Dahulu, Aku Mencintaimu

Bukan Hanya Sayang, tetapi Cinta yang Mendalam (3)



Bukan Hanya Sayang, tetapi Cinta yang Mendalam (3)

0Ia menabrak beberapa orang di sepanjang jalan dan tidak berhenti untuk memberikan permintaan maaf yang tulus. Ia hanya mengucapkan "Maaf" atau "Maafkan aku" yang sederhana sambil terus bergegas maju.     

Hanya ada beberapa orang di area tunggu untuk taksi. Qin Zhi'ai sangat cemas hingga dahinya mulai berkeringat setelah hanya beberapa menit.     

Ketika tiba gilirannya, ia hampir menjatuhkan diri ke taksi. Ia membuka pintu dan memberi tahu sopir taksi alamat yang dituju, mendesak supir untuk segera jalan bahkan sebelum ia duduk di mobil.     

…     

Beberapa tahun kemudian, Gu Yusheng sedang diwawancara di TV. Reporter bertanya padanya,"Tuan Gu, apakah Anda pernah melakukan sesuatu yang Anda sesali?"     

Pada saat itu, Gu Yusheng bangga dan mengenakan pakaian super bagus. Meskipun percaya diri, ketika ia mendengar pertanyaan itu, tiba-tiba ia bingung karena banyak kamera dan lampu sorot fokus kepadanya.     

Apakah ada yang ia sesali?     

Sejujurnya, Gu Yusheng tidak pernah menyesali apa pun. Namun, setelah mendengar pertanyaan itu, tiba-tiba ia bingung. Ia ingat akan sesuatu yang sebenarnya ia sesali.     

Ia tidak tahu apakah itu bisa dianggap sebagai penyesalan yang sebenarnya. Jika waktu dapat dibalik dan hal-hal dapat diubah, ia yakin ia akan membuat pilihan yang sama lagi.     

Bukan hanya karena ia adalah Gu Yusheng, yang telah jatuh cinta pada pembuat onar kecil, tetapi juga karena ia adalah seorang prajurit, seorang veteran yang mencintai negara ini dan rakyatnya.     

Satu-satunya hal yang Gu Yusheng sesali telah terjadi pada hari dimana Qin Zhi'ai mengunjunginya di Shanghai.     

Setelah Gu Yusheng menutup telepon, ia tidak segera menuju Bandara Pudong Shanghai. Sebaliknya, ia duduk di dalam mobil dengan tangan berada pada setir dan menikmati sinar matahari yang terang di luar jendela.     

Jujur berbicara, ia juga tidak mengharapkan Qin Zhi'ai akan menghubunginya atau mengunjunginya di Shanghai.     

Ia tidak bisa menahan emosinya selama menerima telepon.     

Gu Yusheng sangat ingin bertanya pada Qin Zhi'ai siapakah ia sebenarnya, mengapa ia mau menjadi pemeran pengganti Liang Doukou, bagaimana rupanya tanpa rias wajah, siapa nama sebenarnya, dan dimanakah ia tinggal.     

Gu Yusheng ingin mengajukan banyak pertanyaan, tetapi ia khawatir semuanya tidak sesederhana yang ia pikirkan.     

Walaupun Qin Zhi'ai sudah bersamanya untuk waktu yang lama, ia sangat baik menutupi penyamarannya. Setiap kali Gu Yusheng melihatnya, ia terlihat cantik. Bahkan pada malam hari, rias wajahnya tetap sempurna.     

Sebelum Gu Yusheng jatuh cinta padanya, Gu Yusheng tidak terlalu menaruh perhatian padanya, tetapi setelahnya, Gu Yusheng bisa menyadarinya. Gu Yusheng tentu saja menanyakan hal ini padanya. Dengan mudah ia menjawab bahwa ia ingin terlihat sempurna setiap saat.     

Alasannnya memang terdengar sedikit aneh, tetapi ketika Gu Yusheng melihat senyumannya yang menggoda, Gu Yusheng merasa tidak enak dan tidak melanjutkan mempermasalahkan hal itu.     

Pada saat ini, Gu Yusheng baru menyadari bahwa selain bersikap aneh, Qin Zhi'ai juga khawatir Gu Yusheng akan menyadari bahwa ia bukanlah Liang Doukou yang asli.     

Jika ia bekerja sebagai pemeran pengganti Liang Doukou, ia pasti diberikan sesuatu sebagai gantinya.     

Gu Yusheng takut Qin Zhi'ai menyadari bahwa Gu Yusheng sudah mengetahui ia adalah pemeran pengganti Liang Doukou dan menjadi tidak berani datang ke Shanghai untuk bertemu Gu Yusheng demi mengamankan pembayarannya.     

Gu Yusheng tidak bereaksi kalau-kalau Qin Zhi'ai melihat sesuatu yang mencurigakan.     

Gu Yusheng telah mengubah tujuan pada GPS ponselnya menjadi ke Bandara Pudong Shanghai. Ketika ia hendak menginjak gas, ponselnya berdering. Itu adalah teks dari pembuat onar kecil. "Pesawatku akan segera berangkat."     

Ketika Gu Yusheng menatap empat kata sederhana itu, hatinya meleleh cukup lama sebelum akhirnya ia membalas pesan teksnya. "Sampai jumpa secepatnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.