Dahulu, Aku Mencintaimu

0Waktu sudah pukul satu siang setelah pertemuan selesai. Gu Yusheng khawatir akan Qin Zhi'ai, maka ia menelepon ke rumah setelah kembali ke kantornya.     

Pengurus rumah mengangkat telepon. "Tuan Gu?"     

Gu Yusheng mengabaikan salamnya dan langsung bertanya, "Apakah Nona baik-baik saja?"     

"Nona baik-baik saja," kata pengurus rumah.     

"Apakah ia muntah lagi?" Gu Yusheng bertanya.     

"Tidak, aku membuatkannya oatmeal panas seperti yang anda minta. Nona sepertinya punya selera makan yang bagus, karena ia menghabiskan dua mangkuk kecil." Pengurus rumah terdengar sedikit bangga dengan masakannya.     

Gu Yusheng menghela napas lega. Sepertinya Qin Zhi'ai baik-baik saja, tetapi ia masih sedikit khawatir. Ia berpikir sebentar dan berkata, "Awasi dia dengan cermat. Jika kau melihat ia memiliki masalah, tolong beri tahu aku segera."     

Setelah memberikan instruksi kepada pengurus rumah, Gu Yusheng khawatir akan terlambat jika ia menunggu pengurus rumah untuk melapor kepadanya jika Qin Zhi'ai memiliki masalah. Ia pun berubah pikiran dan berkata, "Tidak apa-apa. Bisakah kau menelepon Dr. Xia sekarang? Minta dia untuk datang ke rumah dan memberi Nona pemeriksaan seluruh tubuh sehingga kita tahu ia baik-baik saja."     

"Sekarang?" pengurus rumah bertanya dengan prihatin.     

"Ya, ada masalah dengan itu?" Gu Yusheng bertanya.     

"Nona baru saja meninggalkan rumah," pengurus rumah berkata.     

Gu Yusheng marah sebelum pengurus rumah menyelesaikan kalimatnya. "Pergi? Kenapa kau tidak memberitahuku ia keluar? Bukankah aku sudah bilang padamu untuk melapor kepadaku sebelum aku pergi tadi? Ia sedang tidak enak badan, dan kau perlu menjaganya agar tetap di rumah dan merawatnya dengan baik. "     

Pengurus rumah itu bergumam, "Aku memang memintanya untuk tidak keluar, tetapi Nona mengatakan ada sesuatu yang mendesak terjadi di tempat kerja. Dia harus pergi."     

"Kenapa kau tidak pergi bersamanya?" Gu Yusheng menjadi lebih marah. "Bagaimana jika ia merasa tidak enak ketika ia keluar? Apa pun yang aku minta, kau tidak pernah melakukannya dengan benar. Apa lagi yang kau tunggu di sana? Telepon dia sekarang untuk melihat apakah ia baik-baik saja."     

…     

Gu Yusheng mengumpat pengurus rumah yang bodoh di dalam hatinya setelah menutup telepon.     

Pengurus rumah meneleponnya kembali dua menit kemudian, memberitahunya bahwa Qin Zhi'ai baik-baik saja. Gu Yusheng membuka laptopnya dan mulai bekerja setelah mendengar bahwa Qin Zhi'ai baik-baik saja.     

Perusahaan Gu mengadakan rapat tetap pemegang saham pada pukul setengah empat.     

Kakek Gu Yusheng tidak terlibat lagi dalam bisnis apa pun di perusahaan selama beberapa tahun, tetapi kadang-kadang ia masih menghadiri rapat pemegang saham.     

Rapat berakhir pada pukul empat tiga puluh, tetapi kakek Gu Yusheng tidak segera pergi. Sebaliknya, ia pergi ke ruangan Gu Yusheng.     

Gu Yusheng tahu kakeknya pasti memiliki sesuatu untuk dibicarakan dengannya. Ia meminta sekretarisnya untuk membuatkan teh untuk sang Kakek, dan setelah ia berbicara dengan manajer penelitian, ia memanggil sekretarisnya dan memintanya untuk tidak membiarkan siapa pun masuk sebelum ia berjalan ke sofa tempat kakeknya duduk. Ia duduk di kursi di sebelah kakeknya.     

Gu Yusheng mengambil teko teh dan menuangkan teh ke cangkir kakeknya, lalu menuang sedikit untuk dirinya sendiri. Ia mengambil cangkirnya dan menyesapnya sebelum bertanya kepada kakeknya, "Jadi ada apakah?"     

Setelah Gu Yusheng mengajukan pertanyaan ini, kakek Gu Yusheng menatap Gu Yusheng yang sedang menghirup tehnya sebentar sebelum ia bertanya, "Yusheng, bagaimana segalanya antara kau dan Xiaokou?"     

Jika ini terjadi sebelumnya, Gu Yusheng pasti akan berpura-pura tidak mendengar pertanyaan kakeknya. Namun, ia bahkan tidak merasa kesal ketika kakeknya mencoba mengetahui tentang bisnisnya kali ini. Ia bahkan bercanda dengan kakeknya. "Apakah kau tidak punya hal lain untuk dibicarakan selain dia?"