Perjuangan Menembus Surga

Gu Te



Gu Te

0"Roh Dingin Air Terjun Es?"     

Mendengar nama yang disebutkan Xiao Yan, Frank dan Ao Tuo benar-benar terdiam sejenak. Sesaat kemudian, mereka berkata dengan suara terkejut, "Bocah kecil, Roh Dingin Air Terjun Es adalah unsur Spiritual yang sangat langka dan berharga. Dengan kemampuanmu saat ini, sepertinya kau belum memerlukan benda semacam ini."     

Dengan tersenyum, Xiao Yan berkata, "Aku benar-benar membutuhkan benda ini. Grandmaster, apa kau kenal seseorang di Asosiasi Alchemist yang memilikinya? Jika ada, aku dapat membayar dengan harga mahal sebagai gantinya."     

Frank menggelengkan kepalanya dan berkata, "Harga yang maha? Xiao Yan, kau harus tahu bahwa 'Roh Dingin Air Terjun Es' ini adalah sesuatu yang sangat langka yang tidak dapat diukur dengan koin emas. Selain itu, bahkan jika ada seseorang yang memiliki benda ini, kau akan sulit sekali mencari sesuatu untuk ditukarkan dengannya."     

"Hehe, tentu saja aku mengerti. Bisakah Grandmaster membantuku untuk menyelidikinya? Jika benar-benar ada seseorang yang memilikinya, aku mungkin bisa memberi sesuatu yang dapat memuaskannya." Kata Xiao Yan dengan sopan sambil tersenyum dan mengangguk.     

Melihat desakan Xiao Yan, Frank mengerutkan alisnya yang panjang. Dia lalu bertukar pandang dengan Ao Tuo kemudian dengan tak berdaya menganggukkan kepalanya.     

"Silahkan tunggu sebentar." Ao Tuo berdiri dan memberitahu Xiao Yan sebelum dia kemudian berbalik dan berjalan ke bagian dalam ruang belajar.     

"Si tua ini adalah wakil ketua Asosiasi Alchemist Kota Batu Hitam. Meskipun seringkali dia sangat malas dan jarang tertarik untuk melakukan pekerjaan di asosiasi, tapi biasanya dia yang bertanggung jawab mengenai urusan-urusan seperti kesepakatan bisnis." Frank tersenyum pada Xiao Yan sambil pandangannya mengikuti kepergian sosok Ao Tuo.     

Xiao Yan menganggukkan kepalanya dengan menyeringai dan dengan lembut meletakkan tangannya di sandaran tangan kursi. Jari-jarinya mengetuk sandaran itu dengan ringan. Wajahnya yang tenang terlihat sedikit berharap.     

Frank dengan perlahan mengangkat cangkir teh dan meminumnya, dan melihat Xiao Yan yang berpura-pura tenang. Dia pun tidak bisa menahan rasa ingin tahunya, "Apakah 'Roh Dingin Air Terjun Es' itu benar-benar sangat penting baginya?"     

Xiao Yan menunggu lama sebelum kemudian Ao Tuo memeluk buku tebal yang tampak kuno dan berjalan keluar dari ruangan dalam. Dia dengan perlahan meletakkannya di atas meja, berbalik dan menggelengkan kepalanya sambil menghadap Xiao Yan. Dengan suara tak berdaya, dia berkata, "Aku minta maaf. Aku telah mencari semua catatan terbaru dari pertukaran barang, tapi aku tidak menemukan seseorang pun yang memiliki 'Roh Dingin Air Terjun Es'."     

"Benda ini sangat langka dan persyaratan yang dibutuhkan untuk melestarikannya sangat ketat. Aku ingat dulu ada seorang Alchemist tingkat empat yang beruntung menemukan 'Roh Dingin Air Terjun Es' dari tempat yang sangat dingin. Namun, karena metode pengawetan yang tidak tepat, benda itu kemudian berubah menjadi uap putih dan menghilang..." Ao Tuo merasa sedikit kasihan saat menceritakannya.     

Mendengar ini, Xiao Yan kembali menghela napas, wajahnya penuh dengan kekecewaan. Ia menggelengkan kepalanya, kemudian mengangkat wajahnya dan tersenyum pahit, "Lupakan saja jika memang tidak ada. Aku telah merepotkan Anda."     

