Dahulu, Aku Mencintaimu

Berakhir Sudah (7)



Berakhir Sudah (7)

0Cara Liang Doukou memandang jari jemarinya membuatnya tampak seolah-olah itu bukan tangannya. Ia bahkan mengangkat tangannya di depan wajahnya dan menyaksikannya berdarah. Mulutnya sedikit melengkung ke atas dan terlihat seperti ia menikmati menyaksikan tangannya berdarah.     

Ia semakin mengangkat ujung bibirnya hingga seluruh gigi putihnya terlihat. Ia pun tertawa kecil.     

Namun tawanya terdengar sedih. Tawanya terdengar sangat buruk bahkan sampai lebih buruk dari tangisan.     

Saat Liang Doukou tertawa, matanya mulai berkabut. Ia tampak seperti kehilangan jiwanya. Ia berjalan di sekitar pohon dan tersandung ke tempat parkir.     

Liang Doukou telah memarkir mobilnya di pintu masuk tempat parkir ketika ia keluar dari apartemen Zhou Jing. Ia berjalan mengitari tempat parkir beberapa putaran, tetapi tidak dapat menemukan mobilnya. Petugas di tempat parkir akhirnya bertanya apakah ia membutuhkan bantuan. Ia menggigil dan menekan remote kunci mobilnya sambil berjalan menuju mobil yang menyala.     

Ia membuka pintu mobil dan naik ke dalamnya. Liang Doukou menatap keluar melalui kaca depan mobil dengan pandangan jauh ke depan untuk beberapa saat, sebelum ia menginjak pedal gas dan mulai berkemudi di jalan dengan tangan mencengkeram setir.     

Ia berkemudi dengan sangat lambat. Ia tidak tahu ke mana ia akan pergi. Kepalanya dipenuhi dengan gambar Gu Yusheng dan Qin Zhi'ai bersama-sama; Gu Yusheng telah membelikan bubble tea dan berjalan bergandengan tangan dengan Qin Zhi'ai, Qin Zhi'ai menyanyikan lagu dan Gu Yusheng mendengarkan, lalu mereka berciuman. Sambil memikirkannya, Liang Doukou menginjak rem dengan keras dan menghentikan mobil di trotoar.     

Tangannya pada setir dan mencengkeram setir dengan sangat keras hingga buku-buku jarinya menjadi pucat dan mengeluarkan bunyi berderak.     

Napasnya menjadi tidak teratur, dan dadanya naik turun lebih cepat dan lebih cepat. Tiba-tiba ia menginjak pedal gas dan berputar di persimpangan berikutnya untuk pergi ke apartemen Zhou Jiang.     

Setelah ia parkir, Liang Doukou pergi ke atas. Pintunya terbuka bahkan sebelum ia menekan bel.     

Zhou Jing baru saja akan pergi. Ia menghela napas lega ketika melihat Liang Doukou. Ia menarik Liang Doukou ke dalam apartemen. Setelah ia menutup pintu di belakang mereka, ia langsung bertanya, "Xiaokou, mengapa kau pulang begitu larut? Apakah kau tahu sudah berapa lama aku mencarimu?"     

Liang Doukou tampak seperti ia tidak melihat Zhou Jing atau pun mendengarnya. Ia mengangkat lengannya dan berjalan langsung ke kamar.     

Ia berhenti di depan jendela.     

Zhou Jing segera mengikuti Liang Doukou dan berdiri di sebelahnya. Ketika ia hendak mengatakan sesuatu, Liang Doukou tiba-tiba berkata dengan nada rendah, "Aku seharusnya tahu hal seperti ini akan terjadi."     

Zhou Jing bingung dengan apa yang dikatakan Liang Doukou dan bertanya dengan terkejut, "Apa?"     

Liang Doukou sepertinya masih tidak mendengar Zhou Jing. "Aku mengambil risiko dan bertaruh. Semuanya terjadi terlalu cepat. Selain Qin Zhi'ai, tidak ada yang bisa membantuku dalam masa sulit itu. Apakah menurutmu akan ada dua orang yang terlihat sangat mirip? Aku tidak berpikir Gu Yusheng akan dapat terhubung dengan Qin Zhi'ai setelah bertahun-tahun. Seharusnya Gu Yusheng sudah melupakan Qin Zhi'ai." Liang Doukou masih mengabaikan Zhou Jing. Ia terus bergumam, "Aku hanya tidak mengerti mengapa ia tidak memperhatikanku selama bertahun-tahun, padahal aku sangat mirip dengan Qin Zhi'ai. Bagaimana ia bisa memperhatikan Qin Zhi'ai segera setelah ia datang?"     

"Xiaokou, apa yang kau gumamkan? Aku tidak mengerti apa yang kau katakan." Zhou Jing tidak tahan untuk menaikkan suaranya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.