Perjuangan Menembus Surga

Menggabungkan ‘Api Surgawi’, Api Teratai Buddha Marah!



Menggabungkan ‘Api Surgawi’, Api Teratai Buddha Marah!

0Saat ide gila itu muncul, tubuh Xiao Yan gemetar. Tetapi, sekeras apapun ia mencoba menahannya, ide itu terus muncul di dalam hatinya dan ia tidak dapat menghilangkannya. Ide itu seperti hantu yang terus mengganggunya...     

Setelah gagal menghilangkan ide itu dari pikirannya, tanpa ia sadari, ia terus memikirkan ide itu. Ia bergumam di dalam hati, "Jika ini berhasil, bukankah kekuatannya tidak akan lebih lemah dari 'Tsunami Pembelah Api'?"     

Saat Xiao Yan sedang berpikir, Hai Bo Dong menatapnya tanpa berkata apapun. Ia pikir, Xiao Yan telah menyerah dan ia menghela nafas lega. Karena, bagaimanapun juga, 'Raja Ular Hitam Bersayap Delapan' adalah lawan yang sangat kuat. Hai Bo Dong mungkin telah berjanji kepada Xiao Yan, tetapi dia tidak mengenal Qing Lin. Jadi, ia tidak ingin mengambil resiko demi seorang gadis kecil dan ia ingin agar Xiao Yan menyerah saja.     

Di hadapan mereka, ular raksasa itu menggoyangkan ekornya. Setiap kali ekor itu bergoyang, angin kencang akan berhembus di langit. Dapat dibayangkan seberapa besar kekuatan mengerikan ekor besar itu.     

"He he, kenapa? Apakah kau menyerah?" Ular itu menatap kedua orang di depannya yang tidak bergerak. Tawa ular raksasa itu seperti suara guntur yang membelah langit.     

"Baguslah jika kau menyerah. Aku tidak perlu repot – repot menggunakan kekuatanku."     

Sambil tersenyum, ular raksasa itu menoleh dan menatap langit di kejauhan. Ia bergumam, "Lu Man seharusnya sudah sampai di tempat itu. Tugasku menahan mereka sudah selesai."     

Ular itu berbalik dan melihat Xiao Yan. Tawanya yang keras terdengar seperti sebuah ejekan, "Jika kalian masih dendam kepada ku, silahkan saja kalian mencariku. Aku akan menunggu. Kali ini, aku tidak ingin bermain dengan kalian. Karena, jika wanita Sekte Misty Cloud dan iblis tua itu datang, aku tidak akan bisa pergi dengan mudah."     

Setelah mengatakan hal itu, ular raksasa itu mengayunkan ekornya. Ia tetap mengawasi kedua orang itu sambil mundur dengan perlahan. Jelas, ia berhati – hati dan tidak ingin kehilangan pandangannya terhadap kedua Dou Huang itu. Walaupun ia dapat menahan dua orang Dou Huang, ia tidak dapat mengalahkan mereka berdua.     

Di balik jubah hitamnya, mata Xiao Yan menatap ular raksasa yang mulai mundur itu. Xiao Yan akhirnya membulatkan tekadnya. Tangannya terulur dari dalam jubahnya. Tangan itu terlihat seperti tangan wanita yang lemah.     

Melihat hal yang dilakukan Xiao Yan, Hai Bo Dong terdiam. Wajahnya memperlihatkan ekspresi tidak yakin.     

Ular itu juga melihat Xiao Yan yang mengulurkan tangannya. Ia berhenti bergerak, menatap Xiao Yan dengan kesal, dan tertawa, "He he, mengapa kau masih tidak mau menyerah? Kau memang mempunyai 'Api Surgawi', tetapi sepertinya kau masih belum mampu untuk mengeluarkan kekuatannya yang sebenarnya.!"     

Xiao Yan tidak memperdulikan ejekan ular raksasa itu saat ia mengulurkan tangannya di depannya dan terdiam sesaat. Tiba – tiba, sebuah api putih muncul di tangan kirinya. Suhunya yang sangat panas membuat udara di sekelilingnya terlihat kabur.     

Saat ia mengencangkan tangan kirinya, api putih itu bergejolak, memancarkan energi yang sangat besar.     

