Perjuangan Menembus Surga

Rasa Sakit



Rasa Sakit

3Sebuah getaran kecil mendadak muncul di tirai hitam yang menyebar di langit itu. Sesaat kemudian, beberapa garis hitam diam - diam menyebar. Sinar matahari yang menyilaukan berhamburan masuk dan melenyapkan seluruh kegelapan di dalam area ini…     

Tirai hitam itu dengan cepat lenyap dan semua orang di tanah terbuka itu menggunakan tangan mereka untuk menutupi cahaya matahari yang tiba - tiba berhamburan turun. Sesaat kemudian, mereka mendongak dan memandang ke langit di kejauhan.     

Pelindung Wu berdiri di udara. Tangannya sedang menarik sebuah gumpalan kabut hitam pada saat ini. Terdapat sebuah gejolak yang tak asing yang terpancar dari kabut hitam tersebut.     

Segel tangan Pelindung Wu berubah, saat tangannya menggenggam gumpalan kabut hitam itu dengan erat. Setelah itu, gumpalan itu dengan cepat dihisap ke dalam sebuah cincin di jarinya. Ia seketika menghela nafas lega yang panjang. Ia akhirnya menangkap orang tua ini yang telah kabur bertahun - tahun lamanya. Ketua aula akan senang ketika ia kembali pada kali ini.     

Pelindung Wu melirik Medusa yang sedang bergegas mendekat setelah memerangkap roh Yao Lao ke dalam cincin penyimpanan itu. Ia hanya tertawa dingin, saat tubuhnya sedikit gemetar. Setelah itu, ia berpaling ke sebuah kabut hitam yang bergegas menuju Xiao Yan, yang sedang berdiri diam di puncak pohon seperti hantu.     

"Ck ck, anak bandel, gurumu sudah tertangkap. Kau sebaiknya menemaninya!" Pelindung Wu melarikan diri dari kejaran Medusa dalam sekejap mata, dan langsung melesat ke Xiao Yan sembari tertawa dengan kelam dan dingin.     

Xiao Yan menunduk dan berdiri di puncak pohon tanpa bergerak sedikitpun. Ia tampak tidak merasakan serangan Pelindung Wu yang datang, dan tubuhnya benar - benar diam.     

Raut wajah Hai Bo Dong dan yang lainnya di samping berubah drastis ketika mereka kembali melihat Pelindung Wu bergegas mendekat. Ia dengan cepat menarik Xiao Yan, berusaha untuk menghindar. Namun, pada saat ini, tubuhnya tampak seperti telah dipaku ke puncak pohon itu. Untuk sementara waktu sulit membuatnya bergerak.     

Pelindung Wu tiba - tiba bergegas mendekat tepat ketika beberapa dari mereka itu ragu. Melihat situasi ini, Medusa yang telah bergegas dari belakang jelas tak sempat menyelamatkannya.     

"Bawa dia pergi!" Sebuah sosok kecil yang menawan tiba - tiba muncul di depan, tepat ketika Hai Bo Dong dan yang lainnya bersiap untuk bertarung langsung dengan Pelindung Wu. Rambut panjang ungu itu melayang seiring hembusan angin. Ternyata itu adalah si kecil Zi Yan yang sebelumnya belum bertarung banyak. Akan tetapi, tepat pada saat ini, wajah kecil gadis kecil ini dipenuhi dengan raut serius.     

Hai Bo Dong terkejut ketika ia melihat tindakan Zi Yan. Ia seketika menggertakkan giginya dan mengangguk. Tangannya menggunakan sebagian kekuatannya untuk dengan paksa menarik Xiao Yan yang terpaku, saat ia dengan cepat mundur.     

"Gadis kecil, kau cari mati!"     

Pelindung Wu menatap marah ketika ia melihat Zi Yan ternyata berani bertindak untuk menahannya. Ia seketika berteriak murka dan mengayunkan tangannya. Sebuah kabut hitam yang menggelora meletus.     

Mata seperti permata itu memandang dengan saksama ke kabut hitam yang bergegas datang. Sebuah sinar ungu yang tidak biasa perlahan memenuhi kedua mata Zi Yan. Ia mengepalkan tinju kecilnya, dan cahaya ungu menutupi kedua tangannya, sebelum mengeras menjadi sebuah lapisan kristal ungu aneh di tinjunya. Lapisan tersebut mengandung kekuatan mengerikan yang dapat menghancurkan pegunungan dan bebatuan, saat hal itu dengan kejam dilayangkan ke kabut hitam itu.     

"Bum!"     

Sebuah suara dalam rendah terdengar dan beberapa lapisan kabut hitam yang berkumpul di sekitar Pelindung Wu ternyata bergejolak, kemudian, hal itu seketika menghilang. Tak terduga kekuatan Zi Yan ternyata mampu menahan serangan Pelindung Wu, yang merupakan seorang Dou Zong elit!     

