Perjuangan Menembus Surga

Nalan!



Nalan!

0Setelah melewati terowongan gelap di bawah tembok kota itu, sinar matahari tiba – tiba masuk ke mata Xiao Yan, membuatnya menutup mata karena silau.     

Sesaat kemudian, saat matanya sudah terbiasa degan sinar matahari, Xiao Yan membuka lebar matanya. Telinganya dipenuhi oleh suara aktivitas dan keramaian.     

Saat ia membuka matanya ia dapat melihat isi kota yang sangat megah. Saat ia berdiri di jalan keluar dari terowongan di bawah tembok itu, Xiao Yan melihat pertokoan yang ramai dan mewah di kedua sisi jalan. Ia juga melihat banyak orang berjalan lalu lalang. Ia hanya bisa kagum oleh kemegahan kota itu. Kota ini memang pantas menjadi kota terbesar di bagian timur kerajaan Jia Ma. Jumlah orang dan kemewahan kota ini dapat dibandingkan dengan Kota Batu Hitam yang pernah dikunjunginya.     

Sambil berdiri di tengah jalan, Xiao Yan mengusap telinganya yang tiba tiba kesakitan karena kaget mendengar kerasnya suara di kota itu. Matanya terlihat lelah. Ia mengusap dahinya dan berkata kepada Hai Bo Dong yang berada di sisinya, "Kita telah terbang tanpa istirahat selama dua hari, sebaiknya kita mencari tempat untuk beristirahat dan mencari informasi tentang klan Mo."     

Mendengar perkataan Xiao Yan, Hai Bo Dong mengangguk, "Baiklah, kau benar juga." Walaupun setelah ia menjadi Dou Huang ia jauh lebih kuat dan tahan lelah daripada orang – orang biasa, dua hari terbang tanpa henti tetap menguras Dou Qinya. Ia tidak akan menolak untuk beristirahat sejenak.     

Melihat anggukan Hai Bo Dong, Xiao Yan tersenyum dan melangkah menyusuri jalan itu. Setelah itu, mereka mengikuti arus manusia di sana dan berjalan dengan pelan.     

Sepanjang jalan, toko – toko yang mewah membuat Xiao Yan terkejut. Setelah sampai di ujung jalan, Xiao yan mengeluarkan suara 'ck ck.' Ia tertawa pelan, "Aku telah mengamati, jumlah toko di jalan ini ada seratus tiga. Di antaranya, ada tujuh puluh empat toko dengan nama 'Mo' di papan namanya. Melihat hal ini, memang benar perkataan orang jika klan Mo sebagai penguasa kota ini."     

Hai Bo Dong memperhatikan pemandangan di sekelilingnya, sebelum ia mengangguk dan berkata, "Klan Mo menjadi semakin besar semakin lama mereka berada di sini. Dulu, waktu aku pertama kali datang ke sini, ada banyak pihak di Kota Yan yang kekuatannya dapat menyaingi klan Mo."     

Xiao Yan mengelus dagunya dan bertanya, "Apakah Sekte Misty Cloud benar – benar sekuat itu? Sebuah klan yang dulunya tidak terlalu kuat dapat menjadi besar dengan bergantung pada mereka?"     

Wajah Hai Bo Dong berubah serius saat ia berkata, "Jika dilihat luarnya, kekuatan Sekte Misty Cloud tidaklah terlalu mengerikan. Tetapi, mereka punya kekuatan tersembunyi yang sangat mengerikan. Kau perlu tahu bahwa selama bertahun – tahun belakangan, ada beberapa orang – orang kuat yang keluar dari sekte itu, meskipun tidak diketahui jumlah pastinya. Orang – orang kuat ini menyebar ke seluruh penjuru kerajaan Jia Ma. Beberapa dari mereka bahkan pergi ke luar kerajaan Jia Ma. Sebagian besar kekuatan yang mereka bangun, berhubungan dengan Sekte Misty Cloud. Mereka itu seperti cabang dari Sekte Misty Cloud. Bayangkan apa yang terjadi bila suatu hari Sekte Misty Cloud mengumpulkan semua orang kuat itu ditambah kekuatan yang telah mereka bangun; Aku tidak bisa membayangkan akan menjadi seperti apa sekte itu. Jika hal itu terjadi, kukira walaupun nenek moyang kerajaan Jia Ma melindungi kerajaan ini, mereka juga tidak akan mampu bertahan melawan mereka."     