Setelah menyadari ekspresi kecewa di wajah Xiao Yan, Frank dengan tak berdaya melambaikan tangannya. Dia berbalik dan dengan lembut bertanya pada Ao Tuo, "Benar-benar tidak ada?"     

Ao Tuo menepuk buku tebal di tangannya dan menggelengkan kepalanya, "Benar-benar tidak ada."     

"Karena di sini tidak ada, aku sarankan kau pergi ke rumah lelang untuk mencari tahu. Jika kau beruntung, kau mungkin bisa mendapatkannya secara kebetulan." Ucap Frank berusaha untuk menghibur Xiao Yan.     

Xiao Yan tersenyum pahit dan mengangguk. Dalam hatinya, dia sangat yakin bahwa jika itu adalah sesuatu yang tidak dimiliki oleh Asosiasi Alchemist, maka dia akan sulit sekali mendapatkan harta langka ini di rumah lelang.     

"Ugh, karena tidak ada lagi yang aku butuhkan, maka aku akan segera pamit." Berdiri dengan sikap kecewa, Xiao Yan mengepalkan kedua tangannya dan memberi hormat kepada kedua orang tua tersebut, kemudian berbalik dan berjalan keluar dari ruang belajar.     

Melihat ekspresi kecewa Xiao Yan, Ao Tuo dengan tak berdaya menggelengkan kepalanya. Dia merenung sejenak, kemudian tiba-tiba dia memanggil, "Tunggu!"     

"Ya?" Xiao Yan terhenti sejenak sebelum kemudian dia berbalik dan melihat Ao Tuo yang larut dalam pikirannya.     

"Apa kau benar-benar membutuhkan Roh Dingin Air Terjun Es?" Ao Tuo bertanya dengan mengerutkan dahinya.     

"Ya, aku benar-benar membutuhkannya." Xiao Yan menganggukkan kepalanya dengan serius. Melihat Ao Tuo yang tenggelam dalam pikirannya, jantungnya sedikit berdebar. Suaranya terdengar sedikit gembira saat berkata, "Grandmaster Ao Tuo, apa kau memiliki Roh Dingin Air Terjun Es?"     

Di samping Ao Tuo, Frank juga menatap dengan bingung pada orang di sampingnya. Jelas, dia juga tidak tahu apa-apa.     

"Haha, aku benar-benar tidak memiliki benda itu." Ao Tuo tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Ketika dia melihat bahwa Xiao Yan sekali lagi merasa kecewa, dia tidak bisa menahan tawa, "Tapi aku sepertinya telah melihat barang itu sebelumnya di rumah seorang pria yang aneh."     

"Oh?" Mendengar ini, mata Xiao Yan tiba-tiba berubah cerah. Dia buru-buru bertanya, "Siapa dia? Dimana dia?"     

"Uh… aku harus mengingatkanmu terlebih dulu, jika kau tidak siap untuk membayar harga yang sangat mahal, kau tidak akan mungkin mendapatkan apa yang kau butuhkan dari orang itu." Ao Tuo berkata sambil tersenyum.     

"Oh... aku akan mencobanya sebaik mungkin..." Xiao Yan menjawab dengan ragu-ragu. Tanpa mengetahui kondisi seperti apa yang mungkin diberikan, dia tentu saja tidak berani terlihat terlalu percaya diri.     

"Pak Tua... kau tidak berbicara mengenai Gu Te, lelaki tua yang menghargai harta seperti menghargai hidupnya, kan?" Frank, yang mengerutkan alisnya, tiba-tiba berkata dengan heran.     

"Ya, si pria tua aneh itu. Terakhir kali aku pergi ke tempatnya, sepertinya aku mendengar dia menyebutkan 'Roh Dingin Air Mancur Es'. Tapi lelaki tua itu benar-benar sangat pelit; dia bahkan tidak mau membiarkanku melihatnya..." Ao Tuo berkata dengan wajah penuh senyum.     

