Dahulu, Aku Mencintaimu

Sebuah Senjata Dingin yang Sempurna (8)



Sebuah Senjata Dingin yang Sempurna (8)

0Gu Yusheng meminum anggur dengan sangat cepat, tetapi ketika ia sudah menghabiskan setengahnya, tiba-tiba ia meletakkan botol di atas meja dan membungkuk, batuk dengan keras.     

Qin Zhi'ai bangkit dari kursinya dengan segera. Perlahan-lahan ia mulai tenang setelah ia membawa tas jinjingnya di tangannya.     

Akulah orang terakhir yang ingin ia temui… Ia dalam suasana hati yang buruk, jika aku menghampirinya, akankah aku mengganggunya?     

Qin Zhi'ai berhenti saat tengah berjalan ke arah Gu Yusheng. Ia menatapnya dengan hampa, lalu ia melihat Gu Yusheng mengangkat botol lagi, meminum setengah bagian terakhir anggur. Kemudian menyandarkan dirinya ke meja, berdiri perlahan, ia terhuyung-huyung ke kamar mandi.     

Karena langkahnya yang goyah, Gu Yusheng menabrak sudut meja dari waktu ke waktu, tetapi sepertinya ia tidak bisa merasakan sakitnya, dan setiap kali, ia meraih kursi di sampingnya untuk berpegangan, lalu tersandung ke depan.     

Qin Zhi'ai menggerakkan bibirnya, lalu membuntuti Gu Yusheng secara diam-diam, karena ia masih mengkhawatirkannya.     

Ketika ia sampai di kamar mandi, Gu Yusheng sedang muntah dengan hebat di wastafel di antara kamar mandi wanita dan pria.     

Setelah beberapa detik menatap punggungnya, Qin Zhi'ai berbalik dan berjalan ke meja penerima tamu. Ia meletakkan sejumlah uang ke tangan seorang pelayan dan mengambil sebotol air mineral untuk dibawa kembali ke kamar mandi.     

Ketika ia hendak berjalan menghampiri Gu Yusheng dan memberikan air itu, ia berhenti dan melihat sekeliling, kemudian menemukan seorang pria dan memintanya dengan suara yang sangat pelan untuk membantu memberikan air itu kepada Gu Yusheng.     

Qin Zhi'ai bersembunyi di balik dinding di luar kamar mandi untuk mengawasinya. Gu Yusheng menatap air itu sejenak, lalu mengambilnya, sambil dengan kasar mengucapkan terima kasih kepada pria itu.     

Pertama, ia mencuci mulutnya dengan air dan meminumnya sedikit, kemudian ia menyalakan keran untuk mencuci wajahnya sekilas saja. Setelah itu, ia sepertinya mulai sedikit tersadar, maka ia berbalik perlahan dan berjalan keluar dari kamar mandi.     

Khawatir jika terlihat oleh Gu Yusheng, Qin Zhi'ai bergegas bersembunyi di balik pintu darurat. Setelah Gu Yusheng pergi, Qin Zhi'ai pun berjalan keluar dan mengikutinya dengan hati-hati tanpa sepengetahuannya.     

Kembali ke dalam, Gu Yusheng tidak meminta lebih banyak alkohol, tetapi ia membayar tagihannya.     

Melihat ia membayar, Qin Zhi'ai juga segera membayar tagihannya dengan terburu-buru. Ketika ia berlari keluar dari pub, Gu Yusheng sudah berjalan ke pinggir jalan.     

Ada banyak taksi di jalan, tetapi Gu Yusheng tidak berniat memanggilnya. Ia berjalan dengan goyah di sepanjang jalan tanpa tujuan yang pasti.     

Qin Zhi'ai tidak mendekatinya. Sejak awal, ia telah menjaga jarak sekitar lima meter di belakangnya.     

Mungkin karena minuman keras di perutnya sudah mulai bekerja, langkahnya menjadi semakin tidak stabil. Ketika ia melewati lampu jalan, ia tersandung dirinya sendiri. Qin Zhi'ai tidak bisa membantu tetapi ia segera mempercepat langkahnya menuju Gu Yusheng. Ketika ia baru saja akan menolongnya, Gu Yusheng menahan tubuhnya sendiri dengan kuat.     

Qin Zhi'ai tidak mengeluarkan suara yang akan mengganggunya, hanya membuntutinya sekitar satu meter ke sebelah kanannya, mengulurkan tangan pada tubuhnya yang sesekali sempoyongan sampai suatu waktu ia hampir jatuh ke tanah. Qin Zhi'ai akhirnya menggenggam lengannya dengan erat, sambil berteriak, "Awas!"     

Setelah banyaknya usaha untuk menegakkan tubuhnya, akhirnya Qin Zhi'ai menyadari bahwa Gu Yusheng hampir tak sadarkan diri, dan bergumam terus menerus.     

Saat ini jalanan sedang ramai, Qin Zhi'ai tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang digumamkan Gu Yusheng, tetapi ia menghela napas lega dan merasa lebih berani karena Gu Yusheng benar-benar mabuk. Ia menopang tubuh Gu Yusheng dengan tubuhnya dan membawa Gu Yusheng ke mobilnya dengan sangat lambat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.