Mendengar hal itu, Xiao Yan menghela nafas dan bergumam, "Itu terdengar cukup menyeramkan."     

"Aku tidak tahu masalah apa yang kau punya dengan Sekte Misty Cloud, tetapi karena aku sudah mengenalmu, aku akan memberimu sedikit nasihat. Jika kau memang harus berurusan dengan mereka, jangan membuat masalah besar dengan mereka. Kau tidak bisa menyentuh sarang lebah secara sembarangan, atau kau akan tersengat." Hai Bo Dong kembali merenung sesaat dan kemudian kembali diam.     

Xiao Yan menggerakkan kepalanya dan menepuk lengan bajunya. Beberapa saat kemudian, ia mulai melangkahkan kakinya lagi. Setelah berjalan beberapa saat, ia menoleh ke belakang, tersenyum, dan berkata "Mungkin yang kau katakan itu benar, tetapi ada hal – hal yang harus kulakukan. Jika pada akhirnya aku harus menusuk sarang lebah itu, aku akan tetap pada pendirianku!"     

Mendengar kata – kata Xiao Yan, Hai Bo Dong hanya bisa menggeleng. Ia tidak mengerti mengapa anak muda yang punya masa depan yang cerah ini akan tetap keras kepala mencari masalah dengan Sekte Misty Cloud. Tidakkah dia tahu bahwa perbuatan itu sangatlah bodoh"     

"Terlebih lagi, jika mereka betul – betul bertindak seperti lebah dan mencari masalah denganku, aku akan bilang kepada mereka bahwa aku, Xiao Yan, bukanlah tanah liat yang lembek. Jika mereka berani menyerang, aku juga tidak akan segan menghabisi mereka. Aku masih muda dan punya banyak waktu. Dengan kekuatan seorang Dou Huang, mungkin aku tidak akan bisa menghancurkan Sekte Misty Cloud. Jika itu benar, maka aku akan berlatih keras untuk menjadi seorang Dou Zhong. Jika menjadi Dou Zhong juga masih belum cukup, aku akan menjadi Dou Sheng, atau bahkan Dou Di!" Kata – kata Xiao Yan membuat langkah kaki Hai Bo Dong terhenti sejenak karena terkejut. Ia terdiam, memandangi wajah tampan orang yang keras kepala itu. Beberapa saat kemudian, ia tersenyum kecut dan berkata, "Mungkin Sekte Misty Cloud benar – benar telah mencari masalah dengan seekor lebah gila."     

"Oh ya. Siapakah nenek moyang kerajaan Jia Ma yang kau sebut tadi, pak tua? Tanya Xiao Yan.     

"Seorang monster tua. Kau dapat menemui monster tua ini secara langsung jika kau sempat berkunjung ke ibukota. Orang tua itu adalah pelindung dari kerajaan Jia Ma. Kekuatannya sangat besar dan mengerikan. Setelah lama tidak terlihat, seberapa besar kekuatannya sekarang?" Hai Bo Dong mengelus janggutnya. Ekspresinya sedikit takut. Beberapa saat kemudian ia tiba – tiba tertawa, "Dulu, ia juga pernah melawan Ratu Medusa. Tetapi, ia lebih kuat dariku dan dapat menahan imbang Ratu Medusa. Ia juga dapat kembali tanpa cedera serius."     

Mendengar hal ini, Xiao Yan terkejut. Ratu Medusa adalah seseorang yang kuat, yang berada di puncak tingkat Dou Huang. Bertarung dengannya dan tidak kalah, monster tua ini paling tidak adalah seorang Dou Huang bintang enam.     

Xiao Yan menggelengkan kepalanya. Langkah kakinya berhenti dan ia menatap sebuah penginapan mewah di sebuah sisi jalan. Nama penginapan itu adalah 'Mo Suo Garden.' Ia menghadap ke Hai Bo Dong dan bertanya, "Mari kita beristirahat di sini?"     

"Baiklah." Hai Bo Dong mengangguk.     

Keduanya berjalan masuk ke penginapan mewah itu dan memandangi bagian dalam penginapan itu. Mereka cukup terkejut melihat penginapan itu cukup ramai. Setelah mendengarkan pembicaraan orang – orang di sana, Xiao Yan tahu bahwa orang – orang ini adalah orang – orang yang datang untuk merayakan ulang tahun pemimpin klan Mo.     