"...Jika dia benar-benar memiliki 'Roh Dingin Air Mancur Es', aku kira Xiao Yan tidak akan berhasil menukar benda itu dari tangannya." Frank dengan tak berdaya menggelengkan kepalanya. Dia menatap Xiao Yan dengan tatapan iba.     

"Siapa itu Gu Te ?" Merasa sedikit gelisah setelah ditatap oleh Frank dengan tatapan tersebut, Xiao Yan pun bertanya dengan suara gelisah.     

"Orang itu juga seorang Alchemist. Meski ia hanya seorang Alchemist tingkat tiga, tapi koleksi yang dimilikinya cukup untuk membuat iri Alchemist siapapun di Kekaisaran Jia Ma." Ao Tuo menggelengkan kepalanya dan mendecakkan lidahnya saat memuji.     

"Dia bukan anggota Asosiasi Alchemist?" Tanya Xiao Yan dengan terkejut.     

"Bukan, watak pria itu terlalu aneh. Kemampuannya untuk memurnikan obat cukup baik, tetapi ia lebih suka memanjakan diri dengan mengumpulkan berbagai bahan langka dan aneh, sehingga membuatnya tetap menjadi seorang Alchemist tingkat tiga. Kesenangannya mengoleksi benda-benda itu telah mencapai tingkat mental yang tidak sehat. Begitu dia mengetahui ada seseorang yang memiliki sesuatu yang bagus, Gu Te akan berulang kali mengganggu pemiliknya, hingga membuat orang itu menjadi sangat frustasi dan pusing luar biasa." Frank tertawa pahit. Dari sikapnya, sepertinya dia secara pribadi juga mengalami hal ini.     

"Hehe. Saat itu, salahmu sendiri karena bosan dan benar-benar mengeluarkan Jamur Ganoderma Darah Ungu yang kau dapatkan dengan berusaha keras, dan membual kepada orang lain mengenai benda itu. Tsk tsk , tapi Gu Te si pria tua itu benar-benar sabar. Dia benar-benar menghabiskan satu tahun penuh untuk mengusikmu. Haha..." Tampaknya telah mengingat sesuatu yang menarik dari masa lalu, Ao Tuo merasa senang atas kemalangan Frank.     

"Ugh." Kepala Frank terasa penuh dengan kemuraman saat dia dengan tak berdaya menggelengkannya.     

"Uh... tingkat Anda lebih tinggi darinya tapi dia berani bersikap begitu kurang ajar?" Melihat ekspresi tak berdaya di wajah mereka, Xiao Yan bertanya dengan ragu.     

"Tingkat kami memang sedikit lebih tinggi dari dirinya, tetapi orang itu memiliki saudara yang luar biasa. Di seluruh Kekaisaran Jia Ma, siapa yang berani mencari masalah dengan dia?" Frank tertawa pahit.     

"Saudara? Siapa?" Mendengar penjelasan Frank, Xiao Yan merasa sangat ingin tahu. Siapa orang di Kekaisaran Jia Ma yang memiliki kemampuan seperti itu hingga bahkan dua Alchemist tingkat empat tidak berani mengusik saudaranya?     

"Siapa lagi... tentu saja Raja Pil Gu He." Sambil memutar matanya, Ao Tuo mengerucutkan bibirnya dan berkata, "Jika dia tidak memiliki saudaranya itu yang akan mendukungnya, semua harta Gu Te pasti sudah dicuri orang-orang yang tak terhitung jumlahnya."     

"Ohh… Gu He? Tidak heran kalau begitu." Setelah terdiam sejenak, Xiao Yan kemudian menganggukkan kepalanya saat kesadaran menghantamnya. Di Kekaisaran Jia Ma, Raja Pil Gu He memang memiliki kemampuan yang sangat luar biasa.     

"Untungnya, meskipun lelaki tua itu mungkin sangat menjengkelkan, tapi wataknya tidaklah buruk. Hanya saja dia sangat keras kepala dan membenci orang-orang yang sering menyebut nama Gu He di depannya. Meskipun dia paham jika alasan dia bisa bertahan sampai sekarang adalah terkait dengan bantuan Gu He, tapi jika ada orang yang menyebutkan nama Gu He di depannya, dia akan segera mengusir orang itu. Jadi, kau harus sangat berhati-hati untuk tidak membuatnya marah. Kalau tidak, bahkan jika kau menawarkan bahan yang sangat langka dan unik, kau akan kesulitan menukarnya dengan 'Roh Dingin Air Terjun Es." Frank memperingatkan Xiao Yan.     