Mata ular raksasa itu menatap Xiao Yan dengan tatapan meremehkan. Ular raksasa itu sama sekali tidak merasa cemas. Walaupun ia sedikit takut dengan 'Api Surgawi' Xiao Yan, ia tahu bahwa ia tidak dapat mengeluarkan kekuatan api itu yang sebenarnya. Karena itu, ular itu tidak merasa cemas.      

Sesaat, ular itu menatap Xiao Yan dengan sinis. Tetapi, saat api berwarna hijau tiba – tiba muncul dari tangan Xiao Yan, ia terkejut. Ketakutan jelas terlihat di mata ular raksasa itu.     

"Apakah ini adalah 'Api Surgawi' juga? Sial! Tidak mungkin! Bagaimana mungkin ia memiliki dua jenis 'Api Surgawi?'" Melihat kekuatan api hijau itu, ular raksasa itu terdiam untuk beberapa saat. Seketika itu juga, Ia terkejut dan menahan nafasnya; tubuhnya melingkar seperti ular yang ekornya terinjak.     

Hai Bo Dong yang melayang di samping Xiao Yan terkejut melihat api putih dan hijau di kedua telapak tangannya. Berada dekat dengan Xiao Yan, ia dapat merasakan panas kedua lidah api itu dengan jelas. Saat itu, tanpa ia sadari ia mundur beberapa meter sampai ia merasa aman dan berhenti.     

"Sungguh tidak dapat dipercaya. Orang ini benar – benar memiliki dua jenis 'Api Surgawi'!"     

Hai Bo Dong terkejut dan menarik nafas dalam – dalam saat ia melihat tangan Xiao Yan. Dari semua pengalamannya, ia tidak pernah mendengar ada orang yang memiliki dua jenis 'Api Surgawi' pada saat yang bersamaan. Sifat 'Api Surgawi' itu liar dan memiliki kekuatan penghancur yang besar. Intinya, dua buah 'Api Surgawi' itu seperti bermusuhan dan tidak dapat digunakan secara bersamaan. Jika orang itu akan menggabungkan dua jenis 'Api Surgawi' yang berbeda, Hai Bo Dong tahu apa yang akan terjadi: Dua bom akan bertabrakan dan menciptakan ledakan yang sangat besar.     

Hai Bo Dong tidak yakin bagaimana cara Xiao Yan mendapatkan dua jenis 'Api Surgawi' yang berbeda. Tetapi, ia dapat merasakan energi kedua api itu yang awalnya jinak, berubah menjadi lebih ganas.     

"Apa yang orang ini akan lakukan dengan mengeluarkan dua jenis 'Api Surgawi?'" tanya Hai Bo Dong dalam hati. Ia melihat jubah hitam itu yang sedikit terangkat. Wajah tampan di dalamnya terlihat sedang tersenyum penuh kegilaan.     

Saat ia melihat senyuman Xiao Yan, Hai Bo Dong gemetar. Sebuah perasaan cemas muncul di hatinya. Ketika ia mengepakkan kedua sayap es miliknya, Dou Qi nya membentuk lapisan es berbentuk lingkaran yang melindungi seluruh tubuhnya.     

Di depan Xiao Yan, ular raksasa itu terus mengumpat karena terkejut. Jelas, ia tidak menyangka Xiao Yan mempunyai dua jenis 'Api Surgawi'.     

Xiao Yan menatap dua api berbeda warna di tangannya. Ia tidak memperdulikan ular raksasa yang bergerak – gerak seperti belut itu dan ia tersenyum kecil. Sesaat kemudian, ia menggertakkan giginya. Ia menggerakkan kedua tangannya ke tengah untuk menggabungkan kedua api itu.     

"Sial! Orang gila! Orang ini benar – benar gila!"     

Hai Bo Dong dan ular raksasa yang menyaksikan Xiao Yan itu mengumpat secara bersamaan. Setelah itu, mereka berdua mundur cukup jauh dan mengawasi Xiao Yan dari kejauhan.     

"Bajingan, jika kau mati sekarang, siapa yang akan membuatkan 'Pil Ungu Pemulih Energi' untukku." Hai Bo Dong mundur sambil berkata dengan kesal di dalam hati. Menurutnya, walaupun Xiao Yan memiliki dua jenis 'Api Surgawi,' tidak mungkin baginya untuk menggabungkan keduanya dengan aman.     