Xiao Yan menggelengkan kepalanya dan berjalan ke meja depan. Saat ia meminta dua kamar, pelayan wanita yang lumayan cantik itu bertanya dengan ramah, "Tuan, apakah kalian membawa kartu undangan dari klan Mo?"     

"Kartu undangan" Xiao Yan bingung, Ia mengernyitkan dahinya dan menggeleng, "Tidak. Apakah kami harus mendapatkan undangan dari klan Mo jika ingin mengunjungi Kota Yan?"     

Pelayan wanita itu tersenyum dan menjawab, "Maaf tuan, untuk beberapa hari ini, semua penginapan di Kota Yan telah disewa oleh klan Mo. Penginapan – penginapan ini hanya menerima tamu – tamu klan Mo."     

Xiao Yan tertawa pelan. Ia memainkan sebuah ornamen di meja depan itu dan berkata dengan malas, "Cih, klan Mo ini merepotkan saja."     

Mendengar hal ini, ekspresi pelayan wanita itu menjadi serius. Ini pertama kalinya ia mendengar ada seseorang yang berani berkata buruk mengenai klan Mo di Kota Yan. Saat ini, ia tidak yakin apakah ia harus tersenyum atau tidak. Dari wajahnya, ia terlihat sangat malu.     

Melihat wajah malu pelayan itu, Xiao Yan merasa bosan. Ia berbalik, seperti akan pergi meninggalkan tempat itu. Tetapi tiba – tiba sebuah bayangan hitam melesat dengan cepat dan menghantam meja depan itu.     

"Brak!"     

"Dari mana orang desa kurang ajar ini berasal? Berani – beraninya kau bilang klan Mo merepotkan di Kota Yan!" Di belakang bayang hitam Xiao Yan, tawa perempuan itu terdengar dari sisi kiri Xiao Yan.     

Tahu bahwa suara itu adalah suara wanita di pintu gerbang tadi, Xiao Yan menjadi tidak sabar. Ia berbalik dan melihat orang – orang di depannya.     

Kelompok itu berisi orang – orang yang masih muda. Pemimpin mereka mengenakan baju berwarna merah. Bentuk tubuhnya sempurna dan terlihat sangat menarik. Tubuh bagian bawahnnya ditutupi oleh rok ketat sepaha, memperlihatkan kaki indahnya yang putih dan panjang. Di ruangan itu, mata para lelaki sesekali melirik sepasang kaki yang indah itu. Nafsu terpancar dari mata mereka.     

Setelah melihat wanita berbaju merah yang memegang cambuk itu, Xiao Yan mengenalinya. Ia adalah istri dari wakil ketua klan Mo yang menunggang kuda di gerbang tadi.     

Xiao Yan menatap wanita sombong ini tanpa ekspresi. Ia menggelengkan kepalanya dan berjalan keluar.     

"Bocah! Kau cari mati!" Melihat kelakuan Xiao Yan yang tidak mempedulikannya, wanita berbaju merah yang menarik perhatian seluruh orang itu menaikkan alisnya. Diiringi bunyi cambuk di tangannya, ia berubah menjadi bayangan hitam dan melesat menuju Xiao Yan.     

Saat cambuk itu akan mengenai tubuh Xiao Yan, api berwarna hijau tiba – tiba muncul. Api itu menghanguskan cambuk itu tanpa sisa, dan kemudian melesat ke arah wanita berbaju merah tadi.     

Saat api hijau itu muncul, suhu di ruangan itu tiba – tiba meningkat.     

Saat melihat api hijau itu, beberapa orang di ruangan itu yang paham akan jurus itu berteriak, "Api Surgawi?" Seberkas api hijau itu melesat tepat ke arah kepala wanita itu. Jika ia terkena api itu, bahkan jika ia bisa selamat, wajahnya yang cantik akan menjadi rusak     

Matanya yang indah menunjukkan rasa kaget. Wanita berbaju merah itu terpaku saat ia melihat api hijau itu semakin mendekat. Ia ingin mengelak, tetapi apakah ia mampu melakukannya? Saat itu, ia hanya dapat berdiri di tempat dan membiarkan api itu mengenainya.     

Saat api hijau itu akan mengenai wanita berbaju merah itu, sebuah bayangan hitam melesat dari luar. Ia menangkap wanita itu dan melompat ke samping menghindari api hijau itu.     

