencoba sok berani karena hal ini menyangkut kakak keduanya, namun…     

"Di mana aku bisa mencari bantuan? Para Tetua di Akademi Dalam harus bersiap untuk pertempuran besar dengan 'Aliansi Hitam'. Kemungkinan, mereka tidak akan bisa membantu." Xiao Yan agak kebingungan saat ia menjawab.     

"Apa kau sudah melupakan 'Gerbang Pan'? Saat ini, Wu Hao dan Hu Jia semuanya berada di puncak kelas Dou Ling dan bahkan merupakan ahli yang hampir masuk ke kelas Dou Wang. Bahkan, selain mereka berdua, setidaknya ada sepuluh orang di dalam 'Gerbang Pan' yang merupakan ahli kelas Dou Ling puncak. Ini kekuatan yang cukup besar. Bahkan… masih ada 'Ratu Tenaga Kasar' itu. Dan juga, saat ini aku sedang tidak sibuk. Jika kita mengumpulkan seluruh kekuatan ini, ini cukup untuk menandingi sebuah faksi tingkat satu di dalam 'Daerah Pelosok Hitam'." Lin Yan tertawa.     

"Sungguh tidak terduga 'Gerbang Pan' yang kecil kala itu sekarang sudah sekuat ini. Sepertinya, Wu Hao dan Hu Jia telah mengelolanya dengan baik." Xiao Yan sesaat tertegun sebelum ia menghela nafas seraya merasa emosional. Kala itu, ketika ia diseret ke bawah tanah oleh 'Api Hati Gugur', sepertinya 'Gerbang Pan' bahkan tidak punya satupun Dou Ling puncak. Kini, faksi itu ternyata sekuat ini.     

"Tidak melebih - lebihkan untuk menyebut fondasi kecil ini sebagai faksi terkuat di dalam Akademi Dalam. Tentu saja, pengaruh Xun Er dan dirimu memungkinkan 'Gerbang Pan' memiliki kekuatannya sekarang, yang tidak bisa ditandingi oleh siapapun." Lin Yan tersenyum dan berkata, "Dengan reputasimu di dalam 'Gerbang Pan,' kemungkinan akan ada lebih dari seratus orang yang darahnya mendidih yang akan menyerang bersamamu ke 'Daerah Pelosok Hitam' untuk menyelamatkan orang, hanya dengan satu ayunan tanganmu. Keberadaanmu seperti seorang dewa di hati mereka."     

Xiao Yan menggaruk kepalanya. Ia merasa agak aneh bahwa ia dapat memiliki reputasi semacam itu setelah menghilang dari Akademi Dalam selama dua tahun ini.     

"Oh ya. Di antara faksi - faksi yang mengepung kakak keduamu, salah satunya adalah musuh lamamu, 'Sekte Darah' milik Fan Lao, yang disebut sebagai Dou Huang ahli waktu itu." Lin Yan tampak tiba - tiba telah mengingat sesuatu saat ia berbicara.     

"Fan Lao?" Xiao Yan sedikit terkejut. Sebuah senyum dingin perlahan muncul di sudut mulutnya saat ia berkata, "Sekalian saja. Ia beruntung bisa kabur kala itu. Mari kita lihat apakah ia cukup beruntung kali ini."     

"Jika begitu, bawa aku ke 'Gerbang Pan' sekarang. Masalah ini tidak boleh ditunda, supaya tak terjadi perubahan yang tak terduga."     

"Baik."     

…..     

Gerbang Pan.     

Banyak tatapan mata yang dipenuhi dengan hawa panas yang liar dan perasaan memuja, menatap dengan saksama pemuda berjubah hitam yang tersenyum di aula yang luas itu. Beberapa anggota lama 'Gerbang Pan' kala itu bahkan telah mencapai batas kegirangan mereka.     

"He he, semuanya. Ketua bilang ia memerlukan beberapa orang yang bersedia membantu. Siapapun yang merasa memiliki kualifikasi dan berani untuk mengikuti kita berkeliaran di 'Daerah Pelosok Hitam' bisa maju ke depan." Wu Hao memandang bulatan - bulatan hitam kepala manusia di aula yang penuh itu, saat ia berkata sambil tersenyum.     