Xiao Yan tidak mempedulikan umpatan keduanya. Di otaknya, ia memikirkan jika 'Mantra Api' dapat menyimpan berbagai jenis 'Api Surgawi,' seharusnya tidak terlalu sulit untuk menggabungkan kedua 'Api Surgawi itu'.     

Kekuatan satu 'Api Surgawi' saja dapat membuat seorang Dou Huang ketakutan. Jika dua jenis 'Api Surgawi' digabungkan, kekuatan yang akan dihasilkan saat mereka bertabrakan akan bertambah berkali – kali lipat!     

Percobaan ini sungguh gila. Tentu saja, walaupun sangat berbahaya, jika Xiao Yan berhasil, ia akan memiliki sebuah jurus yang akan sangat ditakuti, bahkan oleh seorang Dou Huang.     

"Wow, jika penggabungan ini berhasil, jurus ini akan menjadi sebuah Jurus Dou yang kuciptakan sendiri, bukan?" Gumam Xiao Yan dalam hati. Tangannya gemetar saat kedua api itu akan bergabung.     

"Duar!"     

Saat dua api itu bertemu, sebuah suara seperti guntur muncul dari tangan Xiao Yan. Seketika itu juga, tangannya terasa sangat sakit. Darah segar mengalir di tangannya. Jika bukan karena Dou Qi yang melindunginya, kedua tangannya pasti sudah meledak.     

Xiao Yan menahan rasa sakit di tangannya itu. Api putih muncul di mata kirinya sedangkan mata kanannya diselimuti oleh api hijau. Kedua api itu terlihat sangat mengerikan saat mereka saling bertukar – tempat satu sama lain.     

Sambil menggertakkan giginya, Xiao Yan menahan energi akibat gabungan dua jenis 'Api Surgawi' itu. Udara di sekelilingnya bergetar saat ia terus berusaha mendorong tangannya ke tengah.     

Jarak di antara kedua telapak tangan Xiao Yan hanya selebar setengah sentimeter. Tetapi, jarak kecil itulah yang membuat Xiao Yan menggunakan seluruh tenaganya untuk terus mempertahankan jurus itu.     

Ular raksasa itu menatap Xiao Yan yang terlihat seperti orang gila. Walaupun ia tahu bahwa ia berada dalam bahaya, ia tidak mau pergi. Ia merasa iri melihat Xiao Yan dapat memiliki dua jenis 'Api Surgawi.' Daripada kabur, ia ingin melihat orang sombong itu terbakar habis akibat perbuatannya sendiri! Di Dunia Dou Qi, ia tidak pernah mendengar seseorang yang dapat menggunakan 'Api Surgawi' seperti itu.     

Darah segar terus mengalir di telapak tangan Xiao Yan. Api hijau dan putih itu mulai tergabung. Tetapi, terlihat jelas bahwa saat kedua api itu tergabung, Xiao Yan menahan kekuatan dua buah 'Api Surgawi' itu. Xiao Yan mengerang, lalu memuntahkan darah dan menetes ke api itu. Tetesan darah itu dengan cepat terbakar habis.     

Xiao Yan menggertakkan giginya dan menatap kedua api itu dengan keras kepala. Ia mengerti hal yang ia lakukan sangatlah bodoh. Tetapi, setelah berpikir sesaat, ia tetap melanjutkan penggabungan itu. Ia berambisi untuk menyelesaikan jurus itu.     

Sejak bertemu dengan Yao Lao, Xiao Yan selalu mengandalkan kekuatan Yao Lao untuk tetap hidup setiap kali ia bertemu dengan lawan yang tidak dapat ia kalahkan. Xiao Yan tidak bangga akan hal itu. Mungkin Yao Lao tidak berkata apa – apa, tetapi Xiao Yan tahu bahwa Yao Lao juga tidak suka melihat Xiao Yan selalu menggunakan kekuatannya untuk melawan orang yang lebih kuat.     

Xiao Yan adalah orang yang teguh pada pendiriannya. Terkadang, sifatnya itu juga dapat dianggap sebagai keras kepala. Saat itu Xiao Yan yang terlihat putus asa, menjadi sangat keras kepala.     