Api hijau itu meleset dan mengenai batu hijau tepat di belakang wanita berbaju merah tadi berdiri. Disaksikan oleh semua orang, dalam sekejap, pahatan batu yang kokoh itu berubah menjadi cairan.     

Melihat kekuatan seberkas api tadi ternyata se-menakutkan ini, semua orang di ruangan itu menarik nafas dalam – dalam. Seketika itu juga, pandangan mereka terarah ke pria berbaju hitam yang wajahnya tanpa ekspresi itu.     

"Adik, hentikan ini!" Dari sebuah sudut di ruangan itu, seorang laki – laki paruh baya tergesa – gesa menampakkan dirinya. Wanita berbaju merah itu berada di belakangnya. Jelas saja pria itu yang menyelamatkan wanita itu.     

Pria paruh baya itu hanya diam, berdiri jauh darinya, dan tidak mau melangkah maju. Melihat hal itu, Xiao Yan menoleh. Tangannya yang panjang terulur dengan pelan dari dalam jubahnya. Seberkas api hijau sekali lagi muncul di ujung jarinya.     

Pria paruh baya itu mengawasi api hijau di ujung jari Xiao Yan. Dengan gugup, ia melipat tangannya dan memohon, "Adik, Ling Lin tidak berpikir sebelum bertindak. Atas nama klan Mo, sudikah kau menjaga kehormatanmu dengan tidak menyerangnya,"     

"Cih, klan Mo?" Xiao Yan tersenyum tipis. Ia melirik pria yang kekuatannya sekelas Dou Shi itu dan kemudian tertawa, "Kau harus mendisiplinkan klanmu. Jangan kau pikir klan Mo tidak perlu peduli dengan segala hal hanya karena kalian dilindungi oleh Sekte Misty Cloud. Kau tidak pernah tahu akan menyinggung orang – orang yang tidak seharusnya kau buat marah. Bahkan Sekte Misty Cloud tidak akan bisa melindungimu."     

Tawa dingin pria muda itu terdengar di seluruh ruangan. Semua orang terkejut dengan kata – kata yang berani itu. Tatapan mereka terfokus ke arah api hijau di jari Xiao Yan. Setelahnya, mereka memandangi Hai Bo Dong yang hanya diam di belakang Xiao Yan. Mereka cukup bijak untuk tidak ikut campur dalam masalah itu. Dapat memiliki jurus api hijau yang mengerikan di umur semuda itu adalah hal yang tidak mungkin dilakukan tanpa bantuan seseorang yang sangat kuat. Jika ada orang sekuat itu yang membantu anak muda itu, maka kata – katanya tadi bukanlah omong kosong     

"He he, adik, kau benar. Setelah aku kembali, aku akan meminta klanku untuk memberi hukuman yang setimpal untuk Ling Lin." Pria paruh baya itu jelas bukanlah orang yang bodoh. Jadi, ia tidak marah mendengar kata – katanya. Ia malah ikut tertawa dengannya.     

Setelah melihat pria paruh baya itu, pandangan Xiao Yan terarah ke wanita cantik berbaju merah itu. Setelah merasakan tatapan Xiao Yan mengarah padanya, wanita yang tadinya berlagak sombong itu, tiba – tiba menyembunyikan wajah pucatnya di belakang pria paruh baya itu, takut jika api hijau itu akan menyerang secara tiba – tiba. Sikapnya takutnya yang sekarang sangat berbeda dari sikapnya tadi.     

Xiao Yan perlahan memasukkan tangannya ke dalam jubahnya. Ia baru akan berbalik saat pria paruh baya itu tiba - tiba menghampirinya dan berkata dengan ramah, "Tuan – tuan, beberapa hari ini semua tempat penginapan telah disewa oleh klan Mo. Jadi, meskipun kalian pergi ke seluruh penjuru kota, kalian tidak akan mendapatkan tempat untuk beristirahat. Hehe, sebagai permintaan maaf, aku akan memerintahkan tempat ini untuk menyiapkan dua kamar terbaik yang mereka punya. Sudikah tuan – tuan menerima permintaan maaf klan Mo?"     