"Bum!"     

Suara teratur langkah - langkah kaki tiba - tiba terdengar di aula. Puluhan sosok manusia melangkah maju dengan wajah yang bersemangat.     

Bahkan dengan kekuatan mental Xiao Yan, ia tidak bisa menahan untuk merasa agak tersentuh saat ia memandang sosok - sosok manusia yang telah melangkah maju serentak ini tanpa sedikitpun keraguan. Perasaan penuh syukur perlahan menjalar keluar dari dalam hatinya.     

"Empat belas orang di puncak kelas Dou Ling. Sisanya, semuanya adalah Dou Ling ahli. Bagaimana? Cukupkah?" Zi Yan melirik orang - orang yang telah melangkah maju sebelum menoleh untuk berbicara kepada Xiao Yan.     

"Ya, ini cukup." Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Ia menepuk kepala Zi Yan dan berbicara sambil tersenyum, "Kau masih belum bertumbuh setelah dua tahun aku tak melihatmu. He he, tenang saja, aku pasti akan membantumu memurnikan 'Pil Perubahan Tubuh'. Kau akan bisa mengubah tubuhmu sesuka hatimu dengan itu."     

Wajah Zi Yan yang awalnya tidak bahagia setelah mendengar kata - kata di awal itu, seketika menjadi girang saat mendengar sisa perkataan Xiao Yan. Meskipun dua tahun tidak menghambat pertumbuhan kekuatannya, tubuh mudanya ini telah membuatnya pening.     

"Ini jauh lebih baik. Kau telah menghilang selama dua tahun dan membuatku makan bahan obat tidak enak selama dua tahun. Anggap saja sebagai kompensasi." Gadis kecil ini dengan sengaja berlagak tua saat ia menepuk lengan Xiao Yan. Biji mata yang seperti permata itu penuh dengan senyuman yang sangat lucu.     

Xiao Yan tersenyum, mendongak, dan mengamati sosok - sosok manusia di aula itu yang wajahnya penuh dengan semangat. Ia tersenyum dan berkata, "Aku, Xiao Yan, tidak akan bertele - tele. Setelah kita menyelesaikan semuanya dan kembali lagi, aku pasti akan minum bersama kalian semua!"     

Semua orang di aula membuka mulut mereka dan tersenyum ketika mendengar kata - kata Xiao Yan. Meskipun Xiao Yan hilang selama dua tahun, reputasinya telah digodok seiring waktu berjalan, hingga menjadi semakin matang. Hal itu bahkan mencapai titik dimana selama mereka tahu bahwa pemimpin sejati 'Gerbang Pan' telah muncul, tubuh mereka akan terasa penuh dengan kekuatan bertarung.     

"Ayo pergi!"     

Mata Xiao Yan memandang ke sekitar aula sebelum tiba - tiba melambaikan tangannya sesaat kemudian. Ia memimpin jalan dan melangkah keluar melalui gerbang utama. Sebuah pasukan besar mengikuti tepat di belakangnya dengan raut muka yang fanatik.     

Masuk akal bila kegaduhan pecah ketika kelompok sebesar itu berjalan di Akademi Dalam. Cukup banyak orang berteriak terkejut ketika mereka melihat pemuda berjubah hitam yang memimpin kelompok raksasa itu. Jelas, mereka telah mengenali identitasnya.     

Xiao Yan tak menghiraukan berbagai macam tatapan mata yang mengarah kepadanya. Ia dan regunya itu bergegas ke pintu keluar akademi. Setelah melewati hutan yang lebat, mereka dapat melihat pintu ruang tersembunyi Akademi Dalam telah terbuka. Raungan griffin terdengar berulang kali dari luar.     