Tentu saja, sepertinya menggunakan kekuatan semengerikan ini memberikan beban yang sangat berat bagi Zi Yan. Karena itu, setelah pukulan ini, sinar ungu di matanya seketika menjadi lesu. Bahkan auranya telah jauh menjadi lebih lemah.     

"Hah?" Pelindung Wu juga berteriak terkejut ketika ia melihat Zi Yan ternyata menahan sebuah serangannya. Namun, sebelum ia bisa menyerang lagi, sebuah sinar penuh warna tiba - tiba bergegas turun dari langit. Wajah cantik sedingin es Medusa muncul di hadapan Zi Yan. Ia menggoyangkan tangan lembutnya dan sebuah pedang panjang berbentuk ular tujuh warna tiba - tiba menghunus ke depan, mengincar tenggorokan Pelindung Wu.     

Pelindung Wu tidak berani dengan mudah meremehkan serangan Medusa. Tangan cakarnya yang seperti hantu terjulur keluar dan seketika menghantam dengan aneh, saat tangan itu dengan cepat bertumbukan dengan pedang ular tujuh warna, membawa suara dentangan logam.     

Klang! Klang! Suara yang keras itu menyebabkan gendang - gendang telinga merasakan rasa sakit yang menusuk.     

"Medusa, kau sungguh ingin bermusuhan dengan 'Aula Jiwa' kami?" Pelindung Wu berteriak murka setelah berulangkali ditahan oleh Medusa. Ia sudah menunda - nunda cukup lama. Hanya menangkap Yao Lao saja sudah membuatnya menghabiskan banyak sekali tenaga. Lonjakan energi ini karena penggunaan Teknik Rahasia juga mulai menunjukkan tanda - tanda berhenti. Jika ini terus berlanjut, kemungkinan ia akan berakhir di tangan Medusa.     

Raut wajah Medusa dingin saat pedangnya menusuk menuju titik lemah Pelindung Wu. Tanpa meninggalkan jejak, biji matanya melirik Xiao Yan yang terpaku, yang tampak telah kehilangan jiwanya. Sebagian amarah pun diam - diam menggelora jauh dari dalam biji matanya. Serangannya juga menjadi lebih tajam dan lebih ganas.     

"Serahkan rohnya!"     

"Ck ck, kau bisa terus bermimpi…" Pelindung Wu tertawa dengan aneh. Ia menghindari pedang yang seperti ular itu dan matanya memandang Xiao Yan di kejauhan dengan meremehkan. Ia tertawa dengan kejam, "Anak bandel, anggap dirimu beruntung hari ini. Namun, 'Aula Jiwa' kami sangat tertarik dengan klan Xiao mu. Lain kali, pelindung ini akan membuatmu menemani gurumu. Mari kita sudahi dahulu hari ini."     

Tubuh Pelindung Wu melesat dan mulai kabur, setelah tawa dinginnya terdengar.     

"Keparat, serahkan roh guruku!"     

Xiao Yan, yang berada di dalam keadaan terpaku, seketika tersadar ketika tawa Pelindung Wu terdengar. Matanya dalam sekejap menjadi merah tua saat ia meraung penuh amarah. Sepasang sayap api hijau giok melesat muncul di punggunya. Kedua sayap itu mengepak dan ia dengan liar melesat menuju Pelindung Wu. Sembari ia terbang, api hijau giok tiba - tiba muncul di kedua tangannya dan dengan cepat mulai melebur.     

Meskipun Xiao Yan saat ini cedera serius, ia tak mempedulikan apapun karena ia merasa terpukul saat Yao Lao ditangkap.     

Alih - alih marah, Pelindung Wu bergembira ketika ia melihat Xiao Yan ternyata berani menyerang. Anak ini pada dasarnya membiarkan dirinya ditangkap!     

Sosok Medusa melesat dan bergerak tepat ketika Pelindung Wu menunggu Xiao Yan datang kepadanya. Ia muncul di depan Xiao Yan yang bermata merah tua, dan menggenggamnya. Ia berbicara kepadanya dengan suara yang dalam, "Jangan bertindak sembrono. Kau harus tenang jika kau tak ingin gurumu kecewa padamu. Tidak ada lagi orang yang bisa menyelamatkannya jika kau tertangkap!"     

Xiao Yan baru memulihkan akal sehatnya setelah mendengar suara Medusa. Ia mengusap segel api yang agak hangat di keningnya dan menggertakkan giginya dengan erat. Api giok hijau yang berada di kedua tangannya perlahan menjadi jauh lebih samar.     

Pelindung Wu seketika menggelengkan kepalanya kecewa, saat melihat Medusa ikut campur. Ia tersenyum dingin dan berkata, "Memang benar, anak keparat, gurumu itu bukanlah sebuah tubuh roh biasa. Bahkan ketua aula menganggapnya tinggi dan tak akan melakukan apapun kepadanya dalam kurun waktu singkat. Karena itu, datanglah. Datang ke 'Aula Jiwa' untuk menyelamatkannya. Pelindung ini menunggumu."     

