Dahulu, Aku Mencintaimu

Menguji dari Semua Sisi (5)



Menguji dari Semua Sisi (5)

Gu Yusheng menghentikan tulisannya. Ia berencana untuk menandatangani surat itu sebagai "Tuan S".     

A adalah seorang wanita. Ia pasti tahu lebih banyak tentang wanita, Gu Yusheng berpikir dalam hati.     

Setelah memikirkan hal itu, Gu Yusheng segera menulis dalam suratnya," A, apakah kau tahu mengapa seorang wanita tidak mau membelanjakan uang seorang lelaki?"     

Setelah menandatanganinya dengan "Tuan S" ,Gu Yusheng perlahan melipat surat itu. Ia mengambil sebuah amplop dari laci dan memasukkan surat itu ke dalamnya. Ia menuliskan alamat A dan menaruh prangko di atasnya sebelum memasukkannya ke dalam map surat-suratnya. Ia berencana meminta Xiaowang untuk mengirimnya besok setelah ia sampai di perusahaan.     

…     

Ruang tidur utama sangat sunyi. Qin Zhi'ai tidur dengan nyenyak pada salah satu sisi tempat tidur, mengambil kurang dari setengah bagian tempat tidur.     

Gu Yusheng dengan hati-hati membalik selimut dan berbaring di sebelah Qin Zhi'ai. Ia tidak yakin mengapa ia belum mengantuk, tetapi mungkin itu karena ia masih memikirkan alasan Qin Zhi'ai yang tidak ingin menggunakan uangnya setelah ia menulis surat kepada A.     

Ia mengingat kembali apa yang terjadi sore itu. Ia memikirkan tentang semua hal secara detail sambil memandang punggung Qin Zhi'ai.     

Si kecil pembuat onar, apakah kau tahu aku tidak pemarah lagi karena engkau? Kenyataannya, aku memperbaiki emosiku karena engkau, Gu Yusheng berpikir dalam hatinya.     

…     

Qin Zhi'ai menerima segala macam hadiah dari Gu Yusheng dalam lima hari berikutnya.     

Ia menerima dompet, pakaian, sepatu, dan banyak lagi.     

Ia merasa bingung, tetapi ia tidak pernah bertanya mengapa pada Gu Yusheng. Ia tidak membuka hadiah-hadiah ini, memperlakukannya dengan cara yang sama seperti ia memperlakukan hadiah ulang tahun Liang Doukou yang ia terima di Paris. Ia memasukkan semuanya ke dalam lemari. Semua disimpan dengan baik di sana.     

…     

Pada hari ketiga dari lima hari itu, Qin Zhi'ai mampir di Sekolah Menengah A ketika ia keluar. Ia terkejut menerima sebuah surat dari Tuan S.     

Ia membaca surat itu di mobil.     

Tuan S menyukai seorang wanita. Qin Zhi'ai, sebagai temannya, turut senang untuknya. Dalam surat balasannya kepada Tuan S, Qin Zhi'ai memberi restunya. Ia merasa tidak enak selama beberapa saat, sebelum ia membalasnya tentang pertanyaan terakhir dalam suratnya, "Apakah kau tahu mengapa seorang wanita tidak mau menggunakan uang seorang lelaki?" Ia menjadi sedih sesaat, karena ia memikirkan dirinya sendiri dan bagaimana ia tidak dalam posisi yang berhak menggunakan uang Gu Yusheng.     

…     

Waktu berlalu. Satu lagi bulan berlalu, dan tinggal sembilan hari sebelum Liang Doukou kembali.     

Qin Zhi'ai tidak yakin mengapa ia tidak dalam suasana hati yang baik sejak pagi itu. Ia pikir itu mungkin karena ia sedang menstruasi atau karena telah melihat pengingat di kalender ponselnya bahwa ia hanya tinggal memiliki beberapa hari tersisa dengan Gu Yusheng. Suasana hatinya menjadi lebih buruk ketika ia melihat cuaca yang suram di luar.     

Gu Yusheng juga berada dalam suasana hati yang murung seperti Qin Zhi'ai. Ia duduk di kantor eksekutifnya di Perusahaan Gu.     

Ia telah mengirim hadiah untuk Qin Zhi'ai setiap hari selama beberapa hari terakhir. Qin Zhi'ai berkata ia menyukai hadiah-hadiah itu sambil tersenyum, tidak peduli hadiah apa yang Gu Yusheng berikan padanya. Namun, Qin Zhi'ai belum pernah menggunakan satu pun dari hadiah-hadiah itu, bahkan tidak mencoba salah satunya sebelum ia meletakkannya di lemari.     

Semakin Gu Yusheng memikirkan hal ini, semakin ia terganggu. Ia tidak bisa fokus pada pekerjaannya. Ia duduk di kursi kantornya dan melamun sambil menatap layar komputer.     

Gu Yusheng tidak melihat Xiaowang sampai ia mengetuk pintu dan masuk dengan dokumen-dokumen di tangannya.     

Xiaowang berjalan ke meja. Ia tidak sadar jika Gu Yusheng sedang melamun sampai ketika ia hendak memberikan dokumen itu kepadanya. Ketika Xiaowang melihat ekspresi sedih di wajah Gu Yusheng, kata-kata "Tuan Gu" tersangkut di lidahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.