"Sudah ada lebih dari sepuluh griffin yang menunggu di luar. Mereka akan menerbangkan kalian semua sampai tujuan." Sosok Lin Yan tiba - tiba melesat muncul, sembari Xiao Yan sedang merasa agak terkejut. Lin Yan tersenyum dan berbicara kepada semua orang, "Ini semua disiapkan untuk kita oleh Tetua Kepala."     

Xiao Yan terkejut. Sepertinya Su Qian juga tahu benar mengenai dirinya yang mengumpulkan bantuan. Sebenarnya, membawa orang - orang dari Akademi Dalam untuk menyelesaikan masalah pribadi tidak diperbolehkan menurut peraturan yang ada. Akan tetapi, melihat maksud Su Qian, jelas bahwa tidak hanya ia tidak menentang mereka, tetapi alih - alih membantu mereka.     

"He he, Xiao Yan pasti akan berterima kasih kepada Tetua Kepala atas niat baiknya ketika aku kembali." Xiao Yan mengepalkan tangannya memberi hormat ke arah Akademi Dalam sebelum seketika melambaikan tangnnya. Ia berteriak pelan, "Ayo pergi!"     

Kelompok besar itu bergegas keluar secepat kilat ketika suaranya terdengar. Akhirnya, mereka menghilang di luar pintu perak besar.     

Setelah Xiao Yan dan yang lainnya pergi, pintu perak besar itu sedikit bergejolak, sebelum perlahan menjadi samar dan pada akhirnya lenyap.     

…..     

Su Qian menggenggam tangannya di belakang di sebuah gedung jauh di dalam Akademi Dalam. Tatapan matanya memandang pintu keluar Akademi Dalam. Ia berbicara lirih sesaat kemudian, "Mereka sudah pergi."     

"Tetua Kepala, kau membiarkan Xiao Yan membawa para murid dari Akademi Dalam ke 'Daerah Pelosok Hitam'. Tidakkah hal itu sedikit…" Seorang Tetua berbicara agak ragu di belakang Su Qian.     

"He he, tenang. Dengan kekuatan Xiao Yan, seharusnya tidak ada cedera maupun kematian. Terlebih lagi, ini bermanfaat bagi para murid untuk membiarkan mereka mengalami beberapa pertarungan hidup mati yang sebenarnya." Su Qian melambaikan tangannya dan berbicara seraya tersenyum.     

Tetua itu hanya bisa menganggukkan kepalanya sembari tersenyum kecut saat mendengar hal ini. 'Daerah Pelosok Hitam' dipenuhi dengan orang yang tidak akan mengedipkan mata mereka bahkan ketika mereka membunuh.     

"Beritahu semua Tetua di Akademi Dalam. Bersiap untuk berkumpul dalam tiga hari lagi. Kali ini, kita harus benar - benar melenyapkan 'Aliansi Hitam'!" Kilau dingin dan tegas melintas di mata tua Su Qian saat ia melambaikan tangannya dan berbicara dengan suara yang dingin.     

"Siap!"     

Tetua itu pun terkejut ketika ia mendengar hal ini. Ia seketika membungkuk memberi hormat mendalam tanda setuju, sebelum bergerak dan diam - diam meninggalkan ruangan itu.     

Bagian dalam ruangan perlahan menjadi tenang. Mata Su Qian berkerlip. Sesaat kemudian, ia secara mendadak mengepalkan tinjunya dengan erat. Suara dinginnya yang serak bergema tanpa henti di ruangan yang sunyi itu.     

"Biarkan seluruh dendam yang ada lenyap kali ini!"     

….     

Lebih dari sepuluh titik hitam dengan samar muncul di angkasa yang luas. Sesaat kemudian, titik - titik hitam itu lambat laun menjadi besar dan pada akhirnya berubah menjadi lebih dari sepuluh griffin raksasa yang mendesing lewat.     

Di atas griffin yang memimpin, Xiao Yan menyipitkan matanya dan mengamati langit di kejauhan. Ia menoleh ke arah Wu Hao di sampingnya dan bertanya, "Kita sudah masuk area 'Daerah Pelosok Hitam', bukan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.