Pada saat itu, Xiao Yan benar – benar ingin mencoba, apakah dengan kekuatannya sendiri ia mampu menciptakan sebuah jurus dengan kekuatan yang sangat mengerikan yang bahkan membuat Yao Lao terkejut. Di dalam tubuh Xiao Yan, selain 'Mantra Api' dan 'Inti Api Teratai Hijau,' tidak ada hal lain yang memiliki kekuatan seperti itu.     

Setiap kali kedua api itu hampir tergabung, mereka tidak mau bercampur menjadi satu, tidak peduli bagaimanapun Xiao Yan berusaha menggabungkan mereka. Malah, setiap kali Xiao Yan mendorong mereka, mereka menjadi semakin marah dan energi mereka menjadi semakin tidak stabil.     

"Dor!"     

Sebuah ledakan sekali lagi terdengar. Bagian di antara ibu jari dan telunjuk Xiao Yan terdorong. Ia menunduk dan melihat bola api yang berubah – ubah warna antara hijau dan putih itu. Xiao Yan tahu bahwa itu adalah pertanda sebelum energi itu akan meledak.     

Merasakan energi yang ganas di sekitar Xiao Yan, Hai Bo Dong berteriak kepadanya, "Sial, Xiao Yan. Sudahlah, matikan mereka. Jika kau terus memaksa mereka, energi itu akan meledak!"     

Saat ular raksasa itu juga merasakan energi di tangan Xiao Yan yang menjadi tidak stabil, ia tertawa dan mengejek Xiao Yan, "Ha ha, sungguh orang yang terlalu menyombongkan kekuatannya!"     

Xiao Yan tidak mendengarkan perkataan Hai Bo Dong. Matanya tetap menatap bola api berwarna hijau dan putih itu. Saat itu, ia tidak mendengar suara apapun, seolah - olah langit dan Bumi terdiam.     

Saat itu, Xiao Yan terkejut. Jari – jarinya terasa lebih nyaman saat ia seperti berhasil menemukan suatu terobosan. Kesepuluh jarinya bergerak mengelilingi bola api itu. Benang – benang Dou Qi yang keluar dari 'Mantra Api' tersalur ke dalamnya.     

Setelah Dou Qi itu tersalur dari 'Mantra Api,' bola api itu menjadi tenang. Kedua api itu bergerak – gerak sedikit. Akhirnya mereka tergabung menjadi dudukan teratai berwarna hijau dan putih di tangan Xiao Yan. Hai Bo Dong dan ular raksasa itu terkejut melihat keberhasilan Xiao Yan.     

Saat dudukan teratai itu terbentuk, tubuh Xiao Yan gemetar. Ia menundukkan kepalanya dan menatap dudukan teratai itu. Ia bergumam, "Apakah aku berhasil? Api Teratai Buddha Marah?"     

Saat suaranya menjadi semakin pelan, wajah Xiao Yan menjadi pucat. Wajahnya yang terkejut berubah saat ia melempar teratai hijau putih itu ke arah ular raksasa yang masih terkejut itu.     

Saat api itu melesat di udara, tidak ada angin yang berhembus karena energi api itu. Tetapi, api yang melayang itu membuat seluruh sisik ular raksasa itu menjadi menjadi kaku.     

Teratai berwarna hijau putih itu melesat menuju ular raksasa itu. Tetapi saat api itu berjarak dua puluh meter dari ular itu, api itu mulai bergetar dan mengecil. Sesaat setelahnya, api itu mengembang dan diikuti oleh sebuah ledakan yang mengguncang Bumi menggelegar di langit.     

"Dor!"     

Sebuah energi yang sangat besar tersebar dari pusat ledakan. Saat itu, gelombang energi muncul di udara. Gelombang itu melewati gunung tinggi di antara awan yang jaraknya tidak jauh dari situ. Seketika itu, puncak gunung itu meledak dan retakkan dari gunung itu sangat halus bagaikan sebuah cermin.     

Lima ratus meter di depan Kota Yan, dua sosok berhenti di angkasa. Mereka menoleh ke sebuah tempat di kejauhan. Sebuah wajah tua yang keriput seperti kulit kayu dan sebuah wajah cantik yang anggun, dipenuhi oleh rasa kaget dan tidak percaya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.