Pelindung Wu pun tak lagi berdiam di sana setelah tawa dingin ini terdengar. Tubuhnya melesat dan berubah menjadi sebuah kabut hitam, sebelum bergegas ke ufuk langit secepat kilat. Ia dengan cepat menghilang. Kecepatan ini bahkan sulit diimbangi oleh Medusa.     

Mata Xiao Yan menatap Pelindung Wu dengan saksama yang telah menghilang. Sesaat kemudian, ia menggenggam kepalanya dan meraung. Raungannya penuh dengan rasa sakit dan kesedihan.     

Medusa dengan lembut menghela nafas saat ia memandang mata merah tua penuh air mata Xiao Yan. Wajah cantik itu yang biasanya acuh, tiba - tiba menjadi jauh lebih lembut. Tangan lembutnya menepuk kepala Xiao Yan saat ia berkata lirih, "Kau akan perlu berlatih keras jika kau ingin menyelamatkan gurumu. Ia menaruh seluruh harapannya padamu. Jangan mengecewakannya… terlebih lagi, lagipula, kau tak lagi sendirian. Klan Xiao bergantung padamu jika ingin menghidupkan kembali klan itu di dalam Kekaisaran Jia Ma!"     

Hai Bo Dong, Jia Xing Tian, dan yang lainnya terdiam saat mereka memandang Xiao Yan, yang sedang berteriak denga penuh rasa sakit layaknya binatang buas liar yang terluka di angkasa. Kekuatan dahsyat Pelindung Wu telah melampaui perkiraan semua orang. Tak terduga bahkan seseorang sekaliber Yao Lao akan berakhir dengan nasib seperti itu…     

Yun Yun dan Nalan Yanran juga terkejut saat mereka memandang rasa sakit yang terlihat di wajah pemuda di udara di atas tanah lapang itu. Mereka baru dua kali melihat pemuda yang biasanya rasional ini, menunjukkan emosi semacam itu selama bertahun - tahun. Pertama kali adalah ketika ayahnya menghilang, dan yang kedua kali adalah hari ini…     

"Guru, apa yang kita lakukan sekarang? Ia… ia membunuh guru besar Yun Shan. Kita…" Nalan Yanran memandang kekacauan di tanah lapang tersebut. Ketika tatapan matanya menyapu mayat - mayat para Tetua itu, matanya menunjukkan ekspresi yang terkejut. Sekte Misty Cloud ini benar - benar hancur.     

Tadi, Yun Yun telah memberitahu Nalan Yanran secara rinci mengenai apa yang telah terjadi di dalam Sekte Misty Cloud. Tentu saja, ia tidak menyembunyikan kematian Yun Shan. Jadi, pada saat ini, Nalan Yanran juga tahu bahwa pelaku utama yang menyebabkan Sekte Misty Cloud menjadi seperti ini adalah Xiao Yan yang berada di langit.     

Yun Yun dengan erat mengepalkan tangannya. Wajahnya pun penuh dengan raut wajah yang penuh pergumulan. Ia jelas paham bahwa kali ini, Xiao Yan datang untuk membalas dendam. Tindakan - tindakan yang dilakukan Sekte Misty Cloud terhadap klan Xiao menyebabkan tak ada lagi kesempatan untuk berdamai. Yang tak ia beritahu kepada Nalan Yanran adalah, kemungkinan, masalah hari ini belum selesai. Kini, setelah pria tua yang tampaknya memiliki hubungan yang erat dengan Xiao Yan itu tertangkap, kemungkinan besar, amarah Xiao Yan akan benar - benar dialihkan kepada Sekte Misty Cloud. Lagipula, Pelindung Wu misterius itu adalah ajudan yang Yun Shan temukan dari tempat entah di mana.     

Jika dilihat seperti ini, dua orang terdekat Xiao Yan secara langsung maupun tidak langsung dihancurkan oleh Sekte Misty Cloud. Yun Yun tahu bahwa tak ada kemungkinan bahwa perselisihan di antara kedua belah pihak bisa didamaikan.     

Karena itu, kemungkinan, Sekte Misty Cloud tak akan lagi ada di dalam Kekaisaran Jia Ma kedepannya…     

Sudut mulut Yun Yun menunjukkan kepahitan saat pemikiran ini dengan cepat berputar di dalam benaknya. Ia tak menduga bahwa semuanya ternyata akan menjadi seperti ini. Terlebih lagi, ia juga memiliki tanggung jawab yang tak mungkin ia tanggalkan. Jika ia tidak diam - diam berjanji untuk membiarkan Nalan Yanran membatalkan pertunangannya kala itu, kemungkinan, semua ini tak akan terjadi. Xiao Yan dan Sekte Misty Cloud akan utuh dan mereka mungkin akan dikaitkan dalam pernikahan…     

Xiao Yan yang berada di langit akhirnya berangsur - angsur mulai tenang, seiring mengalirnya waktu secara perlahan. Ia dengan lembut mendorong Medusa ke samping sebelum menggunakan mata merah tuanya yang penuh amarah untuk menatap tanah lapang Sekte Misty Cloud di bawah, Yun Yun, dan Nalan Yanran…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.