"Apakah dia ada di Kota Batu Hitam?" Tanya Xiao Yan dengan gelisah.     

"Ah, ya." Menganggukan kepalanya dan tersenyum, Ao Tuo melirik Xiao Yan dan bertanya, "Kau benar-benar ingin mengunjunginya?"     

"Tidak ada pilihan lagi. Aku benar-benar membutuhkan 'Roh Dingin Air Mancur Es'. Bahkan jika dia akan meminta harga yang sangat tinggi, jika itu adalah sesuatu yang bisa kuberikan, aku khawatir akan tertipu olehnya." Xiao Yan dengan tak berdaya menganggukkan kepalanya dan tersenyum pahit.     

"Sungguh orang yang menyedihkan. Orang lain ingin menghindarinya seperti wabah, tetapi kau malah ingin pergi ke depan pintunya." Setelah menepuk bahu Xiao Yan dengan simpati, Ao Tuo menoleh, menatap Frank dan berkata, "Maka aku akan membawa Xiao Yan untuk mengunjungi orang tua itu. Aku ragu kau sangat ingin bertemu dengannya."     

"Pergi. Pergi saja. Saat kau bertemu dengannya, tolong sampaikan sebuah pesan: Akan lebih baik kalau dia tidak datang ke Asosiasi Alchemist kita. Aku tidak ingin cabang di bawah tanggung jawabku kehilangan banyak orang karena kebiasaannya. Jika itu terjadi, aku akan menyalahkannya, bahkan jika dia dilindungi oleh Gu He..." sambil melambaikan tangannya, Frank menggumam. Terlihat jelas, dia masih sedikit takut pada pria yang menjengkelkan itu.     

"Hehe." Ao Tuo tersenyum dengan gaya sombong sebelum kemudian dia berkata, "Ayo pergi. Ikuti aku, aku akan membawamu pada pria itu. Namun, entah kau akan berhasil atau tidak, itu sepenuhnya tergantung kau sendiri."     

Mendengar ini, Xiao Yan mengangguk. Dalam hati dia merasa bersukacita. Beruntung, dia dengan senang hati datang untuk mengikuti tes bagi seorang Alchemist. Kalau tidak, dia mungkin harus mencari 'Roh Dingin Air Mancur Es' ke segala tempat. Siapa yang tahu berapa lama waktu yang akan dibutuhkan untuk mencarinya?     

Setelah Ao Tuo meninggalkan Asosiasi Alchemist, ada banyak orang yang dengan hormat menyapa Grandmaster Ao yang acuh sepanjang perjalanan. Ketika tatapan mereka tertuju pada Xiao Yan yang mengikuti di belakangnya, mereka terdiam sesaat. Tatapan mata mereka menyapu jubah hitam yang mewakili Alchemist tingkat dua, sebelum kemudian mereka merasa sedikit terkejut saat tatapan mereka tertuju pada wajah belia Xiao Yan. Tentu, mereka tercengang saat melihat Alchemist tingkat dua yang masih begitu muda.     

Mengabaikan tatapan terkejut yang dilemparkan padanya di sepanjang jalan, Xiao Yan mengikuti Ao Tuo mengambil lebih dari sepuluh putaran di jalan-jalan kota Batu Hitam yang membingungkan. Hingga akhirnya, mereka tiba di salah satu sudut terpencil di bagian selatan Kota, di mana sebuah bangunan aneh tampak berdiri.     

Ao Tuo mengangkat kepalanya, dan melihat bangunan aneh di depannya itu sebelum kemudian menghela nafas. Dia memutar kepalanya dan berkata pada Xiao Yan, "Ini adalah tempat di mana Gu Te hidup. Sebelum kita masuk, aku akan kembali mengingatkan mu: kau sebaiknya bersiap untuk membayar harga yang kelewat tinggi."     

Mendengar ini, Xiao Yan hanya bisa tersenyum pahit dan menganggukkan kepalanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.