Xiao Yan menghentikan langkahnya. Ia berbalik dan matanya menatap pria paruh baya itu. Ia terlihat sangat cekatan dalam semua perbuatannya. Setelah bertukar pandang dengan Hai Bo Dong, ia tidak berkata apapun. Ia berputar, berjalan menuju tangga, dan berkata, "Tunjukkan jalannya!"     

"Eh." Melihat Xiao Yan dan Hai Bo Dong telah menentukan pilihan, pria paruh baya itu terdiam. Ia segera sadar dari lamunannya, berbicara dengan wanita berbaju merah itu, dan berjalan ke arah mereka.     

Melihat Xiao Yan yang menghilang di balik tangga, suasana tegang di ruangan itu mulai menghilang. Bisikan – bisikan mulai terdengar. Mereka sedang membicarakan pria muda dan orang tua misterius itu.     

Pucat di wajah cantik wanita berbaju merah itu perlahan menghilang setelah Xiao Yan pergi. Ia mengusap matanya dengan punggung tangannya. Ini adalah pertama kalinya ia mengalami hal seperti ini setelah bertahun – tahun.     

Selain wanita itu, para pria muda yang sebelumnya berdiri terpaku melihat kejadian tadi, mulai menghibur wanita itu.     

Sifat wanita muda itu memang tidak baik, tetapi setidaknya ia adalah anak dari keluarga yang terpandang. Setelah beberapa waktu, ia dapat menenangkan dirinya. Sifatnya yang seperti putri itu hilang. Walaupun senyumannya terlihat dipaksakan, wajahnya yang cantik tetaplah cantik. Apapun yang terjadi, para pria di sana tetap tertarik padanya.     

Para pria muda yang tadinya diam seperti patung, tiba – tiba menjadi berani dan menunjukkan tekadnya, kepada wanita cantik itu, "Ling lin, orang itu benar – benar seperti iblis. Kau tenang saja, besok aku akan mengumpulkan beberapa orang untuk membantumu membalas dendam."     

"He he, Adik Ling Lin, mengapa kau menangis? Apakah ada orang yang berani mengganggumu di kota Yan?" Saat para pria muda itu menunjukkan keberanian mereka kepada wanita itu, sebuah tawa yang terdengar seperti lonceng tua terdengar dari balik pintu.     

Tawa pelan yang seperti lonceng tua itu terdengar ke seluruh ruangan, membuat semua orang gemetar. Dalam sekejap, seluruh mata tertuju ke pintu masuk.     

Tidak lama setelah tawa seorang wanita itu terdengar, gaun seputih bulan pelan – pelan terlihat.     

Semua pria menahan nafas, saat menatap wanita yang berjalan dengan anggun melewati pintu itu. Mata – mata penasaran itu, tiba – tiba berubah menjadi mata yang penuh dengan rasa kagum.     

Wanita itu mengenakan gaun yang warnanya putih seperti bulan. Gaun itu ketat di bagian tubuh, dan longgar di bagian lengan. Pinggulnya yang elok diikat oleh sabuk berwarna perak yang terikat tepat di pinggangnya yang langsing.     

Tangan wanita itu sangat lembut. Kulitnya kenyal dan alisnya yang kecil memancarkan keanggunan seperti seorang dewi. Saat Ia tersenyum, senyuman itu terlihat lembut, tetapi memancarkan ketidakpedulian yang membuat orang – orang tidak berani mendekatinya.     

Sepasang anting giok hijau tergantung di daun telinga wanita itu. Suara 'kling' yang dibuat anting – anting itu saat bergoyang bagaikan musik yang dimainkan oleh tebing – tebing dan padang rumput pegunungan dan     

Wanita berbaju putih yang tiba – tiba muncul itu memiliki sifat dan kecantikan yang jauh melebihi wanita berbaju merah itu. Saat keduanya berdiri sejajar, semua orang menghormati mereka.     

Di ruangan itu, tatapan para pria di sana tertuju kepada tubuh sempurna wanita itu. Tetapi, saat pandangan mereka berpindah ke arah pedang panjang berwarna perak yang di keluarkan dari lengan bajunya, ekspresi mereka berubah, mereka semua mengalihkan tatapan mereka dan tidak berbicara sepatah katapun.     

Wanita berbaju merah itu terdiam melihat wanita anggun yang berjalan dari pintu itu. Setelah terpaku beberapa saat, ia melompat dan tertawa dengan senang dan penuh cinta. "Kakak Nalan, mengapa kau datang?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.