Dahulu, Aku Mencintaimu

Tak Peduli Salah Siapa, Apakah itu Penting? (1)



Tak Peduli Salah Siapa, Apakah itu Penting? (1)

0Lin Yi tiba-tiba berhenti ketika ia berada pada jarak satu meter jauhnya dari Qin Zhi'ai. Ia mendorong asisten muda itu ke depan, menatap Qin Zhi'ai, dan bertanya dengan agresif, "Liang Doukou, apakah ini asistenmu?"     

Ia mendorong asisten muda itu dengan sangat kasar. Asisten muda itu terhuyung ke depan beberapa langkah, hampir menabrakkan dirinya ke dinding.     

Untungnya, Qin Zhi'ai memiliki refleks yang cepat. Ia meraih lengan asisten muda itu tepat waktu. Setelah ia memastikan asisten muda itu baik-baik saja, ia mengerutkan kening dan menatap Lin Yi. "Apa yang sedang kau lakukan?"     

"Apa yang aku lakukan? Liang Doukou, aku yang seharusnya bertanya padamu. Atau kau harus bertanya pada asistenmu apa yang ia lakukan." Lin Yi mencibir kepada asisten muda di belakang Qin Zhi'ai.     

Sang asisten tampak begitu ketakutan. Ia berdiri di sana dengan kaget dan menggelengkan kepalanya, tetapi tidak bisa mengatakan apa pun.     

"Apa yang salah? Apakah kau bodoh? Bukankah kau baik-baik saja saat berbicara di telepon di kamar mandi?" Lin Yi sepertinya meremehkan gadis itu. "Tidak apa-apa. Jika kau tidak ingin memberitahunya, aku bisa melakukannya untukmu."     

Saat ia baru saja selesai mengatakan "untukmu," Lin Yi berbalik untuk melihat Qin Zhi'ai. Ia terdengar seperti mesin rekaman dan mengulangi persis apa yang ia dengar di kamar mandi ketika asisten muda itu berbicara di telepon. "Liang Doukou, apakah kau tahu apa yang dikatakan asistenmu ketika ia sedang bergosip di telepon di kamar mandi? Ia bilang kau selalu mengolok-olokku di depan stafmu. Kau bilang aku, Lin Yi, adalah seorang aktris yang tidak memenuhi syarat dan tidak kompeten. Kau mengatakan bahwa aku seharusnya tidak bertarung denganmu untuk meraih popularitas. Kau mengatakan aku tidak punya malu. Ia juga mengatakan kau tidak bisa dibandingkan denganku dan ingin menjatuhkanku, bahkan akan memaksaku keluar dari dunia hiburan.     

"Ia tidak melakukan itu." Zhou Jing berdiri tidak jauh dari mereka. Wajahnya berubah sedikit setelah ia melihat semua orang di lokasi mendengar apa yang dikatakan Lin Yi. Ia turun tangan tepat pada waktunya.     

Lin Yi benar. Asisten muda itu memang telah mengatakan hal-hal itu. Namun, itu hanya karena Zhou Jing yang telah menyuruh asisten muda itu untuk melakukannya.     

Zhou Jing melakukan ini supaya Lin Yi menjadi marah. Ia ingin Lin Yi menyusahkan Qin Zhi'ai.     

Namun, menyusahkan hanyalah sekadar menyusahkan saja. Ia tidak ingin Lin Yi sampai merusak reputasi Liang Doukou. Setelah Zhou Jing menyela Lin Yi, ia berjalan santai ke arah mereka dengan sepatu hak tingginya.     

Setelah ia berdiri diam sejenak, ia bahkan tidak melihat pada Lin Yi. Ia berbalik langsung kepada si asisten muda. "Apakah kau mengatakan apa yang baru saja dituduhkan Nona Lin?"     

Si asisten muda dan Zhou Jing telah merencanakan adegan ini. Air mata langsung mengalir di mata asisten muda setelah Zhou Jing menginterogasinya. Asisten muda itu tampaknya baru saja pulih dari rasa kagetnya. Ia tampak rentan dan teraniaya. Ia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kak Zhou, aku tidak mengatakan itu. Aku bahkan tidak membawa ponselku ke kamar mandi. Ponselku masih di ruang ganti Kak Liang."     

Si asisten muda mengeluarkan earbudsnya sambil berbicara.     

Earbudsnya tersambung dengan sebuah MP3 player.     

Lin Yi terlihat kaget ketika ia melihat adanya MP3 player.     

Itu tidak mungkin. Asisten muda ini sedang berbicara pada mikrofon yang tersambung dengan earbudsnya ketika ia masuk ke kamar kecil. Bagaimana bisa itu adalah MP3 player?     

Memikirkan tentang situasi ini, Lin Yi bergerak maju dan memegang si asisten muda. Ia mengulurkan tangannya ke dalam saku asisten muda untuk menggeledahnya.     

Si asisten muda terlihat ketakutan dan berpaling dengan mata yang memelas, mengharapkan bantuan dari Zhou Jing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.