Dahulu, Aku Mencintaimu

Berakhir Sudah (5)



Berakhir Sudah (5)

0Gu Yusheng, apakah kau tahu bahwa aku sudah tahu akhir dari kisah kita ketika aku datang ke dalam hidupmu delapan tahun setelah kita bertemu? Aku coba lakukan yang terbaik untuk memerankan Liang Doukou.     

Itu karena aku jatuh cinta padamu.     

Kau tidak akan pernah tahu bahwa aku sangat mencintaimu.     

Musik tiba-tiba berhenti, dan dunia kembali menjadi benar-benar sunyi.     

Qin Zhi'ai berdiri di depan air mancur dan tidak bergerak sementara Gu Yusheng tetap duduk di bangku dan tidak berdiri.     

Terdapat jarak sekitar empat setengah meter di antara mereka. Mereka hanya saling memandang dalam kesunyian.     

Tanpa menyadari berapa banyak waktu telah berlalu, angin berembus. Gaun Qin Zhi'ai tertiup angin. Gu Yusheng kembali mendapatkan ketenangannya dan bertepuk tangan untuk Qin Zhi'ai sambil berdiri perlahan dari bangku.     

Mereka berdua sepertinya tahu apa yang ada dalam pikirannya masing-masing. Ketika Gu Yusheng melangkah menuju Qin Zhi'ai, Qin Zhi'ai telah berhasil menenangkan dirinya dan juga berjalan menuju Gu Yusheng.     

Ketika mereka sudah berada sangat dekat hingga mereka seperti dapat melihat bayangan satu sama lain pada mata mereka, mereka berhenti melangkah.     

Qin Zhi'ai menundukkan kepalanya dengan mata yang tersenyum. Ia memiliki senyuman yang cantik di wajahnya. "Apakah terdengar merdu?"     

"Ya," Gu Yusheng menjawab sambil menatap dengan penuh perhatian ke dalam mata Qin Zhi'ai.     

"Apakah kau menyukainya?" Qin Zhi'ai tersenyum lebih lebar, tetapi suasana di sekitar mereka menjadi sedikit lebih aneh.     

Gu Yusheng merasa tenggorokannya tercekat. Ia membutuhkan waktu untuk menjadi tenang dan berkata,"Ya."     

"Seberapa banyak—" Qin Zhi'ai bermaksud menanyakan seberapa banyak Gu Yusheng menyukainya, tetapi ia baru mengucapkan dua kata saja dan ia merasa lehernya tercekat, tak bisa mengeluarkan suara lagi.     

Gu Yusheng memegang tangan Qin Zhi'ai dan menariknya ke dalam pelukannya.     

Tubuh Qin Zhi'ai gemetar. Ia mengulurkan tangannya dan memeluk leher Gu Yusheng dari belakang. Ia mendongak dan mencium bibir Gu Yusheng.     

Angin mulai bertiup.     

Angin keras bertiup melewati mereka.     

Botol-botol air kosong yang telah dibuang di plaza tertiup ke segala arah dan mengeluarkan suara ribut.     

Pasangan itu sepertinya tidak menyadari apa pun. Mereka berpelukan lebih erat dan bercumbu lebih dalam.     

Mereka berpisah dengan tidak rela ketika mulai merasa kehabisan oksigen di dalam dada.     

Gu Yusheng masih memeluk pinggangnya, dan ia masih melingkarkan tangannya pada leher Gu Yusheng.     

Bibir Gu Yusheng beradu dengan bibirnya. Gu Yusheng masih kehabisan napas," Pembuat onar kecil, aku…"     

Sebelum menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba ia berhenti. Ia berhenti sejenak dan mengubah apa yang tadi ingin ia katakan, "Maaf. Aku tidak tahu kau tidak bisa makan mangga."     

"Aku tidak sempat mengenalmu sebelumnya, tapi kita punya banyak waktu ke depan untuk bersama." Qin Zhi'ai berjingkat dan menempelkan bibirnya ke bibir Gu Yusheng sebelum Gu Yusheng bisa menyelesaikan apa yang ingin dikatakannya.     

Tidak ada lagi waktu ke depan untuk mereka.     

Mereka tidak punya banyak waktu tersisa. Satu-satunya hal yang menanti mereka adalah perpisahan mereka.     

Qin Zhi'ai belum pernah memulai ciuman seperti ini sebelumnya. Tubuh Gu Yusheng sedikit bergetar. Ia mengulurkan tangan dan menekankan kepala Qin Zhi'ai lebih dekat ke wajahnya.     

Ia mencium Qin Zhi'ai lebih kuat dan dalam.     

Si kecil pembuat onar, apakah kau tahu aku hampir saja mengatakan padamu apa yang sudah kurencanakan sejak lama untuk kusampaikan malam ini secara tidak sengaja.     

Aku hampir mengatakan aku cinta padamu.     

Bukankah cinta itu sebuah keajaiban?     

Dahulu aku ingin menyingkirkanmu sejauh yang aku bisa. Pada saat ini, aku ingin kau selalu ada di sisiku selama aku bisa. Aku berharap kita bisa menghabiskan sisa hidup kita bersama.     

Seberapa kuat dahulu aku menolak cinta, pernikahan, dan keluarga adalah persis seberapa kuat aku merindukannya sekarang dan tidak sabar untuk menerimanya.     

Pembuat onar kecil, aku tidak menyadari bahwa orang-orang yang ingin tetap melajang hanyalah orang-orang yang belum bertemu seseorang yang tepat sampai saat ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.